Anda getol mengonsumsi buah-buahan? Bila Anda hobi, berarti buah pisang juga merupakan salah satu kegemaran Anda. Buah pisang disebut-sebut sebagai raja para buah sebab memiliki kandungan zat bergizi nan lebih tinggi dari buah-buahan tropis lainnya. Bahkan, kulit buah pisang pun memiliki manfaat.
Pisang ialah buah, nan umumnya tumbuh di Asia Tenggara tropis. Kulit pisang juga biasa ditanam di Papua Nugini. Pisang milik genus tanaman herba nan disebut Musa. Ketika kita berbicara tentang pisang, kita asumsikan mereka buat menjadi hanya berwarna kuning, saat masak, namun, ada pisang masak dalam rona ungu dan merah juga.
Ada banyak kegunaan kesehatan pisang dan kulitnya. Ini mengurangi risiko kanker nan berbeda. Kulit pisang kaya vitamin B6, vitamin C, mangan, kalium, dll Kulit pisang juga digunakan dalam pengobatan penyakit kuning dan batu ginjal.
Selain itu, buah pisang dikenal sebagai buah nan paling bersih bila dimakan sebab seseorang nan mengonsumsi pisang dapat kulit pisang kulitnya dengan mudah tanpa menyentuh bagian daging buah pisang dan langsung menyantapnya. Berbeda dengan buah lain nan daging buahnya selalu bersentuhan langsung dengan benda lain, tangan manusia atau pisau pemotong buah, sehingga berpotensi membawa kuman-kuman penyakit.
Buah pisang kaya akan kandungan vitamin C takaran tinggi dan vitamin B kompleks. Vitamin C membantu metabolisme dan daya tahan tubuh manusia sehingga lebih tahan terhadap perubahan iklim, cuaca maupun stamina tubuh. Sementara vitamin B kompleks, membantu dalam proses pertumbuhan dan penguatan bentuk tubuh manusia.
Lalu, apakah hanya daging buahnya nan bisa dimanfaatkan? Ternyata tidak. Tanaman pisang identik dengan pohon kelapa nan seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Yang difokuskan dalam artikel ini ialah pemanfaatan kulit buah pisang nan cukup mengejutkan global melalui kandungan zat nan dimilikinya.
Menurut banyak penelitian, serat buah pisang kaya akan antioksidan. Selain membantu menjaga berat tubuh nan ideal, meningkatkan daya tahan tubuh orang nan mengonsumsinya. Ternyata, serat dan antioksidan juga terdapat di kulit buah pisang nan selama ini kita anggap sebagai sampah dan harus dibuang.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa kulit buah pisang mampu diolah buat menghasilkan vaksin hepatitis B. Jika vaksin tersebut sukses diproduksi massal, obat hepatitis B selama ini nan harganya cukup sulit dijangkau masyarakat, dapat menjadi alternatif nan murah dan membantu kesembuhan jutaan orang di dunia.
Bahkan, kemungkinan besar ketika vaksin hepatitis B telah dengan mudah diproduksi, vaksin lain seperti cacar dan polio akan mengikuti. Vaksin-vaksin tersebut bisa menjadi obat-obatan nan murah dan mudah diperoleh.
Kulit buah pisang nan selama ini dijadikan bahan tambahan buat pakan ternak herbivora seperti sapi dan kambing, ternyata memiliki potensi lain nan belum dioptimalkan. Kulit buah pisang memiliki kandungan potasium nan sangat tinggi.
Zat ini dibutuhkan tanaman sebagai unsur hara buat pembentukan nutrisi dalam proses fotosintesis. Selain itu, potasium membantu pembuluh tapis atau floem buat mengangkut hasil fotosintesis berupa glukosa atau gula dari daun ke seluruh tubuh tanaman, termasuk buah, sehingga buah memiliki kadar gula cukup tinggi.
Potasium juga bisa memperkuat jaringan tanaman nan terdapat di akar, batang, hingga daun. Potasium mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap berbagai penyakit. Sungguh potensi luar biasa dari kulit buah pisang nan selama ini dianggap sebagai sampah dan harus dibuang.
Jadi, jangan buang kulit buah pisang!
Kulit pisang ini dikenal sebab sifat antijamur dan antibiotik. Kulit pisang ini juga sarat dengan banyak Vitamin, mineral dan serat.
Lain kali pikir pikir lah sebelum Anda membuang kulit buah pisang mengingat jumlah kegunaan penggunaan kulitnya. Semua kegunaan dari kulitnya datang kepada Anda tanpa biaya tambahan.