Polutan Udara

Polutan Udara

Seperti nan diketahui, manusia sangat membutuhkan udara nan bersih. Namun sayangnya, udara nan Anda hirup saat ini cenderung telah bercampur dengan asap knalpot. Hal inilah nan menyebabkan timbulnya polusi udara. Lalu, apa akibat polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan?

Untuk mencari jawabannya, Anda tinggal membaca artikel ini. Kali ini akan disajikan berbagai informasi nan berkaitan dengan pencemaran udara. Mulai dari pengertian, dampak, sampai dengan cara penanggulangannya.



Polusi Udara

Polusi udara dapat didefinisikan sebagai pencemaran lingkungan terhadap udara. Pencemaran tersebut terjadi sebab adanya peningkatan kandungan zat polutan. Kadar polutan nan menyebar di lingkungan tersebut dapat dibilang melebihi batas maksimum. Dengan demikian, kondisi tersebut dapat juga disebut polusi udara.

Jika dilihat dari segi penyebabnya, polusi udara disebabkan oileh 3 jenis bahan pencemar. Pertama, bahan pencemar fisik. Seperti asap rokok, asap pabrik, dan asap kendaraan bermotor.

Asap pabrik dan asap kendaraan bermotor mempunyai kandungan zat kimia nan berbahaya bagi kesehatan. Kandungan nan dimaksud ialah Oksida Sulfur, Oksida Nitrogen, dan CO. Bahan pencemar kedua ialah bahan kimia. Contohnya proses pembusukan bahan kimia organiK.

Proses pembusukan tersebut akan menghasilkan H2S. Gas H2S dalam dosis nan cukup tak berbahaya bagi kesehatan, namun jika dalam jumlah lebih akan berbahaya. Hal ini dikarenakan, kadar H2S nan belebih dapat dibilang sangat beracun, sama halnya dengan dapat ular.

Bahan pencemar ketiga ialah biologi. Dalam hal ini contohnya ialah virus dari penyakit flu. Seseorang nan tengah mengalami penyakit flu akan engan mudah menyebarkan virus penyakit tersebut melalui udara. Penyebaran virus tersebut terjadi saat, penderita flu bersin. Untuk itu, apabila tengah flu sangat dianjurkan menggunakan masker.

Masker tersebut bukan hanya mencegah penyebaran virus flu, melainkan menghalangi debu-debu terhirup oleh hidung Anda. jika debu selalu terhirup, bersin juga sering terjadi, sehingga viriusnya dengan mudah menbyebar dalam ruangan tersebut.



Polutan Udara

Seperti nan diketahui, polusi udara akan berpengaruh besar bagi kesehatan, bukan hanya manusia melainkan hewan dan tumbuhan. Adapun polutan-polutan udara dan dampaknya ialah sebagai berikut.



a. Nitrogen Oksida, Ozon, dan Sulfur Oksida

Sulfur Oksida, Ozon, dan Nitrogen Oksida merupakan polutan-polutan udara. Ketiga gas tersebut berbahaya bagi kesehatan, bukan hanya menyebabkan radang saluran pernapasan, melainkan juga membuat mata iritasi.

Apabila ketiga gas tersebut dibiarkan begitu saja mencemari udara, membuat manusia mengalami gangguan pernapasan kronis. Gangguan pernapasan akan ditandai dengan gejala sesak (sulit bernapas). Rasa sesak tersebut muncul, sebab adany kerusakan pada organ pernapasan poenderita.



b. Karbon Monoksida

Kadar CO (Karbon Monoksida) nan berlebih akan menghambat pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini dikarenakan, gas Karbon monoksida Karbon Monoksida nan dihirup oleh manusia akan bercampur dengan hemoglobin.

Hemoglobin tersebut terdapat pada sel darah merah. Reaksi antara Karbon Monoksida dan hemoglobin inilah nan menyebabkan terhambatnya pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh.

Gejala nan dapat dirasakan dampak gas karbon monoksida ialah sakit kepala, kerusakan otak, pusing, pingsan, mual, bahkan lebih parah lagi kematian. Gas karbon Monoksida bukan hanya berbahaya bagi kesehatan organ dalam tubuh, melainkan juga kulit dan penglihatan. Bila pencemaran udara demakin parah, penglihatan dari hari ke hari semakin menurun.



c. Asap Rokok

Mungkin Anda juga sudah familiar dengan bahaya rokok. Di belakang bungkus rokok juga sudah tercantum dengan jelas majemuk penysakit nan timbul dari merokok. Namun sayangnya, keterangan nan biasa diletakkan di belakang bungkus rokok tersebut sering diabaikan begitu saja.



d. Materi Partikulat

Serat asbes, serbuk kuarsa, serbuk kapas, dan serbuk batu bara menjadi penyebab dari tumbulnya penyakit paru-paru. Taraf berbahaya penyakit paru-paru ini terbagi menjadi beberapa bagian. Mulai dari peradangan pada paru-paru sampai dengan pembentukan tumor.

