Surakarta - Pasar Klewer
Kota Surakarta, banyak juga mengenalnyakenal sebagai kota Solo. Kota budaya nan terletak tak jauh dari keraton Yogyakarta ini merupakan kota nan memiliki banyak keistimewaan. Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Surakarta sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia, bahkan sampai ke belahan global nan lain.
Banyak sekali literasi dan peningalan sejarah tentang kota ini nan tersimpan di negara Belanda dan Inggris. Begitu juga masyarakat negara Jepang, memiliki memori tersendiri tentang estetika kota ini. Kota nan terkenal dengan lagu Bengawan Solo kreasi Gesang ini memiliki tempat-tempat nan layak buat dikunjungi.
Di antaranya ialah Keraton Solo, Pasar Klewer, Alun-alun Keraton dan beberapa ikon masakan unik lainnya. Tunggu dulu, masih ada banyak ikon lain berada di sekitar kota ini nan dapat dinikmati seperti air terjun Curug Sewu dan sebagainya.
Surakarta - Keraton Solo
Keraton Solo merupakan salah satu peninggalan sejarah terpenting di Indonesia. Keraton ini terletak tepat di tengah keramaian Kota Surakarta, berdampingan dengan alun-alun keraton dan pasar Klewer. Di dalam Keraton Solo dapat kita saksikan banyak sekali peninggalan krusial nan menjadi saksi sejarah perebutan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Keraton ini tergolong masih muda, sebab berdiri setelah terbentuknya beberapa keturunan dari kerajaan Mataram. Hegemoni dari penjajah Belanda merupakan salah satu nan menjadi penyebab sejarah berdirinya keraton Solo ini.
Surakarta - Alun-alun Keraton
Salah satu karakteristik khas keraton nan dimiliki kerajaan di pulau Jawa zaman dahulu ialah adanya sebuah alun-alun di dekatnya. Alun-alun merupakan sebuah lapangan terbuka nan biasa dijadikan loka kegiatan keluarga keraton buat berjumpa dengan rakyatnya.
Di alun-alun keraton sering kali diselenggarakan acara arak-arakan pusaka, kirab keluarga kerajaan, pesta rakyat, pameran produk kerajinan UKM, pasar malam dan sebagainya. Di dalam lokasi alun-alun Keraton Solo terdapat dua buah pohon beringin nan selalu dirawat dan dijaga kebersihannya oleh petugas spesifik dari keraton.
Keberadaan beringin ini merupakan simbol bahwa keraton sebagai pelindung dan peneduh rakyat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Di alun-alun keraton ini, setiap hari berkumpul keluarga dan masyarakat Surakarta nan berekreasi ringan sambil melepaskan penat, terutama di bawah pohon beringin. Penjaja makanan ringan dan minuman segar juga banyak menawarkan dagangannya kepada keluarga-keluarga ini.
Surakarta - Pasar Klewer
Seperti alun-alun keraton, pasar Klewer juga merupakan bagian dari satu kesatuan berdirinya keraton Solo. Pasar Klewer merupakan pasar nan harus dikunjungi oleh para wisatawan atau pelancong nan singgah di kota Surakarta. Bahkan, pengendara nan melewati pun harus mampir ke pasar ini.
Ada apakah di pasar Klewer? Hampir semua barang nan ditawarkan di pasar Klewer memiliki harga nan sangat murah. Barang dagangan khas di pasar Klewer ialah batik dan aneka kerajinan tangan lainnya.
Sebuah hem batik laki-laki ditawarkan dengan harga antara Rp 15.000,00 hingga Rp 20.000,00. Sebuah daster dan blus wanita, ditawarkan dengan harga Rp 20.000,00 hingga Rp 25.000,00. Jika dilihat dari segi kualitas, batik-batik Solo ini tak kalah dengan batik nan lain.
Tapi sebab produksi batik di sini dilakukan secara masal, maka ongkos produksi pun dapat ditekan sekecil mungkin. Efeknya jelas, harga jual sangat murah. Untuk pakaian dari bahan kain batik nan memiliki kualitas terbaik pun ditawarkan dengan harga nan sangat menarik.
Batik tulis, batik cap, batik dengan motif dan prodo unik, dapat didapatkan dengan harga nan jauh lebih murah dari batik-batik nan dijual di kota lain. Harga batik Solo dapat lebih murah daripada harga batik Yogyakarta dan batik Pekalongan.
Tidak salah jika para pedagang pakaian batik di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Bandung dan Jakarta lebih memilih pakaian kulakan batik dari Solo daripada dari kota lainnya. Di Surabaya, terdapat pasar spesifik nan menjual batik dengan harga nan sangat murah, yaitu pasar Bong atau pasar Bongkaran. Pasar ini berada persis di belakang Jalan Raya Kembang Jepun.
Tapi buat urusan model, ternyata pakaian batik pasa Bong masih jauh ketinggalan dibandingkan produk-produk batik nan dijual di pasar Klewer Solo. Masyarakat Jawa Timur nan semula memilih kulakan di pasar Bong pun banyak nan beralih ke pasar Klewer ini.
