Peluang Bisnis Bengkel AHASS buat Masyarakat

Peluang Bisnis Bengkel AHASS buat Masyarakat

Sebuah perusahaan akan mendapatkan hasil maksimal jika memberikan pelayanan nan baik, sebelum, selama, dan terutama setelah penjualan atau biasa disebut layanan purnajual ( after sales services ), seperti bengkel AHASS.

Pada industri otomotif, layan purnajual memiliki fungsi nan sangat vital, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Tanpa layanan tersebut, dapat jadi tidak ada konsumen nan mau membeli produk mereka.

Salah satu produsen sepeda motor terbesar di Indonesia, Honda menyadari hal tersebut. Mereka membangun jaringan layanan purnajual nan luas dan tersebar di seluruh Indonesia sejak mereka berkiprah di Indonesia pada 1971.

Bahkan, layanan purnajual dalam bentuk bengkel tersebut dibangun dengan sangat sungguh-sungguh dan memiliki sistem tersendiri setelah merger dengan Astra pada 1975. Mereka menyebutnya Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Astra merupakan agen tunggal penyalur sepeda motor Honda di Indonesia.



Bengkel AHASS Jaga Kualitas Layanan

Sejak awal pendirian AHASS, Honda melakukan supervisi ketat dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Itulah sebabnya, tak sembarangan tenaga mekanik nan direkrut. Semuanya harus sinkron dengan baku Honda dari Jepang.

Selain mekanik, berbagai alat penunjang seperti spare part dan oli juga harus sinkron baku pabrikan. Kontrol ketat itu memberikan timbal balik maksimal, sebab konsumen merasakan pelayanan nan memuaskan.

Dalam perkembangannya, Astra Honda melihat ada sebuah peluang lain di balik AHASS. Jika selama bertahun-tahun mereka membangun sendiri AHASS dan minim bekerja sama dengan pihak lain, maka sejak awal tahun 2000-an, mereka membuat sistem baru. AHASS terbuka buat bekerja sama dalam bentuk investasi dengan masyarakat umum.

Gayung pun bersambut. Banyak sekali pihak nan tertarik buat bekerjasama dengan Honda dalam membangun bengkel AHASS di berbagai daerah. Bahkan, boleh disebut terjadi ledakan peminat sehingga dalam waktu singkat, tumbuh bengkel AHASS di seluruh Indonesia. Seperti jamur di musim hujan.

Tak salah sebab angka penjualan sepeda motor pun terus meningkat tajam. Setiap tahun, lebih dari 4 juta unit motor terjual. Sekali lagi, peluang besar menanti Astra Honda dan kawan investornya.



Peluang Bisnis Bengkel AHASS buat Masyarakat

Hampir kebanyakan orang memikirkan uang sebagai hal nan pertama kali terlintas di pikiran kita saat mendengar atau membaca kata modal. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa sebenarnya dalam setiap diri kita terdapat arti kata kapital nan sesungguhnya?

Dalam setiap kepribadian seseorang, terkandung di dalam dirinya kekuatan maupun kelemahan. Tidak ada orang nan hanya memiliki kekuatan tanpa kelemahan, begitu pula sebaliknya, tak ada orang nan hanya memiliki kelemahan tanpa kekuatan.

Sayangnya kebanyakan orang lebih tersandera dengan kelemahan-kelemahan nan mereka miliki dari pada mencoba fokus pada kekuatan nan ada. Dengan berpusat kelemahan, maka akan semakin banyak pula kelemahan nan lain nan muncul, nan pada mulanya sebetulnya itu tak ada.

Padahal ada cara lain, cara sederhana nan dapat kita lakukan setiap orang buat mengurangi bahkan menghilangkan kelemahannya tersebut, yaitu dengan jalan memperbanyak hingga memperbesar kekuatan nan ada sekecil apapun itu adanya.

Kekuatan nan dapat dimanfaatkan sebagai kapital antara lain, seperti mempunyai teman nan banyak, sikap pantang menyerah, tak mudah bosan, kepandaian memasak, keterampilan menjahit, dan lain sebagainya, termasuk di antaranya ialah kepemilikan blackberry dan account facebook maupun twitter.

Itu semua dapat menjadi kapital kita buat membuka bisnis plan, bukan hanya uang. Semua hal positif tersebut dapat jadi menjadi bahan dasar kita memulai planning bisnis, tanpa harus selalu mengkhawatirkan kelemahan dan kekurangan kita.

Jadi, kita tak perlu risi buat memulai menjadi seorang pengusaha planning bisnis, meskipun Anda tak memiliki kapital uang, yakinlah bahwa Anda memiliki kapital lain nan mungkin saja bahkan lebih berarti dari pada sekedar kapital uang.

Yakinlah bahwa masih banyak usaha-usaha, bisnis-bisnis nan kita geluti nan tak membutuhkan kapital uang, tapi cukup dilakukan dengan kapital dari kelebihan kelebihan Anda nan lain.

