Selami Interaksi Keluarga Pasangan Kita

Selami Interaksi Keluarga Pasangan Kita

Apabila mengacu kepada pengertian secara harfiah maka kata 'masuk' memiliki arti melakukan suatu gerakan ke dalam. Gerakan tersebut dapat dalam artian gerakan secara fisik atau gerakan secara pikiran. Penggunaan kata ini memiliki banyak makna, terutama dalam sebuah kehidupan manusia.

Mengacu kepada gerakan itulah maka dapat bermunculan banyak konsep dan makna dalam sebuah kehidupan ini, seperti halnya masuk ke pikiran, ke hati, ke otak, ke sanubari orang lain, dan masih banyak lagi. Memasuki setiap jengkal maksud dan tujuan akan lebih dalam maka kita akan lebih memahami apa nan terkandung di dalamnya.

Penggunaan kata 'masuk' memang dapat diaplikasikan ke dalam banyak hal. Berikut ulasannya.



Masuki Ruang Hatimu

Hati ialah pengontrol dalam tubuh manusia nan sifatnya sangat peka terhadap segala kejadian. Dengan hati pulalah seorag manusia akan bisa melakukan segalanya dengan nyaman dan teratur. Karena jika hati nan kita miliki telah dalam kondisi nan tak bagus maka semua nan telah kita harapkan dan rencanakan akan buyar dengan sekejap.

Untuk itulah kita sebagai manusia sangat dianjurkan buat mengenal lebih dalam lagi hati kita seperti apa. Bayak nan dapat dilakukan buat memasuki lebih dalam menuju hati kita, salah satunya dengan memperbanyak asupan-asupan nan bermuatan positif.

Hal itu dapat didapat dengan membaca buku agama, mendengarkan siraman rohani, dan melakukan pembicaraan nan baik-baik pula. Secara tak langsung setelah semua itu terpenuhi maka hati kita nan tadinya biasa saja atau malah kotor, bukan tak mungkin akan menjadi lebih baik dan bersih.

Hal itu perlu dilakukan sebab jika kita sebagai manusia memiliki hati nan busuk maka segalanya akan menjadi busuk. Untuk itulah, kehadiran banyak muatan positif tersebut sangat dianjurkan buat selalu dikonsumsi sebab dengan itulah kita akan dapat mengenal hati ini. Dengan memiliki hati nan higienis maka hayati kita dipastikan akan lebih latif dan merasa sangat tenang dalam menjalani hayati ini.

Orangtua kita dahulu pada saat mengandung selalu berharap anak nan dikandungnya akan menjadi anak nan lebih baik darinya. Setelah anak tersebut dilahirkan, dari mulai balita hingga dewasa banyak nan dilakukan oleh orangtua. Setelah dewasa maka si anak akan terlihat apakah berkelakuan baik atau sebaliknya.

Semua nan dialami oleh si anak ialah buah dari pedagogi orangtua, baik buruknya sikap anak ialah cerminan dari lingkungan. Selain itu, di sana pulalah hati akan berperan lebih besar dalam menentukan masa depan si anak. Maka dari itu, pedagogi nan dilakukan terhadap anak harus berdasarkan kepada hati nan jernih. Hati memang menjadi sumber dari segala aktivitas kehidupan manusia.



Perdalam Pikiran dengan Segala Sesuatu nan Jernih

Sama halnya dengan hati, masuk lebih dalam ke pikiran akan menbuat pikiran kita lebih sehat lagi. Pikiran nan buruk akan bersumber dari hati dan naik ke pikiran. Kedua aspek itu saling berhubungan satu sama lainnya sebab kedua aspek itulah nan akan menentukan jalannya kehidupan seorang manusia.

Untuk membuat pikiran kita berjalan dengan jernih ada banyak nan dapat dilakukan, di antaranya dengan menyaring segala nan masuk ke pikiran kita. Semakin kita besar dan beranjak dewasa maka akan semakin banyak pula dorongan-dorongan hal positif maupun negatif nan merasuk ke pikiran.

Faktor lingkungan ialah salah satu nan paling "berjasa" dalam menentukan arah hayati seseorang. Dalam membina kehidupan, kita perlu melakukan banyak kebaikan nan benar-benar baik. Dikatakan seperti itu sebab makna baik itu dapat disalahsartikan oleh beberapa golongan. Imbasnya pikiran kita nan tadinya jernih akan terkotori dengan salah maksud dari kata 'baik' itu.

Jalannya sebuah pikiran akan melaju mulus jika semua itu diimbangi dengan logika sebab manusia mempunyai logika nan hatus selalu diasah. Logika akan membantu sangat banyak dalam membuat pikiran kita bekerja dengan seharusnya.

