Disakarida Sebagai Dimer dari Senyawa Karbon Sederhana

Disakarida Sebagai Dimer dari Senyawa Karbon Sederhana

Senyawa karbon merupakan senyawa kimia nan tersusun dari beberapa unsur karbon. Karbon merupakan unsur nan memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan unsur kimia lainnya di alam. Unsur ini mampu membentuk senyawa dalam jumlah nan tak terbatas. Hal ini sebab atom karbon memiliki empat elektron pada kulit terluarnya nan berfungsi buat membentuk ikatan dengan elektron dari unsur lain. Ikatan nan terjadi jika unsur karbon berikatan dengan unsur lainnya ialah ikatan kovalen.

Kemampuan atom karbon buat bisa berikatan dengan atom karbon lainnya membuat atom karbon ini memiliki kelebihan buat bisa membentuk senyawa dengan berbagai struktur. Di antaranya membentuk senyawa berantai panjang atau senyawa siklik. Salah satu senyawa karbon nan merupakan senyawa krusial bagi kehidupan manusia ialah senyawa karbohidrat. Senyawa ini sudah dikenal sebagai sumebr energi primer bagi makhluk hayati nan banyak ditemukan dalam padi-padian, gandum, dan biji-bijian.



Macam-macam Senyawa Karbon Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa biokimia nan mengandung atom karbon dan mengikat atom oksigen serta hidrogen. Dikarenakan memiliki kerangka atom karbon, maka karbohidrat sering dikenal juga sebagai senyawa organik. Nama karbohidrat sendiri diambil dari rumus molekulnya yaitu karbo dari karbon dan hidrat dari molekul air nan terikat pada atom karbon.

Molekul senyawa karbohidrat terdiri atas satu atau lebih ikatan gula (sakarida). Meskipun rumus umunya terdiri atas atom karbon, hidrogen, dan oksigen saja, beberapa senyawa karbohidrat pun ada nan mengikat unsur-unsur lain.

Berdasarkan ukuran molekulnya, senyawa karbohidrat dibagi menjadi tiga golongan. Di antaranya yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.



1. Monosakarida

Monosakarida merupakan kelompok senyawa karbohidrat nan strukturnya paling sederhana. Karbohidrat nan termasuk ke dalam kelompok ini yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Glukosa merupakan molekul krusial dalam proses metabolisme sebab merupakan sumber energi bagi manusia. Sedangkan fruktosa dan galaktosa merupakan molekul gula nan rasanya sangat manis.



2. Disakarida

Kelompok senyawa karbohidrat ini merupakan penggabungan dari dua molekul monosakarida. Gula nan termasuk kelompok disakarida ini terdiri dari sukrosa (glukosa dan fruktosa), laktosa (glukosa dan galaktosa), dan maltosa (glukosa dan glukosa). Sukrosa merupakan komponen primer pada gula pasir. Sedangkan laktosa terdapat pada susu dan maltosa terdapat pada biji kecambah.



3. Polisakarida

Senyawa polisakarida merupakan kelopmpok karbohidrat nan tersusun dari rantai-rantai panjang monosakarida nan dihubungkan oleh ikatan glikosida. Kelompok polisakarida nan sangat krusial yaitu pati, glikogen, dan selulosa.



Monosakarida Sebagai Senyawa Karbon Sederhana

Monosakarida atau sering juga disebut sebagai gula sederhana merupakan kelompok senyawa karbohidrat nan ukuran molekul dan bentuk strukturnya paling sederhana. Molekulnya tak akan bisa dihidrolisis kembali menjadi suatu molekul karbohidrat nan lebih sederhana lagi.

Sebaliknya, beberapa monosakarida bisa digabungkan melalui suatu ikatan buat membentuk dimer (disakarida). Suatu monosakarida bisa mengandung gugus aldehida (aldosa) contohnya glukosa dan galaktosa ataupun bisa juga mengandung gugus keton (ketosa) seperti pada fruktosa.

Nama-nama monosakarida nan berakhiran –sa dipakai buat menyatakan bahwa golongan karbohidrat ini merupakan kelompok senyawa pereduksi. Sifat pereduksi ini berasal dari gugus fungi aldehida atau alfa hidroksi keton nan terdapat pada struktur molekulnya.

Apabila terdapat lebih dari tiga atom karbon pada struktur monosakaridanya, maka penamaannya akan diberi awalan nan menunjukkan jumlah atom karbon tersebut. Misalnya awalan tri- buat tiga karbon dan awalan tetr- buat menyatakan monosakarida nan mengandung empat karbon.

Glukosa nan merupakan molekul monosakarida paling sederhana sering juga disebut sebagai gula darah sebab banyak ditemukan di dalam darah. Senyawa monosakarida ini terkadang disebut juga sebagai dekstrosa sebab molekulnya nan selelu memutar bidang polarisasi ke arah kanan.

Glukosa banyak diperoleh dari proses hidrolisis beberapa molekul karbohidrat nan lebih kompleks. Di antaranya berasal dari hidrolisis molekul sukrosa, laktosa, maltosa, dan pati. Glukosa hasil hidrolisis ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi makhluk hidup.

