Jenis-Jenis Angin Tornado

Jenis-Jenis Angin Tornado

Angin tornado biasa diidentikan dengan peristiwa alam nan sangat merusak. Apa nan ada dalam benak Anda jika mendengar angin tornado? Niscaya mayoritas akan menjawab angin nan sangat besar dan bergulung-gulung, dan dapat mengancurkan apa saja nan dilewatinya.

Mungkin Anda pernah melihat di televisi bagaimana kencangnya angin nan bertiup di beberapa daerah di Amerika ini. Setelahnya sudah dipastikan semua benda nan dilewatinya akan hancur, bahkan menelan korban jiwa. Angin ini sangat kencang dan datangnya secara tiba-tiba tanpa permisi.

Hembusan angin ini sering kali terjadi di sebagian wilayah Amerika. Mengapa angin nan dasyat ini dapat terjadi di sana? Mungkin kita sudah terbiasa dengan angin puting beliung di Indonesia, tetapi angin puting beliung masih tak sebesar dan seganas angin tornado. Ibarat pusaran air, angin tornado juga memiliki pusaran nan sangat berbahaya.



Angin Hebat nan Menghancurkan

Tidak dapat kita bayangkan jika angin ini juga melanda Indonesia. Kita mungkin bertanya-tanya mengapa dapat ada angin jenis tornado ini. Dan pertanyaan lain nan dapat terlontar dari mulut kita ialah bagaimana dapat terbentuk angin nan maha dahsyat ini. Apakah itu memang gejala alam atau ada pemicunya, seperti halnya kebakaran?

Angin tornado ialah angin nan memiliki kolom udara. Secara harfiah, angin ini didefenisikan sebagai kolom udara nan berputar sangat kencang nan menyatu dengan permukaan tanah, dan muncul dari awan cumuliform. Angin ini sering muncul dengan banyak ukuran nan pada umumnya berbentuk corong kondensasi.

Pada umumnya angin ini memiliki kecepatan angin sampai 177 km/jam bahkan lebih. Jika berpusar, angin ini dapat menjangkau sampai 75 meter di sekitarnya, dan baru benar-benar menghilang beberapa kilometer setelah berhembus.

Tiupan angin ini sering kali terjadi di sebagian wilayah Amerika Serikat, meskipun di wilayah negara lain juga ada peristiwa hembusan angin ini, tetapi nan paling sering kita temui ada di Amerika Serikat, terutama di Amerika bagian barat-tengah. Angin ini juga dapat ditemui di Kanada, terutama dibagian selatan, Asia di bagian selatan-tengah dan timur, timur tengah, Amerika Latin, Eropa, Italia, Afrika Selatan, dan Australia.

Angin tornado dapat saja terjadi diseluruh belahan dunia, tetapi lebih banyak peluang terjadinya hembusan angin ini terutama daerah nan berada dalam wilayah lintang tinggi. Pada saat musim semi atau musim panas, di daerah lintang tinggi ini akan terjadi angin ini. Oleh sebab itu sering kali kita mendengar warta di televisi hembusan angin tornado pada saat musim panas.



Tahap Terjadinya Hembusan Angin Tornado

Mungkin selama ini masih banyak nan bingung mengapa angin ini dapat terjadi. Siapa nan tak suka dengan semilir angin terutama di siang hari nan terik. Kita sudah terbiasa berpandangan angin ialah udara nan dapat membuat suasana menjadi lebih sejuk.

Namun jika kasusnya angin tornado, mungkin asumsi itu tak benar. Angin memiliki jenisnya masing-masing, dan itu berarti setiap angin juga memiliki proses terjadinya nan berbeda-beda, termasuk dengan angin ini.

Jika melihat hembusan angin tornado nan memiliki pusaran atau corong itu, membuat kita bertanya-tanya mengapa dapat terjadi demikian, dari mana corong atau pusaran itu berasal. Nah, supaya kita tak bingung lagi mengapa angin tornado dapat membentuk corong seperti itu, sebaiknya kita perhatikan terlebih dahulu termin terjadinya hembusan angin ini. Berikut tahapan terjadinya hembusan angin ini:

