Kerangka Manusia - Hoax-hoax Selain Foto Kerangka Raksasa

Kerangka Manusia - Hoax-hoax Selain Foto Kerangka Raksasa

Beberapa tahun silam, global maya sempat digemparkan oleh beberapa buah foto kerangka manusia raksasa. Tidak hanya satu, ada banyak foto nan menunjukkan kerangka dengan ukuran ekstra besar terbaring di loka ekskavasi arkeologi. Foto-foto tersebut dilengkapi dengan informasi mengenai kerangka itu.



Kerangka Manusia - Penyebaran Foto Inovasi Kerangka Raksasa

Penyebaran foto kerangka manusia raksasa di global maya sebenarnya telah dimulai pada tahun 2004 silam. Setelah sempat membuat kehebohan, ketenaran foto ini perlahan-lahan meredup. Akan tetapi di tahun 2007, foto ini kembali beredar danmembuat kehebohan nan lebih besar dari sebelumnya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna internet di dunia.

Foto kerangka raksasa itu biasanya disebarkan melalui surel, milis, atau blog dan forum-forum di global maya. Foto tersebut dilengkapi keterangan nan kurang lebih berbunyi: “Sekadar informasi, Aku baru saja menerima email seperti ini, hanya Tuhan nan tahu kebenaran ceritanya".

Simaklah: Kegiatan eksplorasi gas alam di wilayah Timur Tengah (tepatnya di sebuah gurun di Arab Saudi) baru-baru ini menemukan sisa-sisa kerangka manusia nan berukuran fenomenal. Wilayah gurun loka ditemukannya kerangka ini disebut “Empty Quarter”, atau “Rabiul Khali” dalam bahasa Arab. Kerangka ini ditemukan oleh tim eksplorasi perusahaan gas alam ARAMCO.

Penemuan ini sinkron dengan firman Allah di dalam kitab kudus Al-Quran, bahwa Dia telah menciptakan manusia-manusia berukuran raksasa nan tak lagi diciptakan-Nya di kemudian hari. Manusia-manusia raksasa itu ialah kaum Aad, nan mana Allah turunkan Nabi Hud buat memberi hidayah. Mereka ialah orang-orang nan sangat tinggi, besar, dan sangat kuat. Seolah-olah mereka bisa dengan mudahnya memeluk sebatang pohon besar lalu mencabut akarnya dari dalam tanah.

Kemudian kaum nan diberi kekuatan besar oleh Allah ini berpaling dari jalan-Nya, tak mengindahkan perkataan Nabi-Nya, dan telah melewati batasan-batasan nan dibuat oleh-Nya. Lantas Allah memusnahkan kaum tersebut sebagai ganjaran atas tingkah laku mereka.

Para ulama di Arab Saudi konfiden bahwa sisa-sisa kerangka raksasa nan ditemukan di gurun tersebut ialah kerangka kaum Aad. Pihak militer Arab Saudi telah mengamankan area ekskavasi dan kini tak seorang pun boleh memasuki area tersebut selain pihak dari ARAMCO. Inovasi ini masih dirahasiakan, tetapi sebuah helikopter militer sukses mengambil beberapa gambar dari udara.

Beberapa foto bocor dan tersebar di global maya. Coba perhatikan foto tersebut dan bandingkan ukuran kerangka raksasa tersebut dengan manusia berukuran normal di sebelahnya. Seperti kebohongan-kebohongan lain di global maya, pesan semacam ini dengan mudahnya tersebar ke berbagai penjuru global dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Foto lainnya menyatakan bahwa kerangka manusia raksasa ditemukan di India. ‘Penemuan’ di India ini bahkan disebarluaskan juga oleh sebuah media massa bertajuk “Hindu’s Voice”. Inovasi manusia raksasa ini dianggap sinkron dengan kisah Mahabharata, nan menyebutkan adanya ras manusia super nan lebih unggul dari ras manusia normal. Dalam artikel warta di media massa India itu, disebutkan bahwa ekskavasi arkeologis kerangka raksasa di India tersebut dilakukan oleh tim “National Geographic” India bekerja sama dengan pihak militer negara tersebut.



Kerangka Manusia - Terungkapnya Kepalsuan Foto Kerangka Raksasa

Berita tentang inovasi kerangka manusia raksasa tersebut akhirnya terbongkar. Penyebaran warta palsu itu telah menyebabkan suatu kehebohan di global maya. Kepalsuan tersebut bisa diungkap dari hal-hal berikut.

1. Foto Palsu

Bagi para orang awam, foto dan informasi nan mendampinginya terlihat nyata. Akan tetapi, beberapa pihak nan skeptis mencoba buat menelaah kepalsuan foto dan informasi foto itu. Ternyata, foto tersebut memang palsu dan dibuat buat kepentingan seni fotografi semata. Adalah Iron Kite, seorang artis asal Kanada, nan ‘mengutak-atik’ foto kerangka temuan arkeologis dan foto arkeolog sedang bekerja. Ia menggabungkan foto-foto tersebut dengan menggunakan pelaksanaan komputer buat mengedit foto.

