Mengetahui Masa Fertile Wanita Setelah Haid

Mengetahui Masa Fertile Wanita Setelah Haid

Bagi perempuan nan sudah menikah, mengetahui cara menghitung masa fertile wanita setelah haid merupakan hal nan penting. Karena perhitungan masa fertile ini berkaitan dengan program hamil atau pengendalian kehamilan.

Ada kalanya sepasang suami istri ingin segera mendapatkan momongan, namun ada kalanya pula sepasang suami istri ingin menunda kehamilan atau ingin membatasi kehamilan sebab mungkin sudah memiliki beberapa anak.

Mengetahui masa fertile wanita setelah haid ialah cara praktis buat mengendalikan kehamilan. Kadang ada pasangan suami istri nan sudah lama mendambakan mendapatkan momongan, namun kesempatan itu tidak kunjung datang.

Maka kemudian salah satu di antara pasangan itu diduga mengalami kemandulan. Selanjutnya mereka mengupayakan berbagai macam pengobatan buat menyembuhkan kelainan tersebut. Namun, siapa tahu, sebenarnya pokok permasalahan nan sebenarnya terletak pada timing nan tak tepat buat melakukan pembuahan.

Ketika proses pembuahan dilakukan bukan pada saat masa fertile wanita setelah haid, tentu saja peluang buat hamil itu kecil. Masa fertile ialah masa puncak di mana kondisi rahim seorang wanita berada pada situasi terbaik buat dibuahi dan membesarkan janin.



Metode Mengetahui Masa Subur

Pada umumnya, ketika bicara tentang cara mengetahui masa fertile wanita setelah haid, orang cenderung akan mengaitkannya dengan metode perhitungan kalender. Padahal sebenarnya metode mengetahui masa fertile wanita setelah haid tak hanya itu.

Seorang dokter dari RS Ibu dan Anak Hermina di Jakarta, dr. Lastiko Bramantyo, Sp. OG, pernah mengatakan bahwa buat mengetahui masa fertile wanita setelah haid dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu menghitung siklus menstruasi, mengamati perubahan lendir nan terjadi, dan mengamati perubahan suhu tubuh dalam kondisi basal.

Jika Anda tekun dan teliti, Anda tak akan menemukan kesulitan buat mengetahui masa fertile wanita setelah haid menggunakan ketiga metode tersebut. Untuk dapat melakukan perhitungan nan tepat dan akurat, tak dapat dilakukan hanya sekali, tapi sebaiknya Anda mencobanya dalam beberapa bulan.

Untuk mendapatkan klarifikasi lebih jauh tentang tiga metode tersebut, coba simak klarifikasi singkat berikut:



1. Menghitung Siklus Menstruasi

Melakukan perhitungan buat mengetahui masa fertile wanita setelah haid akan lebih mudah dilakukan jika wanita nan bersangkutan memiliki siklus menstruasi nan teratur. Menurut para ahli, siklus menstruasi umumnya terjadi antara 28 hingga 30 hari, meski demikian ada pula nan berpendapat siklus ini terjadi antara 22 hingga 35 hari.

Masa fertile terjadi pada pertengahan siklus, nan berarti antara hari ke-14 hingga hari ke-16 nan dihitung sejak menstruasi pada hari pertama. Sel telur berada dalam kondisi paling paripurna dan siap dibuahi pada 3 hari sebelum hari ke-14 dan 3 hari setelah hari ke-16. Hitungan 3 hari diperoleh dari lama sperma hayati (72 jam) sebelum sukses tiba di sel telur.

Jadi perhitungannya seperti ini, dalam siklus mesntruasi normal yaitu 28 hari, kita ambil pertengahan siklus yaitu tiba pada hari ke-14. Masa fertile berlangsung sejak 3 hari sebelum hari ke-14 (14-3) yaitu jatuh pada hari ke-11. Dan masa fertile ini berlangsung hingga 3 hari setelah hari ke-14 (14+3) nan tiba pada hari ke-17.

