Penyakit Sistem Saraf pada Manusia

Penyakit Sistem Saraf pada Manusia

Penyakit sistem saraf manusia memang harus diwaspadai. Penyakit sistem saraf manusia ialah penyakit nan menyerang bagian krusial dalam tubuh manusia. Manusia merupakan makhluk paling paripurna nan diciptakan Tuhan. Terdiri dari ratusan sistem saraf nan memegang peranan krusial dalam kehidupan manusia. Sistem saraf berfungsi buat mengatur dan mengendalikan anggota tubuh manusia. Anggota tubuh manusia membutuhkan semacam sistem komando buat berlaku sinkron fungsinya. Nah, sistem saraf inilah nan memegang komando atas itu semua.

Sistem saraf dalam tubuh manusia nan memiliki peranan penting, pada kenyataannya juga tak lepas dari ancaman penyakit. Penyakit berakibat fatal bagi tubuh manusia. Citra sederhananya, penyakit nan menyerang sistem saraf tersebut akan mengacaukan semua sistem komando dalam tubuh manusia. Dapat dibayangkan, betapa kacaunya sesuatu bila tak dikomandoi.



Sekilas Mengenal Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf ialah sistem organ pada tubuh manusia nan terdiri dari banyak jaringan sel khusus. Istilah kedokteran menyebutnya sebagai sel neuron. Sel neuron inilah nan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Berdasarkan fungsinya, sel neuron dibagi menjadi empat.

  1. Sel sensoris nan berfungsi buat mengantarkan rangsangan dari luar menuju saraf pusat manusia, yaitu otak. Misalnya, ketika permukaan kulit kita mengalami luka, maka sel neuron sensoris mengantarkan rasa sakit tersebut ke saraf pusat. Saraf pusat tersebut kemudian "memerintah" mata buat mengeluarkan air mata, mulut buat mengatakan "aduh!", serta tangan buat memegang atau mengobati luka tersebut.
  1. Sel motoris. Sel ini biasanya berhubungan dengan gerakan refleks dari anggota badan kita. Misalnya saja, ketika kita melihat sesuatu benda jatuh nan nantinya akan mengenai tubuh kita, secara refleks, sel motoris mengirimkan frekuwensi pada saraf primer buat "memerintahkan" kita buat menghindar.
  1. Sel penghubung. Sel penghubung terletak di sumsum tulang belakang manusia nan berfungsi menghubungkan sel saraf nan satu dengan sel saraf nan lain.
  1. Neuron ajustor. Sel ini menghubungkan antara neuron sensoris dan motoris. Terletak di sumsum tulang belakang dan otak manusia.


Penyakit Sistem Saraf pada Manusia

Terganggunya sistem saraf pada tubuh manusia, berakibat fatal bagi kesehatan. Jika sudah begitu, manusia tak akan dapat menjalankan rutinitas kehidupannya secara normal. Biasanya, gejala awal suatu penyakit saraf menyerang saraf manusia ditandai dengan sakit kepala dalam skala nan sering.

Dalam istilah kedokteran, penyakit ini akan ditangani oleh dokter nan memiliki keahlian dalam bidang neurolog. Ilmu nan mempelajari tentang sistem saraf manusia disebut juga neurologi. Berikut ini ialah beberapa jenis penyakit nan bisa menyerang sistem saraf pada manusia.

1. Migrain

Penyakit ini mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di sebagian kepalanya. Bagian sebelah kiri maupun kanan. Penyakit ini cenderung dianggap sepele. Namun bila dibiarkan, penyakit ini bisa merusak sel-sel saraf pada otak menjadi rusak.

Ketika kepala Anda pusing sebelah biasanya akan diikuti dengan hadirnya kilatan-kilatan dan bintik hitam nan mengaburkan pandangan Anda. Hal itu disebabkan membengkaknya sel-sel otak nan haus terhadap oksigen.

2. Sakit Kepala

Penyakit ini sepertinya merupakan penyakit nan paling banyak dikeluhkan oleh manusia. Penyebabnya, sebagian besar berasal dari taraf ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika sudah begini, kepala akan terasa sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh hilangnya ekuilibrium tubuh.

3. Vertigo

Tidak berbeda jauh dengan kedua penyakit sakit kepala, Vertigo juga mengakibatkan penderitanya menjadi pusing kepala, kehilangan keseimbangan, tetapi justru kepala terasa sangat ringan, melayang dan sering mengalami gangguan jika berada di ruangan.

Orang nan mengalami penyakit vertigo akan terasa tersiksa sekali. Dia tak akan mampu melakukan aktivitas sama sekali. Hal ini dikarenakan hhilangnya ekuilibrium serta rasa sakit di kepala nan luar biasa.

4. Meningitis

Penyakit sistem saraf ini disebabkan sebab terjadinya peradangan pada meninges. Penyakit sistem saraf ini bisa menular, dan ditularkan melalui virus. Virus tersebut nan kemudian menginfeksi selaput saraf pada manusia.

Karena penyakit ini bisa menular maka diharapkan buat sedikit memberi jeda pada pasien nan telah terkena penyakit ini. Jika ada keluarga nan telah terkena penyakit ini maka hendaknya anda berhati-hati agar tak tertular oleh virus nan menyebabkan penyakit ini.

