Mati - Dilema Kampanye Antirokok

Mati - Dilema Kampanye Antirokok

Mati sebab rokok merupakan kejadian lumrah di Indonesia. Bagaimana tidak, taraf pecandu rokok paling tinggi kedua ada di sini, di Indonesia. Bayangkan saja, setiap menit ada dua nyawa melayang sebab rokok. Ada ungkapan konyol mengatakan, “Merokok cepat mati, tidak merokok pun bakal mati, lebih baik merokok sampai mati.” Itulah pepatah nan memotivasi perokok tidak mau menghentikan Norma jeleknya. Padahal, menghisap rokok nan rugi bukan dia, melainkan orang lain nan tidak merokok pun dapat terkena kanker gara-gara menjadi perokok pasif.

Kebiasan mengisap rokok pada kalangan masyarakat sangatlah sulit dihentikan, sebab sudah dilakukan turun temurun. Seakan-akan mereka tidak takut risiko jelek nan ditanggungnya. Padahal sudah banyak sekali saudaranya mati sebab rokok, tapi tidak kapok juga.



Mati - Merokok Sampai Meninggal

Faktor kemiskinan menjadi salah satu penyebabkan mengapa mereka merokok, menghisap rokok dapat mengurangi rasa lapar dan menimbulkan ketenangan jiwa, walau hanya sesaat. oleh sebab kesulitan ekonomi, mereka mengingkari rasa lapar dengan merokok. Bukannya kenyang, tapi menimbun penyakit dalam paru-paru.

Demikian juga dengan pecandu rokok dari orang mampu, mereka merokok sebab ingin menenangkan pikiran nan suntuk sebab pekerjaan atau masalah lain. Akhirnya, rokok menjadi pelarian ketika sedang pusing maupun sedang santai. Merokok menjadi kegiatan mengisi waktu kosong, ini menjadi kontra produktif dengan hakikat menjaga kesehatan. Mereka pun terus merokok sampai wafat istilah kasarnya.



Mati - Dilema Kampanye Antirokok

Mengapa orang Indonesia sulit menghentikan Norma merokok sebab Indonesia produsen tembakau terbesar di dunia. Daerah penghasil tembakau terbanyak dari Temanggung, Wonosobo, Klaten, Madura, dan Sumatera utara. Hasil panen tembakau dari petani dijual kepada pabrik-pabrik rokok besar nan memang menjadi langganan petani. Harga tembakau jual tembakau lebih tinggi daripada komoditas pertanian lainnya. Tak pelak ketika musim tanam tembakau, serempak petani beralih menanam tembakau.

Rata-rata daerah penghasil rokok kondisinya makmur, pajak terbanyak dari sektor petani tembakau. Pabrik rokok mempekerjakan ribuan orang dan terus menggenjot produksi rokoknya. Industri rokok merupakan kontributor pajak nan tertinggi dari pada subjek pajak lainnya. Dengan kata lain, pembangunan nasional dibiayai oleh pajak rokok, termasuk mendirikan masjid, rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya. Intinya, tembakau menjadi komoditas primadona nan keuntungannya dinikmati kalangan luas.

Polemik mulai timbul ketika MUI mengeluarkan fatwa haram terhadap tembakau. Reaksi keras muncul bukan dari penghisap rokok, melainkan justru dari petani tembakau dan buruh pabrik rokok. Jika tembakau dilarang, dikhawatirkan nan meninggal pertama bukan dari perokok berat melainkan petani tembakau dan indusrtri rokok dan buruhnya sekaligus.

Petani tembakau pun tidak kalah sengit beradu argumentasi. Kalau rokok haram berarti hasil pembangunan, seperti sekolah, masjid, dan puskesmas nan notabene disokong dari pajak tembakau ikutan haram. Melihat kondisi tersebut, pemerintah ibarat dipaksa menelan buah simalakama.

Ternyata, pajak tinggi nan dikenakan pada cukai rokok tidak berdampak apapun terhadap perokok aktif. Sekali lagi sangat sulit mereduksi kecanduan rokok di Indonesia. Bahkan paling parah lagi, produsen rokok mengincar sasaran pasar baru yakni perokok pemula. Dengan berbagai iklan rokok nan kreatif, hal itu mampu mencuri perhatian konsumen baru. Kebijakan pemerintah atas restriksi iklan rokok sangat lemah. Lihat saja berbagai tournament olahraga dan pergelaran musik nan terang-terangan disponsori oleh industri rokok.



Mati - Kampanye Antirokok

Mungkin hanya kematian nan dapat menghentikan perokok, orang mati sebab rokok menjadi duta kampanye antirokok nan sangat efektif. Nah, siapa nan mau meninggal muda gara-gara rokok? Tentu tidak ada nan mau bukan?

