Puisi Sakit Hati - Luapan Hati nan Bersedih sebab Cinta

Puisi Sakit Hati - Luapan Hati nan Bersedih sebab Cinta

Ketika suasana hati sedang gundah dan sedih, janganlah di pendam. Jika tak ada seseorang nan dapat Anda jadikan loka buat melepaskan kegundahan hati, ungkapkanlah lewat puisi sakit hati. Menulis puisi sakit hati dapat membantu mengurangi kesedihan nan melanda. Biasanya dalam kondisi sakit hati, kita dapat berubah menjadi melankolis dan puitis.

Tak perlu memikirkan pilihan kata dan untaian kata apa nan pantas buat membuat puisi sakit hati. Tuangkan apa nan ada dalam isi hati Anda saat ini. Jika menangis ungkapkan, jika sedih ungkapkan, dan jika menyesakkan hati, keluarkan. Biarkan kata hati Anda mengalir dalam untaian puisi sakit hati.



Puisi Sakit Hati - Terapi bagi Hati nan Terluka

Kita tidak pernah menduga apa nan akan terjadi dengan hati kita. Kita pun tidak pernah menduga jika akan mengalami sakit hati seperti nan dikisahkan para pujangga cinta. Tak perlu risau, tidak perlu bersedih hati berkepanjangan, tuangkanlah luapan kesedihan Anda lewat puisi sakit hati . Puisi sakit hati nan Anda untuk ibarat belahan jiwa hati Anda nan tersayat luka.

Rasa sakit hati nan sedang menggelayut dalam hati Anda, tidak akan pernah usai dengan kemarahan. Untaian kata dalam puisi sakit hati bisa meredam gejolak emosi dari dalam jiwa hati nan terluka.

Tanpa Anda menyadarinya, puisi sakit hati nan Anda untuk akan menjadi semacam terapi buat hati Anda nan sedang sakit, seakan menemukan obat penawarnya. Bukan berarti hati menjadi lemah dengan mengungkapkannya lewat puisi sakit hati, bukan berarti kita kalah berperang dalam medan cinta jika sang pujaan hati memilih meninggalkan kita dengan menumpahkannya dalam puisi sakit hati.

Puisi sakit hati ibarat penawar dahaga meski dahaga tidak sirna selamanya. Puisi sakit hati menjadi sebuah pelarian hati nan tidak sanggup menopang getirnya luka. Jadi, ungkapkanlah rasa sakit hati Anda melalui puisi sakit hati. Sebait puisi sakit hati nan Anda tuliskan, bisa menenangkan setidaknya rasa kecewa nan menelusup dalam hati Anda. Sebuah puisi sakit hati bisa merepresentasikan rasa kecewa menjadi hikmah nan bijak.

Ada pepatah nan menyatakan menulis itu dapat menyehatkan pikiran dan hati. Dengan menulis, kita dapat menuangkan segala isi hati dan pikiran kita. Demikian halnya dengan puisi sakit hati. Jika menulis buat mengungkapkan pikiran dan isi hati itu dapat menyehatkan, terlebih jika menulis puisi sakit hati berarti bisa menyehatkan hati Anda nan sakit dan terluka. Rasa sakit nan tidak dapat kita lihat kasat mata, bisa terlihat dalam rangkaian kata-kata puisi sakit hati.



Puisi Sakit Hati - Luapan Hati nan Bersedih sebab Cinta

Puisi sakit hati berisi ungkapan hati nan kecewa dampak cinta. Cinta nan tidak dapat diselamatkan pemiliknya, cinta nan tidak dapat lagi diajak bercengkrama, semuanya tumpah dalam luapan puisi sakit hati. Lewat puisi sakit hati tersimpan makna nan begitu mendalam. Sakit nan terasa begitu kentara berbaur dalam untaian kata hati.

