Zakat Harta benda - Landasan Kewajiban Berzakat

Zakat harta benda merupakan salah satu jenis zakat. Zakat ialah kewajiban nan harus dilaksanakan bagi umat Islam. Kewajiban zakat ini sama halnya dengan kewajiban salat. Hanya saja salat sebagai komunikasi seorang hamba dengan Allah sedangkan zakat sebagai media sosial bagi kehidupan bermasyarakat nan bernilai ibadah sama halnya ketika kita mendirikan salat.

Zakat terbagi ke dalam dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah ini sebagai pembersih bagi orang nan berpuasa dan dikeluarkan oleh siapapun baik itu laki-laki maupun perempuan, baik ia seorang anak kecil maupun orang dewasa. Sedangkan zakat harta benda ini ialah zakat nan dikeluarkan sebagai pembersih harta nan kita miliki.

Zakat harta benda secara sederhana bisa diartikan sebagai kewajiban nan harus dikeluarkan oleh umat Islam terhadap mal nan dimiliki nan telah memenuhi syarat-syarat buat berzakat. Adapun syarat-syarat kewajiban zakat harta benda tersebut ialah sebagai berikut.

1. Harta nan akan dijadikan zakat harta benda ini ialah milik penuh dari orang nan hendak berzakat.
2. Harta produktif, yaitu harta nan memiliki potensi buat berkembang.
3. Mencapai nisab zakat mal. Nisab artinya baku minimal harta nan dikenakan zakat. Jika tak mencapai nisab zakat mal, maka tak ada kewajiban zakat harta benda atas hartanya. Nisab zakat harta benda buat setiap harta berbeda-beda.
4. Bebas dari kewajiban utang.
5. Kebutuhan pokok dari orang nan hendak berzakat sudah terpenuhi.
6. Kepemilikan harta sudah berlalu satu tahun (haul).

Salah satu jenis zakat ialah zakat mal. Zakat termasuk ke dalam rukun Islam nan ketiga. Kewajiban zakat ini dimulai pada tahun kedua Hijrah. Seseorang wajib mengeluarkan zakat harta benda apabila ia telah memenuhi syarat-syaratnya, yaitu sebagai berikut.

1. Islam
2. Merdeka
3. Berakal dan baligh
4. Memiliki nisab

Adapun landasan hukum zakat harta benda sebagaimana zakat pada umumnya berasal dari wahyu Allah Swt. dalam Al-Qur