Berkarya dengan Cinta, Mengapa Tidak?

Berkarya dengan Cinta, Mengapa Tidak?

Cinta tentu ialah kata nan sering kita dengar, kita rasakan, dan tentu saja kita tak asing lagi dengan istilah cinta ini. Lalu apa hubungannya antara cinta dengan sastra? Kadang, banyak orang mengungkapkan rasa cinta kepada seseorang nan ia cintai melalui karya sastra atau sering disebut dengan sastra cinta atau sastra romantic.

Seperti nan kita ketahui, cinta ialah suatu hal nan mampu menginspirasi seseorang dalam berkarya sastra. Sejal zaman dahulu kala hingga era modern ini, banyak orang nan terinspirasi dari rasa cinta buat membuat atau menciptakan karya sastra nan baik. Contoh mudahnya ialah puisi cinta atau puisi nan mengangkat tema cinta, kadang seorang remaja nan jatuh cinta terhadap seseorang tapi tidak memiliki keberanian buat mengungkapkannya, biasanya mereka akan mencari pelarian berupa berkarya puisi cinta buat mengungkapkan rasa nan ia rasakan.

Tak hanya itu, seorang pujangga pun banyak nan mendapatkan inspirasi buat membuat karya sastra dar rasa cinta, entah rasa cinta kepada seseorang, rasa cinta kepada alam atau rasa cinta kepada Tuhan. Lalu apa sebenarnya rasa cinta itu? Rasa cinta sering disebut sebagai sebuah rasa nan merupakan anugerah dari Tuhan buat umat manusia. Rasa cinta ini memang masih misterius dan sulit dipahami oleh manusia itu sendiri. Kadang, rasa cinta itu timbul dari rasa afeksi .

Kadang juga cinta itu seperti kabur oleh nafsu nan juga dimiliki oleh manusia. Oke, sebelum kita membahas masalah sastra cinta, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dulu apa nan disebut dengan istilah sastra.



Apa itu Sastra?

Bagi orang awam, sastra sering disebut sebagai sebuah karya berupa tulisan nan memiliki makna eksklusif dan memiliki nilai keindahan. Kata sastra ini sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta, yakni shastra nan berarti sebuah teks atau tulisan nan mengandung arti, makna, pedoman, atau ajaran. Sastra dapat disebut dengan sebuah karya nan berupa teks atau tulisan nan memiliki makna atau arti eksklusif dan memiliki sisi estetika di dalamnya. Kadang banyak orang nan kurang memahami atau kurang mengerti estetika dari sebuah karya sastra.

Lalu seperti apa nan disebut karya sastra ini? Karya sastra sendiri banyak sekali contohnya dan menurut beberapa pendapat, karya sastra bisa dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jenisnya, yakni lukisan nan berupa kaligrafi , syair atau puisi, cerita pendek atau nan sering disebut dengan cerpen, novel, pantun, dan drama atau sandiwara. Secara generik memang sastra dibagi menjadi kategori nan tadi telah disebutkan, tetapi hal ini bukanlah kategori nan mutlak, sebab setiap negara atau daerah memiliki jenis karya sastra sendir. Lalu bagaimana orang bisa membuat karya sastra? Orang nan pakar dalam membuat karya sastra biasanya disebut dengan pujangga. Setiap orang bisa membuat karya sastra.



Hubungan Sastra dan Cinta

Banyak orang nan tidak mengetahui niscaya antara interaksi rasa cinta nan ada dalam diri manusia dengan karya sastra nan dihasilkannya. Namun, banyak nan meyakini bahwa rasa cinta nan ada dalam diri seseorang sangat memengaruhi karya sastra nan dibuatnya. Mengapa demikian? Karena Cinta ialah sebuah sumber inspirasi nan amat krusial dan cukup dominan dalam menghasilkan sebuah karya sastra. Cinta sendiri ialah sebuah karunia nan diberikan Tuhan buat manusia agar bisa saling menyayangi dan mengasihi antara sesama dan mahluk Tuhan lainnya.