Jadi, kapital itu bukan berarti hanya uang, jadikan teman-teman Anda sebagai modal. Keterampilan Anda dapat juga menjadi modal, bahkan barang nan sudah Anda miliki, seperti hp, blackberry, sepeda, motor, dan lain-lain dapat menjadi modal. Anda hanya mencari kekuatan buat memulai bisnis atau usaha nan tepat sinkron dengan kelebihan nan Anda punya.

Fokuslah pada nan positif, bukan fokus nan negatif. Fokuslah pada kelebihan dan kekuatan nan Anda miliki, bukan fokus pada kelemahan Anda. Fokuslah pada apa nan Anda miliki, bukan fokus pada apa nan Anda tak miliki.

Masalah perekonomian di Indonesia salah satunya ialah mengenai usaha mikro. Memang, pemerintah sudah berusaha sebisanya buat meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil.

Bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama, pun tak sporadis dilakukan pemerintah dengan pengusaha kecil buat mengatasi masalah pereonomian di Indonesia ini. Hambatan bisanya datang dari persoalan klasik nan hingga kini masih terus berlangsung, yakni birokrasi.

Panjangnya jalur birokrasi di negara kita dalam rangka penyaluran donasi dan penuntasan masalah perokonomian di Indonesia seringkali menimbulkan keengganan para pengusaha kecil buat mengambil kesempatan tersebut.

Mereka mengajukan permohonan dana donasi dengan membawa proposal dari satu meja birokrasi ke meja nan lain. Tidak sporadis pula, di antara mereka menjadi putus harapan sebab lamanya proses permohonan dan malasnya menghadapi permainan birokrasi. inilah salah satu karena kenapa masalah perekonomian nan ada di Indonesia sulit diatasi.

Usaha rumah tangga, kerajinan tangan, makanan, dan industri mode, terkadang dihadapkan pula pada persaingan nan tak setara dengan produk-produk luar negeri. Kampanye pemerintah dalam rangka mendorong kecintaan masyarakat buat menggunakan produk dalam negeri menjadi tak berarti ketika impor komoditi terus bertambah.

Iklim persaingan nan tak setara ini muncul sebab jumlah kekayaan kapital nan dimiliki pengusaha kecil jauh berbeda dengan nan dimiliki para taipan. Tidak jarang, pengusaha kita seringkali banting setir, berpindah dari satu jenis usaha ke jenis usaha lain.

Itu masih dalam kondisi survive , tapi beberapa di antara mereka harus rela buat gulung tikar. Begitupun, usaha mikro nan dikelola dengan kapital rendah tanpa dilengkapi pengetahuan manajemen nan memadai.

Alhasil, usaha hanya dilakukan buat menyambung hayati dan mempertahankan agar tetap ada. Mereka kesulitan buat melakukan perluasan usaha maupun akumulasi modal. Di sinilah, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menangani masalah perkonomian di Indonesia nan berhubungan dengan usaha mikro.

Akan tetapi, apakah masyarakat Indonesia akan terus berpangku tangan kepada pemerintah saja, tanpa ada usaha sendiri. Untuk itu, bagi masyarakat nan kreatif dan inovatif akan membuat sebuah usahanya sendiri dengan tanpa donasi dari pemerintah, yaitu melalui usaha bisnis bengkel AHASS.

Kebetulan, ketika AHASS berkembang pesat, sedang terjadi euforia bisnis waralaba. Maka, para calon pengusaha nan sudah terlanjur tersengat endemi waralaba, menganggap AHASS sebagai bisnis serupa. Mereka menduga, Astra Honda juga ikut-ikutan euforia waralaba tersebut.

Padahal, Astra Honda tak pernah menawarkan AHASS dalam bentuk waralaba. Kerjasama nan mereka lakukan masih sama seperti bisnis biasa tanpa royalty fee, management fee atau franchise fee.

Bahkan, Astra Honda memberikan sejumlah kemudahan kepada calon investor, baik secara materi maupun nonmateri. Seorang investor cukup menyediakan tempat, kapital awal buat membeli majemuk produk dan tenaga mekanik nan akan dilatih. Untuk urusan disain bengkel, menjadi tanggungan Astra Honda.

Yang harus diperhatikan oleh calon investor ialah kualitas, sebab Astra akan mengontrol dengan sangat ketat setiap AHASS. Bukan tak mungkin jika banyak hal nan di bawah standar, maka kerjasama akan diputus. Apalagi jumlah peminat masih lebih tinggi dibanding jumlah bengkel nan ada.

Sebagai gambaran, di wilayah Jabodetabek saja jumlah AHASS lebih dari 300 lokasi. Sedangkan di seluruh Indonesia tak kurang dari 3500 bengkel. Investor pun tak perlu risi dengan hitungan bisnis. Berdasarkan pengalaman sejumlah AHASS nan sudah berdiri, mereka dapat meraup laba mulai bulan ke-6 atau ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis bengkel motor memang sangat menjanjikan.

Bisnis bengkel AHASS jangan diremehkan sebab banyak bukti nan menunjukkan bahwa usaha ini sangat menguntungkan. Semoga informasi tersebut bisa menambah informasi Anda dan membantu Anda buat memulai bisnis bengkel. Selamat mencoba.