Jenis-Jenis Penyakit Ginjal

Jenis-Jenis Penyakit Ginjal

Sebaiknya jenis penyakit ginjal harus dikenali oleh banyak orang, dikenali juga indikasi-indikasinya, serta cara-cara penangannya. Penyakit ginjal diketahui sangat sulit buat dideteksi.

Biasanya penyakit ginjal baru dapat diketahui setelah mencapai stadium nan memprihatinkan. Gerakan penyakit ginjal itu sendiri ketika menyerang tubuh manusia begitu laten atau samar sebab mencegah dan meningkatkan kewaspadaan tinggi menjadi satu-satunya jalan dalam menjaga ginjal manusia.

Semua orang hampir paham bahwa fungsi ginjal sangat krusial dalam struktur tubuh bagian dalam manusia. Namun demikian, tidak banyak orang nan mengenal dan mengetahui mengenai ginjal, penyakit ginjal sampai cara penanganan sakit ginjal. Padahal mengetahui seluk beluk penyakit ginjal kita dapat mewaspadai munculnya penyakit ginjal suatu waktu.



Fungsi Ginjal

Ginjal berjumlah dua buah, masing-masing berukuran satu kepalan tangan. Kita harus menjaga kesehatan ginjal sebaik-baiknya dan mewaspadai gangguan pada ginjal.

Ginjal merupakan organ nan ada di dalam tubuh kita nan memiliki peranan nan sangat penting, yaitu organ nan berfungsi menyaring zat-zat nan tak terpakai (zat buangan) nan berasal dari residu metabolisme tubuh.

Ginjal memiliki peran nan sangat krusial bagi tubuh. Organ tubuh nan berbentuk seperti kacang ini berukuran setengah dari genggaman tangan. Fungsi ginjal antara lain ialah sebagai berikut.



1. Menjaga kesehatan tulang

Ginjal bertugas melakukan sekresi buat menghasilkan EPO nan berfungsi buat mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D buat kesehatan tulang, serta mensekresi renin buat mengatur tekanan darah.



2. Membuang residu metabolisme

Setiap harinya, ginjal berfungsi memproses sekitar 200 liter darah buat menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter limbah. Ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan membuang residu metabolisme tubuh.



3. Mengatur ekuilibrium cairan

Selain itu, ginjal menghasilkan ekstra cairan nan berlebih dalam bentuk urin, nan mengalir ke kandung kemih melalui saluran nan dikenal sebagai ureter. Urin tersebut akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat berkemih atau buang air kecil.

Proses nan terjadi, yaitu ginjal akan mengeluarkan toksin atau racun dari intake makanan, nan berfungsi sebagai energi dan buat pemugaran jaringan, nan tak terpakai.

Ginjal mempunyai struktur nan unik sebab pembuluh darahnya dan unit penyaringannya. Proses penyaringan terjadi pada bagian nan kecil di dalam ginjal, yaitu nefron. Di dalam ginjal terdapat sekitar satu miliyar nefron. Di dalam nefron terdapat pembuluh darah kecil nan saling menjalin dengan saluran kecil lainnya, nan disebut dengan tubulus.

Apabila fungsi ginjal terganggu, maka kemampuan ginjal buat menyaring zat-zat residu tersebut bisa terganggu dan bisa terjadi penumpukan dalam darah, sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.

Selain fungsi di atas, yaitu ginjal buat membuang zat-zat nan sudah tak terpakai, ginjal juga berfungsi sebagai penghasil tiga hormon penting, yaitu eritropoietin, renin, dan bentuk aktif vitamin D atau kalsitriol.



Jenis-Jenis Penyakit Ginjal

Jenis penyakit ginjal yang ada pada manusia terbagi menjadi tiga bagian, yakni penyakit gagal ginjal, ginjal kronik, dan ginjal akut. Gangguan pembuluh darah dapat menyebabkan gangguan perenal sebelum masuk ke ginjal, nan tanda-tandanya dapat dilihat dengan sindroma hepatorenal, gangguan pada pembuluh darah, hipovolemia, dan sepsis sistemik. Kerusakan nan menyerang ginjal itu sendiri, lebih disebabkan oleh banyaknya racun nan masuk lewat mulut dan penghancuran di jaringan otot.

Makanya, buat meminimalkan risiko kerusakan ginjal tadi harus sebisa mungkin terhindar dari agresi racun-racun, seperti dengan tak mengonsumsi jamu ataupun herbal nan tidak diketahui secara jelas prosedur pemakaiannya. Ada beberapa jenis dan penyebab penyakit ginjal. Secara garis besar penyakit ginjal dibagi menjadi 3, yaitu sebab keturunan, bawaan, atau diperoleh.