Ketika ditimpa dengan berbagai permasalahan maka pikiran kita akan dipenuhi dengan segala urusan nan membuat suntuk. Pikiran tersebut biasanya tak akan dapat dikontrol dengan tenang dan imbasnya banyak kesalahan nan akan kita perbuat. Kita tentu tak akan sadar ketika melakukan kesalah tersebut sebab pikiran kita sedang dipenuhi berbagai hal buruk. Hal itu akan terasa ketika kita tersadar bahwa kita telah melakukan kesalahan.

Hutang nan menggunung, pekerjaan di kantor nan tak terselesaikan, masalah dengan pasangan, dan masih banyak kerumitan-kerumitan lainnya ialah sekelumit dari cobaan nan menghiasi kehidupan seseorang. Diperlukan pikiran nan tenang buat memasuki ke dalam kerumitan tersebut.

Dengan ketenangan itulah maka semuanya akan dapat dilalui dengan lancar. Seperti kita tahu bahwa manusia nan hayati sudah dipastikan akan memiliki banyak permasalahan. Untuk menyeimbangkan datangnya masalah tersebut maka hati dan pikiran nan tenang ialah kuncinya. Kedua hal itu nan nantinya akan memberikan kekuatan kepada kita nan akan menghadapi segala permasalahan.



Selami Interaksi Keluarga Pasangan Kita

Setelah hati dan pikiran mulai terkontrol dengan baik maka hal itu akan banyak bekerja dalam banyak hal, salah satu nan paling konkret ialah ketika menjalin interaksi dengan pasangan kita. Jalinan interaksi itulah nan nantinya akan dimasuki oleh kita sebab manusia akan hayati dengan manusia lainnya buat membentuk sebuah keluarga.

Namun, di balik itu semua tak hanya pasangan nan akan kita selami, di sini kita akan menyelami interaksi nan lebih jauh, yakni interaksi dengan keluarga pasangan. Ketika memiliki hati dan pikiran nan jernih maka di saat melakukan jalinan interaksi tersebut maka akan lebih mudah buat beradaptasi.

Dalam melakukan hal ini tentu akan banyak kendala dan ujian nan melengkapi adaptasi tersebut. Hal itu memang wajar adanya sebab antara dua keluarga nan memiliki disparitas nan sangat mencolok akan sangat sulit buat dipersatukan. Akan tetapi, dengan satu nan dinamakan keinginan maka kita dapat menyatukan kedua disparitas tersebut.

Perilaku nan cukup sulit ini dapat terjadi dalam dua periode, dapat saja dengan sebentar, namun dapat dengan sangat lama. Dengan dorongan hati dan pikiran nan jernih maka memasuki keluarga pasangan bukan merupakan perkara nan sulit lagi.

Untuk memupuk rasa persaudaraan itulah diperlukan ketenangan dan keistimewaan qalbu kita sebagai pelaku. Karena ketika kita nan akan membentuk sebuah keluarga hanya menyelami satu insan saja, yakni pasangan kita maka jalinan tersebut akan sangat tak sehat.

Hubungan nan baik ialah dengan menjalin interaksi dengan seluruh anggota keluarganya, termasuk di dalamnya saudara-saudaranya. Bagaimana jika nan dimasuki itu ialah keluarag besar? Jawabannya maka itu merupakan sebuah tantangan.

Keluarga besar memang memiliki jumlah anggota nan sangat banyak, bahkan kita sebagai anggota nan baru akan cukup kesulitan dalam beradpatasinya. Namun, semua itu akan berlalu dengan mudah tatkala hati dan pikiran kita mempunyai kejernihan. Memang samua itu tak dapat terlepas dari kedua unsur nan sangat vital tersebut.

Percayalah bahwa kita memiliki jiwa nan bagus buat bisa menyelami bagian keluarga kita nan baru. Di sana akan timbul hasrat buat membina sebuah keluarga baru dan atas dasar silaturahim maka semuanya akan berjalan dengan indah.

Keindahan jiwa itulah nan dibutuhkan oleh setiap manusia sebab ketika estetika tersebut banyak dirasuki oleh kotoran nan masuk maka semuanya akan terganggu. Logika, pola pikir, dan kemurnian hati akan sangat dibutuhkan di dalamnya.

Manusia tergolong sebagai pribadi nan mudah labil dalam setiap perilakunya. Untuk itu, diperlukan ketebalan iman nan sangat kokoh buat membina menjadi pribadi nan menawan. Satu nan dibutuhkan manusia ialah dapat memasuki lingkungan nan baru dengan diiringi oleh kebersihan rohaninya. Tatkala semua itu dapat terwujud maka menjalani kehidupan akan mudah dan tenang.