Mudah saja baginya membuat foto inovasi kerangka manusia raksasa ini, cukup dengan memperbesar skala foto kerangka dan menambahkan foto seorang arkeolog setelah menghapus latar belakang fotonya. Selanjutnya, ia hanya perlu mengatur-atur skala foto buatannya buat menghasilkan imbas inovasi kerangka raksasa dan mengatur tata cahaya (arah jatuhnya bayangan).

Adapun terkait informasi palsu, Iron Kite mengaku bukan ia nan mengarang dan menyebarkannya. Foto-foto nan ia edit pun bukan dimaksudkan buat menyebar informasi palsu, melainkan buat mengikuti kontes memanipulasi foto di sebuah situs di global maya. Artinya, seseorang telah menyalahgunakan foto tersebut buat memicu kehebohan di global maya.

2. Informasi Kaum Aad Palsu

Jika disimak baik-baik, sebenarnya kebohongan nan menyatakan bahwa foto tersebut diambil di Arab Saudi pun mengandung informasi-informasi nan tak masuk akal nan memunculkan pertanyaan. Seperti dalam pernyataan “Pihak militer Arab Saudi telah mengamankan area penggalian, dan kini tak seorang pun boleh memasuki area tersebut selain pihak dari ARAMCO”. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan penambang gas alam nan tak memiliki wawasan di bidang arkeologi dan antropologi diberi wewenang besar buat mengurusi sebuah inovasi fenomenal?

Begitu juga dengan pernyataan “Para ulama di Arab Saudi konfiden bahwa sisa-sisa kerangka manusia raksasa nan ditemukan di gurun tersebut ialah kerangka kaum Aad”. Mengapa ulama memiliki wewenang memutuskan asal-usul suatu inovasi arkeologis, sedangkan para arkeolog nan memiliki metode ilmiah dan wewenang lebih besar sama sekali tak disebutkan dalam surel tersebut?

3. Media Massa nan Menyebarkan Warta Bohong

“Hindu’s Voice” di India menyebutkan bahwa ekskavasi dilakukan oleh tim “National Geographic” India bekerja sama dengan pihak militer negara tersebut. Akan tetapi, pihak “National Geographic” mengaku tak mengetahui apa-apa mengenai ekskavasi kerangka manusia raksasa di India. Karena merasa nama baik dan kredibilitasnya sebagai media massa terbesar dan tertua di bidang antropologi, arkeologi, zoologi, dan biologi dirusak, mereka memutuskan buat mengonfirmasi redaksi “Hindu’s Voice”.

Setelah dikonfirmasi, kepala editor media massa India tersebut mengakui bahwa warta nan dipublikasikan dalam majalahnya memang warta palsu. Ia juga mengakui bahwa reportase nan digunakan buat menjadi pondasi warta tersebut pun tak pernah dilakukan sebab memang tak pernah ditemukan kerangka manusia raksasa di India.



Kerangka Manusia - Hoax-hoax Selain Foto Kerangka Raksasa

Foto kerangka manusia raksasa bukanlah satu-satunya hoax (kebohongan di internet) nan beredar di global maya. Mudahnya menyebarluaskan informasi di internet dan mudahnya mengedit foto dengan pelaksanaan komputer menyebabkan banyak orang iseng nan membuat foto palsu dan mengarang informasi tentang foto tersebut dan mempublikasikannya secara online .

Arkeologi ialah salah satu bidang nan menyenangkan buat dipalsukan, sebab teori-teori persekongkolan mengenai penemuan-penemuan masa silam tak pernah menemukan jawaban final dan tak pernah selesai diteliti. Ini menjadi celah bagi para pemalsu buat mengarang dan menyebarkan hoax.

Salah satu kebohongan di bidang arkelogi nan disebarkan di global maya ialah keberadaan tengkorak kristal milik suku Inca ( Inca’s crystal skeleton ). Pemalsuan informasi mengenai tengkorak kristal miliki suku Inca ini lebih dahsyat dari foto kerangka manusia raksasa. Pasalnya, tak hanya mengedit foto, si pemalsu bahkan membuat sendiri artefak tengkorak kristal nan ia aku-aku sebagai peninggalan suku Inca! Pemalsunya ialah seorang arkeolog nan selama belasan tahun meneliti kebudayaan suku Inca.

Kebohongan lain ialah relief berbentuk helikopter, UFO, dan pesawat terbang pada dinding sebuah kuil di Mesir. Kebohongan ini mengangkat isu teknologi antik dan hubungannya dengan keberadaan alien nan mengajarkan teknologi pada manusia. Relief tersebut memang sungguh ada, tetapi relief itu bukan bentuk helikopter, UFO, dan pesawat terbang seperti nan tersebar di internet, melainkan bentuk-bentuk abstrak nan timbul sebab dinding kuil tersebut dipahat dua kali (pahatan pertama ditimpa oleh pahatan kedua sehingga menghasilkan relief mirip alat transportasi udara).

Ada juga kebohongan mengenai batu Dropa atau Dropa’s stone, nan popularitasnya di global maya tak kalah dengan tengkorak kristal suku Inca dan kerangka manusia raksasa di Arab dan India. Menurut informasi nan tersebar, batu Dropa ialah batu nan ditemukan di Cina nan berisi informasi turunnya alien di daratan Cina. Kemudian, mereka membaur dan mengajari berbagai teknologi pada bangsa Cina sehingga peradaban antik Cina dapat tergolong maju pada zamannya.