Bimbingan dan Penyuluhan Melalui Artikel Bahaya Narkoba

Bimbingan dan Penyuluhan Melalui Artikel Bahaya Narkoba

Salah satu faktor nan menyebabkan sulitnya mengatasi dan menanggulangi masalah narkoba ialah kuatnya mafia nan bermain di belakangnya. Narkoba atau narkotika dan obat-obat terlarang merupakan bisnis dengan laba nan sangat besar. Bahkan jaringan bisnis ini telah menjangkau lintas negara. Akibatnya, banyaknya artikel bahaya narkoba seakan tidak membawa imbas apapun.

Oleh sebab itu, salah satu bentuk penanganan nan harus terus dan selalu dilakukan ialah dengan melindungi masyarakat buat tak mendekat atau didekati narkoba.



Artikel Bahaya Narkoba – Perjuangan Tiada Henti

Pengenalan terhadap akibat narkotik, psikotropik, dan zat adiktif atau napza harus terus disebarluaskan. Begitu juga akibat penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya harus selalu dikampanyekan tanpa henti. Artikel bahaya narkoba harus terus dibuat walaupun banyak nan akan merasa bosan membacanya. Bila perlu diadakan lomba penulisan artikel bahaya narkoba baik buat taraf sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun buat taraf sekolah menengah atas.

Semua langkah itu dimaksudkan buat menghentikan dan bukan lagi menghambat penyebaran narkoba di semua lini. Memang berat sebab narkoba ini begitu menggiurkan dan seolah-olah dianggap sebagai salah satu jalan keluar bagi orang-orang nan merasa galau dan merasa hidupnya begitu bermasalah.

Padahal kesusahan hayati nan dialaminya belum seberapa dan tak ada seujung kaki penderitaan nan dialami oleh wanita-wanita Afghanistan nan tertindas. Penderitaan mereka juga belum seberapa dibandingkan dengan kesengsaraan para wanita nan berada di zona pertikaian. Mereka diperkosa berkali-kali. Para laki-laki bejad seakan tidak pernah membiarkan wanita-wanita itu berjalan dengan kaki rapat. Mereka lalu akan diperkosa lagi dan lagi hingga sang wanita wafat kelelahan jiwa dan raga.

Para pemakai narkoba itu terkadang hanyalah orang-orang putus harapan dampak cinta lalu menyalahkan orang lain nan tak peduli dengan dirinya. Padahal ketika dia mengambil narkoba sebagai temannya, itulah tanda bahwa dirinya sendiri pun tidak peduli lagi dengan masa depan dan kehidupan akhiratnya. Bagaimana dapat mendapatkan afeksi orang lain kalau diri sendiri tidak mampu menghargai apa nan telah diberikan Tuhan kepadanya. Kesusahan tidak seberapa seperti ini nan membuat narkoba menjadi teman? Sungguh jiwa-jiwa seperti ini membutuhkan pertolongan segera.

Artikel bahaya narkoba dapat juga menyoroti kenyataan para generasi muda maupun tua nan mudah sekali galau sebab permasalahan sepele. Mereka harus diberi pelajaran dan diberi wawasan betapa hayati mereka sangat beruntung. Mereka seharusnya mengetahui bahwa masih banyak jalan buat mencari ketenangan jiwa dan bukan lewat narkoba. Harga narkoba nan cukup mahal itu ialah satu bukti kalau narkoba itu bukan barang buat orang miskin. Harga selangit itu seharusnya membuat orang tak bersentuhan dengan narkoba. Seharusnya mereka berpikir bahwa uang buat membeli narkoba akan lebih baik diberikan kepada panti asuhan.



Bimbingan dan Penyuluhan Melalui Artikel Bahaya Narkoba

Agar pemasyarakatan mengenai bahaya narkoba ini terus diketahui oleh khalayak ramai, artikel bahaya narkoba harus dituliskan dengan melihat berbagai akibat dan imbas dari narkota. Artikel bahaya narkoba itu dapat juga berisi kisah dan kenestapaan para pengguna narkoba, cara menghindari narkoba, dan cara tidak terjebak oleh ajakan orang-orang tidak berhati nurani nan berusaha mencari mangsa. Orang-orang nan berusaha mencari mangsa itu sam saja dengan iblis nan mencari teman sebanyak-banyaknya di neraka.

Hanya orang-orang lemah imanlah nan akan tergiur menjadi penjilat kaki para penyebar dan penjual narkoba. Artikel bahaya narkoba dapat menyoroti tentang betapa rendahnya harga diri orang nan telah menyantap narkoba. Betapa para pengkomsumsi narkoba itu dengan sangat terpaksa kehilangan harga diri dan tak dapat dipercaya. Dengan cara menunjukkan betapa sakitnay kehilangan harga diri setalh diketahui menjadi pecandu narkoba, diharapkan bahwa calon-calon penyentuh narkoba akan berpikir dua kali buat berurusan dnegan hal-hal nan berhubungan dengan narkoba.

Godaan niscaya akan selalu datang terutama bagi nan mempunyai uang dan sangat mudah mendapatkan uang. Mudahnya mendapatkan uang inilah nan terkadang membuat banyak orang lupa diri dan terjerumus ke dalam lubang kebobrokan narkoba. Sama seperti kisah monyet dan angin. Saat angin ribut, angin tornado, angin kencang meniup si monyet yangs edang berada di atas pohon kepla, sang monyet dapat bertahan dan penuh kewaspadaan. Tetapi apa nan terjadi ketika ada angin sepoi-sepoi datang? Sang monyet terlena dan terjatuh.