  1. Kelainan ginjal sebab faktor keturunan. Kelainan ini bisa menimpa pria maupun wanita. Contohnya ialah penyakit ginjal polikistik, sindrom Alport, nefritis, hiperoxaluria, dan sistinuria.
  1. Kelainan ginjal sebab faktor bawaan. Biasanya terjadi sebab stigma pada saluran urin nan berkembang merusak kedua ginjal, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal.
  1. Penyakit ginjal sebab penyebab lain.

Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri disebabkan oleh racun-racun nan masuk melalui mulut dan mengalami penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit, seperti penyakit sickle-cell dan lupus.

Penghancuran jaringan otot ginjal nan meluas juga bisa disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada termin post renal, urin nan akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, atau darah nan menggumpal pada saluran kemih, dan penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida.

Berbeda dengan glomerulonefritis akut nan banyak disebabkan oleh SLE, yaitu kuman streptokokus dampak infeksi tenggorokan maupun gigi dan sebagainya nan mengakibatkan infeksi.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tak terjadi kerusakan ginjal, seperti menghindari jamu atau herbal nan tak diketahui mekanismenya.

Pengobatan nan dilakukan tanpa konsultasi dokter, mengonsumsi obat-obatan kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan, juga sebagai pemicu lain nan menyebabkan penyakit ginjal ini.

Selain itu, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas, mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema, seperti nan sudah disebutkan di atas.

Pengobatan penyakit ginjal akut bisa dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya (nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan utama maupun sekunder, nan sudah dipaparkan sebelumnya.

Berbeda lagi dengan penyakit ginjal akut nan terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis memiliki proses nan lebih lama. Penyebab penyakit ginjal kronis, antara lain glomerulonefritis, ginjal polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya.

Selain itu, seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing, bisa juga memicu penyakit ginjal kronis. Untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal, bisa dilihat dari kadar kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin.

Pengobatan nan dilakukan tanpa melalui resep dokter, misalnya dengan banyak menggunakan ibuprofen dan kontras, banyak mengonsumsi obat anti-kanker atau melakukan kemoterapi juga dapat menjadi pemicu lain seseorang menderita ginjal.

Penghancuran jaringan-jaringan otot pada ginjal nan tersebar secara meluas juga dapat saja disebabkan oleh luka tertusuk nan menganga besar, penggunaan obat-obatan semisal stimulan, statin, dan sebgainya. Maka, patut dihindari segala langkah pengobatan ginjal nan tidak dianjurkan oleh dokter.

Itulah beberapa jenis penyakit ginjal, seluk beluknya sampai hal-hal nan menjadi pantangan para penderita sakit ginjal. Semoga informasi ini dapat banyak membantu mengenali penyakit ginjal.



Jaga dengan Baik

Karena begitu banyaknya orang nan masih abai terhadap ginjalnya sendiri, maka menjaga ginjal merupakan hal krusial supaya tidak terserang penyakit. Seorang dokter mengakui bahwa penyakit ginjal sangat sulit dilakukan pendeteksian.

Yang selama ini terjadi, kalaupun seseorang nan tengah menderita penyakit ginjal diketahui bukan lagi di masa awal-awal melainkan sudah mencapai stadium pertengahan atau bahkan sudah masuk kronis. Hal itu membuat penyembuhannya sudah sulit.

Makanya, ginjal harus benar-benar dijaga sebab faktor sulit mendeteksi ketika sudah terkena penyakit. Dalam kehidupan manusia peranan ginjal ini sangat penting, yakni berfungsi sebagai penyaring dari kelebihan asam, air, atau garam.

Untuk itu, gagal ginjal bisa dihindari dengan beberapa tips dan tips ini harus dilakukan secara rutin. Tips agar ginjal selalu dalam keadaan sehat ialah sebagai berikut.

  1. Minum air putih maksimal 2 liter setiap hari. Jangan lebih dari itu, sebab justru akan memicu kerusakan ginjal.
  1. Berhenti merokok atau minimal mengurangi rokok.
  1. Selalu memantau berat badan. Kelebihan berat badan juga akan memicu kerusakan ginjal.
  1. Hindari makanan nan berkolesterol tinggi.
  1. Kurangi makanan nan berkalsium tinggi.
  1. Minum air dari tanaman Desmodium styracifulium nan direbus sebanyak 6-8 gelas sehari, buat mencegah timbulnya batu ginjal. Ramuan ini juga dapat mengeluarkan batu ginjal secara alami, dalam waktu 5-10 hari.
  1. Pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk inspeksi urin dan darah.
  1. Menghindari konsumsi jamu atau herbal nan tak jelas.
  1. Menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan.
  1. Segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya.

Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Oleh sebab itu, suatu penyakit nan tak ada gejalanya, apabila sudah bermasalah, maka langsung ke agresi hebat. Apabila sudah sampai pada stadium gagal ginjal, harus dilakukan cuci darah (hemodialisis) atau dapat juga dengan cara cangkok ginjal. Semoga informasi mengenai jenis penyakit ginjal tersebut bermanfaat.