Media Khusus

Media Khusus

Surat kabar merupakan salah satu media informasi nan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Berbagai peristiwa di belahan bumi bisa kita ketahui salah satunya lewat surat kabar. Saat ini di Indonesia terdapat banyak surat kabar nan beradar menyajikan berbagai berita, dan salah satunya ialah koran Kompas.

Koran Kompas ialah salah satu surat kabar di Indonesia nan bertaraf nasional dan memiliki jargon "Amanat Hati Nurani Rakyat". Surat kabar ini bagian dari Kelompok Kompas Gramedia dan berkantor pusat di Jakarta. Rubrik-rubrik nan ada di harian koran Kompas di antaranya Warta Utama, Bisnis dan Keuangan, Humaniora, Opini, Sosok, Politik dan Hukum, Nama dan Peristiwa, Nusantara, Metropolitan, dan Olahraga.



Koran Kompas - Kelompok Kompas Gramedia

KKG atau Kelompok Kompas Gramedia merupakan perusahaan nan bergerak di bidang media massa. KKG memiliki beberapa anak perusahaan, di antaranya:



Media Umum
  1. Harian Kompas (surat kabar nasional)
  2. Pers Daerah (surat kabar daerah)
  3. National Geographic (majalah mengenai lingkungan dan alam)
  4. Bobo (majalah anak)
  5. Hai (majalah remaja)
  6. Kawanku (majalah remaja putri)
  7. Nova (tabloid wanita)


Media Khusus
  1. CHIP (majalah komputer)
  2. Info Komputer (majalah komputer)
  3. Angkasa (majalah mengenai kedirgantaraan)
  4. Kontan (majalah bisnis dan ekonomi)
  5. What Hi-Fi? (majalah audio video dan home cinema)
  6. PC Plus (tabloid global teknologi dan informasi)
  7. HotGame (majalah nan mengulas permainan dalam komputer)
  8. Saji (tabloid resep makanan)
  9. Sedap (majalah bulanan seputar resep makanan)
  10. Bola (tabloid sepak bola)
  11. Soccer (tabloid mingguan sepak bola dunia)
  12. Motorplus (tabloid sepeda motor)
  13. Otomotif (tabloid otomotif)
  14. Idea (majalah tentang rumah)


Sejarah Singkat Koran Kompas

Jenderal Ahmad Yani ialah orang nan mempunyai ide menerbitkan koran kompas ini. Beliau berkeinginan mendirikan surat kabar nan kredibel, berimbang, dan independen. Ide ini kemudian disampaikan kepada P.K. Ojong dan Jakob Oetama dan akhirnya disetujui.

Nama awal koran Kompas ialah Bentara Rakyat dan diubah menjadi Kompas (media pencari fakta dari segala penjuru) atas usul Soekarno. Harian ini pertama kali terbit pada tanggal 28 Juni 1965 dengan 4.800 eksemplar. Pada 1969, Koran Kompas sukses merajai penjualan surat kabar secara nasional dan terus berkembang hingga saat ini.

Koran Kompas dan beberapa surat kabar lainnya pernah dilarang terbit pada tahun 1978 oleh pemerintah. Hal ini sebab adanya pemberitaan pencalonan Soeharto sebagai presiden buat ketiga kalinya dan adanya demo anti korupsi.

Pada tahun 2004, jumlah cetakannya mencapai 530.000 eksemplar, bahkan spesifik buat edisi hari Minggu, produksi koran Kompas dapat mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca harian ini diperkirakan berjumlah 2,25 juta orang di seluruh pelosok nusantara.

Terdapat tiga halaman bagian nan disuguhkan dalam koran Kompas, yaitu bagian depan berisi warta nasional dan warta internasional, bagian kedua berisi warta bisnis dan warta keuangan, dan bagian ketiga berisi warta olahraga.



Koran Kompas Digital

1. Kompas E-paper

Koran Kompas e-paper atau koran digital Kompas merupakan versi elektronik dari koran Kompas. Koran Kompas digital ini diluncurkan pada tanggal 1 Juli 2009 oleh Kelompok Kompas Gramedia. Sebenarnya koran digital ini sudah ada tahun 2008, tetapi setelah melalui berbagai pemugaran barulah bisa diakses oleh masyarakat.

Koran digital ini diakses lewat internet. Untuk bisa mengakses koran Kompas e-paper , pengguna membutuhkan plugin tambahan, yaitu Microsoft Silverlight dan harus menginstalasikan Silverlight terlebih dulu.

