Chelsea - Mendatangkan Beberapa Pemain Terbaik Dunia
Boleh jadi tidak ada kota di global nan memiliki begitu banyak klub sepak bola andal seperti London. Lima atau enam klub asal London ialah klub-klub nan selalu bercokol di Perserikatan Primer (Premier League), divisi paling tinggi kompetisi di Inggris. Klub-klub itu ialah Chelsea , Arsenal, Tottenham Hotspur, Fulham, dan West Ham. Klub-klub lain juga sesekali masuk Perserikatan Utama, atau menjadi kuda hitam di Piala FA, antara lain Crystal Palace, Milwall, Queens Park Rangers, dan Charlton Athletic.
Di antara klub-klub nan pantas disebut sebagai “penguasa” London ialah Chelsea Football Club (FC). Klub berjulukan The Blues ini bermarkas di Stadion Stamford Bridge, di wilayah London barat. Didirikan pada 1905, sebenarnya Chelsea boleh dikatakan klub elite nan sedikit sekali meraih gelar juara. Sejak awal, klub nan juga berjuluk The Pensioners ini bahagia merekrut pemain-pemain hebat. Namun, baru pada 1915 dapat mendekati gelar juara, yaitu ketika masuk final Piala FA. Sayang, mereka kalah oleh Sheffield United.
Setengah Abad
Perlu waktu setengah abad bagi Chelsea buat meraih gelar pertama Perserikatan Inggris. Prestasi itu diraih setelah mantan pemain Arsenal dan timnas Inggris, Ted Drake, menjadi manajer pada 1952 dan melakukan modernisasi di klub itu. Drake sukses membawa The Blues meraih trofi kampiun Perserikatan Inggris pada musim 1954-1955.
Pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an, prestasi Chelsea tenggelam di bawah para raksasa seperti Liverpool, Manchester United, Tottenham Hotspur, atau Nottingham Forest. Chelsea hanya beberapa kali menjadi kampiun Piala FA, Piala Liga, dan Piala Winners Eropa. Pada 1980-an, Chelsea malah sempat terpuruk ke divisi dua.
Chelsea bangkit dari tidur panjangnya setelah dibeli miliuner Roman Abramovich dari Rusia pada 2003 seharga 140 juta poundsterling. Dengan gelontoran uang banyak, Chelsea membeli pemain-pemain bintang. Di bawah instruktur Jose Mourinho asal Portugal, Chelsea sukses merebut trofi kampiun Perserikatan Primer setelah setengah abad.
Gonta-Ganti Pelatih
Dua tahun berturut-turut Mourinho membawa The Blues meraih gelar kampiun Perserikatan Utama. Di bawah instruktur berjulukan “Special One” ini, Chelsea juga meraih Piala FA (2007) dan Piala Perserikatan (2005 dan 2007). Namun, Abramovick menganggap prestasi ini kurang memuaskan. Pada September 2007, Mourinho digantikan Avram Grant. Di bawah instruktur asal Israel ini, Chelsea sukses masuk final Perserikatan Champions Eropa buat kali nan pertama, pada 2008, tapi sayang kalah adu penalti dari Manchester United.
Grant dipecat hanya beberapa hari kemudian seusai final dan digantikan Luiz Felipe Scolari pada Juli 2008. Nasib Scolari pun serupa belaka sebab hasil-hasil pertandingan nan dianggap mengecewakan. Hanya tujuh bulan bertugas, instruktur asal Brasil ini diganti Guus Hiddink, instruktur asal Belanda nan saat itu masih melatih tim nasional Rusia. Hiddink hanya bertugas sampai akhir musim dan sukses membawa Chelsea meraih Piala FA nan kedua dalam tiga tahun.
Carlo Ancelotti kemudian menjadi manajer baru mulai awal musim 2009/2010. Ancelotti sukses membawa Chelsea kembali meraih gelar Perserikatan Utama. Pada musim itu pula, Chelsea menjadi klub pertama Inggris sejak 1963 nan sukses mencetak lebih dari 100 gol dalam satu musim kompetisi.
***
Chelsea ialah sebuah klub sepak bola nan terletak di sebelah barat Kota London. Klub sepak bola ini didirkan sejak 1905. Pada awal berdiri dan selama satu dekade, Chelsea tak pernah mendapatkan begitu banyak gelar. Gelar sebagai nan terbaik di Perserikatan Inggris baru dapat diraih pada musim kompetisi 1954-1955. Sementara itu, gelar internasional baru diraih pada 1998, yaitu kampiun Piala UEFA.
