Proyektil dan Senjata Api

Proyektil dan Senjata Api

Sekalipun wujudnya secara konkret tak semua orang pernah melihat, tapi namanya niscaya semua orang pernah mendengar. Ya, nan dimaksud ialah senjata barah . Yang berkriteria seperti itu ternyata bukan hanya hantu, tapi sebuah benda juga. Jika dikaitkan dengan hal seperti itu, senjata api tak berbeda jauh dengan penampakkan pocong atau kuntilanak.

Namanya saja nan terdengar heboh, senjata api, tapi penampakkan bentuknya seperti apa, hanya orang-orang eksklusif saja nan bisa dan pernah melihat. Tapi soal sensasi ketegangan, dua nama tersebut dapat jadi memiliki kadar nan tak terlalu berbeda jauh.



Kepemilikan Senjata Barah nan Tidak Main-main

Istilah senjata barah memang tak asing, tapi hanya mereka dari golongan eksklusif sajalah nan cukup akrab. Seperti petugas keamanan, orang dengan izin kepemilikan khusus, hingga penjahat kelas kakap. Senjata barah memang tak dapat sembarangan dimiliki, orang nan boleh memegang dan mengoperasikan senjata barah harus memiliki izin.

Sejatinya, senjata api, ialah senjata. Tentu saja, nama sudah menjelaskan semuanya. Mengacu pada pengertian senjata, yaitu benda atau alat nan digunakan buat membunuh, melukai atau merusak dalam keadaan menyerang atau mempertahakan diri, sudah jelas bahwa senjata barah memang tak dapat dimiliki secara bebas oleh masyarakat umum.

Lalu, bagaimana dengan pisau? Toh itu juga sama-sama senjata. Kenapa kepemilikan benda tersebut tak serumit kepemilikan senjata api? Jika mengacu pada pengertian senjata, pisau memang termasuk dalam salah satu jenis senjata. Tetapi, hal nan tak dapat ditinggalkan ialah pisau juga memiliki fungsi lain selain sebagai senjata. Jika tak percaya, tanyakan pada ibu Anda.

Pisau nan digunakan secara spesifik sebagai senjata tentu saja bukan pisau dapur nan ada di rumah-rumah, kecuali dalam keadaan darurat. Pisau nan dalam hal ini setara dengan senjata barah biasa disebut bayonet. Bentuknya tak berbeda jauh dengan pisau biasa, hanya, bayonet memiliki mata pisau nan lebih tajam dan tebal serta berat.

Rumitnya mendapatkan izin kepemilikan senjata barah beralasan pada akibat-akibat nan nantinya dikhawatirkan akan disebabkan oleh penggunaan senjata barah itu sendiri. Penggunaan senjata barah nan dimaksud tentu saja penggunaan nan tak semestinya, seperti penggunaan buat tindak kejahatan dan teror.

Ketika senjata barah sudah berada di tangan seseorang, hak penggunaan memang menjadi hak absolut pemilik. Tapi, pertimbangan terhadap risiko nan akan ditimbulkan menjadi pemberat dan perumit keluarnya izin itu sendiri. Syarat dan birokrasi buat mengurus kepemilikan senjata barah di Indonesia cukup rumit. Mengingat penduduk Indonesia sepertinya masih cukup "labil" buat dapat mengangkat senjata.

Setiap senjata barah dilengkapi dengan surat-surat penyerta. Jika senjata barah dimiliki oleh seseorang, maka data kepemilikan serta jenis senjata barah nan dimiliki juga tercantum. Hal ini nantinya bertujuan buat berjaga-jaga, jika suatu saat ada kejadian nan melibatkan senjata barah ini, pelaku dapat langsung diketahui dari data kepemilikan senjata api.

Ketika Anda memutuskan buat memiliki senjata api, maka tanggung jawabnya pun akan besar. Jangan sampai senjata barah Anda jatuh ke tangan orang nan tak bertanggung jawab. Bisa-bisa, niat memiliki senjata barah sebagai pelindung malah disalahgunakan orang lain.

Selain tanggung jawab, ketika mengajukan kepemilikan senjata api, kondisi kejiwaan Anda dipastikan harus baik-baik saja. Lagi-lagi ini bertujuan buat menghindari penyalahgunaan senjata api.



Identitas Senjata Api

Sebuah benda dinyatakan sebagai senjata barah jika benda itu berselongsong serta memiliki kemampuan buat mendorong proyektil. Kriteria tersebut menajdi kriteria dasar dari sebuah senjata api. Jika benda tersebut tak memiliki itu, maka jangan dulu dikategorikan sebagai senjata api.

Dalam penggunaannya, senjata barah mengeluarkan proyektil nan didorong dengan kuat dan kecepatan tinggi oleh gas. Gas nan mendorong proyektil tersebut dihasilkan dari pembakaran propelan. Propelan nan digunakan dapat dari bubuk hitam atau bubuk nirasap.

Proses pembakaran propelan ini terjadi dalam waktu nan sangat cepat. Prosesnya dinamakan deflagrasi. Lalu kenapa senjata ini dinamakan senjata api? Mana apinya? Barah nan dimaksud sepertinya mengacu pada proses pembakaran nan terjadi pada senjata ini.

Proses pembakaran ini jugalah nan membuat senjata barah bekerja. Jika pembarakan tak terjadi, maka proyektil tak akan keluar dengan kata lain, senjata barah tak berfungsi.



Proyektil dan Senjata Api

Dua kata tersebut memiliki keterkaitan nan cukup erat. Senjata barah tak akan berfungsi tanpa proyektil, proyektil juga hanya akan jadi benda tidak berguna ketika tak ada senjata api. Pernah melihat film dengan adegan sang pemeran kehabisan proyektil? Senjata barah nan dipegang akan dibuang bukan?

