Objek

Objek

Kalimat dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah kumpulan kata nan dirangkai sedemikian rupa sehingga memiliki makna dan arti nan utuh. Kalimat ini disusun dari rangkaian kata-kata bahasa Indonesia dan digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Kalimat sendiri memiliki beberapa pengertian nan banyak dikemukakan oleh para ahli. Seperti nan dikemukakan oleh Elson dan Picket, kalimat ialah satuan dari bahasa nan pada dasarnya bisa berdiri sendiri, memiliki intonasi di akhirnya, dan terdiri atas klausa kata.

Pengertian kalimat juga dikemukakan oleh Bloomfield pada tahun 1955 nan menyatakan bahwa kalimat merupakan satu bentuk lingustik nan membentuk suatu konstruksi gramatikal.

Hal nan sama juga dikemukakan oleh Lado dan Sutan Takdir Alisyahbana nan menjelaskan bahwa kalimat ialah suatu bentuk dari bahasa nan diekspresikan secara lengkap. Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa kalimat ialah penggabungan dari dua buah kata atau lebih nan pada akhirnya bisa menghasilkan pola intonasi akhir dan satu pengertian di dalamnya.

Dalam satu kalimat, terdapat beberapa hal nan ada di dalamnya, seperti unsur-unsur kalimat, pola kalimat, jenis-jenis kalimat, dan lain sebagainya. Hal-hal nan berkaitan dengan kalimat ini menjadi sebuah hal nan krusial dalam merangkai kata-kata hingga membentuk suatu kalimat.



Unsur-unsur dalam Kalimat

Seperti nan sudah dijelaskan sebelumnya, dalam sebuah kalimat, terdapat beberapa hal nan mendukung di dalamnya, salah satunya ialah unsur kalimat. Unsur kalimat bisa diibaratkan sebagai pondasi dari suatu kalimat nan nantinya akan disusun dan digabungkan, sehingga membentuk suatu kalimat nan mengandung makna atau arti.

Di dalam sebuah kalimat, unsur kalimat dipastikan menyusun setiap satuan bahasa nan kemudian bisa membangun kalimat nan bermakna. Unsur-unsur kalimat di antaranya ialah sebagai berikut:



Subjek

Subjek dalam unsur kalimat diartikan sebagai unsur nan bertindak atau melakukan sesuatu dalam satu kalimat. Artinya, subjek ini ialah pelaku nan terdapat pada satu kalimat nan dirangkai dalam satuan bahasa. Ada beberapa karakteristik dari subjek kalimat ini, di antaranya ialah sebagai berikut:

  1. Biasanya menggunakan kata benda atau frase.
  1. Kata benda atau frase diikuti dengan kata ‘ini, ‘itu’, dan ‘tersebut’.
  1. Subjek ini biasanya menjadi jawaban dari pertanyaan ‘apa’ dan ‘siapa’.
  1. Sebelum subjek, dalam sebuah kalimat biasanya terlebih dahulu menggunakan kata ‘bahwa’.
  1. Menggunakan keterangan pembatasa kata ‘yang’.
  1. Preposisi tak mendahului subjek dalam suatu kalimat.

Contoh dari subjek sebuah pada suatu kalimat di antaranya adalah:
1. Budi anak nan baik.
Dalam kalimat tersebut, Budi ialah subjek dari kalimat.

2. Orang dewasa itu sedang melukis.
Kata ‘itu’ dalam kalimat tersebut menunjukkan subjek nan diisyaratkan sebagai Orang dewasa.



Predikat

Predikat dalam sebuah kalimat bisa diartikan sebagai unsur kata kerja. Ciri-ciri dari predikat pada suatu kalimat dalam bahasa Indonesia di antaranya ialah sebagai berikut

  1. Dapat terdiri atas kata sifat, kata kerja, kata benda, kata depan, atau kata bilangan.
  1. Biasanya digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan ‘mengapa’ atau ‘bagaimana’.
  1. Biasanya diikuti dengan kata ‘merupakan’ atau ‘adalah’.
  1. Dapat diawali dengan kata ‘yang’.

Contoh dari suatu predikat pada sebuah kalimat di antaranya ialah sebagai berikut;
1. Kakak membaca novel.
Kata ’membaca’ merupakan predikat dari kalimat tersebut.

2. Dika belajar matematika.
Kata ’belajar’ merupakan sebuah predikat nan menunjukkan kata kerja pada kalimat tersebut.



Objek

Objek merupakan unsur kalimat nan menerangkan tindakan dari subjek kalimat. Dalam sebuah kalimat, objek bisa digunakan atau pun tak digunakan. Hal ini bergantung pada predikat nan ada sebelumnya.