Aneka Masakan Unik Surakarta
Masyarakat Surakarta juga terkenal sangat kreatif, terutama dalam hal memberikan daya tarik terhadap produk dan taktik marketing -nya. Salah satunya ialah produk-produk kuliner. Anda pernah mendengar depot “Es Masuk”?Letaknya masih tetap berada di tengah kota, di bagian barat pasar klewer.
Banyak orang nan tak menduga bahwa bangunan berpagar tinggi dan ditumbuhi pohon beringin itu ialah sebuah depot nan sangat ramai pengunjungnya. Itulah kenapa pemilik depot ini harus memberi nama depotnya dengan sebutan “Es Masuk”. Alasannya sebab buat memastikan sahih atau tidaknya bahwa itu ialah depot, pengunjung harus masuk ke dalam terlebih dahulu.
Nah, disinilah sebuah kejutan diberikan pemilik depot. Setiap ada pengunjung nan memasuki pagar beton itu, sebuah alunan musik keroncong dimainkan secara live tanpa sound system sedikitpun. Pemainnya hanya dua atau tiga orang nan masing-masing membawa gitar oko lele dan sebuah icik-icik.
Spontan, pengunjung akan terkejut, terperangah dan bergembira sebab merasa mendapatkan sambutan nan istimewa. Pengunjung pun langsung masuk dan menuju etalase buat memilih aneka kuliner dan jajanan khas Surakarta. Kuliner dan jajanan di sini nan dijual dengan harga nan sangat murah.
Untuk makanan nasi, tersedia menu opor, lodeh, rames, sop dan nan niscaya ialah gudheg Solo. Untuk jajanan, tersedia bakwan, sosis solo, sate telur puyuh, tahu isi, pisang goreng, telo goreng, mendoan, dan banyak jajanan lainnya.
Sedangkan minuman, ditawarkan berbagai minuman dingin seperti es blewah, es jeruk, es degan, es apukat, es campur, es kacang ijo, es tape dsb. Minuman panas juga disediakan seperti kopi panas, wedang jahe, kacang ijo, wedang tape dan wedang ronde. Seru, murah dan sangat lezat rasanya.
Surakarta - Warung Hik atau Angkringan Solo
Nah, ada nan seru lagi di Surakarta, terutama nan berhubungan dengan kuliner. Setiap malam tiba, ratusan warung dengan lampu temaram banyak nan menjajakan makanan nan dijual dengan harga luar biasa murah.
Warung-warung kecil ini biasa disebut dengan nama Angkringan Solo atau warung Hik. Sebutan angkringan memang diambil sebab warung ini biasa digunakan buat mangkal/nongkrong para pemuda di kota Solo pada malam hari.
Nongkrong atau ngobrol ke sana ke mari itu biasa dilakukan di warung ini. Dapat sambil minum wedang jahe atau kopi dan kaki dinaikkan di atas “ dingklik ” (kursi kecil panjang dari kayu). Tujuannya agar tak kedinginan terkena angin malam.
Posisi duduk inilah nan biasa disebut dengan istilah “nangkring”. Itulah sebabnya, warung angkringan bila dilihat dari jauh terlihat seperti tak ada nan beli sebab tak terlihat ada kaki nan menggelantung di kursinya.
Namun begitu didekati, ternyata kursi itu telah penuh sesak oleh para pembeli nan semuanya duduk “nangkring”. Lucu bukan? Oh ya, ada makanan khas nan dijual di warung angkringan ini. Namanya “sego kucing” atau nasi kucing.
Waduh, apakah nasi itu memang menggunakan lauk kucing? Ternyata bukan. Nasi itu disebut dengan “sego kucing” sebab porsinya seperti porsi nasi nan diberikan buat memberi makan seekor kucing.
Satu centong nasi putih, 5 biji teri nasi dan secuil sambal pedas. Apa dapat kenyang? Ya, jelas ndak bisa kenyang buat ukuran seorang wanita sekalipun. Membeli sego kucing buat makan malam harus beberapa bungkus.
Itulah kenapa harganya juga sangat murah. Paling mahal ialah Rp 1.000,00 per bungkus. Padahal, pada umumnya satu porsi nasi di warung atau depot biasanya dijual dengan harga Rp 10.000,00. Pada tahun 1995/1996, nasi kucing ini sudah banyak dijual dengan harga Rp 150,00 pada porsi nan sama. Sementara saat itu satu porsi nasi dijual dengan harga Rp 1500,00 di warung atau depot.
Nah, asyik sekali bukan mengunjungi kota Surakarta? Ada saja alasan orang buat datang ke kota ini. Ditambah lagi, posisi kota ini nan sangat srategis menjadikannya selalu dilewati banyak pengendara.
Surakarta mudah diakses dari Yogyakarta dengan hanya melewati kota Klaten. Dari Semarang, Surakarta dapat dijangkau hanya dengan melewati kota Salatiga. Dari Kudus, Pati dan Rembang, kota ini dapat diakses dengan mudah melalui kota Purwodadi. Dari Jawa Timur, kota ini mudah diakses hanya melewati kota Sragen.