Semua itu membuat Chelsea dianggap sebelah mata. Baru pada awal 1992, Ken Bates, presiden Chelsea saat itu, mulai mendatangkan pemain-pemain terbaik global buat membangun sebuah karakter tim sepak bola nan tangguh. Tujuannya agar Chelsea menjadi tim nan lebih disegani dan setara dengan Manchester United, Liverpool. Bahkan, dengan tim sekota mereka nan telah sukses, Arsenal.
Chelsea - Mendatangkan Beberapa Pemain Terbaik Dunia
Pada 1992, ketika nama Perserikatan Inggris baru diperkenalkan ke dunia, Ken Bates tak mau setengah-setengah membangun sebuah tim. Ia mendatangkan salah satu pemain terbaik di dunia, yaitu Ruud Gullit. Di tahun berikutnya, beberapa pemain besar didatangkan secara berturut-turut, seperti Gianluca Viali, Pierluigi Casiraghi, Albert Ferer, Winston Bogarde, hingga Grame Lesaux dan Michael Hughes.
Chelsea - Meraih Predikat Juara
Bahkan, pada 1994, Ruud Gulit diangkat sebagai instruktur sekaligus pemain oleh Chelsea . Alhasil, Chelsea mulai diperhitungkan sebagai salah satu klub sepak bola terbaik di Inggris. Gelar pertama pun datang dari kejuaraan FA Cup pada 1997. Setahun kemudian, Gullit memutuskan mundur menjadi pemain dan beristirahat sebentar. Posisinya digantikan Gianluca Vialli nan juga menjadi pelatih-pemain.
Kali ini, Chelsea sukses menjadi kampiun kompetisi Piala Inggris dan kampiun buat pertama kalinya di kompetisi internasional sepak bola, Piala Winners Eropa. Posisi Gianluca Vialli kemudian digantikan oleh Claudio Ranieri pada 2002. Ranieri hanya dapat membawa Chelsea menjadi runner up di beberapa kompetisi. Satu-satunya gelar ialah kampiun Piala FA pada 2002.
Chelsea - Klub Terkaya di Perserikatan Inggris
Kemudian, Chelsea berubah total. Hal itu terjadi sebab miliuner asal Rusia, Roman Abramaovich, resmi membeli Chelsea seharga 140 juta euro dan menjadikan Chelsea sebagai klub terkaya di Perserikatan Inggris. Paras Chelsea berubah total saat itu. Ranieri digantikan oleh Jose Mourinho pada 2003. Gelar kampiun musim 2004-2005 dan 2005-2006 hadir di lemari trofi Chelsea. Gelar Piala Perserikatan 2005 dan 2007 serta Piala FA ialah jawaban nan diberikan instruktur Jose Mourinho.
Chelsea Berganti-Ganti Pelatih
Sayangnya, cara berpikir dan kemauan instan nan dimiliki Roman Abramovich tak dapat menyelesaikan keinginannya. Uang dan kekuasaan sebagai seorang bos tak menjamin segalanya. Filosofis itu nan berbeda dengan instruktur Jose Mourinho. Mourinho pun diganti. Alasannya, Chelsea tak pernah menjadi kampiun di kompetisi internasional antarklub, yaitu Perserikatan Champions.
Kemudian, Mourinho digantikan oleh Avant Gram bersama para pemain nan dibawa Jose Mourinho dan dibeli Roman Abramovich, seperti Didier Drogba, Frank Lampard, John Terry, dan lain-lain. Namun, sekali lagi, apa nan diinginkan Abramovich tak juga terwujud. Gram hanya dapat membawa Chelsea menjadi runner up Perserikatan Champions pada 2007.
Pada musim 2008-2009, Luis Felipe Scolari didatangkan buat mengangkat prestasi Chelsea. Ditambah dengan pemain baru, seperti Florent Malouda, Ashley Cole, dan beberapa nama lain, ternyata Scolari gagal total. Di pertengahan musim, poisisinya digantikan oleh Guus Hiddink nan selalu berhasil di mana pun ia melatih. Terlihat jelas keinginan si pemilik, Roman Abramovich. Yang krusial ialah prestasi, bukan proses.
Guus Hiddink pun tidak dapat memberikan prestasi apapun kecuali kampiun Piala FA. Pada musim 2009, posisinya digantikan Carlo Ancelotti. Ancelotti sukses memberikan gelar kampiun Perserikatan Inggris dan Piala FA pada tahun pertamanya.
