Obat Jerawat : Mengenal Jerawat

Obat Jerawat : Mengenal Jerawat

Saat ini, banyak sekali pilihan obat jerawat nan justru malah membuat pembeli menjadi bingung. Apalagi jika Anda sudah mencoba beberapa jenis dan merk namun tak mendapatkan hasil sama sekali. Lebih jelek lagi, justru jika obat jerawat nan Anda gunakan tak cocok dan malah membuat jerawat Anda semakin parah. Jangan sampai hal itu terjadi. Karena imbas dari jerawat itu sendiri tak hanya pada kesehatan kulit namun juga krisis pede.

Makin banyaknya jerawat nan tumbuh di paras atau tubuh Anda, pastinya disebabkan oleh banyak hal. Karena itulah Anda tak dapat seenaknya memilih obat jerawat eksklusif secara asal. Bisa-bisa malah paras Anda semakin rusak. Anda perlu mengenali penyebab terjadinya jerawat pada paras Anda, sehingga Anda tak hanya dapat mengobatinya, tapi mencegahnya datang kembali.

Beberapa obat jerawat nan sering beredar di pasaran bisa berupa lotion, cream, salep, jeli, ataupun sabun. Pilih nan sinkron dengan kondisi kulit Anda. Semisal Anda memiliki tipikal kulit kering namun berjerawat, jangan terlalu sering memakai sabun sebab akan membuat kulit Anda semakin kering. Sabun jerawat biasanya mengandung asam salisilat dan vitamin buat menyembuhkan peradangan dan memelihara kulit dari bakteri.

Anda bisa menggunakan obat jerawat dalam bentuk lotion nan bening agar bisa ditumpuk dengan moisturizer dan bedak tabur saat akan keluar rumah sehari-hari. Kandungan lotion bisa berupa vitamin, zink, dan zat anti bakteri.

Kelebihan obar jerawat dalam bentuk lotion ini ialah kemampuannya menembus jauh ke dalam kulit melalui folikel rambut dan menyembuhkan peradangan. Obat jerawat dalam bentuk cream memiliki kandungan dan fungsi nan sama dengan lotion, namun kelemahannya ialah bisa menyumbat pori-pori. Pilihan dalam bentuk salep dapat Anda gunakan sebagai ganti cream.

Selain bentuk obat jerawat, Anda pun perlu mengetahui kandungan nan ada di dalamnya. Selain vitamin dan zink nan ada dalam kandungan lotion jerawat, ada benzoil peroksida nan berfungsi sebagai anti bakteri. Benzoil peroksida akan membantu membersihkan bakteri di permukaan kulit. Namun perlu hati-hati dalam penggunaan sebab jika terlalu banyak bisa mengeringkan kulit Anda.

Lalu asam salisilat nan berfungsi buat membantu mengelupaskan kulit. Hati-hati pula kandungan ini bisa mengakibatkan kulit kering. Gunakan bahan nan mengandung asam salisilat hanya pada daerah nan diperlukan, tak seluruh wajah. Resorsinol juga salah satu kandungan nan biasa ada di obat jerawat nan berfungsi sebagai anti jamur.

Selain obat luar, Anda pun bisa menambahkan obat-obatan lain nan berfungsi buat menghilangkan jerawat. Jika sebelumnya Anda sudah mengetahui jenis-jenis obat luar nan bisa dipakai langsung pada jerawat, kini ialah jenis obat jerawat nan bisa Anda minum. Jika jerawat Anda sudah cukup parah dan disebabkan oleh staphylococcus atau bakteri lain, dokter Anda mungkin akan memberi resep antibiotik nan bisa membunuh bakteri dari dalam.

Selain itu, Anda juga membutuhkan supply vitamn nan cukup agar kondisi tubuh tetap vit dan bakteri tak menyerang. Karena itu, minumlah supplemen vitamin secara teratur. Ada juga obat jerawat nan berfungsi buat mengontrol produksi sebum. Obat-obatan nan Anda minum ini merupakan kategori pengobatan dari dalam nan membunuh jerawat dari akarnya.

Obat-obatan nan Anda gunakan dan konsumsi hanya berfungsi buat mengobati dan menyembuhkan sementara. Agar jerawat tak kembali lagi menyerang Anda, mulailah menjalani pola hayati sehat. Selalu mandi minimal dua kali sehari dan jangan terlambat.

Hindari makan-makanan nan mengandung minyak, lemak, dan santan sebab akan memproduksi banyak sebum nan mengakibatkan jerawat. Olahraga teratur agar kotoran keluar bersama keringat. Dengan pola hayati sehat, jerawat akan lebih mudah dihilangkan. Untuk perawatan paras lebih lanjut, konsultasikan kondisi kulit Anda dengan dokter.



