Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan buat Makanan Kaleng

Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan buat Makanan Kaleng

Apa nan akan kita lakukan jika bukan sebab kacang kalengan, ikan kaleng dan produk kalengan lainnya!? Pada akhirnya, Makanan Kaleng telah menjadi seperti sebagian krusial dari makanan nan dimakan di seluruh dunia, baik mereka nan menjauhi kehidupan kosmopolitan, hingga para backpaker, dan petualang nan bahagia bermain ke loka di mana manusia tak terlihat.

Sehingga hampir tak mungkin buat memikirkan kulkas tanpa kehadiran makanan kalengan. Tapi Norma itu di sisi lain, kadang-kadang membikin kita bertanya-tanya bagaimana makanan kalengan ini pada sisi kesehatan, apa dampaknya? Apa baik? Apa buruk?

Karena seperti nan kita semua tahu bahwa pengalengan melibatkan banyak pengawet, nan jika dikonsumsi setelah jangka waktu nan lama atau sudah kadaluwarsa dapat berbahaya bagi kesehatan. Jadi di sini ialah beberapa pertimbangan keselamatan tentang makanan kaleng.

Namun, di sisi lain, teknologi pemrosesan dan pengolahan bahan pangan telah diyakini membawa akibat positif dan negatif bagi manusia. Akibat positif nan dihasilkan ialah meningkatnya nilai tambah makanan dan lebih terjaminnya pasokan satu jenis bahan pangan. Satu jenis bahan pangan bisa dipertahankan ketersediaannya dengan proses pengawetan.

Anda sudah banyak mengenal makanan nan diawetkan, bahkan hampir seluruh bahan pangan nan diproses diberi zat pengawet. Zat pengawet dalam jumlah tertakar sebenarnya tak memberi akibat jelek bagi tubuh. Tapi seringkali terdapat produsen baik skala industri besar maupun kecil nan nakal, sehingga tak mematuhi baku keamanan bahan pangan.

Makanan Kaleng merupakan sebuah cara buat mempertahankan kelangsungan pengunaan satu bahan pangan. Pengalengan bisa dilakukan buat berbagai bahan pangan antara lain buah, sayur, ikan, daging dan susu.

Masing-masing tipe bahan pangan akan memerlukan jenis pengawet nan berbeda. Untuk buah dan sayur biasanya digunakan gula atau garam sebagai zat pengawet, sedangkan buat ikan dan daging digunakan garam atau natrium benzoat.

Zat pengawet dalam jumlah melebihi takaran diduga bisa mengakibatkan berbagai konsekuensi. Sifat zat pengawet dalam jumlah berlebih ialah karsinogenik, yaitu zat pencetus kanker. Tetapi kadang tak bisa dihindari buat mengkonsumsi makanan kaleng. Kepraktisan dan keterbatasan waktu membuat makanan kaleng tetap harus dikonsumsi.



Mengkonsumsi Makanan Kaleng

Berikut ialah tips tetap sehat kala harus mengkonsumsi makanan kaleng.

  1. Usahakan frekuensi konsumsi tak terlalu sering. Bila masih dapat menggunakan makanan segar , pilihlah makanan segar.
  2. Perhatikan bentuk kaleng. Untuk menjamin keamanan makanan di dalamnya, kaleng harus dalam keadaan mulus, tak penyok dan tak kembung. Kaleng nan kembung menandakan adanya udara nan dihasilkan dari mikroba nan tumbuh di dalam kaleng.
  3. Periksa tanggal kadaluarsa. Ini ialah mekanisme wajib nan harus dilakukan jika membeli makanan kaleng. Waspadai tanggal kadaluarsa nan ada sebab ada oknum nan merubah tanggal kadaluarsa dari tanggal nan sebenarnya. Jika tulisan tanggal kadaluarsa terlihat samar atau meragukan, jangan membeli makanan kaleng tersebut.
  4. Sesaat setelah membuka kaleng, perhatikan dinding dalam makanan kaleng tersebut apakah masih mulus atau terdapat bercak kehitaman. Bercak kehitaman menandakan adanya proses penguraian material dinding oleh zat pangan atau mikroba di dalam kaleng.
  5. Bukalah makanan kala pada saat akan digunakan segera. Hindari membiarkan makanan kaleng terbuka dalam waktu lama. Jika tak semua makanan digunakan pada satu kali pengkonsumsian, tutup kaleng dan taruh di dalam kulkas.
  6. Cermati komposisi produk nan dituliskan pada label. Seringkali produsen menambahkan kandungan zat gizi nan hilang dalam pemrosesan makanan, misalnya asam omega 3 dan omega 6 pada ikan sarden kaleng. Belilah makanan kaleng dari produsen nan terpercaya dan mendapatkan sertifikat dari BP POM dan MUI.


Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan buat Makanan Kaleng

Banyak aspek nan terlibat dalam keselamatan. Penyimpanan dan tanggal kadaluwarsa nan juga menjadi keprihatinan primer saat menggunakan makanan kaleng, dan nan juga mempengaruhi secara langsung bisnis pengemasan makanan selama ini, bagaimana pemerintah terlibat dalam global makanan kalengan, agar dapat memperoleh cukai pajak.

Fokus Permasalahan # 1

Fokus Permasalahan nan sangat logis dan praktis adalah: makanan kaleng bisa menimbulkan korosi, jika ada reaksi dari bahan kimia dalam makanan dengan logam dari kaleng. Hal ini lebih kasus lagi ketika ada makanan asam seperti tomat dan jus nan terkandung di dalamnya.

Fokus Permasalahan # 2

Ada kemungkinan bahwa kelembaban pada rak akan semakin menjadikan zat oksidasi berkembang, jika tak digunakan dengan cara nan tepat. Masalah tutup juga jadi sebagian masalah besar nan lebih rentan terhadap penangkapan karat.

Fokus Permasalahan # 3

Apabila kaleng tak menunjukkan tanda-tanda menjadi bocor, rusak, karatan, maka buat memastikan keamanan, perlu juga memastikan bahwa bahan-bahan di dalamnya tak memburuk. Nilai gizi mungkin juga sudah turun dalam situasi seperti ini. Untuk memutuskan apakah harus menggunakan makanan kaleng ini maka tanggal kadaluwarsa harus diperiksa. Hal ini sangat krusial buat tak makan makanan nan setelah lewat masa berlakunya!

Fokus Permasalahan # 4

Makanan kaleng, bila disimpan pada suhu lebih dari 100 º Fahrenheit, dapat mengakibatkan kerusakan. Dalam beberapa kasus, ketika disimpan pada suhu lebih dari 75 º Fahrenheit buat waktu nan lama, mungkin cukup banyak kehilangan nutrisi.



Keamanan Makanan Kaleng

Sekarang, faktor di atas dikaitkan dengan makanan kaleng komersial. Tapi bagaimana pengalengan rumahan? Apakah itu dapat di kategorikan sebagai pengolahan berbahaya? Nah, untungnya, tidak, itu tak akan sama berisiko dan tak sehat sebagai makanan komersial.

Tapi ada kondisi - pengolahan itu harus dilakukan dengan cara nan benar. Ada metode pengalengan kondusif dan teruji, nan tak akan menimbulkan masalah kesehatan kepada orang-orang nan memakan makanan.

Lebih baik buat menjauh dari metode pengalengan antik seperti menggunakan lilin buat menutup stoples, panci tekanan, pengalengan oven dan menggunakan guci mayones. Selama Anda menjauh dari metode ini, dan menggunakan petunjuk pengalengan industrial nan tepat, maka Anda akan aman.



Tips buat Memilih Makanan Kaleng

Setelah membaca pelukisan di atas, Anda mungkin berpikir semua ini akan baik-baik saja tentu saja bila Anda menggunakan makanan kaleng dengan tepat. Berikut ialah beberapa tips cepat :

  1. Selalu gunakan kaleng nan didisplay di toko dan pada baris pertama, keluar pertama!
  2. Hindari kaleng nan tampak menggembung, bocor dan ada kerusakan pada tempelan, atau pelek.
  3. Jika Anda mendengar kaleng 'mendesis' ketika Anda membuka nya, maka buat aman, buang saja makanan isinya.
  4. Kaleng harus disimpan di loka nan bersih, sejuk dan kering dan pada suhu di bawah 85 º F buat memastikan keselamatan.
  5. Contoh tanda nan kondusif bisa ialah bahwa ketika Anda menekan lembut namun konsisten tegas pada tutup tabung kaleng sebelum membukanya, tutup tak pergi mengepop.
  6. Jangan lupa buat memeriksa tanggal kadaluwarsa sebelum Anda membeli makanan kaleng.

Baik itu protesis sendiri atau komersial, apa nan di jual secara kalengan sama pentingnya dengan metode dan kemasan makanan secara keseluruhan. Selamat belanja.