Fenomena Film Ada Apa Dengan Cinta

Fenomena Film Ada Apa Dengan Cinta

Dunia perfilman Indonesia mengalami kondisi vakum sejak awal tahun 1990-an. Salah satu film nan membangkitkan geliat sinema layar lebar ialah "Ada Apa dengan Cinta?" (AADC) nan diluncurkan pada tahun 2005. AADC disutradari oleh Rudi Soedjarwo, diproduseri oleh Mira Lesmana dan Riri Riza, nan sebelumnya menggebrak dengan film Petualangan Sherina (2000).

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris muda berbakat, seperti Nicholas Saputra (Rangga) dan Dian Sastrowardoyo (Cinta), serta didukung oleh Titi Kamal, Denis Adhiswara, Ladya Cheryl, dan lain-lain. Bintang-bintang tersebut berakting natural tetapi maksimal, sehingga mampu menyelami karakter masing-masing. Berkat film ini, Dian Sastrowardoyo meraih Piala Gambaran buat kategori Aktris Terbaik.



Idola Remaja

Cerita film ini sungguh mengena di hati para penonton, terutama kalangan remaja. Meskipun topiknya biasa, yaitu mengenai romansa dan persahabatan di kalangan anak sekolah menengah, kemasannya berbeda dari cerita-cerita sinetron.

Tokoh Cinta, nan diperankan Dian Sastrowardoyo digambarkan sebagai gadis populer di sekolahnya. Ia ialah langganan kampiun lomba puisi tahunan di sekolah, sekaligus bergabung dalam tim redaksi majalah dinding. Suatu waktu, posisi Cinta ternyata digeser oleh Rangga, murid pendiam nan tak populer, tetapi ternyata jago membuat puisi.

Cinta nan penasaran dengan sosok Rangga kemudian berusaha mewawancarainya buat artikel majalah dinding sekolah, tetapi Rangga menghindar dengan segala cara. Cinta kemudian mengetahui cara buat mendekati Rangga, yaitu melalui buku kegemaran Rangga.

Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta muncul di antara keduanya. Sayang, ada halangan dari seorang teman laki-laki nan menyukai Cinta, nan bernama Borne. Rangga dipukuli habis-habisan oleh Borne dan kawan-kawannya.

Hubungan Rangga dan Cinta berlanjut, meskipun Cinta menyembunyikan hal tersebut dari sahabat-sahabat dekatnya. Situasi sulit terjadi ketika Cinta diam-diam kencan dengan Rangga, sementara salah satu sahabatnya, Alya (diperankan oleh Ladya Cheryl) tengah tertekan sebab ulah ayahnya nan ringan tangan dan memutuskan buat mengiris urat nadinya.

Cinta sempat dijauhi oleh teman-temannya sehingga ia pun memutuskan buat menghindari Rangga. Tanpa sepengetahuan Cinta, Rangga bermaksud pindah ke Amerika Perkumpulan bersama ayahnya. Ketika Rangga sudah siap berangkat di bandara, Cinta nan baru mengetahui kabar itu langsung berangkat menyusul ditemani sahabat-sahabatnya. Cinta akhirnya sukses menemui Rangga sebelum ia naik pesawat dan membuat janji buat berjumpa lagi saat Rangga kembali.

Film ini dihiasi beberapa puisi latif nan “ditulis” oleh Rangga dan Cinta. Banyak remaja nan langsung menggandrungi penulisan puisi sebab AADC. Selain itu, lagu-lagu soundtrack yang ditulis oleh pasangan Melly Goeslaw dan Anto Hoed pun berhasil mencuri perharian dan memberi rona tersendiri pada adegan-adegan film.



Fenomena Film Ada Apa Dengan Cinta

Dapat dikatakan bahwa film ini telah membumi di kalangan remaja Indonesia saat dirilis buat pertama kali. Bahkan para pengamat perfilman Indonesia banyak nan mengatakan bahwa film ini telah membangkitkan kembali perfilman nan ada di Indonesia nan telah wafat suri.

Banyak sekali sumbangan dan kontribusi nan ada dan dimiliki oleh film ini. Berikut ialah beberapa hal nan ada di masyarakat pada umumnya dan ada di global remaja pada khususnya.

1. Munculnya banyak film sejenis, baik film atau pun sinetron

Dapat dikatakan bahwa film Ada Apa Dengan Cinta telah banyak meraup kesuksesan. Karena di kalangan remaja film ini menjadi topic hangat pembicaraan. Banyak remaja nan mempunyai keinginan buat bisa menonton film ini. Dan banyak remaja pula nan sudah menonton, ingin menonton lagi atau sekedar mengajak temannya buat menonton film ini lagi.

Demikianlah nan ada setelah dirilis film ini buat pertama kalinya. Banyak remaja nan menyukai film ini dengan sekelumit permasalahan nan diangkat di dalamnya. Mereka menganggap bahwa cerita di dalam film ini hampir sama persis dengan apa nan ada di dalam kehidupan konkret mereka.

