Kepribadian Al Khawarizmi

Kepribadian Al Khawarizmi

Di sini Anda akan mengenal berbagai tokoh dalam matematika aljabar. Meski sudah banyak dipelajari, belum banyak orang nan tahu tentang siapa tokoh matematika aljabar dunia. Masyarakat hanya mengetahui bahwa aljabar merupakan salah satu bagian kajian dari ilmu hitung atau matematika. Di dalam aljabar, terdapat konsep fundamental seperti perhitungan secan dan juga tangen nan menjadi salah satu materi ajar dalam pelajaran matematika di sekolah menengah.

Al Khwarizmi, merupakan tokoh matematika aljabar nan memiliki peran besar dalam menciptakan ilmu pengetahuan bagi manusia modern sekarang ini. Al Khwarizmi memiliki nama orisinil Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi. Al Khawarizmi juga memiliki beberapa nama lain seperti Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff.

Di negara barat atau Eropa, nama Al Khawaizmi lebih dikenal dengan sebutan Al Khawarizmi, Al Cowarizmi, Al Ahamizmi, Al Karizsmi, Al Goritmi, Al Gorismi serta beberapa nama lain nan menyesuaikan dengan ejannya. Al Khawarizmi merupakan tokoh krusial matematika nan dilahirkan di kawasn Bukhara. Selama rentang waktu 780-850 M, merupakan masa keemasan dari Al Khawarizmi.

Namun demikian, meski menjadi tokoh besar dan mempunyai sumbangan krusial terhadap ilmu pengetahuan dunia, tak ada dokumen nan mampu menjelaskan dengan pasti, kapan Al Khawarizmi ini dilahirkan.

Namun, banyak pihak nan meyakini bahwa Al Khawarizmi lahir pada pertengahan abad ke-9 dan mati antara tahun 220 dan 230 M. Namun demikian, ada pula pihak nan meyakini bahwa Al Khawarizmi hayati di sekitar kawasan Khawarism nan masuk ke dalam wilayah Uzbekistan sekitar tahun 780 M serta meninggal global sekitar tahun 850 M.

Al Khawarizmi diberi karomah oleh Allah berupa kepandaian nan luar biasa. Kepandaian nan dimiliki Al Khawarizmi pada saat itu, jauh di atas kepandaian nan dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di sana. Itulah mengapa, pengetahuan nan dimilikinya pun cukup luas.

Bukan hanya dalam menguasai ilmu syariah agama saja, namun Al Khawarizmi juga mempunyai keahlian dalam bidang filsafat, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam, dan juga dalam ilmu kimia. Hal ini menjadi bukti bahwa Al Khawarizmi merupakan seseorang nan memiliki kemampuan berpikir sangat baik. Sebab mampu menguasai berbagai bidang ilmu nan berlainan dengan baik.



Di Eropa

Kemampuan Al Khawarizmi ini bukan hanya diakui di kawasan Uzbekistan saja. Sebab, masyarakat Eropa nan menyatakan diri sebagai pendiri ilmu eksakta pun mengakui kepandaian nan dimiliki oleh Al Khawarizmi. Salah satu penelitiannya nan cukup mengagumkan dilakukan di bidang trigonometri serta astronomi. Disini, Al Khawarizmi memulai penggunaan secan serta tangen.

Ketika masih berusia muda Al Khawarizmi bekerja pada khalifah al-Ma’mun. Al Khawarizmi muda ditempatkan di Bays al Hikmah di Baghdad. Lokasinya bekerja merupakan sebuah loka penelitian nan digunakan sebagai loka belajar matematika serta astronomi. Prestasinya nan menonjol diakui dengan pengangkatan Al Khawarizmi sebagai kepala perpusatakaan milik khalifah.

Al Khawarizmi juga pernah mengajarkan angka India serta cara penghitungan India kepada global Islam. Di bidang ensiklopedia, Al Khawarizmi terkenal sebagai penulis nan mampu merangkum berbagai disiplin ilmu .

Sejarah besar nan dicatat Al Khawarizmi ialah ketika mengenalkan aljabar dan sistem hisab pada masyarakat. Selain itu, beberapa konsep ilmu pengetahuan di bidang matematika juga sukses diciptakannya dan hingga saat ini masih banyak dipelajari serta digunakan.



