Penderita Kanker Payudara

Penderita Kanker Payudara

Bagi kaum perempuan, mengenali gejala kanker payudara merupakan hal nan sangat krusial buat diketahui. Hal ini sebab penyakit kanker ini, merupakan salah satu penyebab kematian terbesar nan menimpa kaum perempuan di dunia.

Kanker payudara ini merupakan jenis kanker nan menyerang jaringan payudara nan dimilki oleh kaum wanita. Meski demikian, bukan tak mungkin kaum pria juga terserang penyakit ini, walaupun kemungkinannya sangat kecil. Jika diambil perbandingan, dari 1000 orang wanita nan terkena kanker payudara ini, hanya ada satu orang pria nan terjangkit penyakit tersebut.

Penyakit kanker payudara merupakan sebuah kondisi pada saat sel nan ada di bagian tersebut, sudah kehilangan kendali serta meknisme normal. Dengan demikian, akan terjadi pertumbuhan nan kurang normal, cepat atau tak terkendali.

Kanker payudara ini dalam bahasa ilmiah dikenal dengan nama carcinoma mammae. Penyakit ini terdefinisi sebagai sebuha penyakit neoplasma nan ganas dan berasal dari parenchyma. Oleh badan kesehatan global atau WHO, penyakit ini tergolong dalam International Classification of Disease nan dikodekan menggunakan nomor 17. Selama ini, pengobatan nan paling generik dari kanker payudara ini ialah denan melakukan operasi dan apabila dibutuhkan akan diteruskan dengan terapi kemoterapi atau radiasi.



Gejala Kanker Payudara

Penyakit kanker payudara bukanlah sebuah penyakit nan menular. Dan sebab taraf keganasannya nan dapat menyebabkan kematian, mengenali gejala kanker payudara ini merupakan sebuah langkah krusial buat mencegah terjadinya akibat nan lebih besar atau keterlambatan penanganan.

Beberapa gejala kanker payudara nan sering muncul antara lain ialah munculnya benjolan nan apabila diraasakan akan memiliki disparitas dari jaringan payudara di sekelilingnya. Benjolan ini tak menyebabkan rasa nyeri serta biasanya memiliki pinggiran nan tak teratur.

Gejala kanker payudara nan masih dalam stadium awal, ;ada benjolan tersebut dapat digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Namun pada setadium lanjut, benjolan tersebut akan menempel pada dinding dada atau kulit nan ada di sekelilingnya. Hal ini akan diikuti dengan pembengkakan bejolan dan munculnya borok pada bagian kulit payudara. Tak jarang, kulit pada bagian bejolan tersebut akan mengkerut dan berkeriput menyerupai kulit jeruk.

Gejala kanker payudara lain ialah terjadinya benjolan atau massa nan ada di bagian ketiak. Hal ini juga disertai dengana danya perubahan ukuran dan bentuk payudara serta munculnya cairan abnormal dari puting susu. Biasanya, cairan ini akan disertai darah atau berwarna kuning sampai hijau. Pada beberapa kasus, cairan ini disertai dengan nanah.

Kanker payudara juga akan ditandai dengan perubahan rona atau tekstur kulit di bagian paydura, puting susu atau daerah areola, nan berada di sekitar puting nan warnanya coklat tua.

Gejala lain nan mungkin timbul ialah perubahan rona payudara nan nampak kemerahan disertai sisik di bagian kulit sekitar puting susu. Bagian puting susu juga akan tertarik ke bagian dalam dan terasa gatal. Rasanya nyeri di bagian payudara nan disertai pembengkakan pada salah satu payudara juga merupakan gejala kanker payudara. Dalam pada penderita nan sudah mengalami fase lanjut, akan muncul rasa nyeri tulang, penurunan berat badan serta pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.



Penderita Kanker Payudara

Secara umum, jumlah penderita kanker payudara ini mengalami peningkatan setiap waktunya. Bahkan, pada saat ini banyak wanita berusia muda nan sudah ditengarai mengidap penyakit nan mematikan tersebut. Padahal di masa lalu, penderita kanker payudara biasanya didominasi ooleh perempuan nan sudah masuk masa manopause atau tak mengalami masa menstruasi lagi.

