Menarik dan Inspirational

Menarik dan Inspirational

Pengertian komunikasi politik setidaknya menurut Sumarno & Suhandi, 1993: 3-- Hakekat komunikasi politik ialah mengkaitkan berbagai kepentingan kearah suatu totalitas kepentingan nan terintegrasi, sehingga proses komunikasi berjalan dengan lancar dan mencapai target nan diharapkan.

Adapun Rusadi Kantaprawira memperhatikan komunikasi politik ini dari manfaat yaitu buat menghubungkan pikiran politik nan hayati dalam masyarakat baik pikiran intergolongan, intansi, asosiasi ataupun sektor kehidupan, Politik masyarakat dengan sektor kehidupan politik pemerintah.

Intinya komunikasi politik akan selalu berkaitan dengan adanya interaksi komunikasi, secara lingkup vertikal atas bawah dari pimpinan kepada bawahan, dan tentu saja, saling berkait pengaruh dan mempengaruhi, antara rakyat suatu negara dengan pemerintahnya, antara bos dengan anak buahnya, dan begitu seterusnya.

Suatu interaksi nan dapat berupa antagonisme namun saling membutuhkan, dan berlangsung baik namun harus saling diceraikan dan menjaga jarak. Memahami pengertian komunikasi politik, memang serumit global politik sendiri.



Semua Mengenai Kepemimpinan

"Orang-orang membeli pemimpin sebelum mereka membeli visi." - John C Maxwell

Keterampilan kepemimpinan nan efektif komunikasi suatu keharusan dalam setiap pemimpin. Dalam global usaha saat ini, pemimpin berkomunikasi dengan sejumlah orang setiap hari, seperti bawahannya, klien, orang-orang media, pemegang saham, investor, dll Keberhasilan setiap pemimpin, dalam menangani, negosiasi dan bekerja dengan semua orang sangat tergantung pada keterampilan interpersonal nya.

Jika ia mampu membentuk semacam interaksi dengan orang-orang nan berinteraksi dengan, meskipun gerakannya, cara dia berkomunikasi dan menyajikan dirinya, ia dapat mencapai lebih banyak. Marilah kita cari tahu keterampilan komunikasi politik dan keterampilan kepemimpinan satu kebutuhan buat memiliki, nan akan membuat seorang pemimpin "orang rakyat".



Membuat Lain Merasa Khusus

Pernahkah Anda diberikan sebuah pemikiran buat mengapa orang berpikir bahwa tokoh-tokoh politik seperti Bill Clinton, Barack Obama dan stalwarts industri seperti Richard Brandon dan Bill Gates ialah pemimpin nan besar? Hal ini sebab mereka semua memiliki kualitas nan hebat ini menghubungkan dengan orang-orang pada taraf tertentu, dengan cara mereka berkomunikasi.

Melalui kata-kata nan mereka berbicara, telatah mereka, bahasa tubuh dan cara mereka mempertahankan kontak mata, mereka mampu menyampaikan perasaan kepada orang lain bahwa mereka penting. Mereka memiliki kemampuan luar biasa buat membuat orang merasa istimewa melalui komunikasi mereka! Dan itulah nan membedakan pemimpin nan berhasil dari orang lain.



Menarik dan Inspirational

Setiap organisasi, baik politik maupun ekonomi, memiliki tujuan. Ada beberapa set nilai-nilai, taktik dan prosedur, nan setiap orang nan bekerja di dalamnya harus mengikuti, buat mencapai tujuan tersebut. Tanggung jawab pada membuat orang dalam organisasi menyadari bahwa tujuan krusial dan begitu juga mereka, terletak sepenuhnya pada pemimpin.

Dia harus menyampaikan visi dan organisasinya dalam cara nan sangat jelas, percaya diri dan menarik sehingga orang itu sendiri mengambil inisiatif dalam bekerja menuju visi tersebut. Singkatnya, melalui kualitas kepemimpinan dan komunikasi, seorang pemimpin harus mampu menginspirasi orang lain buat bekerja untuknya.



Jelas dan Konsisten

Apakah seorang pemimpin berkomunikasi dengan klien atau bawahannya atau dengan orang-orang media buat mempromosikan produk perusahaan, ialah krusial bahwa seorang pemimpin sangat jelas tentang apa nan ia berbicara.

Dia juga, harus konsisten dalam pendapatnya dan menghindari kontradiktif ini kepercayaan menanamkan di penonton. Pemimpin lebih jelas dan konsisten ialah dalam komunikasi nya, semakin ia dipahami dan dipercaya.



Contoh Konduite Model

Keterampilan komunikasi nan efektif berdampak langsung pada cara bawahan berperilaku dan berkomunikasi. Jadi, jika seorang pemimpin ingin stafnya buat menjadi transparan, hormat, bisa dipercaya dan terbuka dalam komunikasi mereka dengan satu sama lain dan dengan klien perusahaan, ia harus model konduite nan sama. Cara seorang pemimpin berinteraksi dengan kliennya, bawahannya harus mengikutinya.