Jika predikat pada kalimat berupa kata kerja nan berawalan ber- atau ter- maka kalimat tersebut tak membutuhkan objek. Sedangkan kaimat nan menggunakan kata kerja me- maka kalimat tersebut membutuhkan objek sebagai unsur pada kalimat tersebut.

Ada beberapa karakteristik dari objek pada satu kalimat, di antaranya ialah sebagai berikut:

  1. Bisa dijadikan sebagai subjek pada kalimat pasif.
  1. Berada tepat di belakang predikat atau terletak setelah predikat.
  1. Diawali dengan kata ’bahwa’.

Contoh objek pada suatu kalimat di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Asti pergi ke sekolah.
Kata ’sekolah’ pada kalimat tersebut merupakan unsur objek pada kalimat.

2. Rena sibuk membereskan lemari.
’Lemari’ pada kalimat tersebut merupakan objek dari kalimat tersebut.



Pelengkap

Pada dasarnya, pelengkap pada suatu kalimat memiliki kecenderungan dengan objek sebagai unsur kalimat. Persamaan antara unsur pelengkap dan unsur objek ini di antaranya ialah menjadi sebuah keharusan terdapat pada suatu kalimat. Hal ini dikarenakan pelengkap atau objek akan melengkapi kata kerja pada predikat. Unsur objek dan unsur pelengkap juga diletakkan setelah predikat. Selain itu, unsur pelengkap dan unsur objek juga sebelumnya tak diawali oleh preposisi.

Meskipun memiliki banyak persamaan , unsur pelengkap dan unsur objek pada suatu kalimat memiliki disparitas antara keduanya. Disparitas antara kedua unsur kalimat tersebut terletak pada penggunaannya di kalimat pasif. Unsur pelengkap tak bisa menjadi subjek pada kalimat pasif. Jika terdapat unsur objek dan unsur pelengkap maka nan menjadi subjek kalimat ialah unsur objek.

Contoh dari unsur pelengkap pada suatu kalimat di antaranya ialah sebagai berikut:
1. Ayah memberikan Adik uang jajan.
2. Ibu memberikan Kakak sepeda baru.
Kata ’uang jajan’ dan ’sepeda baru’ pada kalimat di atas termasuk ke dalam unsur pelengkap pada kalimat.



Keterangan

Seperti halnya namanya, keterangan pada suatu kalimat merupakan satu unsur nan memberikan informasi atau keterangan lebih lanjut mengenai suatu hal nan dijelaskan pada kalimat. Unsur keterangan pada suatu kalimat bukan merupakan unsur nan paling utama. Selain itu, unsur keterangan juga tak mempunyai posisi spesifik dalam suatu kalimat.

Unsur keterangan pada kalimat terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya ialah sebagai berikut:

  1. Keterangan tempat, keterangan nan menyatakan suatu loka pada suatu kalimat. Contohnya: Arbi akan berlibur ke Bali.
  1. Keterangan alat, keterangan nan menerangkan suatu peralatan nan digunakan dalam satu kalimat. Contohnya: Pak Amir menebang pohon dengan gergaji.
  1. Keterangan waktu, keterangan nan menginformasikan waktu dengan jelas pada suatu kalimat. Contohnya: Saya pergi ke sekolah pada pukul 7 pagi.
  1. Keterangan tujuan, keterangan ini menjelaskan tujuan atau suatu angan-angan dalam suatu kalimat. Contohnya: Adik harus minum susu supaya sehat.
  1. Keterangan penyerta, keterangan ini biasanya digunakan buat menyertakan sesuatu pada satu kalimat. Contohnya: Adik pergi ke sekolah bersama Kakak.
  1. Keterangan cara, keterangan ini biasanya digunakan buat menjelaskan tindakan pada satu kalimat. Contohnya: Adik memeriksa tugasnya dengan teliti.
  1. Keterangan similatif, keterangan ini menegaskan suatu kedudukan atau suatu tindakan pada suatu kalimat. Contohnya: Ibu Sari berbicara di acara tersebut sebagai narasumber.
  1. Keterangan sebab, keterangan ini menegaskan suatu dampak dalam satu kalimat. Contohnya: Anak itu tak akan pintar sebab malas belajar.

Keterangan pada satu kalimat ini menjadi sebuah pelengkap buat menjelaskan secara lebih lanjut hal-hal nan terjadi pada satu kalimat.

Demikianlah pembahasan mengenai hal-hal nan terdapat pada kalimat dalam bahasa Indonesia nan bisa disampaikan, semoga bermanfaat.[]