Jalur Penyebaran Islam di Asia Tenggara

Jalur Penyebaran Islam di Asia Tenggara

Peradaban Islam di Asia Tenggara tergolong sebagai salah satu bukti bahwa Islam demikian kuat pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di kawasan ini. Hal ini salah satunya disebabkan proses masuknya Islam di kawasan Asia Tenggara berbeda dengan proses masuknya Islam di kawasan lain.



Perkembangan Peradaban Islam

Dalam penelitian sejarah peradaban Islam di dunia, menunjukkan jejak Islam tersebar di beberapa benua. Beberapa wilayah nan terdapat jejak Islam seperti di kawasan Afrika, Spanyol, Mongol atau China, Persia hingga di kawasan Eropa Timur. Di kawasan tersebut, Islam pernah hayati dan menjadi bagian kehidupan masyarakat.

Dalam proses penyebaran ajaran Islam, tak ada bukti nan menunjukkan bahwa semua prosesnya melalui jalan kekerasan. Bahkan sebaliknya ketika Islam masuk, mereka datang buat memberikan kehidupan nan lebih baik dari pemerintahan sebelum Islam datang. Seperti memerangi pemerintahan zalim nan menjadi penguasa sebelumnya.

Hal ini terjadi di Afrika dan Spanyol. Dalam sejarah masuknya Islam di global ke Afrika, pasukan Islam datang buat menghentikan kekejaman penguasa saat itu, yaitu Byzantium nan kerap melakukan penyiksaan kepada penduduk Koptik.

Saat itu, Amr bin Ash datang buat memerangi konduite penguasa zalim itu. Dan, ketika pemerintahan Islam menggantikan menguasai Afrika, maka semua perbudakan dan pajak nan tinggi dihapuskan. Selain itu, pemerintahan Islam menjamin kebebasan umat agama lain buat menjalankan ibadah mereka tanpa diganggu.

Bahkan berdasar kesaksian dari Thomas Arnold, melalui bukunya Al Da’wah ila Al Islam , disebutkan bahwa penguasa Islam tak sedikit pun menjamah kekayaan gereja. Selain itu, tak ada kriminalitas atas wilayah nan sudah ditaklukkannya.

Dalam sejarahperadaban Islam di dunia, ada beberapa jalur nan dipakai buat memperkenalkan Islam pada masyarakat dunia. Beberapa jalur nan dipakai di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Jalur perdagangan. Hal ini dilakukan oleh beberapa kalangan pedagang dari Gujarat nan memang terkenal getol berdagang hingga wilayah nan sangat jauh.
  1. Hubungan diplomatik. Hal ini terwujud dengan adanya permintaan dari beberapa wilayah nan kawasannya ditindas oleh penguasa zalim dan meminta penguasa Islam buat membantu perlawanan mengatasi penjajah. Hal ini sebagaimana nan terjadi dalam proses masuknya Islam di kawasan Spanyol.
  1. Jalur pendidikan. Banyak ilmuwan Islam nan berkelana dan menularkan ilmu nan mereka miliki dari hasil mempelajari Al Qur’an. Salah satu tokoh Islam nan sangat terkenal hingga kawasan Eropa sebab kemampuannya di bidang ilmu kedokteran ialah Ibnu Sina nan di Eropa dikenal dengan nama Avecina.
  1. Seni bangunan. Hal ini terlihat dari adanya beberapa bangunan nan bercorak Islam nan berada di berbagai belahan penjuru dunia. Salah satunya ialah bangunan Taj Mahal di India nan bentuknya menyerupai bangunan masjid-masjid Islam.

Di global peninggalan sejarah Islam dapat kita temui, di antaranya ialah bejana kaca setinggi 37 cm, peninggalan tahun 1300 saat Dinasi Mamluk, Siria. Kemudian ada beja perunggu setinggi 16,5 cm, peninggalan abad 12 saat Dinasti Seljuk, Persia berkuasa.

