Zat-zat Makanan Berbahaya Bagi Tubuh

Zat-zat Makanan Berbahaya Bagi Tubuh

Zat-zat makanan seharusnya menjadi elemen paling krusial dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia. Peranan zat-zat makanan tersebut krusial buat menjaga kesehatan nan memang diperlukan oleh tubuh manusia. Lalu, bagaimana jika zat-zat makanan nan sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh justru mengalami "kelainan" dan cenderung membahayakan?



Fenomena Zat-zat Makanan dalam Makanan

Makanan merupakan salah satu kebutuhan terpenting nan wajib bagi manusia. Tentu saja, mengingat makanan merupakan hal nan berpengaruh terhadap banyak hal, terutama masalah kesehatan. Hal paling krusial dari sebuah makanan ialah zat-zat makanan itu sendiri. Permasalahan nan kemudian muncul adalah, bagaimana jika zat-zat makanan nan sejatinya berperan buat menyehatkan tubuh justru malah menjadi sumber penyakit?

Kandungan berbagai zat-zat makanan nan terdapat dalam makanan dapat jedi merupakan sebuah kenyataan tersendiri. Di sisi lain, zat makanan tersebut baik buat kesehatan, sementara di sisi lain, jika tak berhati-hati, justru akan berbahaya bagi tubuh.

Kadar pentingnya sebuah makanan memang tak dapat digantikan oleh apapun. Berbagai upaya buat memenuhi kebutuhan terhadap makanan pun dilakukan. Tidak mengherankan bila makanan pada akhirnya juga menjadi bisnis nan tak mengenal musim.

Selama tetap inovatif dalam menyajikan berbagai menu, bisnis masakan niscaya akan tetap berjalan. Masalahnya adalah, ketika sebuah bisnis masakan tersebut mulai berjalan dengan baik, kualitas pun cenderung menurun. Penggunaan zat-zat makanan bersifat tambahan nan sangat tak baik bagi tubuh pun mulai terjamah.

Meskipun tak semua, harus diakui bahwa penggunaan zat-zat makanan tambahan dalam bisnis masakan memang ada. Hal ini sudah seperti misteri generik di kalangan masyarakat. Mereka mengetahuinya tapi lantas terkesan tak peduli dan kembali melanjutkan makan.

Jika dikonsumsi dalam batas wajar, zat-zat makanan nan berperan sebagai penambah kenikmatan memang tak menjadi masalah. Tapi, sayangnya, penggunaan zat-zat makanan cukup digemari sebab memberikan sensasi rasa nan berbeda pada setiap masakan. Sehingga kontrol penggunaannya pun melebihi batas.

Makanan nan terlihat menarik dan sepertinya enak dimakan belum tentu aman. Orang-orang nan tak bertanggung-jawab seringkali menambahkan zat-zat makanan eksklusif buat membuat kue atau penganan lainnya menarik, tahan lama dan terasa lebih enak.

Sensasi rasa seperti itulah nan membuat penggunaan zat-zat makanan menjadi cukup marak. Untuk menghindari hal tersebut, meminimalisir jajan di sembarang loka ialah upaya nan dapat Anda tempuh. Memasak makanan sendiri rasanya jauh lebih aman.



Zat-zat Makanan Berbahaya Bagi Tubuh

Informasi mengenai zat-zat makanan berbahaya sudah sangat mudah didapat. Dari koran, televisi atau internet. Sebagai seorang ibu rumah tangga nan bijak, tak ada salahnya jika Anda melengkapi pengetahuan Anda dengan informasi seperti itu. Toh, hal tersebut justru akan membawa akibat nan baik buat keluarga bukan?

Lalu, zat-zat makanan apa saja nan sekiranya cukup berbahaya bagi tubuh? Berikut ini ialah zat-zat makanan nan dapat menyebabkan hadirnya penyakit dalam tubuh.



1. Zat-zat Makanan Berbahaya - Boraks

Boraks sama sekali bukan termasuk dalam kategori zat-zat makanan. Sejatinya, boraks digunakan buat mengawetkan mayat. Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan makanan sudah jelas sangat berbahaya bagi kesehatan. Tapi, sayangnya, penggunaan bahan berbahaya tersebut masih tetap marak.

Boraks sebenarnya tak layak disebut sebagai salah satu zat dari zat-zat makanan. Zat nan berfungsi buat mengawetkan mayat ini berwujud kristal putih, dan tak berbau. Jika dilarutkan dalam air, boraks akan menjadi Natrium Hidroksida dan Asam Borat (H3BO3). Boraks juga merupakan salah satu bahan buat membuat detergen. Selain bersifat antiseptik, boraks juga bisa memperkecil taraf kesadahan air.

