Minuman Jepang: Penyajian Sake

Minuman Jepang: Penyajian Sake

Kalau teringat minuman Jepang , hampir dapat dipastikan nan terlintas di pikiran kita ialah sake. Sake ialah minuman Jepang beralkohol nan terbuat dari beras. Sebenarnya, di Jepang semua minuman beralkohol disebut sake atau o-sake . Sementara istilah Jepang buat minuman nan dimaksud sake oleh orang luar Jepang ialah Nihonshu , nan artinya “sake Jepang”.

Minuman Jepang atau minuman khas Jepang memiliki citarasa unik nan tentu saja tak dimiliki oleh negara lain. Jika Indonesia terkenal dengan bir peletok, bajigur, bandrek, wedang ronde , dan jamu, maka Jepang memiliki satu jenis minuman khas nan identik, yaitu sake.

Sake terkenal bersamaan dengan nama Jepang nan memang juga terkenal di seluruh negara. Rasa penasaran masyarakat di luar Jepang terhadap citarasa minuman Jepang dan makanan khas Jepang ini lah nan membuat nama sake semakin terdengar kencang.



Minuman Jepang - Keunikan Sake

Orang Inggris menyebut minuman Jepang ini dengan sebutan sake rice wine (anggur beras). Akan tetapi, berbeda dengan anggur, nan alkoholnya dihasilkan dari fermentasi gula nan terdapat pada buah, sake dibuat melalui proses nan mirip dengan pembuatan bir (proses brewing ).

Dalam pembuatan bir atau sake, gula nan dibutuhkan buat menghasilkan alkohol harus diubah terlebih dahulu dari pati. Akan tetapi, proses brewing sake berbeda dengan bir. Dalam pembuatan bir, pengubahan pati menjadi gula dan gula menjadi alkohol berlangsung dalam dua langkah terpisah. Sebaliknya, dalam pembuatan minuman Jepang ini, langkah pengubahan tersebut terjadi secara simultan.Kandungan alkohol sake, anggur, dan bir juga berbeda.

Anggur biasanya mengandung 9 – 16% alkohol dan bir mengandung 3 – 9% alkohol, sedangkan sake nan tak diencerkan mengandung 18 – 20% alkohol. Setelah ditambah air sebelum dibotolkan, kandungan alkohol sake akan turun hingga tinggal 15%.



Minuman Jepang: Cara Pembuatan Sake

Bahan primer pembuatan minuman Jepang , sake ialah beras, air, dan koji. Koji ialah starter buat fermentasi nan dibuat dari beras dan spora jamur Aspergillus oryzae . Beras nan digunakan berbeda dengan beras biasa. Varietas beras buat membuat sake berkadar protein rendah. Harganya lebih mahal sebab metode penanamannya lebih rumit.

Kualitas air nan digunakan dalam pembuatan minuman Jepang nan satu ini juga sangat penting. Pembuat sake biasanya memanfaatkan sumber air alami nan banyak terdapat di Jepang buat membuat sake berkualitas istimewa.

Dalam pembuatan minuman Jepang ini, bahan utamanya, yaitu beras mula-mula digosok buat menghilangkan protein dan minyak dari bagian luar beras, sehingga nan tertinggal hanya pati.

Selanjutnya, beras “diistirahatkan” agar menyerap kelembaban dari udara sehingga tak pecah saat direndam dalam air. Setelah diistirahatkan, beras direndam dalam air. Lama perendaman bergantung pada intensitas penggosokan beras sebelumnya, dapat beberapa jam hingga semalam.

Beras nan telah direndam kemudian ditanak atau dikukus dalam panci besar. Dalam pembuatan minuman Jepang ini, taraf kematangan beras harus dikontrol secara saksama. Jika terlalu matang, fermentasi akan berlangsung terlalu cepat sehingga rasa sake belum keluar. Jika kurang matang, fermentasi hanya akan terjadi di bagian luar.

Beras nan telah tanak (nasi) kemudian didinginkan dan dibagi-bagi buat berbagai penggunaan. Sebagian nasi digunakan buat pembiakan kapang koji. Nasi nan telah diinokulasi dengan kapang ini juga disebut koji . Pembiakan kapang koji memerlukan waktu sekitar dua hari.

Jika koji telah siap, langkah berikutnya dalam pembuatan minuman Jepang ini ialah membuat campuran starter , nan disebut shubo atau moto . Beras koji , air, dan ragi dicampur, kemudian ditambah nasi nan baru dikukus. Ragi selanjutnya dibiakkan selama 10 hingga 15 hari.

