Angkut Padang dan Ekonomi

Angkut Padang dan Ekonomi

Di setiap kota, angkutan kota menjadi salah satu model angkutan nan paling banyak dipilih oleh masyarakat buat bepergian. Angkutan kota memiliki trayek spesifik nan berbeda dan tak memiliki shelter dan nan paling krusial dapat berhenti kapan saja dan di mana saja. Sama halnya dengan angkut Padang memiliki keunikan tersendiri.

Pada awalnya, angkutan kota ini mulai diperkenalkan di Jakarta dengan nama mikrolet pada akhir 1997. Mikrolet ini ditujukan buat menggantikan peran opelet nan sudah tua seperti nan tergambar pada opelet nan dipakai oleh Doel dan Mandra pada sinetron nan berjudul, "Si Doel Anak Sekolahan".

Angkutan kota memiliki sebutan nan berbeda di beberapa kota. Di Surabaya dikenal dengan nama Bemo, di Makassar dikenal dengan nama pete-pete. Di Jakarta dikenal dengan nama mikrolet. Sementara, di Bandung dikenal dengan nama angkot. Sudako merupakan sebutan angkutan kota di Medan. Sementara itu, di Samarinda dan Bengkulu disebut dengan taksi.

Angkutan kota sering disebut-sebut sebagai biang stagnasi sebab selalu berhenti dan mengetem di tempat-tempat nan tak seharusnya. Selain itu, angkutan ini juga sering berhenti di sembarang tempat.



Angkut Padang nan Modis

Di Kota Padang, angkutan kota merupakan transportasi publik primer nan paling banyak digunakan selain bus kota. Ongkos nan murah dan bisa dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat Padang membuat angkut menjadi pilihan primer dibandingkan taksi atau ojek. Hanya dengan uang Rp1.000 sampai Rp2.500, orang Padang dapat bepergian ke berbagai tujuan tanpa ada kekhawatiran angkut akan berhenti di beberapa halte.

Seperti kebanyakan angkut di berbagai kota lain. Angkut dapat berhenti di mana saja dan kapan saja dan tak terpengaruh oleh adanya halte sebagai loka tunggu penumpang. Apabila Kota Bogor dikenal sebagai kota seribu angkot maka Kota Padang juga mendapat julukan nan sama, tetapi ada kelebihannya angkut Padang termasuk jenis angkut modis.

Mengapa demikian? Apabila suatu hari Anda singgah atau rekreasi ke kota Padang, jangan heran apabila Anda akan menyaksikan sebuah kontes modifikasi jalanan. Mobil-mobil dengan berbagai stiker-stiker mencolok, ceper, audio-video menggelegar dengan kekuatan ribuan watt, itulah nan akan Anda lihat. Tidak hanya satu, tetapi ratuan mobil seperti ini berseliweran setiap waktu, bak film Fast and Furious.

Mengapa angkutan-angkutan kota di permak seperti ini? Apakah ada nilai plusnya? Menurut Dinas Perhubungan Kota Padang, Angkut nan beroperasi di Kota Padang berjumlah 2772 unit nan melayani berbagai rute nan berbeda. Setiap rute memiliki jumlah angkut nan banyak. Jumlah angkut nan beroperasi dalam berbagai trayek ini tentu akan berimbas pada berkurangnya pendapatan para supir angkut dan memicu terjadinya persaingan antarsupir angkut Padang buat berlomba-lomba mencari penumpang.

Untuk mensikapi persaingan itu, para sopir angkut Padang harus memutar otaknya mencari jalan buat mencari penumpang. Para sopir angkot Padang menyadari kalau angkutan kota hanya difungsikan sebagai kendaraan pengantar penumpang ke loka tujuan biasa saja, mereka tak akan mendapakan pendapatan nan lebih dan kecil kemungkinan mereka buat dapat kerkompetisi dengan sopir angkut Padang lainnya.

Akhir dari ketidakmampuan menghadapi kompetisi ini ialah sopir angkut Padang tak dapat memenuhi setoran dan membeli bensin, tetapi lebih parah dari itu, dia tak akan mendapatkan upah sepeser pun dari hasil dia ngangkut. Langsung maupun tak langsung, kompetisi antarangkut Padang ini memengaruhi pada dinamisasi permintaan atas pelayaanan angkutan kota.

Para sopir angkut Padang berpendapat bahwa dengan angkut nan biasa-biasa saja tak akan dapat apa-apa. Untuk itu, mereka mencari celah dengan melihat siapa pemakai angkut sebenarnya dan berusaha buat meningkatkan pelayanan tambahan selain mengantarkan penumpang ke loka tujuan sehingga bisa dijadikan daya tarik bagi angkut mereka.

Sebagian besar pengguna angkut Padang ialah anak-anak sekolah dan anak-anak muda. Di mana pun, apalagi di perkotaan gaya hidupnya sudah mengacu pada gaya kehidupan modern. Mereka memiliki kesenangan pada hal-hal nan berbau show off dan keindahan. Keinginan ini mencakup ke segala aspek, tak terkecuali dalam pemilihan angkutan kota.