Contohlah kampanye nan di lakukan oleh Amerika dan RRC nan memajang pada pembungkus tantang gambar-gambar penyakit nan ditimbulkan dari sisa rokok. Di Amerika, anak dibawah usia 21 tahun dilarang mebeli rokok, kemudian banyak loka nan melarang merokok. Oleh sebab itu, kebebasan orang merokok sangat terdesak di ruang publik. Bagimana dengan Indonesia? Ternyata kampanye embargo merokok model negara-negara maju pun tengah diaplikasikan di Indonesia.

Selama ini, area embargo merokok hanya ada di pom bensin, sekarang diperluas cakupannya. Misalnya di Stasiun Tugu, Yogyakarta menjadi kawasan steril rokok. Guna menjamin kawasan ini bebas dari asap rokok, manajemen Stasiun Tugu menarik Satpam nan tidak segan menegur orang nan terperogok mengisap rokok. Selain itu, kawasan steril rokok diterapkan di sekolah, bank, kantor instansi pemerintah dan lain sebagainya.



Mati - Penyakit Berbahaya nan Timbul dari Rokok

Sebatang rokok ternyata mengandung 200 jeni racun dan zat kimia nan berbahaya bagi kesehatan. Tak hanya racun nikotin saja nan dapat membusukan paru-paru, ada bahan kimia lainnya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada organ krusial padat tubuh manusia. Memang sebungkus dua bungkus rokok dihisap tidak menimbulkan akibat apapun. Tapi, jika pecandu rokok nan telah melakukannya bertahun-tahun, efek negatif bisa dirasakan. Berikut ini merupakan deretan penyakit kronis nan ditimbulkan dari rokok.

1. Kanker Paru-paru

Paru-paru merupakan mimpi jelek nan bakal dihadapai oleh pecandu rokok. Nikotin merupakan zat karsinogen, pencetus timbulnya kanker di saluran pernafsan dan paru-paru. Nikotin nan menumpuk di paru-paru selama bertahun-tahun menjadi tidak dapat dibuang sepenuhnya oleh tubuh hingga meracuni paru-paru.

Timbulnya kanker awalnya tidak dirasakan sama sekali oleh pengidapnya. Namun secara tidak kasat mata, bibit kanker menjalar kemana-mana menyerang sel baik. Pengidap kanker baru merasakan setelah dadanya terasa sesak dan kesulitan bernafas. Sayangnya, pasien baru periksa ke dokter kalau dia terkena kanker ketika sudah parah. Akibatnya, pengobatannya pun sia-sia lantaran paru-paru tidak dapat terselamatkan lagi. Nafasnya pun harus dibantu dengan selang nan disalurkan melalui tabung oksigen. Dan hari kematian pun dapat dihitung dengan jari, entah hari ini atau pekan depan.

2. Stroke

Sifat stroke seperti siluman nan menyerangnya secara tiba-tiba, awalnya tidak dirasa sama sekali, seperti orang sehat biasa. Tapi esoknya tiba-tiba tubuh pengidap lumpuh sebelah dan nan niscaya dia tidak dapat jalan, bicaranya pun pelo. Stroke diakibatkan sebab ada penyumbatan pada pembuluh di otak. Penyumbatan diakibatkan sebab penimbunan plak nan berasal dari koresterol dan nikotin.

Ketika syaraf tersumbat, pembuluh darah dapat pecah sehingga menimbulkan gumpalan darah di otak. Gumpalan darah ini menekan otak sehingga mengganggu fungsi syaraf lainnya dan menyebabkan kelumpuhan pada tangan maupun kaki. Stroke merupakan penyakit pembunuh kedua setelah jantung koroner. Penyebab stroke ialah pola hayati nan tidak sehat, seperti sering merokok, kurang olahraga, suka meminum kopi, dan minuman keras.

3. Kanker Mulut

Pecandu rokok termasuk golongan orang nan rawan terkena kanker mulut. Bahkan, penderita kanker mulut paling banyak diidap oleh pecandu rokok. Jaringan pada mulut manusia termasuk area nan sensitif terpapar asap. Nikotin nan menumpuk pada dinding mulut dapat merusak struktur jaringan nan pada sekitar mulut. Sehingga menimbulkan penurunan fungsi lidah, kesulitan berbicara, dan tentu pola makannya terganggu.

4. Jantung Koroner

Jantung koroner ialah penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Penyakit ini merupakan kendaraan malaikat pencabut nyawa nan dapat kapan saja melaju cepat menuju siapa saja nan berpotensi mengidap jantung korner. Salah satunya ialah perokok aktif dan orang nan tidak memedulikan kesehatannya.

Tanda-tanda jantung koroner tidak dapat dikenali secara fisik, bahkan sama sekali tidak dirasakan oleh orangnya. Namun, dapat diprediksi berdasarkan prilaku pengidapnya, yakni suka merokok, getol mengonsumsi kopi, minuman keras, dan doyan begadang. Orang seperti ini menjadi sasaran agresi jantung/ heart attact . Orang nan terkena agresi jantung kalau tidak segara ditolong, nyawanya langsung bablas alias mati.