Selanjutnya, setiap hari ditambahkan kembali nasi, air, dan koji . Penambahan ini dilakukan selama tiga hari. Campuran tambahan ini merupakan bahan primer nan disebut moromi .Proses penyampuran ini sangat krusial dalam pembuatan minuman Jepang, sake.

Moromi lalu difermentasikan selama dua hingga enam minggu. Pada pembuatan sake berkualitas tinggi, fermentasi diperlambat dengan menurunkan suhu hingga 10 derajat celcius.

Setelah fermentasi, sake diperas buat memisahkan cairan dari bahan-bahan padat. Endapan nan masih tersisa dipisahkan, dan sake disaring menggunakan karbon. Terakhir, sake dipasteurisasi sebelum diperam. Sebelum dibotolkan, sake ditambah air buat menurunkan kadar alkohol dari 20% menjadi 15%. Barulah minuman Jepang ini dapat dikonsumsi.



Minuman Jepang: Penyajian Sake

Barangkali, tak ada minuman beralkohol selain sake nan bisa dinikmati dalam keadaan hangat maupun dingin. Sake bisa disajikan pada rentang suhu antara 5 derajat Celcius dan 55 derajat Celcius. Para penikmat minuman Jepang (sake) mengatakan perubahan suhu membuat rasa sake berubah. Namun, perubahan rasa tersebut sulit diungkapkan.

Baik disajikan dingin ataupun panas, dan bahkan pada suhu ruangan, kita bisa menemukan pesona dari minuman Jepang ini.

Istilah nan digunakan buat menyebut sake nan disajikan panas, hangat, dan dingin juga berbeda-beda. Berikut ini berbagai sebutan buat sake berdasarkan suhu penyajiannya.

  1. Joukan ialah sake nan disajikan panas (sekitar 50?C).
  2. Nurukan ialah sake nan disajikan hangat (sekitar 40?C).
  3. Hitohadakan ialah sake nan disajikan hangat-hangat kuku (sekitar 35?C)
  4. Jouon ialah sake nan disajikan pada suhu ruangan.
  5. Reishu adalah sake nan disajikan dalam keadaan dingin (5?C - 8?C)


Minuman Jepang - Penggunaan Sake dalam Upacara Adat

Sake sebagai minuman Jepang sering dikonsumsi sebagai bagian dari ritual pemurnian shinto. Selama Perang Global II, pilot Jepang meminum sake sebelum menjalankan misinya.

Dalam sebuah upacara adat nan disebut kagami biraki , tong kayu sake dibuka dengan palu selama Festival Shinto, pernikahan, pembukaan toko, olahraga, dan seremoni lainnya. Sake ini biasa disebut zake-Iwai atau sake perayaan. Minuman Jepang ini diberikan secara perdeo pada semua orang buat menyebarkan nasib baik.

Pada Tahun Baru, banyak orang Jepang meminum minuman Jepang "edisi" spesifik nan disebut toso . Toso ialah semacam Iwai-zake nan dibuat dengan merendam tososan , sebuah obat bubuk cina, selama semalam di dalam sake. Bahkan, anak-anak ikut mendapat porsi. Di beberapa daerah, urutan meminum toso dimulai dari orang nan paling muda ke nan paling tua.



Minuman Jepang - Jenis Sake

Pembagian jenis minuman Jepang ini bisa digolongkan berdasarkan penambahan alkohol, aroma, harga, kualitas, dan komleksitas. Jenis sake nan tak ditambahkan alkohol antara lain Junmai Daiginjoshu , Junmai Ginjoshu , dan Junmaishu . Sementara itu, sake nan ditambahkan sedikit alkohol antara lain Daiginjoshu , Ginjoshu , Honjozoshu .



Minuman Jepang - Sake dan Budaya Jepang

Berabad-abad nan lalu, Orang-orang Jepang mulai mencampurkan makanan primer mereka, beras, dengan air murni dan mikroorganisme koji buat membuat Nihon-shu (Sake jepang), dengan mahir memanfaatkan kondisi alam dan lingkungan setempat buat menciptakan sebuah minuman nan unik. Sake termasuk minuman Jepang beralkohol nan didesain buat selera orang Jepang oleh para pakar nan bebas dari pengaruhnya budaya lainnya.

Itulah sebabnya, sederas apapun kemajuan teknologi nan dimiliki dan diciptakan oleh Jepang, minuman Jepang nan satu ini nyatanya tetap tak kehilangan pamor. Sake tetap berjaya, baik di masyarakat Jepang itu sendiri maupun masyarakat di luar Negara Jepang.