Anda pernah merasakan sakit nan begitu mendalam termasuk di bagian pinggang dan ruas tulang belakang? Pernahkah mendengar bahwasanya sakit pinggang itu sakit nan paling generik terjadi setelah sakit kepala? Apabila sakit ini generik terjadi pada diri Anda, lantas apakah cukup membiarkannya begitu saja dan monoton terjadi?
Jadi, saran untuk Anda, sebaiknya kenalilah sakit pinggang nan pernah dialami tersebut dan mengikuti tips berikut.
Sakit pinggang atau low back pain (LBP) ialah rasa nyeri nan terjadi di daerah pinggang bagian bawah. Sakit ini bisa menjalar dari ruas pinggang ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping luar kaki.
Apabila sakit ini dibiarkan, keluhan nan terjadi ialah pasien akan mengalami kesulitan dalam setiap konvoi (salah tingkah) dan pasien harus istirahat serta dirawat di rumah sakit. Hal nan paling sering terasa ialah terjadi semacam kompresi syaraf, mekanikal atau degeneratif nan berhubungan dengan otot (encok).
Sakit pinggang ialah penyakit neurologis kedua paling generik setelah sakit kepala. Penyakit ini hampir dialami setiap orang dan sering mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun sebagian besar penderita itu sembuh dalam jangka waktu beberapa hari saja, namun sakit ini menyita waktu kita buat mengeluh.
Gejala nan sering terjadi berupa pegal linu, nyeri tulang hingga encok pada tulang anggota tubuh. Kemunculan sakit ini dapat secara mendadak atau perlahan-lahan dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Rasa sakitnya nan mendalam dapat dirasakan pada tubuh bagian belakang rusuk terakhir hingga bagian bawah pantat, hingga menjalar ke tungkai.
Sakit pinggang atau low back pain terjadi sebab peradangan, infeksi, sakit pada tulang seperti osteoporosis, ginekologik (alat reproduksi), dan neurologik (sistem syaraf). Sebagian besar penderita ini disebabkan sebab gangguan pada bagian punggung bawah atau gangguan seperti sciatica dan artritis . Sakit dirasakan saat bangun dari posisi tidur. Biasanya, penanganan sederhananya dapat dengan relaksasi otot, istirahat singkat dan mengurangi aktivitas.
Gangguan tersebut dapat diakibatkan sebab cedera dampak olahraga, bekerja, bahkan tersentak tiba-tiba, seperti kecelakaan mobil atau tekanan pada tulang belakang lainnya. Penyebab lain nan paling generik dilakukan ialah sering menggunakan punggung buat melakukan pekerjaan berat, misalnya mencangkul mengangkat mebel.
Penyebab lainnya nan agak kronis antara lain Aneurisma aorta abdominal, Ankilosing spondylitis, kanker tulang, penyakit tulang degeneratif, hiperostosis endometriosis, dan fraktur tulang. Ada lima kategori penyebab nyeri pinggang nan perlu diketahui yaitu dampak sikap nan salah, dampak kelainan tulang belakang, dampak penyakit pada organ dalam tubuh, dampak rematik dan dampak ketegangan (psikis).
Akibat tersebut dapat terjadi secara tak langsung maupun langsung dapat menyebabkan nyeri pinggang. Manusia terkadang melakukan gerakan secara mendadak dan melampaui batas kemampuan otot dalam jangka waktu nan lama. Gerakan seperti ini juga bisa menyebabkan nyeri pinggang, misalnya berdiri dalam bus antar kota nan penuh sesak selama berjam-jam.
Nyeri pinggang pada tulang belakang dapat sebab adanya cedera (trauma), infeksi, tumor dan osteoporosis (keropos tulang). Osteoporosis nan sering terjadi pada wanita lanjut usia (lansia), bisa juga menimbulkan nyeri pinggang. Hal ini disebabkan sebab tulang belakang terutama bagian pinggang (lumbal) nan mengalami keropos dan mudah patah sehingga menekan bagian nyeri di daerah tersebut.
Sifat nyeri nan muncul biasanya berupa pegal-pegal pada pinggang bagian bawah, dapat juga menjalar ke bokong dan tungkai. Bila nyeri pinggang terjadi sebab tumor pada sumsum tulang belakang (baik nan jinak maupun ganas), maka biasanya dimulai dengan rasa pegal di pinggang.
Ada lagi nyeri pinggang nan terjadi pada penyakit organ dalam tubuh nan dikenal dengan refered pain,yaitu berupa dampak batu ginjal, radang ginjal, radang lambung dan penyakit kandungan. Sakit pinggang berawal dari rasa pegal nan kemudian semakin lama akan menjadi nyeri pinggang dan akhirnya nyeri sekali hingga tidak tertahan.
Sementara, nyeri pinggang terjadi sebab faktor ketegangan (psikis), yaitu tanpa dasar organik nyata, seperti tekanan mental atau pikiran nan berlebihan. Nyeri pinggang ini bisa menyebabkan tulang belakang mengencang, kaku dan nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Untuk terhindar dari penyakit tersebut, berikut ini tips-tips nan harus dilakukan.
Berdasarkan lamanya, sakit pinggang terdiri dari dua jenis, sakit pinggang akut dan sakit pinggang jangka pendek. Sakit jangka pendek umumnya berlangsung dalam beberapa hari sampai minggu saja, sedangkan sakit kronis bila berlangsung lebih dari 3 bulan. Dokter umumnya memberikan penanganan low back pain tipe ringan dengan muscle relaxant / pemijitan otot.
Tindakan ini ialah tindakan paling banyak nan dilakukan, bahkan hingga 91%, yaitu melakukan pemijatan dengan teknis spesifik buat membuat otot rileks. Sementara, buat sakit pinggang nan sudah kronis, tindakan nan diambil meliputi NSAID ( Non-Steroidal Anti Inflammatory Drug ), juga relaksasi otot. Pasien biasanya juga diberi beberapa obat seperti analgetik, antidepresan, anti konvulsan, dan agonis alpha-2 adrenergik.
Menurut Dr. Finsand (pakar pengurutan tulang & persendian) mengatakan bahwa pengobatan secara alami dapat menggunakan manggis. Buah manggis ini bermanfaat bagi kekuatan otot dan tulang. Sejak dulu, penduduk Asia Tenggara sudah mencicipi manisnya buah manggis nan istimewa itu. Selain rasanya nan lezat,buah manggis pun berkhasiat sebagai penyembuh penyakit disentri, peradangan, nyeri, dan lain-lain.
Otot dan tulang memiliki masalah nan sama, yakni peradangan. Peradangan ini akan memicu hormon prostaglandin nan menyebabkan rasa nyeri dan peradangan tersebut. Sakit ini generik diderita kalangan baik muda maupun tua. Jadi, krusial bagi kita buat berhati-hati jika mengalami sakit seperti klarifikasi di atas.