Mekanisme Terjadinya Alergi Makanan

Mekanisme Terjadinya Alergi Makanan

Memang sungguh menyebalkan ketika Anda sedang menikmati kelezatan suatu makanan favorit, tiba-tiba tubuh menjadi gatal-gatal. Jika sudah demikian, maka kegiatan makan akan langsung terhenti sebab nafsu makan akan hilang secara tiba-tiba.

Itulah alergi terhadap makanan nan dapat dialami siapa saja. Alergi terhadap makanan bukanlah penyakit, tetapi merupakan reaksi tubuh nan hiperbola terhadap suatu zat nan terkandung di dalam makanan.

Alergi makanan dapat dialami oleh siapa baik itu bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan orang nan sudah lanjut usia. Mungkin saat anak-anak Anda mengalami alergi terhadap suatu makanan, tetapi seiring pertambahan usia, alergi dapat tiba-tiba menghilang.

Begitu juga sebaliknya, dapat saja saat beranjak dewasa Anda tiba-tiba mengalami alergi terhadap suatu makanan.



Berbagai Makanan Penyebab Alergi

Ada banyak bahan makanan nan dapat menyebabkan alergi. Untuk mengetahui alergi terhadap makanan apa nan dialami tak mudah sebab terkadang sulit memahami kandungan di dalam suatu makanan.

Namun secara umum, berikut ini ialah beberapa bahan makanan nan dapat menjadi pemicu terjadinya alergi:

  1. Susu.

Kandungan protein susu atau nan sering disebut laktosa merupakan zat alergen nan dapat menyebabkan alergi. Alergi ini sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Saat Anda mengetahui bahwa si kecil alergi susu, maka produk-produk lain nan terbuat dari susu juga harus dihindari seperti keju dan es krim.

  1. Telur.

Alergi ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Saat alergi terjadi, kulit merupakan target nan diserang oleh zat-zat alergen. Perlu diketahui bahwa alergi telur tak ada hubungannya dengan ayam. Dapat saja mereka nan alergi telur menyantap daging ayam tanpa masalah.

  1. Kacang-kacangan.

Jenis kacang nan dapat menyebabkan alergi seperti kacang kenari, kacang mede dan kacang tanah.

  1. Coklat.

Tidak berbeda dengan kacang, coklat berasal dari biji coklat nan mengandung zat alergen nan bisa memicu alergi.

  1. Makanan laut.

Beberapa jenis makanan bahari nan dapat menyebabkan alergi ialah ikan, cumi, kepiting, udang, lobster, dan lain-lain. Saat terjadi alergi, badan akan menjadi merah dan gatal-gatal.

  1. Buah-buahan.

Buah-buahan mengandung vitamin nan krusial bagi tubuh. Namun ada beberapa jenis buah nan dapat memicu terjadinya alergi, seperti jeruk, stroberi, tomat dan lain-lain.



Mekanisme Terjadinya Alergi Makanan

Alergi dalam tubuh nan disebabkan oleh makanan merupakan reaksi tubug nan mengaanggap asing suatu zat dalam tubuh. Alergen nan terdapat pada makanan ialah komponen primer nan menyebabkan terjadinya alergi. Alergen ini berupa protein nan tak rusak pada saat proses memasak. Alergen ini juga tak rusak ketika berada di asam lambung, sehingga alergen ini dapat langsung masuk ke dalam tubuh dan masuk ke peredaran darah.

Masuknya alergen ke peredaan darah ini memudahkannya buat mencapai organ nan akan menjadi targetnya buat menimbulkan reaksi alergi. Prosedur terjadinya alergi ini melibatkan sistem imun dan herediter nan menurun.

Alergi terhadap makanan merupakan reaksi hipersensitif nan merupakan reaksi alergi terhadap alergen makanan. Reaksi alergi pada makanan ini akan muncul setelah sebelumnya alergen tersebut masuk ke dalam tubuh. Pada saat pertama kali terkena alergi, alergen akan merangsang limfosit nan merupakan bagian dari darah putih buat memproduksi antibodi (IgE) terhadap alergen tersebut.

Antibodi nan dihasilkan oleh sel darah putih ini akan inheren pada sel Mast nan merupakan sel pada jaringan tubuh manusia. Ketika orang tersebut mengonsumsi makanan nan sama kembali maka antibodi ini akan memberikan frekuwensi kepada sel Mast buat melepaskan Histamin. Zat bernama histamin inilah nan menyebabkan terjadinya alergi tersebut.