Koran Kompas e-paper isinya tak sama dengan Kompas.com, yaitu koran digital ini mempunyai warta nan sama dengan koran Kompas edisi Cetak. Hanya saja e-paper berbentuk digital. Jadi, kita masih dapat melihat tampilan orisinil koran Kompas, hanya saja buat melihat halaman berikutnya kita tak usah membaliknya, cukup dengan satu kali klik dengan mouse .



2. Koran Kompas Cetak

Berita nan disajikan dalam koran Kompas cetak ini sama dengan Koran versi cetak atau non-elektronik. Hanya saja ada beberapa warta nan tak ditambahkan di sini dan iklan nan ada pada koran Kompas versi cetak tak ditampilkan di sini. Pada edisi tanggal 1 Juli 2010, koran Kompas edisi cetak nan ada di Kompas.com diganti menjadi edisi e-Paper koran Kompas. Kemudian pada bulan Agustus 2010, Kompas cetak tampil lagi dengan desain baru.

Membaca koran Kompas memberikan banyak kegunaan bagi kita. Membaca koran memberi banyak informasi krusial untuk kita setiap hari. Saat ini arus informasi dapat kita akses dengan mudah, sehingga tak ada alasan lagi buat ketinggalan berita. Koran Kompas merupakan surat kabar nan bisa dipercaya kebenarannya. Keeksisan koran Kompas selama ini telah memberikan bukti jika Kompas memang layak buat dipercaya.

Sebagai surat kabar nan sudah lama eksis di Indonesia, tentu saja koran Kompas memiliki keunggulan di bandingkan dengan surat kabar lainnya. Keungulan tersebut bisa dilihat dari konten warta nan dimuat dalam koran Kompas . Berikut beberapa konten warta nan dimuat dalam koran Kompas:

  1. Berita Utama. Konten ini memuat berita-berita aktual dan terbaru, serta berita-berita nan sedang menjadi sorotan publik. Warta Primer biasanya ditampilkan dalam headline . Melalui warta primer ini, pembaca dapat mengikuti perkembangan berbagai peristiwa krusial nan terjadi.
  2. Bisnis dan Keuangan. Koran Kompas juga ikut memajukan perekonomian Indonesia, dengan menyajikan berbagai informasi krusial seputar keuangan dan global bisnis. Informasi nan ada dalam konten Bisnis dan Keuangan ini memberikan inspirasi bagi masyarakat buat berkembang.
  3. Humaniora. Konten Humoniora ini spesifik menyajikan pemberitaan seputar kehidupan nan humanis di tengah masyarakat nan selalu dinamis. Kita dapat mengikuti perkembangan sisi humanisme nan terjadi dalam setiap peristiwa.
  4. Opini. Kebebasan berpendapat mendapat porsi spesifik di koran Kompas ini. Pembaca dapat berpartisipasi memberikan pemikirannya serta pendapatnya kepada masyarakat mengenai berbagai peristiwa krusial nan terjadi.
  5. Politik dan Hukum. Hayati bermasyarakat tak dapat lepas dari politik dan hukum. Koran Kompas menyediakan ruang spesifik buat mengupas perkembangan politik dan hukum di Indonesia. Melalui konten Politik dan Hukum ini, pembaca dapat mengikuti perkembangan global politik di Indonesia, serta mengikuti perkembangan hukum nan berlaku di Indonesia.
  6. Sosok. Perjalanan atau pengalaman seseorang dapat menginspirasi orang lain buat maju. Melalui konten Sosok ini, koran Kompas ikut memberikan motivasi bagi pembaca melalui sosok nan dipublikasikan.
  7. Nama dan Peristiwa. Konten warta ini memuat berbagai peristiwa krusial nan terjadi nan melibatkan orang-orang penting. Selain itu juga konten ini memberikan informasi bagi masyarakat bagaimana sebuah peristiwa krusial dan aktual dapat menjadi fenomenal melalui peliputan.
  8. Nusantara. Dapat dikatakan koran Kompas ini ialah petanya Indonesia, dan itu tergambar dari konten Nusantara. Melalui konten Nusantara ini, masyarakat dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan wilayah lain di Indonesia. Semua peristiwa krusial nan terjadi di setiap wilayah di Indonesia, dapat diketahui oleh publik. Dengan demikian konten Nusantara ini dapat menyatukan seluruh masyarakat Indonesia.
  9. Olahraga. Konten warta nan satu ini tak pernah dilewatkan oleh koran Kompas. Hampir semua orang mencari warta olahraga. Meskipun sudah ada media cetak spesifik nan mengupas olahraga, tetap saja warta olahraga selalu dicari di surat kabar. Melalui konten olahraga ini, masyarakat dapat mengikuti perkembangan global olahraga, baik di taraf nasional maupun internasional.