Jeruk Si Buah Tropis

Jeruk Si Buah Tropis

Jeruk merupakan salah satu buah-buahan nan paling digemari. Rasanya nan manis dan menyegarkan, membuat siapa pun seolah tak pernah bosan mengonsumsi buah nan satu ini. Terlebih, kandungan jeruk nan kaya akan vitamin C sangat baik buat kesehatan tubuh.



Buah Subtropis dan Tropis

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis buah-buahan. Pada dasarnya, jenis buah dibedakan menjadi dua klasifikasi sinkron loka hidupnya, yaitu buah subtropis dan buah tropis.

Pada buah subtropis, loka nan cocok buat pertumbuhan tanaman dan berbuah harus memiliki suhu rendah kurang dari 21 derajat Celsius. Daerah bersuhu seperti ini terdapat di daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut. Buah-buahan nan termasuk pada jenis buah subtropis, antara lain persik, kiwi, arbei, dan markisa.

Sementara itu, loka nan cocok buat pertumbuhan tanaman dan berbuah buat buah tropis, harus memiliki suhu tinggi lebih dari 25 derajat Celsius. Daerah bersuhu seperti ini terdapat di daerah dataran rendah dan di sekitar garis khatulistiwa (ekuator). Buah-buahan nan termasuk pada jenis buah tropis, antara lain jeruk, rambutan, salak, manggis, duku, dan mangga.



Jeruk Si Buah Tropis

Jeruk termasuk pada jenis buah tropis nan tumbuh dan berbuah di daerah dataran tinggi beriklim kering. Tanaman Jeruk dapat ditemui di seluruh dunia. Jeruk dikenal berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina Selatan, dan beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Di Indonesia, jeruk besar bisa dijumpai di Kalimantan dan Bali.

Jeruk atau limau ialah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah nan berdaging dengan rasa masam nan segar, meskipun banyak di antara anggotanya nan memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat nan memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan “jeruk” kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain nan masih berkerabat dalam suku nan sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan “jeruk” atau “limau” (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti “jeruk keprok” atau “jeruk manis“. Di Jawa, “limau” (atau “limo”) berarti “jeruk nipis“.

Jeruk sangatlah majemuk dan beberapa spesies bisa saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies (‘ interspecific hybrid ) nan memiliki karakter nan khas, nan berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan sosialisasi terhadap anggota-anggotanya, sebab orang baru bisa melihat disparitas setelah kembang atau buahnya muncul. Akibatnya tak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya.

Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan ialah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus , serta Microcitrus dan Eremocitrus , sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda .

Asal jeruk ialah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur nan membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.

Banyak anggota jeruk nan dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk ialah sumber vitamin C dan wewangian atau parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.



Jenis-Jenis Jeruk

Jeruk terdiri dari beberapa jenis. Jeruk nan terkenal di ataranya sebagai berikut.

  1. Jeruk nipis, biasa disebut lemon (lime) dan tak bisa dikupas.
  2. Jeruk purut, termasuk jeruk buat sambal dan tak bisa dikupas.
  3. Jeruk manis, termasuk jeruk washington navel orange dan biasa disebut orange.
  4. Jeruk keprok, terkenal dengan nama jeruk mandarin.
  5. Jeruk besar atau jeruk gulung, biasa disebut jeruk dewata.

Di Indonesia, tanaman jeruk keprok banyak dibudidayakan di Garut, Tawangmangu, Madura, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Sementara itu, jeruk besar dibudidayakan di daerah Sumedang, Madiun, dan Pacitan. Berikut jenis jeruk dengan kandungan jeruk dan khasiatnya.

1. Jeruk Bali (Citrus Maxima)

Bentuknya besar dengan daging buah berwarna putih ataug merah muda. Jeruk ini memiliki cita rasa manis, asam dan segar sebab banyak mengandung air. Jeruk bali mengandung vitamin B, provitamin A, vitamin B1, B2 dan asam folat.

Setiap 100 gr jeruk bali mengandung 53 kkal energi, protein 0,6 gr, lemak 0.2 gr, karbohidrat 12.2 gr, retinol 125 mcg, kalsium 23 mg dan 27 mg fosfor. Kandungan lain seperti flavonoid, pektin dan lycopene menjadikan buah ini semakin kaya akan zat-zat nan bermanfaat bagi kesehatan.