1. Pendengar Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan mendengarkan sangat baik. Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, banyak itu ialah tentang mendengarkan dan memahami juga. Jika orang lain merasa bahwa pemimpin memahami mereka, mereka akan lebih terbuka dan terbuka dalam pendapat mereka, perasaan dan pikiran sambil bercakap-cakap dengan dia, nan merupakan tanda nan sangat positif buat setiap organisasi.

2. Karismatik Seorang pemimpin harus kharismatik. Sine qua non aura otoritas di sekelilingnya, pada saat nan sama orang harus merasa bahwa dia didekati. Menjadi baik berpakaian, berpengetahuan, mengingat detail kecil tentang kehidupan pribadi lainnya dan bertanya tentang mereka dari waktu ke waktu, pada dasarnya mencari ekuilibrium antara menjadi master dalam tugas dan lembut dalam kata ialah beberapa cara buat menjadi karismatik.

Bertentangan dengan apa nan orang percaya, keterampilan komunikasi bisa diperoleh oleh siapa saja melalui praktek. Sebuah pemahaman nan menyeluruh tentang psikologi dan demografi dari satu orang berkomunikasi dengan molding dan komunikasi seseorang dan gaya kepemimpinan sinkron dengan itu, mengarah ke komunikasi nan lebih baik.

Setiap orang bisa menginformasikan stafnya, klien tentang produk perusahaan, kebijakan, taktik pemasaran dan hal-hal lain, tetapi terserah kepada pemimpin buat mengubah bahwa informasi hanya menjadi komunikasi nan efektif.



Tidak Tegas ya Di Cibir

Kita ambil contoh SBY dari Indonesia sebagai bentuk pemimpin nan komunikasi politiknya tak terbangun, sebab visi memimpinnya juga tak terlihat. Dipuja di luar negeri mendapat gelar bangsawan Inggris segala, dan doktor kehormatan dari kampus asing, belum tentu di dalam.

Komunikasi politik SBY justru sering mendapat cibiran di dalam negeri. Komunikasi politik SBY dianggap bersayap, tak tegas, dan tak natural. Presiden SBY nan dipandang sebagai Mr. Perfect dianggap mempopulerkan pemakaian telepromter dalam orasi politik.

Bahkan baru-baru ini Presiden SBY memakai i-pad dalam sesi pidatonya. Sontak saja ini menuai sindiran. SBY dianggap menonjolkan i-pad nya ketimbang substansi pidato. Meski bernada guyonan, namun ini perlu menjadi perhatian Presiden.

Komunikasi politik akan berbasis kata. Namun sebagai Presiden, komunikasi politik harus berbasis kata dan nyata. Aktivasi kata-kata harus diterjemahkan ke dalam bahasa implementasi. SBY dapat pandai merangkai kata. Boleh pintar berorasi. Namun tanpa wujud, kata itu semua jadi nol besar.



Prinsip

Komunikasi politik perlu menjadi renungan semua para politikus, birokrat, dan pejabat. Komunikasi politik mereka sering ngeles, berkilah, dan emosional. Tak terkecuali bagi the thinking genera l, Presiden SBY. Prinsip komunikasi politik berbunyi:

  1. Empatik. Komunikasi politik harus bersandar dan berbasis pada nilai receiver . Dalam konteks Presiden SBY ialah nilai masyarakat. Ketika kata demi kata terucap harus mempunyai sisi ikut merasakan pada pendengar. Kekeliruan SBY terjadi ketika berkunjung ke Wasior.

<p >Komunikasi politik menjadi seram sebab SBY dikelilingi oleh para tentara. Rekanan patron klien. Komunikasi politik empatik terasa ketika Presiden Cili, Pinera, menyambangi langsung para penambang nan terjebak. Satu persatu disalami. Bukan saja rakyat Cili nan tergetar. Tapi global bergetar!

  1. Tegas. Soekarno mendapat loka di hati rakyat sebab orasi politik nan mengagumkan. Orasi politik Soekarno bahkan jadi garis haluan besar negara. Publik terkesima ketika mendengar orasi Soekarni. Apa kuncinya? Tegas. Ketegasan ini nan belum dimiliki presiden SBY.

<p >Sebut saja kasus Century, kriminalisasi KPK, dan kasus Gayus. Presiden SBY dianggap mendua. Cari aman. SBY harus menyadari bahwa tak dapat menyenangkan semua pihak. Terkadang win-win solution bukan jalan keluar terbaik. Butuh ketegasan. Hitam putih. Sahih salah. Dari pengertian komunikasi politik, apa nan dilakukan SBY, bukanlah bentuk kepemimpinan, malah tampak seperti pelarian.