  1. Terjadi sebab perubahan lapisan udara. Udara melakukan perubahan, terutama jika lapisan udara dingin berada di atas lapisan udara panas.
  1. Udara panas nan berada di bawah lapisan udara dingin ini naik dengan kecepatan sampai 300 km/jam.
  1. Udara nan naik menyusup ini mengakibatkan angin berputar sehingga akan membentuk corong atau pusaran, sembari terus meningkatkan kecepatannya.
  1. Bila sudah mulai membentuk corong atau pusaran, biasanya disertai dengan hujan, kilat dan guntur. Pada saat nan bersamaan suhu tanah meningkat, sehingga udara panas dan udara lembab naik.
  1. Ketika hangat, udara nan lembab dan udara nan dingin memenuhi bagian udara nan kering, lalu terangkat ke atas dan masuk ke lapisan udara di atas. Pada saat fase ini petri mulai menyambar.
  1. Udara nan bergerak ke atas ini pergerakannya sangatlah cepat. Hembusan angin dari samping membuat arah nan berbeda, sehingga membentuk sebuah pusaran. Pusaran ini terus berputar dan mengerucut dengan sudut menyentuh permukaan tanah dan bagian pusaran atasnya menyentuh awan cumulonimbus.


Jenis-Jenis Angin Tornado

Sama halnya dengan kenyataan alam pada umumnya seperti awan, hujan, air begitupun juga dengan angin memiliki klasifikasi tersendiri berdasarkan kecepatannya, yaitu:

Weak Tornado

Jenis angin ini berlangsung sangat singkat, hanya berkisar antara 1 sampai 10 menit atau lebih. Angin ini memiliki ukuran nan nisbi kecil, sehingga daya perusaknya pun kecil, dengan kecepatan angin di bawah 112 mph.

• Strong Tornado

Jenis angin ini berhembus selama kurang lebih 20 menit atau bahkan lebih. Angin jenis ini berukuran kurang lebih sebesar 10 meter, tetapi daya perusaknya sudah kuat dengan kecepatan angin antara 113 – 206 mph

• Violent Tornado

Jenis angin ini merupakan jenis angin nan paling hebat di bandingkan dengan kedua jenis angin sebelumnya. Angin jenis ini berhembus cukup lama, bahkan dapat berhembus lebih dari 1 jam.

Lamanya hembusan angin dapat membuat angin ini berjalan sampai bermil-mil jauhnya sebelum benar-benar menghilang. Kecepatan berhembusnya dapat mencapai 205 mph, dan itu artinya memiliki daya perusak nan sangat kuat. Jenis angin ini nan paling banyak menelan korban jiwa.

• Angin Tornado Multi-Pusaran

Angin ini ialah homogen tornado, di mana dua atau lebih kolom udara nan ada di dalamnya menggumpal dan berputar mengelilingi pusat pusaran.

• Angin Tornado Satelit

Angin jenis ini ialah angin lemah nan terbentuk bila terjadi tornado besar dan kuat, nan terjadi dalam mesosiklon nan sama. Satelit angin ini muncul dari pusat tornado besar, tetapi bentuknya lebih kecil dari corong primer atau corong dari angin tornado nan besar di dekatnya.

Sedangkan angin tornado dilihat dari kecepatannya, dirumuskan oleh Dr. T. Theodore Fujita nan mengembangkan menemukan metode buat membagi angin tornado. Metode ini disebut dengan metode Skala Fujita, di mana angin ini diklasifikasikan berdasarkan kecepatannnya. Berikut kecepatan angin ini berdasarkan skala kecepatan bertiupnya:

  1. Skala F0, dengan kecepatan kurang dari 73 mph dan taraf kerusakan ringan.
  2. Skala F1, dengankecepatan berkisar antara 73 – 112 mph dan taraf kerusakan sedang.
  3. Skala F2, dengan kecepatan berkisar antara 113 – 157 mph dan taraf kerusakan nan signifikan.
  4. Skala F3, dengan kecepatan berkisar antara 158 – 206 mph dan taraf kerusakan berat.
  5. Skala F4, dengan kecepatan berikisar antara 207 – 260 mph dan taraf kerusakan hebat.
  6. Skala F5, dengan kecepatan berkisar antara 261 – 318 mph dan taraf kerusakan sangat hebat.

Itulah seputar angin tornado nan perlu kita ketahui, meskipun di Indonesia sangat sporadis ditemui. Jadi, kita dapat mengerti bagaimana terjadinya angin ini, termasuk juga apa saja jenis-jenisnya. Angin tornado ini juga merupakan gejala alam di mana terjadinya sebab adanya perubahan lapisan udara pada saat udara sedang panas bukan sebab kita tak dapat menjaga ekuilibrium alam.