Perhiasan dari butiran-butiran benang emas sepanjang 7 cm peninggalan abad 11 dari Siria, saat Dinasti Fatimid berkuasa. Ada pula pada pertengahan abad ke-15 dari Dinasti Mamluk berupa hiasan gading nan ditatahkan pada kayu ukuran 9,5 cm x 5,8 cm.

Peninggalan lain dari Dinasti Seljuk, Persia, abad ke-12 ialah kaki-kaki menyerupai kaki meja setinggi 48.3 cm terbuat dari perunggu. Dinasti Mamluk dari Siria, juga meninggalkan teko nan terbuat dari kaca, kemudian Dinasti Seljuk meninggalkan teko berukir dari bahan keramik berwana hijau dan biru setinggi 27 cm.

Perhiasan batu pirus pada cincin emas setinggi 3,2 cm peninggalan lain Dinasti Seljuk, Persia dari abad ke-12 termasuk artifak nan bernilai tinggi nan menjadi kekayaan milik sejarah Islam dunia.



Jalur Penyebaran Islam di Asia Tenggara

Jalur perdagangan dan silaturahmi, menjadi salah satu penyebab kuatnya pengaruh peradaban Islam di Asia Tenggara . Interaksi dalam jalur perdagangan inilah nan menciptakan hubungan antara pedagang Islam dan penduduk orisinil di Asia Tenggara.

Dari hubungan itu, kemudian muncul pengaruh nan kuat dari satu pihak pada pihak lainnya. Dalam hal ini, pihak nan memberikan pengaruh ialah para pedagang dan ulama dari Arab.

Penyebaran Islam pada awal abad ke-9 telah menunjukkan kemajuan politik umatnya. Terbukti dengan adanya kerajaan bercorak Islam, seperti Kerajaan Demak, Kerajaan Aceh Darussalam, dan Kerajaan Samudera Pasai. Mereka nan duduk di singgasana kerajaan rata-rata berdarah campuran pribumi dan Arab.

Adanya kerajaan ini semakin memperkuat pengaruh Islam dan semakin lama pengaruh agama sebelumnya, seperti Hindu dan Budha, semakin surut. Alasan Islam mudah diterima sebab Islam masuk dengan jalan damai, tanpa kekerasan, masuk dengan politik bersih, dan tentunya nan paling krusial dengan cara nan sahih sinkron dengan apa nan tertulis dalam kitab Al-Qur'an bahwa Islam ialah agama rahmatan lil ‘alamin .

Pengaruh inilah nan kemudian menjadikan pergeseran dalam sistem kehidupan masyarakat Asia Tenggara. Jika sebelumnya di masa kerajaan berjaya, kepercayaan nan dominan di kalangan masyarakat ialah dinamisme. Namun, dengan adanya pengaruh dari pedagang Islam, banyak masyarakat nan kemudian beralih menganut monotheisme.

Salah satu kerajaan nan memiliki peran dalam penyebaran sejarah peradaban Islam di Asia Tenggara ialah Samudera Pasai. Kerajaan ini, hingga sejarah saat ini dipercaya sebagai kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia, dan juga kawasan Asia Tenggara. Kerajaan nan berpusat di Aceh ini dipimpin seorang raja nan menganut Islam, yaitu Sultan Malikus Shaleh.

Dalam proses masuknya peradaban Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur nan digunakan. Jalur-jalur tersebut semua menyesuaikan dengan budaya timur nan mengedepankan keramahtamahan, sehingga hal ini memudahkan Islam buat masuk dan berkembang di kawasan ini. Beberapa jalur nan digunakan dalam penyebaran Islam ini di antaranya ialah sebagai berikut.



1. Perdagangan

Hal ini terjadi sejak abad 7 hingga 16, di mana pada masa itu, sistem perdagangan mengalami perkembangan nan sangat pesat dan didukung mulai ditemukannya sistem transportasi. Ini nan menyebabkan banyak pedagang dari Arab, khususnya Gujarat nan berkelana hingga Asia Tenggara buat berdagang.