Selain dipakai langsung sebagai sumber energi , glukosa juga bisa disimpan dalam bentuk glikogen (gula darah). Glikogen merupakan suatu polisakarida nan disimpan sebagai cadangan energi. Apabila suatu organisme membutuhkan energi, maka glikogen tersebut bisa diubah menjadi glukosa.

Selain itu, cadangan gula ini juga bisa diubah menjadi lemak di dalam tubuh sehingga orang nan tak memakan lemak pun dapat mengalami kegemukan. Beberapa di antaranya juga bisa diubah menjadi protein dan steroid dan sebaliknya, lemak juga protein pun bisa diubah menjadi karbohidrat.



Disakarida Sebagai Dimer dari Senyawa Karbon Sederhana

Disakarida merupakan suatu senyawa karbon karbohidrat nan strukturnya tersusun dari dua molekul monosakarida nan dihubungkan dengan ikatan glikosida. Ikatan ini menghubungkan karbon nomor satu dari suatu monosakarida ke gugus OH dari molekul monosakarida lainnya.

Metode ikatan glikosida nan lazim terbentuk yaitu ikatan dalam posisi alfa atau beta dari karbon pertama monosakarida ke gugus hidroksil keempat pada monosakarida kedua. Penamaan ikatan nan dibentuk bergantung pada stereokimia nan terdapat pada karbon glikosidanya.

Stereokimia nan dibentuk oleh disakarida ini akan menghasilkan sifat kimia dan fisika nan berbeda pula. Disparitas nan paling primer pada dasarnya yaitu mengenai kesetimbangannya di dalam larutan air. Untuk stereokimia konformasi atau nan strukturnya mirip seperti konformasi kursi, maka strukturnya tak mengalami perubahan.

Ikatan nan terjadi pada konformasi ini tak akan mengalami keadaan kesetimbangan dengan anomernya. Sedangkan jika strukturnya mengandung suatu gugus hemiasetal, maka di dalam larutan air gugusnya akan mengalami kesetimbangan dengan anomer lain.

Contoh disakarida nan paling generik ialah maltosa dan banyak ditemukan dalam makanan bayi serta susu bayi. Maltosa merupakan disakarida primer nan diperoleh dari hasil hidrolisis senyawa pati nan merupakan polisakarida.

Contoh disakarida lainnya ialah sukrosa nan merupakan komponen penyusun gula pasir biasa. Sukrosa banyak terdapat pada tanaman tebu dan ditemukan juga terkandung dalam tanaman bit. Walaupun berasal dari dua jenis tanaman nan berbeda, komposisi sukrosa tetaplah sama yaitu terdiri dari fruktosa dan glukosa.



Polisakarida Sebagai Senyawa Karbon Kompleks

Polisakarida merupakan kelompok senyawa karbon jenis karbohidrat nan molekulnya terdiri dari banyak monosakarida. Molekul-molekul monosakarida ini dihubungkan melalui suatu ikatan glukosida. Reaksi hidrolisis dari senyawa polisakarida ini akan menghasilkan beberapa senyawa monosakarida.

Polisakarida memiliki fungsi krusial dalam sistem kehidupan makhluk hidup, di antaranya sebagai bahan pembangun (selulosa), bahan makanan (pati dan glikogen), dan sebagai zat nan khusus (heparin).

Senyawa pati nan merupakan salah satu senyawa polisakarida nan memiliki fungsi sebagai sumber energi makhluk hidup. Struktur molekul pati terdiri dari amilosa dan amilopektin serta banyak terkandung dalam padi, gandum, dan biji-bijian.

Di dalam mulut, pati akan mengalami hidrolisis atau penguraian menjadi maltosa oleh enzim nan terdapat dalam air liur. Hidrolisis pati juga banyak digunakan dalam industri pembuatan etanol nan dibuat dari bahan dasar ragi. Pati di dalam ragi akan dihidrolisis menjadi glukosa dan oleh enzim lain glukosa nan terbentuk akan diubah menjadi etanol.

Contoh senyawa polisakarida lainnya yaitu selulosa dan merupakan senyawa dengan jumlah nan paling banyak di bumi. Selulosa banyak ditemukan pada daun kering, kayu, dan kapas. Di alam, selulosa akan membentuk serat-serat pada dinding sel tumbuhannya.

Struktur molekul selulosa merupakan rantai berupa mikrofibril nan bentuknya seperti tali nan dipelintir. Untuk setiap struktur mikrofibril tersebut dihubungkan oleh ikatan hidrogen . Struktur molekul tunggalnya sendiri merupakan struktur polimer nan berupa rantai lurus.

Beberapa senyawa karbohidrat nan terdapat di alam memiliki fungsi dan manfaat tersendiri bagi sistem kehidupan di bumi. Baik itu senyawa karbohidrat sederhana (monosakarida) ataupun senyawa karbohidrat kompleks (polisakarida).

Tidak hanya sebagai sumber energi, senyawa karbohidrat pun bisa digunakan sebagai cadangan makanan dan bahan pembangun. Oleh sebab itu, dengan memahami konsep dasar senyawa karbohidrat maka akan diperoleh pemahaman lebih dalam pemanfaatan senyawa karbon ini.