Peluang Bisnis Ikan Sidat

Peluang Bisnis Ikan Sidat

Ikan sidat nampaknya tak diketahui banyak orang, khususnya di Indonesia. Negara lain seperti Jepang, China, dan Eropa sangat hobi mengonsumsi ikan ini. Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di perbatasan Pulau Jawa, pantai barat Sumatra, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Irian Barat, dan timur Kalimantan.

Bentuk ikan ini hampir sama dengan bentuk belut sawah nan memunyai tekstur kulit licin dan berlendir. Ikan in memunyai 3 sirip nan terletak di punggung, ekor dan dubur. Panjangnya tak selalu sama tergantung pada jenis ikannya. Tetapi secara umum, panjang ikan ini kurang lebih 50 sampai 125cm.

Ikan ini hayati di air tawar. Makanan ikan ini ialah makanan kecil nan ada di dasar sungai. Ia bahagia berada di bawah semak-semak atau di lorong-lorong. Ikan sidat ialah jenis hewan nan suka mencari makan pada malam hari sebab ia merupakan hewan nan tak suka dengan sinar terang.



Manfaat Ikan Sidat

Ikan ini salah satu hewan famili Anguillidae nan berspesies Angulla sp. Ikan ini kaya manfaat. Hati ikan ini mengandung vitamin A sebanyak 15.000 IU/100 gram, DHA sebesar 1.337 mg/100 gram, dan EPA sebesar 742 mg/100 gram.

Ikan ini juga mengandung omega 3 nan sangat bagus buat perkembangan otak. Protein nan tinggi pada ikan ini mampu menguatkan otak dalam mengingat memori serta mengurangi kepikunan di waktu tua. Omega 3 juga membantu manusia buat mudah berkonsentrasi, sekaligus meningkatkan mental.

Kandungan omega 3 dalam ikan ini lebih besar dibandingkan dengan ikan Salmon. Ikan ini mengandung Omega 3 sebesar 10,9 gram/100 gram. Bandingkan omega 3 nan ada dalam ikan salmon nan hanya mencapai 820 mg/100 gram, dengan jumlah EPA sebesar 492 mg/100 gram. Begitupun dengan kandungan omega 3 nan ada pada ikan tenggiri nan hanya 748 mg/100 gram, dengan jumlah EPA 409 mg/100 gram.



1. Sebagai Obat Schizoprenia dan Manic Depressif

Fungsi ikan ini ternyata mampu membantu penyembuhan pada orang-orang nan menderita gangguan abnormal, seperti gangguan jiwa, biasa disebut sebagai schzophrenia dan manic depressif . Penyakit schzophrenia ialah penyakit gangguan jiwa dimana seseorang terkadang berteriak-teriak tiba-tiba, atau berbicara sendiri tiba-tiba tanpa karena apapun kemudian akan berhenti sendiri.

Gangguan jiwa seperti schzophrenia dan manic depressif ini bisa dibantu dengan mengonsumsi ikan sidat. Ikan ini mengandung lemak sekitar 10,9 gram per 100 gram. Dimana lemak ini mampu berfungsi sebagai pengatur imunitas, menghilangkan beberapa racun nan terdapat di alam tubuh sekaligus sebagai anti oksidan.



2. Obat Depresi

Daging ikan sidat nan rasanya enak dan sedikit harum ini ternyata bisa mengobati depresi ringan sampai berat. Depresi ialah tekanan nan terjadi pada otak sebab suatu pekerjaan nan berat dan banyak. Orang nan tak bisa mengatasinya biasannya akan merasakan tekanan. Jika berlangsung terus menerus, bisa menimbulkan beberapa penyakit.

Diketahui bahwa ikan ini kaya vitamin mikronetrien nan tinggi. Selain itu, ikan ini juga mengandung vitamin B1 nan besar, nan setara dengan kandungan susu sapi 25 kali lipat. Kandungan vitamin B2-nya setara dengan kandungan susu sapi 5 kali lipat.

Lebih menakjubkan lagi, terdapat vitamin A nan jauh besar, yaitu sebesar 45 kali lipat kandungan pada susu sapi. Kandungan nan tak kalah krusial buat pertumbuhan anak-anak ialah kandungan Zinc, nan setara dengan susu sapi 9 kali lipat.



3. Obat Mata

Bagi nan mengalami gangguan mata, terutama gangguan mata minus, biasanya nan dilakukan ialah menggunakan kacamata minus agar bisa melihat dengan lebih jelas. Sebenarnya, kacamata minus tak bisa membantu menyembuhkan mata. Bahkan, ada nan malah membuat minus bertambah besar.