Seorang remaja sma nan juga mencintai remaja sma nan lain. Itulah memang nan banyak ada di kalangan remaja sma. Percintaan remaja sma nan saat ini telah berkembang menjadi sebuah budaya nan tidak boleh buat ditinggalkan. Barang siapa nan meninggalkannya maka ia bisa dikatakan sebagai seorang remaja nan antik atau pun nan tidak bisa mengikuti tren remaja nan ada.

Bahkan remaja nan tidak melakukan aktivitas pacaran bisa dikategorikan sebagai remaja nan tidak laku. Sehingga tidak ada nan mengajakanya buat pacaran atau mau diajaknya berpacaran.

Karena memang dianggap sebagai suatu cerita nan sangat dekat dengan kehidupan remaja saat ini, maka dibuatlah pula cerita dalam bentuk film atau pun sinetron nan memiliki jenis cerita nan sama yaitu mengenai cinta remaja sma atau hanya cinta renaja sekolah.

Kita lalu mengenal adanya sinetron Ada Apa Dengan Cinta. Sinetron ini tentunya ingin mendulang kesuksesan seperti nan telah diraih oleh filmnya. Atau film homogen nan berjudul Eifel I’m In Love nan sampai dibuat sekuelnya berkali-kali. Dan tentunya masih banyak sekali film, film televisi atau sinetron nan hendak mengikuti kesuksesan dari film Ada Apa Dengan Cinta dengan menggunakan latar belakang cinta remaja sebagai kisah utamanya.

2. Apa nan ada di dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini telah menjadi sebuah tren di kalangan remaja itu sendiri.

Hal ini memang menjadi sebuah kewajaran nan ada di dalam masyarakat. Apa nan telah menjadi suatu hal nan sangat digemari akan bisa menimbulkan imbas langsung kepada kehidupan masyarakat secara langsung pula.

Itulah juga nan terjadi di dalam masyarakat sebagai imbas nan ditimbulkan dari sangat populernya film ini. Salah satu hal nan mengikuti atau mencontoh dari apa nan ada di dalam film ini ialah budaya pacaran nan ada di kalangan remaja.

Semakin banyak saja remaja nan melakukan aktivitas pacaran. Dana memang pacaran sudah dianggap sebagai sebuah hal nan sangat wajar buat terjadi dan dilakukan oleh kalangan remaja. Bagi nan tidak pacaran maka akan dianggap sebagai remaja nan ketinggalan jaman atau nan tidak mengikuti tren nan ada.

Selain itu, banyak sekali remaja putri nan ada di masyarakat konkret kita meniru apa nan ditampilkan di dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini. Seperti halnya di dalam memakai seragam sekolah. Mereka meniru bagaimana semua pemeran putri nan ada di dalam film ini dalam hal berbusana atau mengenakan seragamnya.

Seragam ialah sebuah hal nan identik bagi siswa sekolah. Seragam putih abu-abu pun telah juga identik sebagai seragam nan dikenakan oleh semua siswa sma nan ada di Indonesia.

Kita lihat bagaimana pemeran wanita nan ada di dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini mengenakan seragamnya. Seragam putih sebagai atasan dibuat begitu minim sehingga ujung awah seragam tak bisa dimasukan ke dalam rok bagian atas. Seragam atasan putih ini teap berada di luar. Selain itu, rok abu-bagu sebagai bawahan pun dibuat minim juga, di atas lutut mereka nan seharusnya telah dibuat anggaran sejak sekian lama buat di bawah lutut telah berubah menjadi di atas lutut.

Kaos kaki putih nan dikenakan di atas sepatu rona hitam dibuat dengan cara dikenakan memanjang membungkus kaki hampir secara keseluruhan. Dimana hal ini ialah sebuah hal nan baru. Dahulu pemakaian kaos kaki ini hanya beberapa inchi di atas sepatu nan dikenakan. Sekarang,dengan meniru apa nan ada di film ini menjadi dipakai sampai di bawah lutut beberapa inchi.

Inilah nan terjadi di kalangan remaja putrid sebagai siswa sma dalam mengenakan seragamnya. Hal ini pun juga lambat laun dianggap sebagai sebuah hal nan wajar pula sebab ada anggapan, walaupun memakai seragam sekolah masih harus terlihat modis dan trendi pula.

3. Berpengaruh pada remaja dalam hal percintaan

Seperti nan telah disebutkan, bahwa dengan maraknya film dan juga sinetron nan menggunakan cinta sma sebagai latar belakangnya maka banyak membuat remaja sekolah juga berkutat dengan cinta sma ini. Hal ini pun juga sudah menjadi sebuah hal nan wajar buat dilakukan oleh kebanyakan siswa sma.

Itulah beberapa hal nan ada di di balik begitu meledaknya film Ada Apa Dengan Cinta di kalangan masyarakat Indonesia dan remaja kita.