Sumbangan Al Khawarizmi

Sebagai seorang ilmuwan, Al Khawarizmi memiliki begitu banyak sumbangan pemikiran nan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat modern sekarang ini. Beberapa sumbangan Al Khawarizmi di bidang ilmu pengetahuan nan dimanfaatkan hingga sekarang ini antara lain adalah:

  1. Al Jabr wa’l Muqalabah. Al Khawarizmi menciptakan penggunaan secan serta tangen dalam penelitian trigonometri serta astronomi.
  1. Hisab al Jabar wa Al Muqabalah. Al Khawarizmi menyampaikan beberapa contoh soal matematika dan menyampaikan bahwa 800 buah soal nan sebagian besar ialah soal nan dikemukakan oleh Neo Babilon dalam bentuk hipotesa dan membuktikan kebenarannya.
  1. Sistem Nomor. Konsep ini diperkenalkan dengan mendasarkan pada konsep sifat dan sistem nomor tersebut digunakan hingga saat ini. Selain itu, karya Al Khawarizmi nan terkait dengan penomoran ialah penggunaan Cos, Sin serta Tan buat menyelesaikan persamaan trigonometri. Selain itu, teorema segitiga sama kaki serta menghitung luas segitiga, segi empat serta lingkaran pada geometri.
  1. Selain ketiga inovasi di atas, Al Khawarizmi masih memiliki beberapa konsep tentang matematika. Selain itu, di bidang astronomi, nama Al Khawarizmi juga diperhitungkan. Inovasi Al Khawarizmi di bidang astronomi ialah membuat perhitungan tentang perputaran planet bumi nan dikenal dengan sebutan hisab.


Kepribadian Al Khawarizmi

Sebagai seorang tokoh nan memiliki kepandaian di atas rata-rata, Al Khawarizmi juga mempunyai kepribadian nan tiada cela. Masalah kepribadian Al Khawarizmi ini diakui bukan hanya oleh kalangan Islam saja, namun juga oleh masyarakat di Barat atau Eropa.

Pengakuan atas kepribadian Al Khawarizmi ini datang dari beberapa orang. Salah satunya ialah G Sarton, nan menyatakan bahwa “pencapaian nan tertinggi sudah didapatkan oleh orang Timur”. Kalimat “orang Timur” tersebut mengacu pada Al Khawarizmi.

Pengakuan lain datang dari seorang tokoh nan bernama Wiedmann. Menurut Wiedman, “Al Khawarizmi memiliki kepribadian nan kukuh dan seorang nan mengabdi pada global ilmu pengetahuan”.

Dalam interaksi dengan orang lain pun, Al Khawarizmi tak menunjukkan perbedaan. Meski dikaruniai dengan pemikiran dan kecerdasan di atas rata-rata orang lain, namun Al Khawarizmi selalu ramah dan rendah hati kepada orang lain. Hal itu ditunjukkan dengan kesediaannya buat mengajarkan ilmu nan dikuasinya kepada siapa saja tanpa melihat latar belakang atau mengharapkan pamrih.

Itulah mengapa Al Khawarizmi memiliki banyak murid nan kemudian mengembangkan hasil penemuannya dan hingga saat ini masih banyak dimanfaatkan buat berbagai kepentingan manusia. Misalnya saja metode hisab nan digunakan buat menentukan almanak hijriah.

Dengan menggunakan metode hisab ini, maka kita dapat menentukan waktu-waktu eksklusif nan berhubungan dengan almanak hijriah. Misalnya saja menghitung kapan hari raya Idul Fitri atau juga menentukan kapan dimulainya puasa Ramadhan berikut dengan tanggal berakhirnya.

Penemuan sistem penomoran, juga menjadi salah satu jasa besar nan pernah diberikan oleh Al Khawarizmi buat umat manusia. Karena pada masa lalu, manusia belum mengenal sistem angka atau juga lambang alegra.

Meski dalam kenyataannya, sebelum sistem penomoran ditemukan masyarakat sudah memiliki kemampuan buat menyelsaikan masalah nan ada. Meskipun sistem penyelesaian nan digunakan belum menggunakan kaidah nan jelas serta dibakukan dalam ilmu pengetahuan.

Hasil penelitian Al Khawarizmi tentang aljabar merupakan sebuah lompatan besar bagi perkembangan ilmu matematika. Karena aljabar dianggap sebagai inti dari ilmu matematika dan manusia pun mulai mengenal sistem penomoran.

Untuk menghormati jasa Al Khawarizmi, buku karya Al Khawarizmi sudah diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada tahun 1120 dengan judul De Numero Indorum .