Cara Penanganan Penderita Asma

Cara Penanganan Penderita Asma



Apakah Penyebab Asma?

Pada umumnya penularan penyakit Asma lebih disebabkan oleh faktor debu. Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dll bisa memicu penduduknya buat terkena asma 50% lebih besar dibandingkan penduduk nan tinggal di pedesaan atau di kampung-kampung. Karena debu dari pembuangan gas emisi karbon bisa membuat orang nan menghirupnya menjadi sesak, dan sangat sulit buat bernafas. Selain itu, asap rokok juga bisa memicu timbulnya penyakit asma.

Ada pula faktor nan menyebabkan penyakit asma itu timbul, diantaranya infeksi pernafasan, olahraga nan terlalu berlebihan, uap nan terdapat dalam bahan kimia, seperti bau parfum nan menyengat, asap nan ditimbulkan dari pembakaran, dan emosi nan berlebih seperti marah, menangis, stress/tekanan jiwa, ataupun tertawa.

Ada lagi penyebab asma nan membuat kita tak menyadarinya, yaitu terhirupnya serbuk sari dari kembang atau terhirupnya bulu-bulu hewan nan bulunya sangat mudah sekali terlepas, seperti kucing, anjing, atau kelinci. Oleh karena itu, orang nan mempunyai penyakit asma sangat dilarang buat memelihara hewan nan berbulu.

Gejala nan ditimbulkan oleh penderita asma diantaranya, terdapatnya keluhan batuk nan berkepanjangan, dan kerap muncul pada waktu malam dan cuaca dingin, sesak nafas nan sangat sulit diatasi, timbulnya bunyi jika sesak nafas itu timbul dampak penyempitan saluran bronki, sulitnya berbicara jika sesak nafas menyerang.



Cara Penanganan Penderita Asma

Saat ini penyakit asma belum bisa disembuhkan. Adapun obat-obatan nan disarankan oleh dokter hanya sebatas penanganan nan berupa pencegahan semata. Obat tersebut pun bisa membantu melonggarkan saluran pernafasan nan menyerang penderita asma.

Tetapi jangan khawatir, penularan penyakit asma bisa dicegah dengan cara, dimulai dengan mengenali penyakit Anda. Jika Anda sering merasakan gejala-gejala seperti : sesak nafas nan berlebih dan sulit sekali bernafas, batuk pada saat malam hari, segeralah ke dokter. Kenali pula lingkungan Anda. Apakah Anda memelihara hewan berbulu? Jika ya, putuskan buat tak memeliharanya lagi dan gantilah dengan memelihara hewan nan lain nan tak berbulu, misalnya.

Apakah Anda sering sekali menghirup udara kotor? Mulai saat ini, pergilah dengan memakai masker pelindung. Apakah saat ini Anda sering pula menangis, tertawa, atau marah tanpa dapat mengontrol emosi? Mulai saat ini, bersikaplah sabar dan jangan melebih-lebihkan terhadap sesuatunya.

Tetapi itu semua tergantung Anda. Penyakit itu sembuh, ketika Anda sendiri nan menyembuhkan. Jika Anda ingin sembuh tapi tak bisa mencegah salah satu nan dilarang, dapat dipastikan penyakit itu akan tetap bersarang dalam tubuh Anda.



Berbagai Hal tentang Penyakit Asma

Anda mungkin pernah melihat seseorang nan sedang terkena penyakit asma, atau bahkan Anda sendiri nan memiliki penyakit tersebut? penyakit ini sering kita lihat saat seseorang kesulitan bernapas dan saat itu, mereka memerlukan alat bantu buat menormalkan kembali sistem pernafasannya. Penyakit ini ialah penyakit nan terjadi dampak gangguan saluran pernapasan sehingga seseorang kesulitan buat bernapas.

