Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Nila

Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Nila

Pernah mendengar istilah budidaya ikan nila ? Anda ingin tahu bagaimana cara melakukan budidaya ikan nila? Tenang, artikel berikut akan mengupas hal nan berkaitan dengan pembudidayaan nila. Sebelumnya, simak cerita berikut.

Siang itu seorang anak tergelitik hidungnya oleh wangi harum kuliner dari dapur. Tak sabar ingin tahu, anak itu segera meninggalkan pekerjaan rumahnya dan langsung menuju dapur buat memuaskan keingintahuannya. Ternyata sang ibu sedang menggoreng ikan nan harumnya luar biasa. Wangi sekali.

Ibu menjelaskan bahwa nan sedang digorengnya sekarang ini ialah ikan nila. Jenis ikan nan cukup menggugah selera. Sang anak hanya manggut-manggut saja seraya tidak sabar buat mencomot satu cubitan kecil di daging ikan nan baru matang tersebut, hmmm... enak.

Sang anak usul pada ibunya jika ikan ini rasanya begitu lezat kenapa ibu tak melakukan budidaya ikan nila saja. Ibu hanya tersenyum.Ikan nila ialah jenis ikan nan hanya hayati di air hangat. Ikan ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan di Indonesia sekitar 30 tahun lalu oleh pemerintah.

Ikan nila bisa diternakkan di air nan higienis dengan media sungai, kolam, atau danau.Jenis ikan nila nan banyak dikembangkan di Indonesia ialah jenis mozambique atau nila mujair. Rasa dagingnya gurih dan lembut, apalagi jika dimasak langsung setelah ditangkap.

Ikan nila nan dikonsumsi segar akan sangat terasa rasanya nan gurih dan nikmat. Meskipun ikan ini bukan termasuk jenis ikan nan berharga mahal seperti ikan salmon atau ikan kakap putih. Maka dari itu banyak orang nan tertarik buat melakukan budidaya nila sebab peminatnya cukup banyak di pasaran.



Prospek Usaha Budidaya Ikan Nila

Ada beberapa alasan mengapa usaha budidaya nila memiliki prospek nan cukup bagus.



1. Prospek Budidaya Ikan Nila -Tren Konsumsi Ternak

Belakangan ini masyarakat semakin menyukai ikan nila. Permintaan ikan nila di pasaran semakin meningkat. Di sejumlah usaha rumah makan dan restoran banyak disuguhkan menu dengan bahan standar ikan nila. Hal ini sebab masyarakat sudah semakin konfiden dengan rasa ikan nan gurih dan lezat.

Minat konsumen sedikit demi sedikit mulai bergeser dari ikan mas menjadi ikan nila. Bagi konsumsi rumah tangga, ikan mas seringkali meninggalkan bau tanah pada dagingnya saat dikonsumsi. Hal ini nan menjadi alasan mengapa budidaya ikan nila lebih disukai sekarang ini.



2. Prospek Budidaya Ikan Nila -Peluang Ekspor

Ikan nila nan sudah berupa fillet belakangan ini sudah masuk dalam daftar permintaan konsumen luar negeri bersamaan dengan beberapa ikan tawar lainnya dan rumput laut. Optimisme ekspor ikan mulai meningkat sebab beberapa permasalahan berkaitan dengan teknis sudah terselesaikan. Ekspor ini ditujukan ke negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa. Salah satu alasan inilah nan membuat orang berminat buat budidaya ikan nila.



Segmen Pengembangan Budidaya Ikan Nila

Ikan nila hanya diternakkan dalam segmentasi pembesaran saja. Benih ikan didapat dari penyedia benih di pasaran atau di kelompok ternak ikan. Pemeliharaan ikan nila seringkali dilakukan dengan sistem polikultur. Selain buat menghemat modal, juga buat mendapatkan produktivitas nan tinggi. Sporadis nan melakukan segmentasi pembibitan ikan nila sebab memang ikan ini hanya berpotensi ketika sudah dewasa dan cukup usia buat dikonsumsi.



Pengendalian Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Nila

Seperti umumnya pada ikan tawar lainnya, hama nan menyerang ikan nila ialah predator nan bertubuh lebih besar dari ikan itu sendiri, seperti ular, burung, kodok, dan biawak. Sedangkan serangga kecil memangsa benih ikan nan masih bayi sehingga kalau tak dilakukan pencegahan dengan baik, benih akan rusak dan produksi terhambat.