Serba-Serbi Obat Jerawat

Jerawat merupakan kelainan nan terjadi pada kulit dampak tersumbatnya muara saluran lemak hingga menimbulkan penumpukan lemak dan mengakibatkan radang. Berbagai obat jerawat sering digunakan leh para “penderita” jerawat. Namun, obat buat jerawat tersebut hanya berfungsi buat mengurangi gejala-gejala nan mungkin timbul, mencegah timbulnya bekas luka, serta mencegah infeksi.



Obat Jerawat : Mengenal Jerawat

Bagi remaja, jerawat merupakan momok nan paling menakutkan. Namun, jerawat pun ternyata dapat menimpa orang dewasa. Hal ini terjadi sebab jerawat memang merupakan sebuah imbas penyumbatan pori-pori serta bakteri pada kulit. Minyak dari kelenjar akan bergabung dengan sel kulit wafat hingga menutup pori-pori nan disebut folikel. Folikel tersebut akan mengakibatkan tonjolan dan menghasilkan jerawat dengan meninggalkan beberapa tipe noda pada wajah. Berikut ini merupakan jenis-jenis tonjolan pada kulit.

  1. Kepala putih, merupakan pori tersumbat nan tak memiliki bukaan atau lubang.

  2. Kepala hitam, merupakan pori terbuka nan memiliki permukaan gelap.

  3. Jerawat, merupakan bintik kemerah-merahan nan menandai terjadinya infeksi dampak bakteri pada pori nan tersumbat.

  4. Kista, merupakan benjolan tebal di bagain bawah permukaan kulit nan terbentuk dampak tumpukan sekresi-sekresi.



Macam-Macam Obat Jerawat

Ada majemuk jenis obat nan dijual bebas di pasaran buat mengobati jerawat. Obat-obatan tersebut pada dasarnya berfungsi mengatur jumlah pengeluaran minyak di paras dan menjaga paras tetap kering tanpa minyak. Secara generik obat buat jerawat dibagi dua, yakni obat luar dan obat dalam. Obat luar ialah obat nan dioleskan sedangkan obat adalam ialah obat nan diminum dan bekerja dari dalam.

Obat buat jerawat topikal atau obat luar tersedia dalam aneka bentuk, seperti salep, krim, lotion , jeli, dan sabun. obat buat jerawat nan bekerja dari luar ini terdiri atas 2 jenis, yaitu komedolitik atau keratolitik dan antibiotik. Penggunaan obat ini bergantung pada taraf radang atau infeksi nan diderita. Sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter kulit sebelum mengaplikasikan obat topikal ini, sebab siapa tahu Anda alergi terhadap bahan-bahan pembuatan obat tersebut.

1. Obat Jerawat Komedolitik

Obat buat jerawat jenis komedolitik dapat didapatkan secara bebas di pasaran. Obat ini mengandung beberapa zat aktif, yaitu benzoil peroksida, asam salisilat, dan resorsinol. Benzoil peroksida bekerja secara perlahan buat melepaskan oksigen aktif nan memberikan imbas bakteriostatik, imbas keratolitik, dan mengeringkan sehingga mampu menunjang imbas pengobatan.

Sementara itu, resorsinol memiliki imbas antifungi, antibakteri, dan keratolitik. Asam salisilat pun memiliki sifat keratolitik nan mampu melunakkan kulit sehingga dapat membantu penyerapan obat lain serta fungisida nan lemah. Selain obat buat jerawat di pasaran, ada obat buat jerawat nan memerlukan resep dokter. Yaitu, azelaic acid serta tretinoin dan turunannya nan berfungsi sebagai komedolitik atau keratolitik.

2. Obat Jerawat Antibiotika

Antibiotika nan berfungsi sebagai obat buat jerawat ialah klindamisin dan eritromisin nan tersedia dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan tretinoin atau benzoil peroksida. Kombinasi ini bertujuan buat mencegah resistensi. Ada pula kombinasi hormon nan digunakan sebagai obat jerawat nan mampu mencegah serta mengurangi jerawat.



Efek Samping Obat Jerawat

Obat ialah racun. Oleh sebab itu beberapa obat buat jerawat boleh jadi mengakibatkan imbas samping spesifik nan perlu diperhatikan. Jika tak diperhatikan, bisa-bisa jerawat Anda tambah parah. Berikut ini merupakan beberapa imbas samping nan perlu diperhatikan saat menggunakan obat buat jerawat.

Obat buat jerawat nan memiliki kandungan asam salisilat dan resorsinol tak boleh digunakan pada permukaan kulit secara luas, terutama pada anak-anak. Segera hentikan penggunaan obat ini jika terjadi alergi. Sebelum memakai obat buat jerawat, kulit harus dibersihkan. Penggunaan obat buat jerawat terbaik dilakukan setelah mandi.

