Dampak Narkoba pada Kesehatan

Dampak Narkoba pada Kesehatan

Memakai narkoba itu ibarat membuka sendiri pintu neraka kelak, mengapa demikian? Slogan ini berdasarkan fakta. Akhir-akhir ini, kerap media masa menayangkan warta tentang penyelundupan narkoba dalam partai besar. Penggerebekan bandar narkoba dan menyita barang bukti nan berjumlah banyak, membuktikan betapa besarnya taraf konsumsi narkoba pada dikalangan masyarakat.

Terutama generasi muda Indonesia nan nyata-nyata sudah banyak mengonsumsi narkoba dalam tingkat adiktif. Pintu neraka dibuka sejak si pemakai pertama kali mencoba narkoba. Dari coba-coba itu, mulailah setan neraka menggodanya agar memakai narkoba sekali lagi, dan terus berkelanjutan manjadi adiktif. Pintu neraka lain pun dibuka ketika sang pemakai berasal dari pelajar maupun mahasiswa nan notabene belum memiliki penghasilan sendiri.

Lantaran narkoba sudah menjadi kebutuhan bagi tubuhnya, dia menjadikan narkoba sebagai barang konsumsi dan harus didapatnya kapan saja, masalah uang dia cari dengan berbagai tindakan kriminal seperti mencuri, menjual benda-benda pribadinya bahkan menjual barang milik teman dan keluarganya.

Pintu neraka criminal dia buka dari pintu neraka narkoba. Pintu neraka dibuka guna memberi peluang kepada temannya agar ikut masuk neraka narkoba, kenapa temannya ikut terlibat? Alasannya kesetiakawanan dan dapat jadi mencari pasar baru, kalau si pencandu itu sudah menjadi bandar narkoba. Yang membuka pintu neraka manusia sendiri. Neraka akan kosong melompong jika dalam hayati kita selalu berjalan dalam koridor agama dan kebiasaan masyarakat. Mematuhi embargo dan menjalankan perintah Allah merupakan jalan terbaik buat menghindar pintu neraka.

Namun ulah setan nan tidak pernah bosan menggoda manusia agar mau mengikuti kemauannya membuka pintu neraka dunia, yakni bertindak melanggar perintah agama. Orang Jawa mengatakan pintu neraka itu ada lima nan istilahnya molimo , yakni madon , madat, maling, main, mendem. Artinya, berzina, memakai narkoba, mencuri, berjudi, mabuk minuman keras. Ini ialah tawaran pintu neraka dari setan kepada manusia nan lemah imannya dan lengah. Jadi intinya, nan membuka pintu neraka itu bukanlah malaikat, melainkan manusia sendiri nan tergoda oleh bujuk rayu setan.

Agar terhindari dari lima dosa pintu neraka, kuncinya ada pada diri sendiri, yakni sadar akan perbuatan dosa nan dia lakukan dan bertobat kepada Allah SWT. Agar tidak terjerumus lagi, kuatkan iman, dan perbanyak ibadah, kunjungi rumah ibadah bukan lagi loka dugem dan rumah maksiat lainnya.



Pintu Neraka itu Narkoba

Begitupun juga pintu neraka sulit ditutup buat kasus pecandu narkoba sebab pecandu narkoba iman dan otaknya sudah terkontaminasi racun narkoba sehingga merusak pikiran normalnya. Tanpa ragu, tindakan kejahatan apa pun dapat dia lakukan, bahkan membunuh pun dengan mudah dia lakukan, sengaja maupun tidak. Narkoba nan awalnya merupakan obat medis nan berfungsi sebagai obat penenang pasien depresi, dan obat anestasi buat pembiusan, lantas disalahgunakan oleh orang nan suka mabuk.

Akhirnya, diproduksi secara massal guna dijual kembali. Pengedar narkoba dan pemakai ialah perbuatan nan melanggar dosa besar, apalagi sebagai pengedar. Pengedar narkoba merupakan monster perusak masa depan bangsa. Dia mematikan ribuan nyawa generasi penerus bangsa secara pelan-pelan tanpa ada kesempatan buat rehab dan bertobat.

Pengedar narkoba ialah penyebar kunci pintu neraka kepada generasi muda. Pantaslah pengedar narkoba dijerat sanksi wafat sebab kejahatannya lebih kejam dari pembunuhan yakni memusnahkan generasi bangsa dialah nan membuka pintu neraka buat banyak orang.



Dampak Narkoba pada Kesehatan

Tak ada faedahnya memakai narkoba, selain merusak diri sendiri dan lingkungannya. Alih-alih mendapatkan kenikmatan, wafat konyol nan akan menjemputnya kelak. Imbas nan konkret terhadap kesehatan tubuh ialah rusaknya otak dan organ lain sebab akumulasi zat racun nan terkandung dalam narkoba. Berikut ini klarifikasi tentang imbas samping dari narkoba:



1. Otak

Otakmerupakan salah satu organ vital manusia nan paling sering terserang imbas negatif narkoba. Pengguna narkoba tidak dapat berpikir jernih sebab syaraf pada otak fungsinya sudah berkurang. Pecandu narkoba kesulitan dalam mengingat dan menghapalkan, lantaran memori otaknya rusak. Dia kesulitan membedakan mana kenyatan dan halusinasi.

