Menjadi Keluarga Tuhan dalam Puisi Natal

Menjadi Keluarga Tuhan dalam Puisi Natal

Puisi Natal merupakan puisi nan biasanya disajikan atau diberikan oleh seseorang atau kelompok pada orang atau kelompok lain buat memperingati hari raya Natal. Selain memberi ucapan kepada pihak lain nan juga merayakan Natal, puisi Natal sebenarnya memiliki makna tersendiri bagi kaum nan merayakannya.

Pasalnya, Natal ini merupakan kejadian nan juga harus diperingati buat memahami hakikat diri manusia nan sebenarnya. Puisi Natal memberi pelajaran bahwa tujuan hayati nan dimiliki oleh manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan prestasi nan diraih oleh manusia. Hal ini bahkan lebih besar jika dibandingkan dengan ketenangan dan kebahagiaan manusia saat merayakan Natal.

Pencarian tujuan hayati telah banyak membuat manusia bingung sehingga banyak orang nan melangkahkan kaki ke arah nan salah sebab tak memahami betul makna dan tujuan hayati mereka. Puisi Natal menunjukkan hakikat tersebut pada umat manusia agar lebih dalam memahami hakikat kehidupannya sebagai manusia di muka bumi ini.

Dalam puisi Natal, bukan keagungan Tuhan saja nan dibicarakan, tapi juga bagaimana manusia dapat mencapai keagungan tersebut sehingga dapat menjalani kehidupan nan lebih baik dari sebelumnya, serta dapat mencapai tujuan hayati nan semestinya.

Manusia ada bukan sebab kebetulan. Hal inilah nan termaktub dalam firman Tuhan : beginilah firman Tuhan menjadikan engkau, nan membentuk engkau sejak dari kandungan (Yesaya 44:2a). Hal itu membuktikan bahwa Tuhan sengaja mendatangkan manusia ke muka bumi ini dengan jalan dan tujuan tertentu.

Puisi Natal sebagai tanda kelahiran bukanlah semata-mata kelahiran ada, tapi juga buat memberi tahu manusia bahwa mereka harus bersyukur sebab telah dilahirkan ke global ini buat menjalani suatu hayati dan tujuan nan telah ditetapkan Allah.

Jauh sebelum manusia lahir dari rahim manusia nan lain, Tuhan telah melahirkan manusia dalam pikiran-Nya. Tuhan sengaja menciptakan manusia dengan tujuan-Nya, nan juga menjadi tujuan hayati manusia nan diciptakan-Nya. Oleh sebab itu, Natal bukan sekadar membuat puisi Natal menjadi indah, tapi juga membuatnya menjadi bermakna dan bertujuan.

Tuhan tak melakukan apa pun secara kebetulan, termasuk menciptakan manusia, kelahiran Isa al Masih, dan masih banyak lagi hal lain nan tak pernah dipikirkan oleh manusia sebelumnya.Dengan kelahiran inilah manusia dituntut buat lebih memasuki jiwa mereka, dan bertanya pada diri mereka nan paling dalam "siapa saya sebenarnya?" dan "untuk apa saya terlahir ke global ini?". Tentu saja, puisi Natal pun memiliki banyak amanat buat dapat membuat manusia mengerti hakikat kedua pertanyaan tersebut.



Puisi Natal Tentang Tujuan Manusia

Berikut ialah puisi nan dapat dipergunakan sebagai puisi Natal, nan ditulis oleh Russel Kelfer (dalam Warren, 26 :2005) :

Anda ialah Anda sebab suatu alasan.
Anda ialah bagian dari suatu planning nan kompleks.
Anda ialah suatu rancangan unik nan berharga dan sempurna.
Disebut lelaki atau perempuan spesifik milik Allah.

Anda bertampang seperti Anda sebab suatu alasan.
Allah kita tak membuat suatu kesalahan.
Dia merajut Anda menjadi satu di dalam kandungan,
Anda benar-benar apa nan ingin Dia ciptakan

Orang tua nan Anda miliki ialah orang tua nan Dia pilih,
Dan tak peduli bagaimana perasaan Anda,
Mereka dirancang dengan pertimbangan planning Allah
Dan mereka memikul meterai Tuhan.

Tidak, trauma nan Anda hadapi tidaklah mudah.
Dan Allah menangis sebab trauma itu begitu menyakiti Anda.
Tetapi itu diizinkan buat membentuk hati Anda
Supaya Anda tumbuh menjadi serupa dengan-Nya.