Ada 3 jenis penyakit nan menyerang ikan nila, yaitu penyakit pada kulit, insang, dan pada organ dalam. Penyakit dan hama akan muncul apabila kualitas air rendah. Secara umum, cara buat mengatasi penyakit dan hama nan menyerang ikan ialah dengan melakukan pembersihan secara rutin pada keadaan kolam. Pemberian pakan dilakukan sinkron dengan dosis.

Proses pemanenan dilakukan dengan tepat buat mencegah ikan sakit dan stres. Pada dasarnya ikan nan dipelihara sebagai hobi maupun bisnis harus selalu memiliki lingkungan nan bersih. Kondisi air nan higienis dengan sirkulasi lancar membuat ikan hayati lebih lama dan memiliki tubuh nan sehat. Begitupun dengan ikan nan diternakkan seperti budidaya ikan nila .



Manajemen Pemeliharaan dan Produksi Budidaya Ikan Nila

Ikan nila dikembangbiakkan di kolam pemeliharaan dengan tanah lempung atau tak berporos. Ikan ini cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi. Biasanya ikan nila dikembangkan dengan sistem polikultur, yaitu dicampur dengan ikan tawar lain seperti ikan mas.

Kolam nan disediakan juga sinkron dengan tujuannya, yaitu kolam pemeliharaan induk, kolam pendederan, kolam pembesaran, dan kolam pemberokan. Peralatan nan digunakan sama seperti peralatan nan digunakan buat ternak ikan tawar lainnya.

Langkah selanjutnya dalam pemeliharaan ialah pemupukan, pemberian pakan sinkron aturan, dan pemeliharaan kolam atau tambak agar ikan terhindar dari hama dan penyakit. Pemupukan diberikan dengan dosis nan tepat tanpa hiperbola sebab apapun nan sifatnya hiperbola dalam budidaya nila dampaknya akan membuat ikan nila tak berkualitas bagus dan tak layak buat dikonsumsi.



Panen dan Pemasaran Budidaya Ikan Nila

Pemanenan ikan nila bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu panen total atau panen sebagian. Panen total ialah dengan cara mengeringkan seluruh air kolam hingga tersisa hanya sedikit saja. Pemanenan dilakukan pagi hari buat menghindari terik matahari nan akan membuat ikan kaget dengan tekanan air nan berubah.

Sedangkan, panen sebagian ialah dengan memilih ikan dengan ukuran eksklusif buat diambil tanpa perlu mengeringkan air kolam. Pemasaran ikan nila selama ini dilakukan secara sederhana, yaitu pembeli mendatangi langsung kolam loka ikan nila diternakkan. Hal ini dilakukan buat mendapatkan ikan nan segar agar rasa dagingnya lebih gurih dan enak.

Banyak juga pembeli nan mendapatkan ikan nila segar di pasar. Penjual biasanya akan tiba di pasar tradisional dini hari buat membuat ikan nila tetap segar dan tak dalam kondisi kaget sebab dipindahkan ke dalam plastik berisi air berukuran besar.

Kondisi dini hari ialah sebelum matahari terbit sebab cahaya matahari nan terik terkadang membuat ikan stres dan mati. Pembeli nan membeli dengan jumlah besar atau pengepul biasanya akan menjual kembali ikan nila pada restoran atau kolam pemancingan.



Analisis Usaha Budidaya Ikan Nila
  1. Investasi Sarana

  2. Sewa kolam 200 m2 4/12 x Rp1.000.000 Rp 330.000

  3. Alat-alat perikanan Rp 150.000

  4. Obat-obatan Rp 120.000

  5. Jumlah Rp 600.000
  6. Modal Kerja

  7. Benih ikan nila 50 kg x Rp15.000 Rp 750.000

  8. Pelet 200 kg x Rp5.500 Rp 1.100.000

  9. Bekatul 150 kg x Rp1.500 Rp 225.000

  10. Jumlah Rp 2.675.000
  11. Penghasilan

  12. Ikan nila ukuran konsumsi 500 kg x Rp9.000 = Rp4.500.000

  13. Laba. Laba higienis per 4 bulan = total penghasilan-total investasi

= Rp4.500.000 - Rp. 2.675.000 = Rp1.825.000

Dari prediksi analisa di atas, terlihat budidaya nila cukup menguntungkan buat ditekuni. Setelah empat bulan peternak dapat menghasilkan laba sebesar hampir dua juta rupiah, cukup menggiurkan. Apabila budidaya ikan nila dilakukan dalam proyek nan lumayan besar maka laba akan bertambah besar juga.