Cinta juga menjadi sumber inspirasi nan tidak habis jika digali dan dikembangkan menjadi sebuah karya sastra. Interaksi antara rasa cinta dan karya sastra ini seperti interaksi antara air dengan sumur dan manusia ialah pujangganya. Rasa cinta bagai sebuah sumur dengan mata air nan tidak pernah habis nan ada di hati setiap manusia. Kemudian manusia sebagai sang pujangga akan menciptakan sebuah produk atau sebuah karya menggunakan air nan dihasilkan oleh sumur tadi. Hasil karya manusia itu membuat air menjadi lebih berarti dan bermakna, seperti rasa cinta nan mengilhami munculnya karya sastra.

Karya sastra epik seperti Ramayana dan Mahabarata nan berisi sebuah kisah nan di dalamnya banyak sekali kisah percintaan. Era modern seperti sekarang ini, banyak karya sastra nan dihasilkan dari inspirasi oleh rasa cinta. Ketika seseorang melihat estetika alam nan kemudian timbul rasa cinta dan menceritakan tentang estetika aalam tersebut melalui sebuah puisi atau karya lain.

Selain itu, rasa cinta antara sesama manusia ialah sebuah tema besar dalam sastra, terutama puisi. Banyak orang nan memngungkapkan rasa cinta melalui karya sastra puisi atau sebuah syair. Kadang kala ketika seseorang tidak berani mengungkapkan rasa cintanya pada orang nan ia cintai, ia kemudian melampiaskannya dalam bentuk sebuah karya sastra nan bernilai dan karya ini sering disebut dengan sastra cinta atau sastra romantis.

Tak hanya itu, era modern ini banyak remaja nan mendadak romantis ketika jatuh cinta dan sekedar membuat puisi buat dikirimkan ke pasangannya atau orang nan dicintai. Biasanya, karya sastra nan dibuat oleh remaja nan sedang jatuh cinta ini berupa puisi cinta atau cerpen tentang cinta. Cerpen atau cerita pendek nan bertema cinta dan kisahnya juga kadang mirip dengan romansa pembuatnya. Meski demikian, penyaluran ke karya sastra ini ialah hal nan positif sebab karyanya bisa bermanfaat dan dinikmati orang lain, bahkan juga bisa menjadi inspirasi orang nan membacanya.



Berkarya dengan Cinta, Mengapa Tidak?

Kadang ada juga orang nan ketika jatuh cinta malah bingung dan galau sebab tidak berani mengungkapkan dan tidak memiliki pelarian buat mengungkapkan hal tersebut. Jika Anda mengalami hal tersebut, mengapa tidak diaungkapkan melalui karya sastra cinta saja? Saat kita merasakan cinta, saat itulah inspirasi datang dan siap diungkapkan dalam rangkaian kata-kata latif berupa karya sastra. Banyak orang nan mengungkapkan rasa cintanya dalam bentuk syair dan puisi romantis dan penuh cinta.

Namun, jika Anda tidak pandai berimajinasi dalam merangkai kata-kata kiasan yang indah, tidak perlu berkecil hati sebab Anda bisa belajar dan berlatih. Anda juga bisa berkarya selain puisi, yakni membuat novel atau cerpen misalnya. Tak ada salahnya menyalurkan inspirasi dan passion nan timbul dari rasa cinta ini menjadi sebuah karya nan bisa dinikmati dan menginspirasi banyak orang. Lalu bagaimana cara mempublikasikan karya tersebut?

Era modern seperti saat ini tidak perlu bingung buat mempublikasikan sebuah karya, Anda bisa mempublikasikan karya melalui jejaring sosial Facebook atau MySpace. Selain itu, Anda juga bisa menyalurkan karya melalui blog pribadi. Tak hanya itu, blog perdeo seperti Wordpress.com dan Blogger juga siap menampung karya Anda. Penyaluran seperti ini bisa menjadi hobi nan memiliki banyak manfaat, sebab selain menginspirasi dan bisa dinikmati banyak orang, barangkali saja ada penerbit nan berminat buat menerbitkan karya Anda, mantap bukan? Jika memang Anda ingin terjun dan berkarya dengan sastra, perbanyaklah membaca karya sastra populer dari sastrawan ternama agar surat keterangan kita menjadi luas.

Selain itu kita juga harus terus memupuk rasa cinta nan ada dalam diri kita dan terus berlatih buat menyalurkannya dalam bentuk karya sastra cinta. Kadang kita memiliki banyak inspirasi dari dalam diri kita, tetapi kita tidak mampu menyalurkan dalam bentuk tulisan.