Jadi masa fertile wanita setelah haid pada siklus normal berlangsung sejak hari ke-11 hingga hari ke-17. Perhitungan ini akan menjadi sulit diterapkan bagi wanita nan siklus menstruasinya tak teratur. Setidaknya perlu dicatat data menstruasi selama 6 bulan hingga satu tahun, buat melihat kesamaan siklus menstruasi nan tak teratur.

Dari data tersebut dilihat siklus terpendek dan siklus terpanjang. Ingat, siklus normal ialah 28 hari, jadi jika siklusnya kurang dari 28 hari berarti pendek, jika lebih dari 28 hari berarti termasuk siklus panjang.

Rumus perhitungannya kemudian siklus nan terpendek dikurangi 18, dan siklus terpanjang dikurangi 11. Misalnya siklus terpanjang ialah 38 hari, dan siklus terpendek ialah 26 hari. Maka perhitungannya, 38-11= 27 dan 26-18= 8. Jadi prediksi masa fertile wanita setelah haid nan bersangkutan ialah berlangsung sejak hari ke-8 hingga hari ke-27.

Dengan demikian prediksi masa fertile wanita nan siklus haidnya tak teratur memang menjadi lebih lama, sebab memang tak ada rumus niscaya buat mencari angka nan paling mendekati.

Bagi mereka nan memiliki siklus menstruasi tak teratur sebaiknya memeriksakan diri ke dokter buat mengetahui seandainya ada permasalahan nan menjadi penyebab ketidakteraturan itu. Kadang ketidakteraturan ini dapat dipicu sebab suatu penyakit, dan kadang dapat juga sebab kondisi psikologis nan tak stabil.



2. Mengamati Perubahan Lendir

Selain melakukan perhitungan dengan sistem kalender, buat mengetahui masa fertile wanita setelah haid juga dapat dilakukan dengan cara mengamati dan memeriksa perubahan lendir nan terjadi di daerah kewanitaan.

Getah lendir nan dimaksud ialah lendir nan keluar dari mulut rahim. Anda dapat datang ke dokter buat mengamati perubahan lendir ini, atau dapat juga dengan mengamatinya sendiri setiap hari. Jika jumlah lendir di mulut rahim meningkat meski tak ada aktivitas seksual, sangat mungkin Anda sedang berada dalam masa subur.

Jika ingin mengamati secara lebih teliti, lendir nan keluar di masa fertile ini teksturnya lentur dan lengket, jika dipegang tak putus. Apabila diletakkan di bawah mikroskop akan terlihat lendir ini memiliki tekstur mikroskopis berbentuk menyerupai daun pakis.



3. Mengamati Perubahan Suhu

Di masa suburnya, tubuh seorang wanita akan lebih hangat sebab suhu tubuh basalnya sedikit meningkat. Peningkatan suhu tubuh ini dikarenakan dalam rahim terjadi produksi hormon progesteron nan bekerja mempersiapkan loka di dalam rahim agar siap menyambut bersatunya sel telur dengan sperma. Produksi hormon progesteron inilah nan memicu kenaikan suhu tubuh perempuan.

Jika Anda cukup telaten, Anda dapat mengamati perubahan suhu ini setiap hari dengan menggunakan termometer. Tapi pilihlah termometer nan digunakan buat mulut atau dubur, bukan nan diletakkan di ketiak. Untuk penggunaan termometer mulut, letakkan di bawah lidah selama kurang lebih 5 menit.

Lakukan pengukuran suhu tubuh ini setiap pagi begitu membuka mata di pagi hari. Usahakan jangan melakukan apapun terlebih dahulu. Catat suhu nan ditunjukkan termometer itu setiap hari, sehingga kemudian dalam waktu satu bulan jika data ini dibuat grafik akan membentuk kurva.

Sebelum masa ovulasi, grafik ini akan turun sedikit namun kemudian naik setidaknya dua derajat celcius dan kemudian kurva akan bertahan hingga 3 sampai 4 hari kemudian. Jika suhu normal rata-rata berkisar antara 35 hingga 36 derajat celcius, maka di masa fertile seorang perempuan suhu tubuhnya akan naik sekitar dua derajat celcius menjadi 37 hingga 38 derajat celcius.