Pemain Kunci Chelsea - Frank Lampard
Frank Lampard merupakan pemain bola dari Inggris nan bemain buat Chelsea. Ia ialah seorang gelandang serang nan terkenal dengan tendangan jeda jauhnya nan keras dan keahilannya menciptakan gol dari tengah lapangan.
Pemain kunci Chelsea ini dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di Inggris sebab telah sukses meraih Piala Premiership sebanyak dua kali bersama Chelsea (musim 2004-2005 dan musim 2005-2006). Ia juga bersama Chelsea sukses meraih dua kali Piala Perserikatan pada 2005 dan 2007, dan sekali meraih Piala FA dengan Chelsea pada 2007.
Lampard Bergabung dengan Chelsea
Pada tanggal 15 Mei 2001, Frank Lampard resmi berkostum Chelsea. Penampilan awal Lampard bersama Chelsea dapat dikatakan lambat, tetapi tidak sporadis juga mengejutkan. Ketika musim ketigannya bersama Chelsea dan bersamaan dengan hadirnya Roman Abramovich, Lampard mampu manjadikan performanya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.
Penampilan perdana Lampard bersama Chelsea di Perserikatan Premiership ialah ketika Chelsea bermain imbang dengan Newcastle United (tanggal 19 Agustus 2001). Di musim pertamanya bersama Chelsea, Frank Lampard hanya satu kali tak ikut bertanding dan sukses mengemas gol sebanyak tujuh gol pada semua kompetisi.
Pada musim 2002-2003, ia tak pernah absen di semua pertandingan bersama Chelsea dan sukses mencetak delapan gol pada setiap kompetisi. Lampard pun sukses membawa Chelsea menempati posisi keempat dalam Perserikatan Premiership. Pemain Chelsea inipun akhirnya memiliki peluang bermain dalam Perserikatan Champion UEFA buat pertama kali dalam sejarah kareir sebagai pemain sepak bola.
Penghargaan nan pernah diraih Frank Lampard ialah sebagai berkut.
Klub
- Piala Intertoto UEFA (1998)
- Piala FA (2007)
- FA Community Shield (2005)
- Piala Perserikatan (2005, 2007)
- Liga Premiership (2004-2005, 2005-2006)
Pribadi
- Peringkat dua dalam Pemain Global FIFA Tahun 2005 (2005)
- Pemain sepak bola FWA 2005 (2005)
- Peringkat dua dalam Pemain sepak bola Eropa Tahun Ini (2005)
- Tim FIFPro World XI (2005)
Pada musim 2006-2007 bersama Chelsea, Frank Lampard sudah menetak 89 gol buat Chelsea sampai tanggal 31 Maret 2007 sehingga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di klubnya dan masuk dalam 10 besar secara keseluruhan. Lampard pun menjadi gelandang terproduktif dalam mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea.
Sejarah ini tercipta setelah sukses melampaui rekor nan pernah diciptakan oleh Dennis Wise, yakni sebanyak 76 gol pada tanggal 17 Desember 2006. ia sukses menciptakan hat-trick perdananya buat Chelsea saat tiga besar Piala FA melawan Mascclesfield Town pada tanggal 6 Januari 2007.
Sesudah sukses membawa pulang Piala FA, Frank Lampard menyhatakan bahwa dirinya tak akan selamanya bemain buat Chelsea. Sejak saat itulah, Lampard dikabarkan akan pindah ke Juventus, tampat instruktur lamanya, Claudio Ranieri. Ia juga sempat diakbarkan akan berlabuh ke Real Madrid.
Chelsea Mendatangkan Fernando Torres
Saat musim 2010 masih berlangsung, Chelsea dapat dikatakan gagal total. Tim nan dijuluki The Blues atau Si Biru itu berada di peringkat lima. Chelsea seringkali gagal menuai poin penuh. Salah satu alasannya ialah para pemainnya sering tak stabil. Cedera kambuhan serta taktik Ancelotti nan kerapkali terbaca membuat Chelsea gagal menuai kemenangan.
Di bursa transfer musim dingin, Chelsea mendatangkan Fernando Torres. Namun, apakah hal tersebut dapat menjamin Chelsea kembali menjadi klub nan difavoritkan merebut gelar? Sebuah pertanyaan nan harus dijawab Chelsea, mengingat akhir musim kompetisi akan segera berakhir.