Majemuk kegunaan dapat diperoleh jika mengkonsumsi jus jeruk bali. Senyawa terkandung di dalam jeruk bali mampu mencegah kanker, menurunkan risiko penyakit jantung, melancarkan saluran pencernaan, menjaga kesehatan kulit, mencegah konstipasi, menurunkan kolesterol dan mencegah anemia.

2. Jeruk Manis (Citrus Aurantium)

Jenis manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid nan bisa memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terapat dalam buah dan kulit jeruk, khasiatnya membantu menurunkan kadar kolesterol dursila (LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan flavanoidnya, seperti flavanpis nan berfungsi sebagai antioksidan penangkal menangkap radikal bebas penyebab kanker.

Flavanoid juga menghalangi reaksi oksidasi LDL nan menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan kandungan gula buah nan bisa memulihkan energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat nan bisa mengikat zat karsinogen di dalam saluran pencernaan. Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker kolon dapat dihindari.

Di dalam 100 gr jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 gr, lemak 0.2 gr, karbohidrat 11.4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg. Kandungan jeruk juga kaya akan serat nan bisa memperlancar proses pencernaan.

3. Jeruk Lemon (Citrus Medica Linn)

Di samping kandungan vitamin C nan melimpah, jeruk lemon juga kaya dengan vitamin B, E, natrium, dan beberapa mineral mikro nan dibutuhkan tubuh buat sisitem imunitas (kekebalan) serta mencegah virus penyebab influenza. Lemon juga sarat dengan kandungan bioflavanoid nan berperan sebagai antioksidan pencegah kanker.

Flavanoid jeruk lemon berfungsi menghalangi oksidasi LDL sehingga aterosklerosis penyebab jantung dan stroke dapat dihindari. Jeruk lemon juga berlimpah kandungan serat berupa pektin nan baik buat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.

4. Jeruk Nipis (Citrus Auranfolia)

Banyak unsur senyawa kimia nan bemanfaat dalam jeruk nipis, seperti linalina setat, limonen, geranil asetat, sitral dan fellandren. Di dalam 100 gram buah jeruk nipis mengandung vitamin C 27 mg, kalsium 40 mg, fosfor 22 miligram, hidrat arang 12,4 gr, vitamin B 1 0,04 mg, zat besi 0,6 mg, lemak 0,1 gr, kalori 37 kkal, protein 0,8 gr dan air 86 gr. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

Dengan kandungan nan melimpah itu, tidak heran jika jeruk nipis ampuh menghadang amandel, malaria, ambien, sesak nafas, influenza, batuk; sakit panas, sembelit, terlambat haid, perut mules saat haid; disentri, perut mulas, lelah, bau badan, keriput wajah. Tak kalah pentingnya, jeruk nipis mampu menghambat pembentukan kristal oksalat nan merupakan penyebab penyakit batu ginjal.



Kandungan Jeruk

Buah jeruk, biasanya, dikonsumsi dalam kondisi segar. Rasanya nan manis dan segar, sangat terkenal dengan aroma nan khas dan banyak mengandung vitamin C. Jeruk dapat diolah menjadi berbagai produk, antara lain minuman sari buah (jus) atau konsentrat. Biasanya, buat olahan minuman, jeruk nan dipilih ialah jeruk manis.

Jeruk nipis atau lemon lebih banyak dimanfaatkan buat minuman herbal atau obat tradisional. Sementara jeruk purut, jeruk sambal, dan limau, biasanya dimanfaatkan buat penyedap masakan.

Selain itu, batang pohon tanaman jeruk bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Buah jeruk nan kaya akan vitamin C sangat baik buat dikonsumsi setiap hari, sedikitnya kita membutuhkan 500 mg vitamin C buat menjaga kesehatan tubuh di tengah cuaca nan tak bersahabat.

Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C nan tinggi dari makanan, termasuk jeruk segar, bisa mencegah kenaikan LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor primer berkembangnya penyakit jantung. Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan interaksi signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian dampak penyakit kardiovaskuler.

Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi, seperti jeruk segar atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat. Peningkatan kadar folat akan menurunkan kadar homocystein , nan merupakan racun bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homocystein, risiko penyakit kardiovaskuler juga berkurang.