Salah satu cara nan efektif dan menyehatkan mata ialah dengan mengkonsumsi ikan sidat. Kandungan total Vitamin A nan banyak sebesar 15.000 IU/100 gram bisa digunakan sebagai obat mata. Rabun dekat, rabun dekat, bahkan penyakit glukoma juga bisa disembuhkan dengan mengokonsumsi ikan ini.



Peluang Bisnis Ikan Sidat

Di Indonesia, tak banyak nan mengenal dan mengkonsumsi ikan ini. Sebaliknya, di luar negeri ada banyak permintaan. Hanya beberapa produsen dari Indonesia nan mengekspor ikan ini, sehingga kewalahan memenuhi permintaan pasar global. Negara seperti China, Jepang, Eropa sering mengkonsumsi ikan ini dan berani memberikan harga mahal.

Usaha ikan ini masih terbuka lebar. Apalagi, ikan ini mudah hayati di kawasan Indonesia. Dibandingkan dengan wilayah-wilayah negara pengkonsumsi ikan sidat terbesar, Indonesialah surga loka ikan ini tumbuh. Pasalnya, ikan ini cepat berkembang biak cepat di indonesia, dua kali lebih cepat dibandingkan dengan di negara-negara lain.

Di negara Jepang, kegiatan mengonsumsi ikan ini sudah berlangsung sejak 7 abad nan lalu. Per tahunnya, Jepang mampu mempoduksi 60.000 ton ikan ini, sedangkan kebutuhan mereka per tahunnya mencapai 100.000 ton/ tahun. Itu berarti masih kurang 40.000 ton ikan sidat. Mereka pun mencari ikan ini nan diekspor langsung dari Indonesia.

Tidak jauh beda dengan Jepang, di Cina juga orang nan mengonsumsi ikan ini buat mengobati beberapa penyakit. Khususnya di Jepang dan Cina, ikan ini biasa di konsumsi setiap musim-musim tertentu.
Ikan ini mempunyai kandungan nan bisa meningkatkan vitalitas tubuh.

Di kedua negara ini pula, ikan ini menjadi makanan favorit dan makanan kelas atas. Biasanya, ikan ini disajikan dalam bentuk makanan nan hanya disajikan buat orang-orang krusial saja. Di Cina, harga ikan ini tergolong sangat mahal. Jika dirupiahkan, harganya berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 45.000. Itupun dalam porsi nan sedikit.



Berbudidaya Ikan Sidat

Melihat permintaan pasar nan meningkat, peluang buat membudidayakan ikan ini sangat terbuka lebar. Hambatan nan sering ditemui saat membudidayakan ikan ini terletak pada benih nan akan di dapatkan, mengingat di Indonesia belum banyak nan membudidayakan ikan ini.

Benih ikan ini diambil sendiri di air tawar. Berikut ialah beberapa hal krusial nan perlu diperhatikan saat membudidayakan ikan ini.

  1. Suhu dan cahaya. Suhu nan baik buat jenis ikan ini sekitar 29 derajat celcius. Ingat, ikan ini mencari makan di malam hari sebab ikan ini tak suka dengan sinar cahaya nan terang. Selain suhu, usahakan buat selalu mengatur cahaya, misalnya dengan menanam eceng gondok.
  2. Sanilitas. Sanilitas nan baik buat ikan ini ialah 6-7 ppt. Selain sanilitas, perhatikan makanannya. Jika di air tawar nan lepas, makanan ikan ini ialah plankton. Jika ikan ini dibudidaya, berikan makanan nan mengandung unsur hewani, seperti pelet.
  3. Oksigen terlarut. Ikan ini nisbi gampang-gampang susah cara pemeliharaannya. Oleh sebab itu, kita harus sangat berhati-hati. Oksigen terlarut nan bisa ditolerir oleh ikan ini sekitar 0,5-2,5 ppm.
  4. Tingkat pH air. Pastikan selalu ada pengecekan pH air. Disparitas pH akan menyebabkan kegagalan budidaya ikan ini. pH optimal sekitar 7-85.
  5. Kebutuhan nutrisi. Walaupun memiliki banyak kandungan nan baik, dalam pembudidayaannya ikan ini sendiri juga memerlukan nutrisi, seperti protein, vitamin, mineral, lemak dan karbohidrat. Untunk mencukupi kebutuhan nutrisi ini, bisa dilakukan bersamaan saat memberi pakan. Di dalam pakan, biasanya sudah diberi campuran nutrisi nan dibutuhkan ikan ini, dimana kadar protein maksimumnya ialah 45% sampai 50%.

Demikian informasi seputar ikan sidat. Semoga membuka wawasan kita semua.