Anda ialah Anda sebab suatu alasan
Anda telah dibentuk dengan tongkat Tuhan.
Anda ialah Anda, kekasih
Karena ada Allah

Puisi Natal di atas bisa dijadikan acum buat manusia mengetahui tujuan sebenarnya ia dilahirkan.

Manusia ialah /bagian dari suatu planning nan kompleks/, yakni planning Tuhan nan tak terpikirkan sebelumnya oleh manusia sehingga manusia menjadi /suatu rancangan unik nan berharga dan sempurna,/ jika dibandingkan dengan makhluk kreasi Tuhan lainnya.

Oleh sebab itulah manusia /Disebut lelaki atau perempuan spesifik milik Allah./ sebab tak ada binatang jantan dan betina nan dikhususkan oleh Tuhan.Kehidupan setiap manusia tentu digerakkan oleh sesuatu, jika manusia menyesal sebab telah dilahirkan atau sebab telah dilahirkan dari rahim dan waktu nan salah, maka puisi Natal ini pun menyatakan bahwa /Allah kita tak membuat suatu kesalahan./. Manusia dilahirkan dalam planning sebab /Dia merajut Anda menjadi satu di dalam kandungan,/Anda benar-benar apa nan ingin Dia ciptakan//.

Meskipun banyak orang merasa menyesal, bahkan bersalah sebab terdapat trauma nan /Anda hadapi tidaklah mudah./, namun hal itu /...diizinkan buat membentuk hati Anda.../Supaya Anda tumbuh menjadi serupa dengan-Nya.

Kutipan puisi Natal tersebut dapat jadi merupakan motivasi besar bagi manusia agar selalu dapat melihat Tuhan di mana pun dia berada sebab Tuhan menciptakan manusia agar dapat mengambil contoh sikap dari apa nan Tuhan contohkan kepada mereka.



Menjadi Keluarga Tuhan dalam Puisi Natal

Puisi Natal, selain menjadi wahana buat menyampaikan kegembiraan pada hari raya, juga menjadi sebuah media buat dapat mendekatkan diri manusia kepada Tuhan mereka.Menjadi keluarga Tuhan dalam puisi Natal sangatlah tak mudah sebab terkadang, ada selimut kebencian, kesombongan, dan hal lain nan tak terasakan langsung oleh diri manusia.

Tanpa sadar, manusia menjadi seseorang nan jemawa dan menyimpan sifat dan perangai jelek terhadap sesamanya. Akan tetapi, hal itu dapat disingkirkan dengan adanya kerendahan hati kita saat menghadapi hari Natal, juga saat membacakan puisi Natal nan juga berguna buat menjadikan manusia sebagai bagian dari keluarga Tuhan.

Sebuah lagu klasik karya Matt nan berjudul "Heart of Worship" dapat juga menjadi inspirasi saat hendak membuat puisi Natal. Lirik lagu ini membawa manusia pada kerendahan hati buat dapat membuang semua hal-hal jelek dari dalam hati (dalam Warren, 119 : 2005).

Aku akan membawa bagi-Mu lebih dari sekadar lagu, sebab lagu itu sendiri bukanlah apa nan Engkau tuntut. Engkau mencari jauh lebih dalam daripada hal-hal nan tampak.Engkau melihat ke dalam lubuk hatiku.

Lagu klasik tersebut menginspirasi orang nan merayakan Natal buat membuat puisi Natal lebih dari sekadar kata-kata. Seperti halnya lagu tersebut nan bukan hanya sekadar lagu sebab Tuhan menginginkan lebih dari sekadar lagu dan kata-kata puitis.

Puisi Natal nan baik mampu menunjukkan seberapa besar keagungan Tuhan di hari bergembira itu, serta seberapa luas jiwa manusia nan merayakan Natal dengan kerendahan hati. Dengan kedua oposisi nan seimbang tersebut, maka manusia akan menjadi bagian dari keluarga Tuhan.

Kebersamaan manusia dan Tuhan nan dimunculkan dalam lagu klasik di atas juga harus pula dimunculkan dalam puisi Natal sebagai bentuk apresiasi sebab Tuhan selalu hadir di saat manusia berada dalam suka maupun duka. Dengan adanya ruh Tuhan, maka manusia tak akan pernah kesepian dan akan selalu merasa tenteram.

Tujuan inilah nan seharusnya dipikirkan sebelum membuat puisi Natal atau kisah-kisah Natal lainnya sebab tanpa tujuan dan makna hayati seperti nan digariskan Tuhan, manusia tak akan pernah dapat memaknai Natal sebagai anugerah nan besar nan diberikan Tuhan.