Coba perhatikan anak-anak sekolah apabila akan pergi sekolah atau terlebih lagi ketika mau pulang sekolah. Mereka akan memberhentikan dan menaiki angkutan kota nan menurut mereka bagus dan nyaman ketika dilihat dari luar dan cenderung mereka akan menolak buat menaiki angkut nan biasa-biasa saja apalabi nan menurut mereka rusak.

Untuk itu, ide-ide gila dan kreatif pun muncul. Para sopir angkut Padang mengubah dandanan angkut mereka bak pragawati dengan menambahkan berbagai aksesori nan tujuannya buat memikat penumpang. Apabila dalam kontes modifikasi peserta berlomba-lomba buat menjadi juara, di sana mereka berlomba-lomba memodifikasi mobilnya buat mendapatkan penumpang.

Modifikasi tak hanya di bagian interior saja, tetapi bagian eksterior juga tak kalah dari sentuhan para modifikator. Apabila di kota lain, Anda mendapatkan angkut nan bercat polos, pada angkut Padang Anda akan menemukan tubuh angkot nan berbalut air brush berbagai corak. Tidak cukup dengan air brush saja, mereka juga menambahkan stiker nan sangat besar sebagai pemanis pada angkutnya.

Selain itu, pada bagian tubuh angkut juga dihiasi dengan aneka tulisan dan gambar. Nama-nama dari berbagai merek produk pakaian, merek mobil, dan aksesorinya atau tulisan berbagai bahasa mulai dari bahasa Inggris, Jepang, Korea, atau bahasa Minang. Tidak cukup itu saja, mereka tak segan-segan mengubah tampilan body mobil mereka dengan memodifikasi velg, suspensi, dan penambahan sayap pada mobil angkut tersebut.

Pengubahan ukuran velg ini akan mengubah tinggi rendahnya mobil dari badan jalan. Mobil ceper banyak ditemukan pada modifikasi mobil sedan, tetapi di Padang angkot dapat menjadi ceper. Selain membuat angkotnya menjadi ceper, para modifikator juga menambahkan berbagai bentuk sayap tambahan sehingga angkot akan terlihat seperti mobil balap.

hal ini dilakukan agar kenyamanan penumpang tetap terjaga, modifikator juga mengatur ukuran dan ketinggian suspensi agar angkut menjadi nyaman dikendarai tanpa mengalami guncangan nan hebat ketika melewati jalan nan tak rata.

Itu bagian eksterior, sekarang longoklah bagian interiornya. Loka duduk penumpang ditata sedemikian rupa, penggunaan rona nan serasi, loka duduk nan lebih empuk. Di dalamnya Anda dapat menemukan perangkat audio video dengan speaker super besar berkekuatan ribuan watt. Tidak jarang, Anda dapat menemukan angkut Padang nan memiliki 12 speaker besar dan kecil. Penempatannya disesuaikan, tetapi nan paling menonjol ialah di bagian belakang. Pada bagian ini, ditempatkan sebagian besar perangkat primer dari mulai tweet sampai subwoofer.

Penempatan perangkat audio ini, sudah banrang tentu akan mengurangi kapasitas angkut penumpang atau mengganggu kenyamanan duduk penumpang bila penuh. Suara nan dikeluarkan jangan ditanya. Dentuman bas menggelegar ke luar dari dalam angkut Padang. Hentakan musik R&B nan dimainkan dari MP3 USB diperkuat dengan amplifair. Jika Anda berada di dalamnya, serasa Anda berada di dalam sebuah diskotik berjalan.

Selain itu, Anda juga akan disuguhi dengan berbagai jenis musik nan terus menerus berganti-ganti.Selain penambahan berbagai aksesori dan audio-video, modifikator juga memodifikasi bagian klakson mobil sehingga bunyinya menjadi unik dan bervariasi. Bunyinya ada nan seperti klakson truk besar, suara menangis, suara anjing menggonggong, dan sebagainya.



Angkut Padang dan Ekonomi

Lahirnya ciptaan angkut modifikasi di Padang tak terlepas dari persaingan bisnis antarpengusaha dan sopir angkut dikerenakan penumpang angkut nan sangat selektif, terutama para pelajar, mahasiswa, dan anak muda. Para remaja ini lebih menyukai angkut-angkut modifikasi dibanding dengan angkut biasa dan mereka akan berpikir ulang buat menaiki angkut biasa.

Bukan tanpa alasan mereka memilih ini, dengan menumpang angkut ini mereka bisa mengetahui perkembangan audio video dan peralatan multimedia lainnya. Namun sebaliknya, angkut hebring ini tak disukai oleh penumpang orang tua dengan alasan kebisingan di dalam angkut.

Secara teori, ada kapital ada keuntungan. Istilah itu berlaku buat angkut Padang. Untuk memodifikasi angkutnya dengan penuh aksesori, sopir angkut harus merogoh uang ratusan bahkan puluhan juta bergantung pada keinginan dan banyaknya penggunaan aksesoris. Uang buat memodifikasi ini ada nan dikeluarkan langsung dari saku sopir, tetapi ada juga nan kolaborasi dengan pemilik angkut.

Apabila dilihat dari segi pendapatan, sopir angkut biasa jauh lebih tertinggal dibandingkan dengan sopir angkut modifikasi sebab mampu memberikan pelayanan lebih sehingga kapital nan mereka keluarkan buat memodifikasi mobilnya membuahkan hasil dengan meningkatnya pendapatan.