Sumsum Tulang Belakang

Sumsum Tulang Belakang

Otak menjadi organ pengendali dalam tubuh kita. Pesan tubuh nan disampaikan melalui saraf akan diterjemahkan oleh otak. Otak bersama sistem saraf menyediakan prosedur pengendalian atas aktivitas nan disadari, seperti gerakan dan pikiran; dan aktivitas nan tak disadari, seperti pencernaan dan pernapasan.

Saraf juga mencatat rangsangan, seperti temperatur dan rasa nyeri. Otak dan sistem syaraf membutuhkan kiriman darah dan oksigen setiap saat. Terputusnya genre darah ke setiap bagian sistem merupakan salah satu penyebab generik tak berfungsinya otak dan sistem saraf.

Sel-sel otak akan mengalami kerusakan permanen jika tak dialiri darah selama lebih dari dua menit. Oleh sebab itu, pencegahan gangguan sirkulasi darah merupakan hal nan sangat penting. Pecah dan tersumbatnya pembuluh darah di otak dapat berakibat sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.



Sistem Saraf pada Manusia

Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini nan mengintegrasikan dan mengolah semua pesan nan masuk buat membuat keputusan atau perintah nan akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput nan terdiri dari jaringan ikat nan disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter.

Piameter, merupakan lapisan paling dalam nan banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid, merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring nan lembut. Antara arachnoid dengan piameter terdapat rongga arachnoid nan berisi cairan. Durameter, merupakan lapisan paling luar, nan berupa membran tebal fibrosa nan melapisi dan inheren pada tulang.

Otak

Otak kita tersimpan kondusif di dalam rongga tulang tengkorak. Tulang tersebut cukup keras dan kuat buat melindungi otak. Otak tersusun dari jutaan sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Otak merupakan loka menampung tidak terhingga banyaknya variasi komunikasi, loka bergantung intelegensia, dan kreativitas kita.

Otak ialah organ tubuh nan paling kompleks dan banyak aspek struktur dan fungsinya nan belum dipahami. Bagian eksklusif otak mengendalikan fungsi tubuh nan berbeda. Kedua belahan otak, yakni otak kecil dan batang otak, merupakan 90% dari jaringan otak, mengontrok mobilitas dan pikiran sadar serta menerjemahkan rangsangan indera perasa.

Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak konkret hanya selama perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian ( lobus ). Bagian-bagian dari otak ialah otak besar.

1. Otak Besar

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh nan berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri.

Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar yang berisi badan neuron dan lapisan dalam nan berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Serebrum terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis bagian dahi, lobus parietalis bagian ubun-ubun, lobus temporalis bagian pelipis, lobus oksipitalis bagian belakang kepala.

Otak besar merupakan saraf pusat nan primer sebab berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya.

Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian nan berbeda, yaitu Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.

Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa nan dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat buat merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat pendengaran.

2. Otak Tengah atau Otak Kecil

Otak kecil mengatur aktivitas bawah sadar. Misalnya, koordinasi gerakan dengan keseimbangan. Adapun batang otak menghubungkan otak dengan batang saraf nan mengandung pusat saraf nan mengatur fungsi-fungsi otomatis buat mempertahankan hidup, seperti detak jantung dan pernapasan.

3. Otak Belakang

Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian primer yaitu: jembatan Varol ( pons Varolli ), otak kecil ( serebelum ), dan sumsum lanjutan ( medula oblongata ). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak.

Jembatan Varol berisi serabut nan menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan nan berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka.

Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, mobilitas alat pencernaan, mobilitas refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

Otak dan serabut batang saraf merupakan pusat sistem saraf, dengan batang saraf sebagai penghubung antara otak dengan bagian tubuh lainnya. Jalur motorik membawa rangsangan dari otak ke organ-organ tubuh melalui batang saraf.

Sementara jalur sensorik membawa pesan dari kulit atau pun indera perasa lainnya ke otak melalui batang saraf pula. Rangkaian saraf tepi menghubungkan pusat sistem ini dengan bagian tubuh lain dan menjaga kendali otot sadar serta fungsi-fungsi organ tidak sadar.

Batang saraf tersusun dari sejumlah kumpulan serabut saraf pembawa pesan dari dan ke otak. Sistem saraf tepi terhubung kepadanya dan terjulur ke mana-mana, mengontrol gerakan sengaja maupun tidak. Terdapat 12 pasang serabut saraf nan menyebar dari otak dan 31 pasang dari batang saraf.



Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua ( canalis centralis vertebrae ).

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat mobilitas refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih sebab mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H.

Sayap (huruf H), nan mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap nan mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.



Saraf Tepi

Sistem saraf Tepi atau sistem saraf Perifer ialah lanjutan dari neuron nan bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu sistem saraf Sadar, sistem saraf nan mengatur segala gerakan nan dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.

Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala ( kranial ) dan sistem saraf tulang belakang ( spinal ). Sistem saraf tidak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tidak sadar dibedakan menjadi dua yaitu, saraf simpatik dan saraf parasimpatik.



Saraf Sadar

Sistem saraf sadar ialah sistem saraf nan mengatur segala gerakan nan dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Gerakan nan terjadi sebab proses nan disadari nan disebut juga mobilitas sadar atau gerakan biasa.

Gerakan biasa atau gerakan sadar ialah mobilitas nan terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak buat diolah. Setelah diolah di otak, akhirnya muncul tanggapan nan akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk mobilitas nan disadari. Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan , minum dan sebagainya.



Saraf Tak Sadar

Sistem saraf tidak sadar disebut juga saraf otonom ialah sistem saraf nan bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak spesifik pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik nan mengatur kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Gerakan nan tak disadari atau mobilitas refleks merupakan suatu reaksi nan bersifat otomatis atau tanpa disadari.