Penyakit Kulit pada Anak - Dermatitis Atopik atau Eksim susu

Penyakit Kulit pada Anak - Dermatitis Atopik atau Eksim susu

Penyakit kulit pada anak banyak jenisnya. Seperti kita ketahui, kulit anak-anak masih dalam termin perkembangan. Jaringan kulit anak-anak belum sesempurna orang dewasa. Ditambah dengan iklim Indonesia nan cenderung lembab, keadaan cuaca dan lingkungan loka tinggal bisa menimbulkan penyakit kulit pada anak. Sebagai orangtua atau orang dewasa nan peduli pada kesehatan anak, Anda perlu mewaspadai penyakit kulit pada anak seperti berikut ini.



Penyakit Kulit pada Anak - Biang keringat

Biang keringat ialah penyakit kulit pada anak nan sering kita temukan, terutama balita nan masih memerlukan perhatian ekstra soal kebersihan kulitnya. Keberadaan biang keringat ditandai dengan ruam-ruam merah halus atau bintil-bintil merah kecil di bagian dahi, dada, serta punggung anak.

Penyebab penyakit kulit pada anak ini ialah sirkulasi udara nan terhalang sehingga tubuh anak di bagian eksklusif menjadi lebih panas dan lembab. Kebersihan kulit anak nan kurang terjaga akan menambah parah biang keringat tersebut.

Untuk mengatasi masalah penyakit kulit pada anak ini, Anda perlu memastikan sirkulasi udara di tubuh bayi tak terhalang, selalu kering, dan bersih. Jika berkeringat, usaplah segera keringat tersebut dan ganti baju nan lembab apalagi basah. Gunakan sabun kesehatan nan kondusif buat bayi, gosok kulitnya secara merata setiap kali mandi. Setelah mandi, pastikan tubuhnya dalam keadaan kering ketika berpakaian kembali.



Penyakit Kulit pada Anak - Dermatitis Atopik atau Eksim susu

Eksim susu ialah penyakit kulit pada anak nan terjadi pada bayi berusia di bawa tiga bulan, namun paling sering terjadi pada anak di bawah 1 tahun atau di bawah 5 tahun. Anak nan terkena eksim susu kulitnya cenderung kering, kelembapannya berkurang atau hilang, sehingga rentan bereaksi terhadap keadaan lingkungan luar seperti debu, makanan, serta kuman-kuman di udara.

Cara mengatasi masalah penyakit kulit pada anak ini ialah dengan selalu menjaga kebersihan badan anak. Setelah selesai bermain, mandikan, bersihkan badannya secara menyeluruh dengan sabun nan lembut dan kondusif bagi anak. Usaplah keringatnya, keringkan badannya jika anak belum sempat dimandikan. Anda juga bisa mengolesi kulit anak dengan krim pelindung spesifik buat bayi.



Penyakit Kulit pada Anak - Dermatitis Seboroik

Masalah penyakit kulit pada anak nan satu ini terjadi pada area sebore nan meliputi kepala, wajah, telinga, dada, dan lipatan kulit. Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit bersisik, berwarna kemerah-merahan, juga berminyak. Dermatitis seboroik paling sering kita temukan pada bayi usia 4 sampai 6 minggu. Penyebabnya ialah hormon ibu nan masih tertinggal pada bayi.

Untuk mengatasi penyakit kulit pada anak ini, oleskan minyak bayi (baby oil) semalaman pada bagian kulit nan memperlihatkan gejala dermatitis seboroik. Pada pagi hari, cucilah bagian tersebut dengan shampo spesifik bayi.

Biasanya dermatitis seboroik akan menghilang dengan sendirinya pada usia anak sekitar 6 bulan. Namun masalah penyakit kulit pada anak ini cukup menganggu kenyamanan anak sehingga membuatnya menangis terus menerus.



Penyakit Kulit pada Anak - Dermatitis Popok , Ruam Popok, Eksim Popok

Penyakit kulit pada anak nan satu ini mempunyai banyak nama, salah satu nama asingnya nan terkenal ialah diaper rash atau ruam popok atau eksim popok. Umumnya terjadi pada bayi usia beberapa minggu sampai usia 18 bulan. Paling banyak pada bayi usia 6 sampai 9 bulan. Pencetusnya ialah pemakaian popok nan salah.

Popok bayi mempunyai kapasitas maksimal buat menyimpan urin dan tinja. Jika kapasitas popok sudah terlampaui, kotoran nan bersentuhan akan menimbulkan masalah, salah satunya penyakit kulit pada anak. Untuk itu, jika anak sedang di rumah sebaiknya tak perlu memakai popok. Jika anak memakai popok, pastikan kapasitasnya masih bisa menampung kotoran anak Anda.



