Sejarah Tenis Meja di Negara Indonesia

Sejarah Tenis Meja di Negara Indonesia

Tenis meja, olahraga ini termasuk salah satu jenis olahraga dengan usia sejarah masih muda dibandingkan usia olahraga lainnya dilihat dari tahun awal berkembangnya. Meski dari segi perkembangan sejarah tenis meja termasuk usia muda dibandingkan olahraga lainnya, tapi tenis meja menjadi olahraga nan populer di global dalam waktu singkat. Eropa (bagian barat dan tengah), Amerika serta Asia menjadi loka berkembangnya sejarah olahraga tenis meja buat pertama kalinya pada 1990.

Awalnya, olahraga tenis meja masih dianggap sebagai game (permainan) kurang menarik dan lucu. Wajar saja perkembangan olahraga ini tak seperti olahraga lainnya seperti sepak bola, bulu tangkis dan lainnya. Semua kalangan masyarakat mengenal olahraga ini dan menyebutnya dengan nama ping pong.



Sejarah Tenis Meja di Dunia

Sejarah tenis meja atau ping pong diperkirakan muncul sejak dikenalnya permainan bola kecil nan dipukul-pukul melewati jaring net. Olahraga ping pong telah menjadi salah satu jenis olahraga nan dipertandingkan di taraf internasional yaitu olimpiade.

Sekarang, olahraga ini telah digemari oleh masyarakat seluruh dunia. Alasannya ialah olahraga tenis meja merupakan salah satu jenis olahraga nan bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok dengan alat sederhana seperti bola ping pong, raket serta meja atau papan buat memantulkan bola pingpong dalam permainan.

Pendapat mengenai sejarah tenis meja di global bisa diketahui dari penduduk Timur Tengah. Penduduk di Timur Tengah mengemukakan pendapatnya mengenai tenis meja/ping pong asalnya dari Iran. Awalnya, tenis meja muncul ketika seorang pemuda dengan seorang wanita bermain memukul bola plastik kecil.

Mereka memukulnya dengan melintasi di atas net. Kegiatan tersebut menjadi alasan buat sebutan olahraga tenis meja dengan nama ping pong. Sebutan tersebut juga menjadi sebutan nan mudah diingat/familiar di telinga masyarakat seluruh dunia.

Adapun sejarah tenis meja di Perancis mulai dikenalkan sejak abad ke-12. Penduduk Perancis telah mengenal, mengetahui cara memainkannya serta mulai menyukai olahraga tenis meja sehingga tertarik buat mencoba memainkannya. Mereka menyukai olahraga tenis meja sebab bisa dijadikan sebagai hiburan utamanya bagi mereka nan memiliki kegiatan padat serta menjadi rutinitas. Selanjutnya, pada 1926 di London, Inggris mulai mengenal buat pertama kalinya olahraga tenis meja ini.

Perkembangan sejarah tenis meja terus berlanjut sampai di Afrika. Awalnya, tenis meja dikenal pada sekitar abad ke-19. Olahraga tenis meja telah dilakukan oleh beberapa obsir kolonial Inggris di Afrika. Mereka menjadikan olahraga tenis meja sebagai salah satu tontonan buat hiburan serta rekreasi. Mereka menjadikan tenis meja selain sebagai olahraga juga bisa berfungsi sebagai wahana menyenangkan pikiran setelah sibuk dalam kegiatan serta tugas-tugas nan menjadi kewajiban mereka.

Sejarah tenis meja di global terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Selanjutnya, di daratan Tiongkok serta Jepang (termasuk wilayah Asia) pertama kalinya mengenal olahraga tenis meja seperti halnya di Eropa (bagian barat serta tengah) dan Amerika pada 1900. Sejarah olahraga tenis meja di Asia masuk melalui daratan RRC (Republik Rakyat Cina), Jepang serta Korea.

Ketiga negara tersebut menjadi pelopor perkembangan olahraga tenis meja di Asia. Sejarah tenis meja di Asia berkembang lebih lanjut dengan adanya partisipasi dari negara-negara di Asia dengan mengadakan sebuah kejuaraan tenis meja. Kejuaraan tersebut diselenggarakan tepatnya pada bulan Februari 1952 di Kota Bombay, India.

Pada kesempatan tersebut, peserta kejuaraan tenis meja sepakat membentuk sebuah federasi tenis meja buat wilayah Asia. Federasi tersebut diberi nama TTFA ( The Table Tennis Federation of Asia ). Adapun aplikasi kejuaraan tenis meja telah dilakukan TTFA ( The Table Tennis Federation of Asia ) nan menjadi bagian dari sejarah tenis meja di Asia.

Kejuaraan tenis meja tersebut dilakukan sebanyak sepuluh kali di negara nan berbeda, tapi tetap di negara kawasan Asia. Kejuaraan tenis meja tersebut, di antaranya:

  1. Kejuaraan tenis meja di Singapura pada 1952,1954 serta 1967.
  1. Kejuaraan tenis meja di Tokyo pada 1953.
  1. Kejuaraan tenis meja di Manila pada 1957 dan 1963.
  1. Kejuaraan tenis meja di Bombay pada 1960.
  1. Kejuaraan tenis meja di Seoul pada 1964.
  1. Kejuaraan tenis meja di Jakart, Indonesia pada 1969.
  1. Kejuaraan tenis meja di Nagoya pada 1970.