Penyakit tersebut biasanya merupakan penyakit turunan nan dapat mengidap anak dan cucu orang nan memiliki penyakit sebelumnya. Berbagai gejala nan muncul pada penderita penyakit asma ialah bunyi napas nan khas, yakni pada saat tidur atau berada di kondisi malam dan cuaca nan dingin, penderita asma akan bernapas lebih kencang dibandingkan dengan orang lain nan tak menderita penyakit tersebut.

Selain itu, gejala lain nan juga menjadi karakteristik dari penderita penyakit asma ialah gangguan sesak napas nan hanya dapat ditanggulangi oleh pihak-pihak tertentu, seperti orang tua, pelaku kesehatan, dokter, suster, dan pekerja puskesmas. Ebrbagai faktor nan berpengaruh terhadap munculnya penyakit asma juga bermacam-macam. Berikut ialah faktor-faktor tersebut :

1. Faktor Keturunan
Kebanyakan penderita asma merupakan orang nan memiliki garis keturunan dengan penyakit bawaan tersebut. dapat jadi kedua orang tua atau salah satu dari orang tua si penderita juga memiliki penyakit nan sama. Dan tak menutup kemungkinan jika salah seorang anak dari si penderita asma sekarang pun dapat mengidap penyakit tersebut nantinya. Namun, penyakit tersebut tidaklah menular sehingga Anda tak perlu takut terhadap penularan penyakit asma.

Jika dalam sebuah keluarga terdapat seseorang nan pernah menderita penyakit tersebut, maka Anda dapat secepatnya mengambil tindakan buat mencegah penyakit asma datang kembali atau justru mendatangi sanak saudara Anda. Pilihlah dokter spesialis nan dapat secara telaten memberikan penanganan dan pencegahan datangnya penyakit asma tersebut.

2. Faktor Lingkungan
Faktor kedua nan berpengaruh terhadap munculnya penyakit asma ialah lingkungan nan kotor dengan ruangan atau sebuah loka nan dipenuhi oleh debu dan asap. Kedua hal tersebut dapat menjadi dampak dari timbulnya penyakit asma. Debu nan muncul baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dapat menjadi penyebab terjadinya asma. Oleh karena itu, Anda perlu menghindari asap rokok, asap knalpot, dan majemuk asap dan debu nan merupakan salah satu faktor munculnya penyakit asma.

Dengan demikian, gunakan pola hayati nan sehat dengan tak mengonsumsi rokok dan minuman keras, serta melakukan olahraga pagi di loka nan banyak mengandung oksigen sehingga produksi oksigen dan pasokannya ke dalam tubuh akan lebih banyak. Selain itu, bersihkanlah rumah Anda setiap hari dari debu dan asap, serta hindarilah barang-barang nan mudah terkena debu seperti halnya boneka, atau benda-benda lain nan memiliki permukaan halus.

3. Faktor Makanan
Faktor ketiga nan berpengaruh terhadap kesehatan saluran pernapasan ialah asupan makanan dan minuman. Beberapa makanan dapat menjadi dampak munculnya penyakit asma, seperti halnya makanan cepat saji nan penuh dengan kadar MSG nan tinggi, bahan pengawet, minuman soda nan dingin, kacang, dan cokelat nan memiliki kandungan allergen nan banyak.

4. Faktor Cuaca dan Suhu
Suhu nan dingin juga dapat sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang nan memiliki penyakit asma. Penggunaan AC nan terdapat di dalam mobil dan ruangan Anda pun dapat menjadi sebuah penyebab munculnya penyakit tersebut. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda dapat melakukan konsultasi spesifik dengan dokter spesialis agar dapat mendapatkan penanganan lebih dengan disertai pemberian resep obat nan memang kondusif dan baik dikonsumsi bagi penderita asma nan sering kambuh.

Namun, Anda juga dapat melakukan pengobatan secara tradisional dengan menggunakan terapi refleksi atau peminuman air uap nan dihasilkan dari masak nasi. Setiap pagi juga Anda dapat menghirup udara nan segar di sekitar rumah sambil berolahraga ringan. Jadi, hayati Anda akan terbebas lagi dari rasa sesak.