2. Perkawinan

Banyaknya saudagar Islam nan kaya, menjadikan kaum pribumi tertarik buat menikahkan putri mereka dengan para pedagang Islam. Seperti nan terjadi pada Sunan Ampel dengan Nyai Manila atau juga ketika Sunan Gunung Jati menikah dengan Putri Kawungatenten.



3. Tasawuf

Para pakar tasawuf ini mengajarkan Islam melalui pemahaman teosofinya. Selain itu, mereka menggabungkan ajaran tersebut dengan kemampuan metafisik, seperti menyembuhkan orang sakit, sehingga hal ini nan menarik masyarakat saat itu buat mengenal Islam.



4. Pendidikan

Proses sosialisasi Islam juga diperkenalkan dengan menciptakan forum pendidikan. Pada saat ini, kita banyak mengenal pesantren nan merupakan peninggalan ketika Islam pertama kali masuk ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia.



5. Kesenian

Islam diperkenalkan dengan menggabungkan kesenian lokal dengan ajaran Islam. Seperti nan dilakukan oleh Sunan Kalijaga nan memodifikasi bentuk wayang nan pada awalnya bergambar manusia nyata.

Namun, sebab ajaran Islam melarang penggunaan gambar manusia, maka Sunan Kalijaga mengubah penampilan wayang menjadi seperti nan sekarang kita kenal bentuknya.

Islam ialah agama nan paling banyak penganutnya di negara kita. Sejarah Islam di Indonesia dimulai ketika masa kekhalifahan Ustman bin Affan RA. Tahun 30 Hijriyah atau tepatnya 651 Masehi, dikirimlah utusan Ustman bin Affan nan hendak menyebarkan ajaran Islam ke Cina. Selama kurun waktu 4 tahun perjalanan menuju ke Cina, utusan-utusan tersebut sempat singgah di beberapa pulau di Indonesia.

Kemudian di pertengahan abad ke-VII ini, berdirilah kerajaan Islam dari Dinasti Umayyah nan serta merta mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Hal ini menarik pelaut dan pedagang muslim buat berdagang sambil berdakwah hingga berabad-abad lamanya.

Penduduk Aceh ialah nan paling pertama menerima ajaran Islam dan lambat laun pemeluknya terus bertambah hingga ke pulau lain. Salah satunya ialah Pulau Jawa.

Pulau Jawa terkenal dengan wali songo. Sembilan wali menyabarkan agama Islam dengan metode pendidikan seninya. Mereka ialah Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gresik.

Wali Songo menyebarkan ajaran Islam tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga hingga ke seluruh penjuru Nusantara. Sementara itu, Islam nan dibawa oleh Bangsa Arab telah membuat kebanyakan dari mereka bermigrasi ke Indonesia.

Sepanjang abad ke-15 sampai ke-17, ketika penyebaran Islam semakin luas, masuklah agama dan kepercayaan lain di Indonesia. Salah satunya agama Nasrani nan dibawa oleh Bangsa Eropa.

Mereka membawa ajaran agamanya sambil mencari kekayaan alam nan tersimpan di negara kita. Bahkan beberapa di antaranya memaksakan kehendak mereka. Ketika itu, Bangsa Indonesia dituntut buat melawan penjajahan hak asasi dan hak hayati seperti itu.

Hubungan perdagangan dan silaturahim dengan Bangsa Arab Gujarat sempat terganggu. Para penjajah itu juga mulai memblokade jalur perdagangan kedua belah pihak hingga interaksi keduanya terputus.

Setelah itu, ajaran Islam di Nusantara tidaklah merata. Hanya di sekitar pondok pesantren saja umat Islam dapat mendapatkam pemahaman nan mendalam mengenai agamanya.

Demikian sedikit uraian mengenai peradaban Islam di Asia Tenggara, terutama di Indonesia sendiri. Semoa uraian tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai peradaban Islam di dunia.