Pengertian proyektil sebenarnya mengacu pada benda nan ditembakkan atau diluncurkan. Pergerakkan benda tersebut, dipengaruhi oleh adanya gaya. Istilah ini sebenarnya juga mengacu pada pergerakkan bola pada pertandingan sepak bola. Tapi proyektil lebih identik dengan senjata, yaitu senjata api.

Jika proyektil mengacu pada hal nan lebih luas, maka hal nan lebih sempit dan berkenaan langsung dengan senjata barah ialah peluru. Kata peluru sebenarnya berasal dari bahasa Portugis, yaitu pelouro . Oleh orang Indonesia diadaptasi menjadi peluru.

Peluru merupakan proyektil berbentuk padat nan mengalami proses deflarasi ketika berada di dalam senjata api. Peluru akan terdorong ke luar dengan sangat cepat berkat adanya pembakaran di dalam senjata api. Ketika sudah terdorong dengan cepat dan kuat, peluru dapat menembus sasaran.

Banyak nan masih tak mengerti bahwa sesungguhnya, peluru nan banyak kita lihat, peluru dengan bentuk panjang, ialah amunisi. Sementara peluru nan sesungguhnya ialah bagian ujung dari amunisi. Sebuah benda nan runcing dan kecil. Amunisi dalam senjata barah sebenarnya memiliki bagian-bagian. Yaitu:

  1. Primer. Bagian pada amunisi ini berfungsi sebagai alat pematik pembakaran, atau detonator. Terletak di bagian bawah nan berbentuk datar.
  1. Rim. Bagian pada amunisi ini terletak di atas primer. Gunanya ialah buat menyalurkan panas nan dihasilkan utama pada bubuk mesiu.
  1. Propelan. Propelan nan digunakan umumnya ialah bubuk mesiu. Bubuk mesiu mengisi hampir penuh bagian dari amunisi.
  1. Selongsong. Yang dimaksud dengan selongsong pada istilah senjata barah sebenarnya bukan moncong panjang nan menjadi bagian dari senjata api, tapi ialah benda berbentuk tabung nan menampung bubuk mesiu.
  1. Peluru. Bagian ini terletak paling atas dari sebuah proyektil. Berbentuk segitiga dengan sudut tumpul. Peluru inilah nan nantinya akan didorong oleh proses pembakaran tadi.


Jenis-jenis Senjata Api

1. Jenis Senjata Api- Revolver

Jenis senjata api nan satu ini namanya niscaya tak asing. Pemakaian senjata barah jenis ini dapat dikatakan juga paling banyak di masyarakat. Dalam adegan film misalnya, sebagian besar senjata barah nan digunakan ialah jenis Revolver ini. Revolver juga generik dimiliki secara pribadi.

Senjata barah jenis ini dapat dikenali dengan bentuknya nan pendek, dan memiliki tabung di dekat pematuknya. Tabung tersebut dapat diisi oleh beberapa amunisi. Banyaknya lubang dalam tabung nan dapat diisi peluru juga bergantung pada jenisnya.

Pada Revolver jenis kaliber 44, senjata barah dapat diisi dengan 5 sampai 7 amunisi. Jika Anda menginginkan kapasitas nan lebih besar, maka senjata barah jenis Revolver nan dapat dipilih ialah Revolver kaliber 22, isinya dapat mencapai 8 hingga 10 amunisi. Revolver sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Single Action Revolver. Senjata barah Revolver jenis ini memiliki palu nan harus ditarik terlebih dahulu ketika akan digunakan buat menembak. Anda niscaya pernah melihat Revolver ini dalam sebuah adegan film, saat sang pemeran menarik pelatuk dengan ibu jari sebelum akhirnya memuntahkan peluru.
  1. Double Action Revolver. Senjata barah Revolver jenis ini lebih memudahkan penggunanya. Pelatuk tak perlu ditarik. Ketika ditembakkan, tabung akan memutar secara otomatis dengan sendiri. Dalam adegan film, Anda sering melihat ketika sang pemeran berlari sambil menembakkan senjatanya secara membabi-buta, ya, nan dia gunakan ialah senjata barah Revolver jenis ini.


2. Jenis Senjata Barah - Barret M90

Senjata barah jenis ini memiliki laras nan panjang. Jenisnya ialah bullpup, bolt-action. Amunisi nan digunakan buat melengkapi senjata barah jenis Barret M90 ini berukuran 12,7 X 99 mili meter. Senjata barah ini dibuat pada 1990 hingga 1995 oleh Barret Firearms Company, Amerika Serikat.



3. Jenis Senjata - PGM 338

Jenis senjata barah nan satu ini ialah produk Perancis. Amunisi nan digunakan berukuran 8,6 X 70 mili meter. Ketika peluru ditembakkan, kecepatannya dapat mencapai 1.200 hingga 1.500 m. Senjata barah dari Perancis ini termasuk senjata barah runduk, digunakan dalam posisi merunduk. Senjata barah jenis ini memiliki keistimewaan, yaitu dapat melumpuhkan versus dari jeda nan cukup jauh.



4. Jenis Senjata - Pindad Shotgun Profesional Magnum

Ini ialah jenis senjata barah nan diproduksi oleh Indonesia. Senjata ini diproduksi oleh PT Pindad nan terletak di Bandung. Senapan ini diciptakan spesifik buat mereka nan berada di garda depan dalam penegakkan hukum. Berat nan dimiliki senjata api protesis Indonesia ini 2,85 kg.