Materi partikulat berbahaya bukan hanya serat asbes, sebuk batu, serbuk kuarsa, dan serbuk kapas, melainkan juga timbal. Timbal merupakan materi partikulat nan paling berbahaya dibandingkan materi partikulat lainnya.

Unsur timbal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan sebab akan menyerang sistem tubuh . Sistem tubuh nan biasanya mengalami gangguan tersebut ialah sistem saraf dan sistem poencernaan.

Timbal tak hanya mengganggu sistem tubuh, tetapi juga merusak fungsi ginjal dan jantung. Di samping itu, unsur timbal pada udara juga menyebabkan keterbelakangan mental pada anak.



e. Zat Pembawa Kanker

Radioaktif, trikloroetan, para diklorobenzena, dan kloroform merupakan zat-zat nan mendatangkan penyakit ganas. Penyakit ganas nan dimaksud ialah kanker. Zat pembawa kanker ialah jenis polutan nan biasanya menyebar di dalam ruangan.

Pada dasarnya, zat-zat tersebut tak berbahaya bila konsentrasinya rendah. Sebaliknya, jika zat-zat tersebut dalam konsentrasi tinggi, kemungkinban besar menimbulkan penyakit kanker.



Dampak Dari Polusi Udara Terhadap Lingkungan

Pencemaran udara bukan hanya berdampak pada kesehatan , melainkan juga terhadap lingkungan. Adapun akibat pencemaran udara terhadap lingkungan ialah sebagai berikut:



a. Akibat bagi ekosistem

Pencemaran udara juga berdampak terhadap ekosistem. Hal ini dikarenakan, aktivitas dari industri nan menggunakan batu bara dalam proses produksinya. Batu bara tersebut berperan sebgai sumber energi nan membuang zat oksida sulfat langsung ke udara.

Pembuangan tersebut dilakukan dalam bentuk residu pembakaran batu bara. Jika kegiatan ini terus berlangsung, menyebabkan adanya perubahan pada ekosistem, khususnya ekosistem perairan danau.

Sisa pembakaran batu bara tersebut membuat pH air danau mengalami perubahan. Perubahan pH tersebut menyebabkan air danau menjadi asam. Selain itu, populasi ikan di danau tersebut juga menurun drastis.



b. Akibat bagi kesehatan

Pencemaran udara mungkin dulu dianggap sebagai masalahyang sepele. Namun, kini penemaran udara dianggap sebagai monster nan dapat membunuh siapa saja dan kapan saja.

Berdasarkan pengamatan, pada 2010 jutaan orang meninggal global sebab pencemaran udara. Pernyataan ini didasarkan pada fakta baru nan ditemukan oleh Dunia Burden of Disease Study. Fakta baru tersebut sengaja dipublikasikan dalam oleh Lancet. Lancet merupakan salah satu jurnal medis Inggris.

Hasil penelitian nan dilakukan Dunia Burned of Disease Study menunjukkan, pencemaran udara nan terjadi dalam ruangan sudah menghilangkan nyawa manusia di global sebanyak 3,5 juta.

Sementara itu, pencemaran udara nan terjadi diluar ruangan menghilangkan nyawa manusia sebanyak 3,3 juta. Dari sekian banyak negara nan mengalami pencemaran udara, kasus kematian terbanyak terjadi di Cina. Pencemaran udara di Cina mengakibatkan 1,2 juta penduduknya meregang nyawa.

Setelah Cina, India menempati posisi kedua sebagai negara nan mengalami kasus pencemaran udara terbanyak. Di india, pencemaran udara ini mengakibatkan 620.000 orang meninggal dunia.



c. Akibat pencemaran udara pada hewan dan tumbuhan

Perlu diketahui, tumbuhan sensitive dengan CO, hidrokarbon, ozon, fluorin, dan gas sulfur dioksida. Jika di sekitar tumbuhan tersebut terjadi polusi udara, kadar dari gas-gas tadi akan mengalami peningkatan. Peningkatan kadar gas-gas tersebut mengakibatkan daun dari tumbuhan menjadi layu dan berlubang.

Secara tak langsung, akibat pencemaran udara pada tumbuhan juga akan berimbas kepada hewan ternak. Dalam hal ini hewan nan dimaksud ialah hewan herbivora (pemakan tumbuhan).

Hal ini dikarenakan, hewan-hewan tersebut tentunya akan memakan tumbuhan nan ada di sekitarnya. Padahal tumbuhan tersebut tak layak buat dijadikan pakan ternak, sebab telah terkontaminasi oleh gas-gas berbahaya.

Apabila peternak memberikan tumbuhan tersebut sebagai pakan, hewan ternaknya akan mengalami sakit pencernaan. Bukan hanya sakit pencernaan, melainkan juga dapat wafat mendadak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pencemaran udara bukan hanya berdampak pada manusia, melainkan hewan dan tumbuhan.