Pada saat ini, penderita kanker payudara ini sudah mulai tersebar pada berbagai taraf usia. Sebagian besar penderita kanker payudara berusia di bawah 50 tahun. Selanjutnya diikuti oleh wanita dengan usia antara 40 sampai 45 tahun. Peringkat ketiga diduduki oleh penderita dengan rentang usia di bawah 30 tahun. Dan terakhir ialah wanita nan memiliki usia di bawah 20 tahun, meski buat usia ini jumlahnya masih nisbi sangat sedikit.

Data kesehatan menyebutkan, setiap tahun selalu muncul peningkatan penderita kanker payudara. Peningkatan ini terjadi biasanya berasal dari kalangan wanita nan berusia muda. peningkatan tersebut, bukan hanya terjadi di Indonesia saja namun juga pada beberapa negara lain di kawasan Asia.

Kondisi ini muncul disebabkan adanya kesalahan pada faktor lingkungan, antara lain terkait dengan pola hayati sehat nan mulai berkurang kesadarannya. Itulah mengapa, pola hayati sehat perlu digalakkan sebagai upaya buat mencegah peningkatan penyakit kanker payudara tersebut.



Resiko Kanker Payudara

Terdapat beberapa golongan nan memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker payudara tersebut. Kelompok nan beresiko terkena kanker payudara ini antara lain ialah :

  1. Perempuan nan memiliki usia di atas 60 tahun. Hal ini berdasar fakta bahwa perempuan dengan usia tersebut, menyumbang angka 60 % dari total holistik penderita penyakit kanker payudara. Sedangkan resiko terbesar dialami oleh peremuan dengan usia diatas 75 tahun.
  2. Perempuan nan pernah mengalami kanker payudara, memiliki peningkatan resiko sebesar 0,5-1% setiap tahunnya. Hal ini terjadi meski pun payudara nan terkena kanker tersebut sudah diangkat.
  3. Anggota keluarga nan terkena kanker payudara, juga dapat berdampak peningkatan resiko 3 kali lebih tinggi buat terkena kanker payudara.
  4. Faktor genetik serta hormonal
  5. Sudah pernah mengalami penyakit payudara di luar kanker juga beresiko besar terhadap agresi penyakit kanker payudara tersebut.
  6. Menstruasi terlalu dini sebelum usia 12 tahun dan manopause sesudah usia 55 tahun, dan kehamilan pertama setelah usia 30 tahu atau belum pernah hamil, juga beresiko terkena kanker payudara.
  7. Penggunaan pil KB dan terapi sulih estrogen
  8. Berat badan berlebih setelah manopause
  9. Konsumsi alkohol, dimana mengkonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas setiap hari mampu memicu pertumbuhan kanker payudara.
  10. Penggunaan bahan kimia nan mirip dengan estrogen, mampu meningkatkan resiko munculnya kanker payudara.
  11. Dietilstilbestrol, nan dikonsumsi buat mencegah keguguran sangat rentan dalam memunculkan sel kanker payudara.


Pencegahan

Sebagai penyakit berbahaya nan mematikan, langkah terbaik nan dapat dilakukan kaum perempuan ialah dengan melakukan langkah pencegahan. Meski demikian, hal ini bukan langkah nan mudah buat dilakukan.

Sebab, terdapat banyak faktor resiko nan di luar kemampuan seorang individu buat mengontrolnya. Namun, dengan melakukan pola hayati sehat, diyakini oleh para pakar sebagai cara jitu buat menurunkan resiko terkena penyakit kanker payudara tersebut.

Selain itu, kaum wanita juga dianjurkan buat melakukan penaksiran sejak dini apabila mendapatkan gejala kanker payudara pada tubuh mereka. Hal ini dimaksudkan buat memberikan penanganan sejak awal, agar penyakit tersebut lebih mudah diobati serta disembuhkan.

Tiga hal primer nan perlu dilakukan oleh kaum perempuan ialah dengan meningkatkan pencerahan mengenai gejala kanker payudara, nan diikuti dengan inspeksi payudara secara medis. Dan terakhir ialah sistem terapi dengan menggunakan mammografi. Ketiganya merupakan mekanisme penyaringan nan efektif buat mendeteksi kanker payudara sejak dini.