Begitulah citra orang-orang nan diberi kenikmatan dan kemudahan rezeki tetapi tidak dapat memanfaatkan rezeki itu semaksimal mungkin. Mereka terlena oleh global dan masuk ke dalam lingkungan global nan begitu melenakan jiwa sehingga narkoba pun akhirnya menjadi sahabat setia. Artikel bahaya narkoba dapat saja membuat kisah-kisah para pejabat nan terpaksa lengser dari posisinya sebab narkoba. Lihatlah keluarga dan sahabat pejabat itu sebelum dan sesudah ia mengkomsumsi narkoba. Samakah pandangan orang terhadap diri sang mantan pejabat?

Lihatlah juga bagaimana sang pejabat menghabiskan waktunya di penjara atau bagaimana dia menjalani hidupnya setelah keluar dari penjara. Kalau pun ia menjadi kembali baik dan bertaubat serta menjalani kehidupan nan higienis lagi, maka kisah itu dapat menjadi kisah nan cukup inspiratif. Kisah-kisah seperti ini sangat krusial disebarkan lewat artikel bahaya narkoba. Bagaimana pun para pembaca butuh diberi pencerahan. Gaya penulisan nan santai tetapi penuh informasi nan bermakna memang akan lebih mudah dicerna.

Artikel bahaya narkoba itu juga dapat berupa akibat nan dirasakan oleh para anak nan orangtuanya menjadi tersangka dalam kasus narkoba. Tak perlu menuliskan secara detail lengkap dengan nama dan alamat serta jenis kelamin sang anak. Cukup memberikan citra betapa diawal-awal tertangkapnya orangtuanya telah menjadikan hidupnya seperti berada di dalam neraka. Gambarkanlah betapa depresi menghinggapi dan keputusasaan hampir saja membunuhnya. Bahkan ia pun ingin mengecap narkoba.

Kisah seorang seniman nan tertangkap basah membawa narkoba dan masuk penjara lalu tak berselang lama, anaknya pun masuk penjara sebab menjual narkoba, dapat menjadi contoh bagaimana anak dapat mengikuti jejak orangtua nan menjadi penjual narkoba.



Isi Artikel Bahaya Narkoba - Imbas Biaya Sosial

Sejak tahun 2000, kesamaan penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dan meluas. Begitu juga dengan perkembangan jumlah pemakai narkoba selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut catatan Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pemakai narkoba di Indoensia tidak kurang dari 3 juta jiwa. Setiap tahunnya jumlah pemakai ini memperlihatkan kesamaan selalu meningkat.

Sedangkan konsumsi narkoba di Indonesia setiap tahunnya mencapai sekitar 10 hingga 15 trilyun rupiah. Jumlah ini diperoleh dari biaya nan dikeluarkan sebagai pemakai nan mencapai antara Rp 1,5 juta hingga Rp 7,5 juta perorang. Ini tentu angka nan tak kecil buat sebuah bisnis. Apalagi bila pemakai itu ialah pemuda dan remaja nan belum mempunyai pekerjaan, efeknya pada meningkatkan jumlah kriminalitas nan ditimbulkannya.

Dampak sosial ini diantaranya berupa pencurian, perampokan, dan berbagai jenis kriminalitas lainnya nan didorong atau dimotivasi dampak ketergantungan obat-obat berbahaya tersebut.

Biaya sosial dampak penyalahgunaan narkoba ini, sekali lagi berdasarkan catatan BNN, diperkirakan mencapai tidak kurang dari Rp 4 trilyun. Ini merupakan salah satu artikel bahaya narkoba nan perlu mendapatkan perhatian semua pihak.



Isi Artikel Bahaya Narkoba – Para Sasaran Narkoba

Salah satu target nan sering dijadikan sasaran peredaran narkoba ialah para artis. Sebagai figur publik dan tokoh idola bagi para remaja dan anak-anak, konduite para seniman nan lebih sering memperlihatkan gaya hayati mewah dan begitu bebas akan memberikan imbas psikologis bagi para remaja dan anak-anak nan mengidolakannya.

Apalagi bila seniman menganggap pemakaian narkoba sebagai gaya hayati modern tentu justru akan makin memudahkan remaja buat terpengaruh.

Efek domino dari konduite seniman nan banyak menjadi pemakai narkoba sebenarnya cukup berbahaya. Apalagi bila gaya hayati seniman seperti ini menjadi Norma dan dianggap lumrah, maka remaja dan anak-anak nan mengidolakan para seniman juga akan terpengaruh. Seniman sebagai pemakai narkoba mestinya menjadi artikel bahaya narkoba nan harus mendapatkan perhatian serius.

Pembentukan persepsi melalui media massa terhadap konduite artis, pada gilirannya akan bisa memudahkan sasaran target peredaran narkoba pada usia pelajar. Para mafia pengedar narkoba pun akan makin leluasa buat menyasar para pelajar, remaja, dan anak-anak menjadi sasaran empuk bisnis mereka. Karena itu lindungi para pelajar dan generasi muda dengan ketat dari bahaya narkoba dengan lebih menggalakan pembuatan artikel bahaya narkoba.