Efek samping paling generik dari penggunaan obat buat jerawat ialah iritasi serta timbulnya reaksi alergi pada kulit. Namun ada juga efek-efek samping lainnya nan diakibatkan penggunaan obat buat jerawat:

1. Meningkatkan risiko infeksi mata

Pemakaian obat buat jerawat rupanya meningkatkan risiko terinfeksinya mata, seperti mata merah dan penyakit mata lainnya. Fakta tersebut didapatkan setelah sebuah penelitian di Universitas Tel Aviv dilakukan. Salah satu hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa mereka nan kerap kali menggunakan obat buat jerawat memiliki risiko infeksi mata dua kali lebih besar daripada mereka nan tak menggunakan obat buat jerawat.

Obat-obatan ini menginfeksi mata dengan cara mengurangi produksi minyak dan air pada wajah, salah satunya ialah air mata. Mata nan kurang kelembaban akan cepat menjadi kering dan mudah teriritasi. Karena fungsi air mata ialah membersihkan dan melindungi mata dari benda asing, ketiadaan air mata otomatis menimbulkan infeksi pada mata. Infeksi akan diperparah jika penderita terus menerus menggosok matanya sebab wilayah pusat kornea jadi menipis.

2. Menyebabkan depresi

Konsumsi dan pemakaian obat jerawt dalam jangka panjang dapat menyebabkan depresi. Tidak sedikit kasus bunuh diri nan terjadi para pengguna obat buat jerawat nan depresi. Bagaimana dapat demikian? Obat buat jerawat berkaitan dengan mulut memang efektif membasmi jerawat dari dalam. Akan tetapi zat-zat nan terkandung di dalamnya bisa mengakibatkan terganggunya produksi serotonin dalam tubuh.

Serotonin sendiri berfungsi buat memicu rasa senang pada seseorang. Jika produksi serotonin terganggu, orang menjadi mudah stres dan depresi; dan memilih buat mengakhiri hidupnya. Imbas samping ini merupakan imbas samping jangka panjang nan baru akan dirasakan setelah bertahun-tahun mengonsumsi obat tersebut.

3. Menyebabkan gangguan usus

Efek samping ini terjadi pada mereka nan mengonsumsi obat buat jerawat jenis antibiotik. Antibiotik biasanya diresepkan oleh dokter kulit bagi mereka nan jerawatnya sudah sangat parah dan menahun. Memang, antibiotik bisa mengendalikan kemunculan jerawat dan membersihkan darah sehingga paras terlihat lebih bersih. Namun konsumsi antibiotik nan hiperbola akan menyebabkan gangguan usus berupa radang. Namun ini sporadis sekali terjadi.



Obat Jerawat Alami

Daripada risi akan terkena imbas samping obat-obatan kimia, lebih baik Anda mengobati jerawat Anda dengan bahan-bahan alami. Memang, bahan-bahan alami butuh waktu buat memperlihatkan hasil pengobatannya, alias tak instan. Akan tetapi dengan sedikit kesabaran dan keuletan mengobati jerawat dengan obat alami, pasti kulit Anda akan terbebas dari jerawat. Inilah beberapa bahan alami nan dapat dijadikan obat jerawat.

  1. Bawang putih. Kupas, bersihkan, dan pangkas bawang putih lalu usapkan ke bagian paras nan berjerawat. Diamkan dalam waktu 15 menit kemudian bersihkan dengan air. Lakukan secara berkala. Bawang putih juga membantu menghindari jerawat buat ‘tumbuh besar’.

  2. Tomat. Kandungan antioksidan tinggi dalam tomat membuat jerawat cepat kempes. Lumatkan tomat segar menggunakan blender lalu oleskan pada wajah. Biarkan menyerap selama 30 menit lalu bilas dengan air bersih. Lakukan secara berkala.

  3. Putih telur. Kandungan zinc pada putih telur membantu mengurangi jerawat dan mengencangkan kulit, juga mengurangi minyak. Oleskan putih telur pada paras lalu diamkan sampai kering. Bilas dengan air bersih.

  4. Lidah buaya. Gel dalam daun lidah buaya mengandung bahan anti-bakteri. Tempelkan gel lidah buaya pada kulit paras nan berjerawat. Biarkan selama 20 menit lalu bilas.

Apa pun pilihan bahan alami pengobatan jerawat Anda, pastikan paras Anda selalu higienis saat mengaplikasikan bahan tersebut ke permukaan wajah. Itulah pembahasan mengenai jenis obat jerawat serta imbas sampingnya. Jagalah selalu kebersihan paras Anda agar terhindar dari tonjolan-tonjolan “mengerikan” itu. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, bukan? Semoga bermanfaat!