Jaringan syaraf nan rusak sebab racun narkoba, sangat sulit disembuh. Orang nan adiktif terhadap narkoba, berisiko kena stroke dua kali lebih besar dari pada orang normal. Jika kena stroke berarti ada anggota badan nan lumpuh, bahkan terjadi kematian.



2. Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ kedua nan paling banyak menderita sebab terkena racun narkoba, ganja dan sabu-sabu nan terhisap, asapnya mengandung racun empat kali lebih banyak dari rokok ini bakalan menumpuk di paru-paru. Sifat paru-paru nan tidak dapat mengeluarkan racun sendiri, ini bakalan menjadi wadah penampungan racun nan lebih banyak, jika pecandu mengonsumsi narkoba lebih lama. Penyakit nan timbul antara lain paru-paru basah, kanker dan gangguan pernafasan.



3. Liver

Liver berfungsi buat menetralisir darah dari zat berbahaya dan racun nan terbawa oleh makanan dan minuman. Liver manusia akan terus bekerja jika darah mengandung zat adiktif dan zat racun nan terkandung dalam narkoba. Jika darah banyak racunnya liver akan kewalahan dan gagal dalam bekerja sehingga, menimbulkan penyakit sirosis yakni matinya jaringan liver sebab terkontaminasi racun dan virus.

Oleh sebab itu, sebagian besar pecandu narkoba, mengidap hepatitis B nan menyerang hati. Kalau tidak lekas disembuhkan kematian bakal menjemput sang pecandu, dan pintu neraka pun sudah menanti dialam lain.



4. Lambung

Dampak jelek bakal dirasakan pemakai narkoba ialah kerusakan pada lambung, ditandai dengan sakit maag akut sebab pencandu narkoba kehilangan selera makan sehingga mengganggu pencernaan terutama lambung. Lambung dan usus akan rusak dan terjadi pendarahan dampak terkontaminasi racun dari narkoba dan minuman keras.



5. Hilangnya Resitensi Tubuh

Salah satu ancaman nan paling berbahaya bagi junkies narkotik ialah terkena penyakit AIDS, nan berakibat hilangnya kekebalan tubuh. Aids sampai saat ini belum dapat disembuhkan, dan tidak ada obat nan manjur buat mengatasi penyakit Aids. Jungkies nan terkena Aids, dia gampang sekali terkena bermacam penyakit dan susah buat disembuhkan. Aids disebabkan dari pemakaian jarum injeksi nan tidak steril dan sering dipakai bersamaan dengan pecandu lainnya. Aids membunuh pengidapnya secara pelan dan menyakitkan. Ibaratnya siksaan sudah dimulai oleh pecandu narkoba dari luar pintu neraka.



Dampak Buruk Narkoba pada Lingkungan

Selain berimbas pada kesehatan, imbas narkoba juga berimbas eksistensi dia pada lingkungan dan masyarakat di mana dia tinggal. Berikut ini merupakan klarifikasi efek negative lantaran memakai narkoba.



1. Dikucilkan dari Keluarga

Efek negatif nan dia rasakan ada pada lingkungan terdekatnya yakni keluarga. Anggota keluarga, seperti orang tua tidak lagi peduli terhadap saudaranya nan junkies . Walaupun si junkies ini sedang sakau / adiksi, tidak ada keluarganya nan mau menolong. Bahkan dia dikucilkan dari keluarga atau nan paling parah diusir dari rumah orang tuanya, atau dimana dia tinggal.



2. Prestise dan Nama Baiknya Rusak

Ketika si pencandu narkoba diketahui oleh masyarakat dilingkungannya akibatnya nama baik dia dan keluarganya menjadi rusak. Dicap sebagai orang nan meresahkan masyarakat dan dicurigai. Ganjaran nan paling jelek ialah diusir dari kampungnya dimana dia tinggal dan tidak boleh kembali lagi, sebab menjadi sampah masyarakat.

Di penjara risiko nan paling jelek bagi junkies ialah ditangkap polisi sebab menggunakan narkoba dan mengedarkannya. Jika dia terbukti menyimpan narkoba dalam jumlah nan banyak, si jungkies ini terancam pidana mati.

Demikianlah sekilas tentang pintu neraka nan dibuka dari bujukan setan agar mau mengikut apa kehendaknya yakni memakai narkoba. Oleh sebab itu, mari selamatkan keluarga kita sendiri dari ancaman narkoba nan terbukti dapat membukakan pintu neraka buat dosanya sendiri.