Setelah berlangsung beberapa hari, suhu tubuh ini akan berangsur-angsur mengalami penurunan kembali. Namun, ada kalanya suhu tubuh tak mengalami peningkatan, nan berarti masa fertile tak terjadi sebab mungkin ada suatu masalah sehingga hormon progesteron tak diproduksi.

Dan ada kalanya pula kenaikan suhu tubuh terus terjadi dan tak kunjung menurun. Ini berarti kehamilan terjadi. Apabila sel telur telah dibuahi oleh sperma, horon progesteron akan terus diproduksi tubuh dan membuat suhu tubuh menjadi terus menerus hangat.

Jika hendak melakukan pengukuran suhu tubuh ini sebaiknya hindari berada di dalam ruangan ber-AC dengan suhu nan sangat dingin, atau dekat dengan lampu nan memiliki suhu nan sangat panas, atau hal-hal lainnya nan dapat mengacaukan suhu tubuh sebab hal itu akan membuat pengukuran suhu tubuh menjadi tak akurat.



4. Inspeksi USG

Bagi wanita nan memiliki siklus menstruasi tak teratur, buat mengetahui masa fertile wanita setelah haid dapat dilakukan dengan cara inspeksi USG. Melalui USG dapat terpantau proses perkembangan sel telur hingga matang dan siap ovulasi.



Mengetahui Masa Fertile Wanita Setelah Haid

Remaja putri nan baru mengalami haid, atau juga wanita muda nan sebelumnya tak begitu memperhatikan tentang masa fertile wanita setelah haid , maka sebaiknya menyimak tulisan ini.

Mengetahui kapan masa fertile wanita setelah haid, krusial adanya sebab berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kehamilan. Sebab, jika Anda sangat mendambakan terjadinya kehamilan, atau pun sebaliknya Anda sangat tak menginginkan kehamilan, masa fertile dapat jadi kunci pengingat nan membuat Anda waspada saat melakukan interaksi seksual dengan pasangan Anda.



Indikator Saat Masa Fertile Datang

Masa fertile seorang wanita dipengaruhi oleh adanya hormon progesteron dan juga esterogen nan terdapat dalam tubuhnya. Indikator saat menjelang tiba masa fertile wanita setelah haid sebelumnya, adalah:

  1. Suhu tubuh wanita menjadi sedikit meningkat, nan menandakan terjadinya ovulasi atau divestasi telur ke saluran telur.
  2. Terjadi peningkatan jumlah sekresi lendir di serviks. Bisa diamati kasat mata dengan adanya peningkatan jumlah lendir di vagina. Dalam aktifitas normal, tanpa ada aktifitas seksual.
  3. Adanya nyeri perut sedikit, terkadang tak terasa karena terjadi divestasi sel telur, serta perubahan payudara dengan rasa berkedut atau menggelenyar.


Menghitung Masa Fertile Dengan Sistem Kalender

Jika semua indikator sekunder tersebut tak bisa Anda rasakan, maka bisa dipergunakan cara penghitungan masa fertile wanita setelah haid dengan sistem kalender. Caranya, Anda harus mengetahui dahulu kapan hari pertama Anda haid bulan ini.

Misalnya, hari pertama Anda haid ialah tanggal satu. Dan siklus rata-rata normal Anda haid ialah 28 hari, maka dalam masa normal, masa fertile seorang wanita akan datang di hari ke 12-16 dihitung dari awal menstruasi. Jadi masa fertile Anda ialah tanggal 12 sampai 16 bulan ini.

Jika Anda menginginkan terjadinya kehamilan, maka lakukan interaksi seksual saat masa fertile tersebut. Namun jika Anda tak menginginkan terjadinya kehamilan, maka jangan sekali-kali melakukan interaksi seksual saat masa fertile datang.

Saat ini telah ada alat semacam test pack nan bisa mendeteksi kadar hormon nan dikandung dalam air seni, nan menandakan masa ovulasi telah terjadi. Jadi, Anda tidak perlu risi dan repot menghitung-hitung masa fertile dengan sistem kalender nan kurang begitu seksama hasilnya. Alat tersebut bisa Anda beli di apotek manapun dan dijual bebas. Hasilnya pun cukup akurat. Selamat mencoba.