Gejala dan Cara Menghindari Terjadinya Alergi

Tidak banyak orang nan mengetahui dengan niscaya bagaimana gejala-gejala alergi itu datang dalam tubuh. Gejala-gejala alergi nan banyak diketahui pada umumnya hanya berupa gatal pada tubuh atau bercak-bercak merah. Namun, hal tersebut tak dapat begitu saja disebut dengan alergi. Hal ini sebab terdapat gejala tersebut serupa dengan gejala pada intoleransi makanan. Berikut ialah beberapa tanda-tanda dan gejala alergi pada makanan;

  1. Nyeri pada bagian perut, diare, mual-mual, muntah-muntah,
  2. Pingsan,
  3. Ruam atau bintik-bintik merah sebab gatal,
  4. Pembengkakan di bawah kulit atau nan disebut dengan eksem,
  5. Pembengkakan pada bibir, mata, wajah, lidah, dan tenggorokan,
  6. Hidung tersumbat, dan
  7. Dan gangguan pernapasan atau asma.

Gejala-gejala tersebut, bisa ditangani oleh diri kita sendiri. Menghindari merupakan jalan nan terbaik dalam mencegah timbulnya alergi. Jika memilih makanan pengganti, usahakan buat berhati-hati buat memilih makanan nan mengandung zat-zat nan tak diperlukan dalam tubuh.

Jika sebelumnya kita pernah mengalamai reaksi alergi hebat, kenakan gelang atau kalung pemberi tanda. Benda semacam ini biasanya tersedia di apotik-apotik. Tanyakan juga pada dokter obat-obat darurat buat mengantisipasi terjadinya alergi suatu saat. Tidak hanya itu, teknik-teknik pertolongan pertama merupakan hal nan wajib diketahui. Hal ini dapat membantu ketika alergi tiba-tiba menyerang.

Dengan pertolongan medis, alergi makanan bisa didiagnosa melalui proses bertahap nan mencakup lima langkah;

  1. Riwayat alergi nan dialami. Inspeksi ini dilakukan buat mengetahui kapan gejala itu muncul? makanan-makanan apa saja nan menimbulkan masalah? berapa jumlah makanan nan diperlukan hingga memicu gejala tersebut? dan apakah keluarga mempunyai riwayat alergi?.
  1. Memiliki catatan harian makanan buat melacak Norma makan, gejala nan timbul, serta obat nan digunakan pada saat itu.
  1. Pemeriksaan fisik.
  1. Beberapa pengujian, seperti tusuk kulit dengan menggunakan beberapa ekstrak makanan dan inspeksi darah buat mengukur IgE. Kedua tes tersebut, tak dapat menetapkan 100% alergi terhadap makanan. Pengujian tersebut lebih memberikan keterangan makanan apa saja nan memicu terjadinya alergi.
  1. Diet pantang makanan eksklusif merupakan test baku nan dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan diet tersebut bisa mengarahkan gejala langsung pada makanan tertentu. Namun, test tersebut tak dapat dilakukan jika penderita alergi dengan reaksi hebat.

Untuk reaksi alergi ringan terhadap makanan, dokter biasanya memberikan resep obat-obat antihistamin dan krim kulit. Hal ini bertujuan buat mengurangi reaksi tubuh terhadap alergi tersebut.

Reaksi alergi hebat seperti anafilaksis atau asma akut merupakan reaksi serius nan harus ditangani oleh pihak medis. Hal ini dikarenakan reaksi dampak alergi tersebut dapat menyebabkan kematian. Reaksi semacam ini memang sporadis sekali terjadi, tetapi tak ada salahnya jika kita mengetahui reaksi tersebut secara mendetail.

Reaksi-reaksi alergi ini dapat dipicu oleh kekurangan gizi dan kondisi nan menekan sistem kekebalan tubuh. Hal inilah nan kemudian dapat menimbulkan reaksi alergi terhadap makanan tersebut.

Seperti nan sudah dijelaskan, cara mudah buat menghindari terjadinya alergi terhadap makanan ialah menghindari makanan nan bisa memicu alergi.

Namun memang sulit mencari tahu makanan jenis apa nan dapat menyebabkan alergi. Cara nan termudah ialah dengan proses coba-coba. Saat Anda makan suatu jenis makanan dan tubuh mengalami alergi, catat makanan itu dan hindarilah.

Simpan daftar ini dan tambahkan jika memang ada bahan makanan lain nan dapat menyebabkan alergi.

Cara lain nan juga dapat Anda lakukan ialah dengan melakukan pengujian alergi. Pengujian dapat dilakukan dengan menyuntikkan berbagai zat alergen pada permukaan kulit dan melihat reaksinya.

Cara lain buat menguji alergi terhadap makanan dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi darah. Sayangnya biaya pengujian alergi terhadap makanan sangat mahal sebab dilakukan buat tiap jenis bahan penyebabnya.

Jika alergi sudah terjadi, maka Anda dapat minum obat nan dapat meredakan alergi. Di apotik juga tersedia obat nan dapat Anda minum buat mencegah terjadinya suatu alergi. Jadi saat Anda akan mengkonsumsi suatu makanan nan dapat memicu alergi, minumlah obat tersebut terlebih dahulu. Dengan demikian alergi makanan dapat dihindari.

Demikian pembahasan mengenai alergi terhadap makanan, semoga bermanfaat.