Di Ujung Kata-Kata

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa nan berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan


Dalam derap gerimis nan pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata senang nan menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tidak berkesudahan


Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara


Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku nan kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin nan mengusik keangkuhan


Setidaknya biar ada tanda nan dapat kubaca dan kuraba
Janganlah sepi nan hadir
Janganlah semu nan membeku
Karena saya selalu berjalan menujumu

*** by: Mayank Ponimiring

Jeritan Hampa

Rasa ini menjerit
Hati ini sakit perih tidak tampak
Batin ini bingung tidak menentu
Namun semua tertahan tidak bisa menyeruak


Tak ada nan tau, tidak ada nan peduli
Tak ada nan mendengar
Jeritan hampa ini
Di sini...
Senja tidak menyapa gunung
Dan hamparan airpun tidak mendengar
Jeritan nada nan terkalahkan oleh deburan
Teriakan ombak menghempas
Karang..


Aku tertawa dalam kekalutan
Aku tertawa dalam hinaan diri
Aku terenyuh diam tidak menatap
Tatapan hamparan lautan kosong
Dengan patahan harapan
Aku terdiam membisu
Hanya dengan air mata.
*** by: Nidya


Mimpi nan Hilang

Di bawah hamparan gelap luas nan bertabur bintang
Aku menatap satu bintang nan paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang..


Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama nan terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak nan menghantam..


Aku dan jenuhku, bersama membisu
Terlalu jauh buat meraih bintang nan sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap


Teriakan Hati
Disaat terpikir tentang dia
Yang entah ada di mana
Terkadang hati teriak dengan kehampaannya
Mencari dan menunggu hati cintanya


Ku menangis tanpa air mata
Ku teriak tanpa suara
Hanya merasakan sakitnya hati
Begitu tersiksa menunggu nan di nanti


Begitu berat melepaskan rasa ini
Yang sudah merasuk dalam hati
Mungkin bila saya nanti mati
Sesalku akan abadi


Akankah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya harapan semata
Tapi hatiku kan selalu tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka
*** by: Ahmad Rahmanto


Biar Langit nan Memutuskan

Hangatnya tanur malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku


Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya dapat merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa


Kau bilang kita niscaya bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita niscaya kan terwujud
Namun apa nan terjadi kini?
Biarlah langit nan memutuskan


Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan senang bersama
Tak semudah nan kita duga


Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit nan memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
*** by: Nada Egan


Mengapa

Mengapa..?
Kini saya tidak mengerti
Hatiku kini retak, remuk, dan hancur
Dulu hatiku nan selalu bahagia saat bersamanya
Kini hilang asa itu
Dia pergi
Pergi menghadap sang khaliq


Seharusnya saya harus ikhlaskannya
Tapi tidak bisa


Air mataku terus mengalir, dan membasahi pipiku
Sekarang, pikirku hanya bagaimana dapat menyusulnya
Aku kehilangan jati diriku saat ini, karna dia
Aku hanya dapat menangis dan menangisinya
Menjerit dan rasa penyesalan nan dalam
Mengapa ku tidak nyatakan rasaku padanya?
Sekarang, nan didepanku hanya raga tanpa nyawa


Dia pergi, dia perdi, tinggalkanku, hanya itu ucapku
Dulu waktu saya ingin ungkapkan rasaku padanya
Ternyata dia sudah memiliki orang nan dicintainya
Haruskah kurusak itu?
Tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
Dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
Tiba-tiba kau pergi buat selamanya
Tak terlintas dipikirku
Bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku
***

Tenggelam

Aku sedih dengan ukiran nan latif memuja akan dunia
Luka nan memahat
Luka nan begitu menusuk
Luka nan menghunjam jantungku
Tpai tak ada nan tahu bahwa saya kecewa dalam cerita

Sampai buat berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan buat membuat saya tenggelam

Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu
Membuat sayap ini patah dan mati

Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan global ini tidak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan nan menemaniku
Cinta ini sungguh saya tak mengerti
***

Tak perlu bersedih lagi, tidak usah meratap lagi, lebih baik ungkapkan semua dalam bait puisi sakit hati. Supaya hati kembali pada sinar indahnya.