Sejarah tenis meja di Asia mengalami perkembangan dengan ditunjukkan adanya upaya mengganti nama federasi TTFA dengan ATTU ( Asian Table Tennis Union ). Hal tersebut dikarenakan ada ketidakpuasan beberapa negara Asia lainnya terhadap TTFA. ATTU resmi sebagai pengganti TTFA pada 1975 bertepatan dengan terbentuknya ITTF ( Internasional Table Tenis Federation ) sebagai wadah tenis meja secara internasional. Anggota penuhnya berjumlah 32 negara pada 1982 dengan loka sekretariat di Beijing.

Adapun tujuan ATTU (Asian Table Tennis Union) antara lain memperdalam serta mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat di negara Asia maupun benua lain serta meningkatkan pengembangan, popularitas dan prestasi tenis meja di Asia. Olahraga tenis meja menjadi salah satu cabang olahraga andalan nan diminati oleh sebagian besar negara di dunia.

Menurut tulisan-tulisan mengenai sejarah tenis meja di dunia, pertandingan taraf global pertama diselenggarakan di London pada Desember 1926 dan di Berlin pada Januari 1926.

Adapun anggaran buat memainkan olahraga tenis meja secara resmi telah ditentukan di dalam buku pegangan ITTF ( Internasional Table Tenis Federation ). Sejarah tenis meja terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1988 tenis meja menjadi salah satu cabang olahraga dalam pertandingan olimpiade, dengan beberapa kategori event. Secara spesifik beberapa kategori event buat olahraga tenis meja dalam pertandingan olimpiade dimulai dari 1988 sampai dengan 2004, di antaranya:

  1. Tunggal putri.
  1. Tunggal putra.
  1. Ganda buat putri dan putra.
  1. Sejak 2008, ganda telah digantikan oleh tim event.


Sejarah Tenis Meja di Negara Indonesia

Berdasarkan sejarah tenis meja di dunia, olahraga tenis meja mengalami perkembangan dalam waktu singkat termasuk di Indonesia. Sejarah olahraga/permainan ini masih berkaitan dengan kondisi Indonesia sebagai negara jajahan Belanda. Sekitar tahun tiga puluhan sejarah olahraga/permainan tenis meja mulai berkembang di masyarakat melalui pedagang. Jika mereka mempunyai waktu senggang, maka mereka bermain tenis meja/ping pong dengan anggota keluarga orang Belanda.

Sejarah tenis meja di Indonesia mengalami perkembangan semakin cepat pada 1951. Awalnya masyarakat Indonesia nan termasuk golongan Binnenlands Bistur atau Pamong Praja nan dibolehkan memainkannya. Selebihnya hanya dibolehkan menonton di balik pagar rumah-rumah pengusaha dari Belanda, tapi pada 1951 telah berdiri PPSI (Peraturan Pingpong Seluruh Indonesia). Hal tersebut berpengaruh positif bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Olahraga tenis meja terus meluas di seluruh wilayah tanah air ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa sejarah tenis meja di tanah air menuju perkembangan nan cukup baik. Pada 1958 induk organisasi tenis meja Indonesia yaitu PPSI (Peraturan Pingpong Seluruh Indonesia) diubah menjadi PTMSI (Peraturan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Selanjutnya pada 1960 PTSMI diakui sebagai anggota T able Tenis Federation of Asia (TIFA).

Perkembangan selanjutnya pada 1961 PTSMI masuk menjadi SEFTT ( South East Fasific Table Tenis ) Timur jauh. Tenis meja menjadi salah satu jenis olahraga/permainan nan diminati serta disukai masyarakat Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan primer mengenai penyebab sejarah tenis meja di Indonesia berkembang semakin cepat mengikuti perkembangan di negara lain.

Tenis meja atau sering disebut ping pong menjadi salah satu cabang olahraga andalan dalam pertandingan olahraga di taraf nasional maupun internasional. Pada taraf nasional, tenis meja di Indonesia sering diselenggarakan melalui beberapa arena pertandingan misalnya PORDA, PON, POMDA, POSENI di taraf SD, SMP, SMA serta pertandingan lainnya nan diselenggarakan oleh serikat tenis meja, instansi pemerintah/swasta atau karang taruna, dan sebagainya.

Sementara, di taraf internasional, Indonesia sering mengikuti kejuaraan global resmi termasuk salah satunya olimpiade setelah Indonesia menjadi anggota ITTF pada 1961.

Dalam catatan sejarah tenis meja di Indonesia menunjukkan para atlet olahraga tenis meja Indonesia patut diberi penghargaan sebab prestasi terbaiknya di taraf nasional maupun internasional. Beberapa nama atlet berprestasi dalam tenis meja baik laki-laki maupun perempuan, antara lain Rossi Pratiwi, Ling-ling Agustin, Anton Suseno, Yon Mardiyono serta Ismu Harianto.

Berdasarkan sejarah tenis meja tersebut, bisa disimpulkan bahwa sebagai salah satu jenis olahraga/permainan nan disukai masyarakat di semua kalangan. Selain dinilai sebagai olahraga/permainan nan praktis, tenis meja/ping pong termasuk permainan/olahraga murah serta mudah dipelajari oleh siapa pun.

Semoga bagi para pembaca sejarah tenis meja semakin termotivasi buat mencoba menjadikan jenis olahraga/permainan ini sebagai salah satu wahana hiburan, merefresh pikiran serta menyehatkan tubuh.