Apabila boraks termakan akan menimbulkan nyeri hebat di perut bagian atas, mual-mual, pendarahan di lambung nan diikuti muntah darah dan diare. Badan akan menjadi lemah, demam, sakit kepala dan menimbulkan rasa kantuk. Terkadang boraks kita temukan pada mie basah, bakso, kerupuk serta aneka jajanan. Sebagian besar, masyarakat hingga kini masih beranggapan bahwa boraks merupakan salah satu dari zat-zat makanan nan generik digunakan.

Mie basah nan mengandung boraks umumnya lebih kenyal, mengkilat, tak lengket dan juga tak putus. Begitu juga dengan bakso, teksturnya sangat kenyal dibandingkan bakso daging biasa dan warnanya lebih putih. Lontong dan kerupuk nan mengandung boraks juga terasa kenyal, dan agak pahit ketika dimakan. Waspadai keberadaan zat nan menyamar sebagai salah satu dari zat-zat makanan ini.



2. Zat-zat Makanan Berbahaya - Formalin

Lagi-lagi, zat nan satu ini sama sekali bukan tergolong sebagai bagian dari zat-zat makanan. Formalin merupakan nama lain buat formaldehid. Wujudnya berupa larutan nan tak berwarna dan berbau tajam. Formalin sering digunakan buat perekat pada industri kayu lapis, juga disinfektan alat-alat kesehatan. Formalin juga digunakan buat mengawetkan mayat di rumah sakit.

Cairan formalin nan langsung terkena tubuh akan menimbulkan luka bakar, alergi, kerusakan pada organ pernapasan dan alat pencernaan, bahkan menyebabkan kematian. Sayangnya, tak banyak orang tahu bahaya penggunaan formalin sehingga menggunakan formalin pada bakso, tahu, mie basah, ayam, ikan dan hewan-hewan bahari lainnya agar lebih tahan lama. Jika sudah demikian, apakah pantas jika formalin dimasukkan ke dalam kategori zat-zat makanan ? Rasanya tidak.

Penggunaan formalin menyebabkan mie basah, bakso, tahu, ikan dan ayam tahan sampai dua hari lebih pada suhu kamar (25oC) atau dua minggu jika disimpan dalam lemari es. Bahan-bahan makanan nan diawetkan dengan formalin juga sering menyebarkan bau menyengat khas formalin. Berhati-hati pada zat nan sama sekali bukan bagian dari zat-zat makanan ini.



3. Zat-zat Makanan Berbahaya - Methanil Yellow

Methanil yellow merupakan zat rona protesis nan akan memberikan rona kuning pada makanan. Zat rona ini juga kerapkali disalahartikan sebagai salah satu bagian dari zat-zat makanan. Wujudnya serbuk padat kuning kecokelatan. Methanil yellow sebenarnya pewarna buat tekstil dan cat. Namun, sebagian orang menggunakannya buat mie basah, kerupuk, dan berbagai macam kue.

Methanil yellow nan digunakan pada makanan bisa menyebabkan kanker. Terutama pada orang nan sering mengkonsumsinya. Juga akan menimbulkan permasalahan pada pencernaan. "Zat-zat makanan" ini benar-benar berbahaya bukan?

Jika serbuk methanil yellow-nya tertelan akan menimbulkan rasa mual, sakit perut, muntah, diare, serta rasa panas. Maka dari itu Anda sebaiknya menghindari makanan nan berwarna kuning-kuning menyolok atau titik-titik rona kuning nan tak merata atau homogen. Jika ada nan mengatakan bahwa methanil yellow ialah salah satu dari zat-zat makanan, maka orang itu salah besar!



4. Zat-zat Makanan Berbahaya - Rhodamin B

Rhodamin B juga zat rona protesis nan akan memberikan rona merah. Wujudnya serbuk kristal berwarna merah keunguan. Jika Rhodamin B dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan larutan merah terang. Biasanya digunakan buat tekstil atau kertas dan dilarang keras mencampurnya dalam makanan. Embargo tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa zat pewarna ini bukan merupakan zat-zat makanan nan pantas digunakan.

Rhodamin B disalahgunakan oleh sebagian orang buat mewarnai kerupuk, terasi dan aneka kue. Padahal zat ini apabila termakan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan pencernaan, dan bisa menimbulkan kanker hati. Jika zat ini memang sahih merupakan salah satu bagian dari zat-zat makanan, maka tak mungkin zat tersebut akan membahayakan.

Orang nan mengonsumsi rhodamin B juga akan mengeluarkan urin nan berwarna merah atau merah muda. Maka dari itu, jika Anda menemukan makanan dengan rona merah menyolok atau rona merah nan tak homogen. Akan sangat baik jika "zat-zat makanan" ini dihindari.

Dari klarifikasi di atas, boraks, formalin, methanil yellow dan rhodamin B sebenarnya bukan zat-zat makanan, namun disalahgunakan buat makanan. Menggunakan pewarna alami seperti daun pandan buat rona hijau, kunyit nan memberikan rona kuning, buah coklat buat rona coklat serta wortel buat rona orange harus diutamakan sebab terbukti lebih kondusif dan menyehatkan.