Penyakit Kulit pada Anak - Kulit Kering dan Lecet

Kulit bayi nan kering akan terasa kasar bila diusap, bahkan terkadang terlihat melepuh. Untuk mengatasi penyakit kulit pada anak ini, perhatikan terlebih dahulu kadar kekeringan pada kulit anak. Pada kulit anak nan tak terlalu kering, penanganannya cukup dengan lotion atau krim spesifik buat bayi. Pakaikan setelah bayi mandi. Jika kondisi kulit kering cukup parah, gunakan baby oil buat melembabkannya kembali.

Untuk kulit bayi nan lecet, terutama pada area anus, Anda memerlukan krim bayi spesifik nan sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak setempat, agar obat penyakit kulit pada anak nan dipakai memang tepat buat bayi.



Penyakit Kulit pada Anak - Rubella

Rubella, penyakit kulit pada anak ini sering disebut dengan nama campak jerman atau campak 3 hari. Penyakit kulit pada anak ini merupakan infeksi nan menyerang kulit dan kelenjar getah bening. Penyakit kulit pada anak ini disebabkan oleh virus rubella (bukan virus penyebab penyakit campak atau measles ) nan ditularkan lewat droplet (percikan cairan) dari tenggorokan atau hidung nan dihirup oleh orang lain.

Rubella merupakan penyakit kulit pada anak nan bersifat ringan, tetapi infeksi virus ini berbahaya sekali bagi para wanita hamil sebab bisa menimbulkan sindrom rubella kongential pada bayi nan dikandungnya. Saat ini, infeksi rubella lebih banyak menyerang orang dewasa muda nan tak diimunisasi daripada anak-anak.

Gejala penyakit kulit pada anak ini ialah demam ringan dan rasa nyeri selama 1-2 hari serta pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala lain dari penyakit kulit pada anak ini ialah sakit kepala, hidung tersumbat, nafsu makan hilang, nyeri dan pembengkakan sendi.

Pencegahan dari penyakit kulit pada anak bernama rubella ialah dengan vaksin rubella. Biasanya, vaksin ini diberikan pada anak umur 12 sampai 15 bulan nan nerupakan bagian dari vaksin MMR. Sementara itu, takaran kedua MMR diberian biasanya ketika umur 4-6 tahun.



Penyakit Kulit pada Anak - Roseola

Penyakit kulit pada anak bernama roseola ini dikenal juga dengan sebutan sixth disease , eksantema subitum , dan rosella infantum. Penyakit kulit pada anak ini diakibatkan oleh virus nan menyerang anak kecil nan berusia sekitar enam bulan sampai usia dua tahun. Tanda-tanda terkena penyakit kulit pada anak ini yaitu demam tinggi selama beberapa hari dan juga muncul ruam-ruam pada kulit setelah demam turun.

Gejala penyakit kulit pada anak, roseola, yaitu mengalami infeksi saluran pernafasan atas nan bersifat ringan dan demam tinggi selama satu minggu. Pada masa ini, biasanya anak akan rewel, nasfsu makan menurun, dan kelenjar getah bening leher bengkak.

Penyakit kulit pada anak ini menular melalui droplet cairan dari hidung serta tenggorokan orang nan mengalami infeksi. Droplet tersebut menyebar atau keluar ketika orang tadi berbicara, tertawa, batuk, dan bersin, sedangkan orang nan menghirup atau menyentuhnya akan terinfeksi jika menyentuh mulut atau hidung mereka sendiri.

Lalu, bagaimana pencegahan penyakit kulit pada anak ini? Hingga saat ini, belum ditemukan cara pencegahan penyebaran roseola sebab biasanya infeksi ini menyerang anak kecil dan sporadis menyerang orang dewasa. Diperkirakan infeksi roseola nan terjadi saat anak-anak menyebabkan kekebalan bersifat tahan lama terhadap infeksi berikutnya.



Penyakit Kulit pada Anak - Impetigo

Impetigo ialah penyakit kulit pada anak berupa infeksi kulit nan disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab penyakit kulit pada anak ini mungkin saja stafilokokus aureus atau streptokokus hemolitikus B grup A. Impetigo menyerang kulit di bagian atas ( epidermis superfisial ).

Penyakit kulit pada anak ini ialah infeksi kulit nan sering muncul pada anak-anak umur 2-5 tahun. Impetigo ini sendiri diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yakni impetigo krustosa (tidak menimbulkan gelembung ciaran dengan krusta, keropeng atau koreng) dan impetigo bulosa (gelembung berisi cairan).

Penyakit kulit pada anak ini bisa diobati dengan antibiotik selama 24 jam sehingga infeksi tak akan lagi menyebar. Sementara itu, buat pencegahannya bisa dilakukan degan mendai teratur menggunakan sabun dan air, cuci tangan teratur, membersihkan kuku, dan lain-lain.