5. Multiple Sclerosis

Penyakit saraf ini tergolong penyakit sistem saraf kronis. Mengakibatkan rasa sakit nan mendera saraf hingga bisa berakibat kelumpuhan. Kelumpuhan nan diberikan kepada penderita tentunya akan mengakibatkannya tak dapat melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.

6. Nyeri Saraf

Penyakit saraf ini akan mengakibatkan sebagian anggota tubuh manusia menjadi wafat rasa atau kebas. Jika ada anggota tubuh nan menderita penyakit ini, walaupun terkena barah atau panas niscaya tak mampu merasakannya. Akibatnya ialah tak adanya reflek dari tubuh buat menghindarinya nan mengakibatkan rusaknya organ tubuh tersebut.

7. Hidrocephalus

Penderita penyakit saraf ini akan mengalami perubahan pada ukuran kepalanya, disebabkan oleh kelebihan cairan otak. Biasanya kepala penderita akan nampak membesar sehingga akan nampak seperti kepala makhluk luar angkasa dikarenakan banyaknya cairan nan ada di otak.

8. Parkinson

Gangguan pada sistem saraf nan satu ini mengakibatkan tak terkontrolnya sistem konvoi pada tubuh manusia. Jika terserang, kaki dan tangan biasanya akan bergetar hebat tanpa kontrol.

9. Gegar Otak dan Amnesia

Kedua gangguan saraf tersebut mengakibatkan penderitanya kehilangan beberapa memori dalam otaknya. Penyebabnya dapat dikarenakan benturan hebat saat kecelakaan.

10. Alzheimer

Alzheimer ialah penyakit sistem saraf nan berupa kehilangan kemampuan buat peduli kepada diri sendiri. Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan kemampuan dalam hal mengingat peristiwa nan baru terjadi. Penerita penyakit sistem saraf ini kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa, sering mengulang-ulang pertanyaan nan sama, bahkan tersesat saat berada di loka nan tidak asing baginya atau sering dikunjungi.

Penyebab penyakit sistem saraf nan satu ini belum diketahui dengan pasti. Tapi, ada faktor-faktor pemicu penyakit saraf ini, yaitu riwayat pernah mengalami luka di kepala dan faktor keturunan.



Neurologi

Neurologi merupakan cabang dari ilmu kedokteran nan menangani penyakit sistem saraf atau kelainan pada sistem saraf. Sementara itu, neurolog ialah sebutan buat doketer nan membidangi masalah neurologi. Dokter ini mempunyai kemampuan buat menganalisa, merawat, dan mengatur pasien nan mengidap penyakit sistem saraf.

Sebagian besar para neurolog dididik dan dilatih buat menangani pasien dewasa, sedangkan buat anak-anak ditangani oleh neurolog pediatrik (cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak). Di Indonesia sendiri, dokter dengan spesialisasi neurologi bergelar Sp.S. (Spesialis Saraf).

Para neurolog ini membidangi masalah penyakit sistem saraf atau kelainan pada sistem saraf. Misalmnya pada sistem saraf pusat (otak, batang otak, dan otak kecil), sistem saraf tepi (saraf otak), dan sistem saraf otonom. Para neurolog pun mampu menganalisa dan memeriksa kasus-kasus penyakit sistem saraf pada sistem otot serta tulang ( muskuloskeletal ).

Penyakit saraf nan termasuk dalam kondisi mayor ialah sebagai berikut.

  1. Sakit kepala seperti migrain.
  2. Epilepsi.
  3. Kelainan saraf nan degeneratif, seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, ataksia.
  4. Penyakit sistem peredaran darah di otak atau serebrovaskular, seperti stroke
  5. Kesulitan tidur
  6. Palsi otak kecil.
  7. Infeksi otak seperti ensefalitis, meningitis, mielitis pada sum-sum tulang belakang.
  8. Kanker atau tumor di otak dan selaputnya, sistem saraf.
  9. Kelainan pergerakan, seperti tremor pada penyakit Parkinson, khorea.
  10. Penyakit demielinasi pada sistem saraf pusat, seperti sklerosis ganda, dan pada sistem saraf tepi, seperti sindrom Guillain-Barré.
  11. Kelainan pada sum-sum tulang belakang.
  12. Kelainan sistem saraf tepi.
  13. Cedera traumatik.
  14. Status mental, seperti koma.
  15. Kesulitan berbicara dan berbahasa.


Pemeriksaan Penyakit Sistem Saraf

Selama berlansungnya inspeksi terhadap penyakit ini, neurolog akan memriksa riwayat kesehatan pasien dengan perhatian spesifik pada kondisi nan sekarang. Pasien ini akan menjalani beberapa inspeksi medis, misalnya inspeksi penglihatan, kekuatan, koordinasi, refleks, dan rangsangan. Hasil inspeksi ini sangat membantu neurolog buat menentukan penyakit ini berhubungan pada sistem saraf. Inspeksi berikutnya dilaksanakan buat menganalisa penyakit sistem saraf nan diderita pasien.