Bagaimana Mencegah Penyakit Diare?

Bagaimana Mencegah Penyakit Diare?

Ada bermacam-macam penyakit diare nan tersebar dan pernah menyerang umat manusia. Bahkan, hingga mengakibatkan kematian. Diare ialah penyakit nan menyebabkan seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam dan fesesnya mengandung air berlebih.

Saat diare, feses nan dikeluarkan berupa cairan, kadang disertai lendir atau darah. Diare dapat disebabkan oleh berbagai organisme, seperti kuman, virus, jamur, dan sebagainya. Karena majemuk penyebab inilah, ciri diare nan ditimbulkan pun berbeda.



Jenis Penyakit Diare dan Penyebabnya

Penyakit diare dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diare akut dan diare kronik.



1. Diare Akut

Dikatakan diare akut apabila terjadi dalam waktu beberapa hari (paling sedikit 3 hari) atau kurang dari dua minggu. Diare akut ditimbulkan oleh homogen virus nan disebut rotavirus . Diare akut ditandai buang air besar lembek. Bahkan, dapat berupa air saja.

Jenis diare ini bisa disebabkan oleh infeksi, intoksikasi, alergi, reaksi obat-obatan, dan faktor psikis. Pada orang dewasa, diare akut dapat terjadi sebab makan makanan bersantan dan pedas. Berikut ini merupakan jenis-jenis diare akut.

a. Diare Akut Bercampur Air

Kolera termasuk salah satu penyakit diare akut nan dapat menyebabkan kematian. Diare akut nan bercampur dengan air umumnya dialami selama beberapa jam atau hari. Diare akut dapat menimbulkan kehilangan cairan tubuh dan turunnya berat badan. Diare nan bercampur air umumnya disebabkan oleh virus tertentu.

b. Diare Akut Bercampur Darah

Diare akut nan bercampur darah kadang disertai lendir. Orang nan menderita diare akut bercampur darah ini bisa mengalami kerusakan usus halus, dehidrasi, sepsis, dan kekurangan gizi. Diare ini dapat diakibatkan oleh beberapa jenis bakteri dan kuman.



2. Diare Kronik

Dikatakan diare kronik jika terjadi lebih dari dua minggu lamanya. Berdasarkan penyebabnya, diare kronik bisa dibagi menjadi beberapa kriteria.

a. Diare Inflamasi

Diare inflamasi ialah diare kronis nan disertai gejala demam, nyeri perut, fases berdarah, dan beberapa keluhan lainnya. Diare inflamasi terjadi apabila terdapat kerusakan pada dinding mukosa nan memicu kehilangan cairan nan kaya protein dan menurunkan kemampuan buat menyerap cairan nan hilang.

b. Diare Osmotik

Terjadinya diare osmotik apabila cairan nan dicerna tak seluruhnya diserap oleh usus halus dampak tekanan osmotik nan mendesak cairan ke dalam lumen (rongga di dalam pembuluh) intestinal. Diare osmotik bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kurangnya kalori protein dalam tubuh, keracunan makanan, atau malabsorpsi makanan.

Malabsorpsi makanan ialah kondisi ketidakmampuan suatu jaringan buat menyerap zat nan ada dalam tubuh. Diare osmiotik ini dapat juga terjadi sebab alergi terhadap makanan tertentu.

c. Diare Sekretori

Diare sekretori terjadi sebab abnormalita cairan dan transpor elektrolit nan mengakibatkan volume feses besar. Ketidaknormalan ini tak selalu berkaitan dengan makanan nan dicerna. Penyebab diare sekretori dapat terjadi sebab infeksi dari golongan bakteri, virus, dan parasit.

Dari golongan bakteri, misalnya bakteri higella, salmonella, staphylococcus, dan aoreus . Dari golongan virus, misalnya virus rotavirus, adenovirus, norwaik, calcivirus, dan coronavirus . Sementara parasit sekretori, di antaranya fasiolopsis buski, protozoa, capilaria philippinensis, dan isospora billi.

d. Diare Factitia

Diare ini umumnya dialami oleh seseorang nan diduga memiliki riwayat penyakit psikiatrik atau tanpa riwayat penyakit diare sebelumnya. Penyebabnya bisa berupa infeksi nan berkaitan dengan lambung dan usus (intestinal). Dapat juga sebab penggunaan nan salah terhadap laksansia.



Bagaimana Mencegah Penyakit Diare?

Apapun jenis dan penyebab diare, tentunya kita perlu berhati-hati. Kita dapat melakukan pencegahan dini. Umumnya, diare terjadi sebab Norma nan kurang higienis. Maka, mulailah membiasakan diri buat hayati bersih.

Pencegahan diare dapat dilakukan dengan hal-hal kecil, namun bermanfaat. Misalnya, selalu mencuci tangan sebelum makan, meminum air sehat atau sudah dimasak, menjaga makanan agar selalu dalam keadaan baik, menjaga lingkungan agar selalu higienis dan jauh dari segala kotoran, sampah, dan lain-lain.



Fakta-fakta Seputar Penyakit Diare

Penyakit diare dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa. Walaupun sebagian orang menganggapnya hal biasa, tetapi sebenarnya penyakit diare ini dapat jadi berbahaya karena memicu dehidrasi. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui fakta-fakta seputar diare.

Saat penyakit diare menyerang, maka cairan dalam tubuh kita banyak nan terbuang. Begitu pun dengan elektrolit nan sangat krusial dalam menunjang fungsi tubuh. Bila disebabkan oleh infeksi, kuman akan menghambat kinerja enzim nan ada pada jaringan usus halus dan sistem pencernaan. Berikut ini akan dibahas seputar fakta-fakta nan wajib diketahui dari kondisi diare.



1. Diare Bukanlah Penyakit dan Tidak Hanya Gejala

Penyakit diare umumnya menyebabkan tubuh kita kehilangan cairan nan dihubungkan dengan beberapa komplikasi lain. Saat diare menyerang seseorang, maka intensitas buang air besar akan meningkat. Selain itu, juga disertai dengan gejala lainnya, misalnya muntah, demam, nafsu makan hilang, dan nyeri perut.



2. Diare Terjadi Terkadang Tanpa Infeksi

Pada umumnya, penyakit diare menyerang manusia sebab disebabkan oleh kuman, virus, bakteri, dan parasit. Namun, terkadang seseorang bisa mengalami diare tanpa didahului oleh infeksi seperti disebabkan oleh alergi makanan, obat-obatan tertentu, zat adiktif makanan, stres, penyakit kronis, dan pola makan.



3. Diare Bisa Membuat Volume Urine Berkurang

Orang nan terkena penyakit diare akan mengalami mencret berair dan terkadang juga disertai dengan berkurangnya volume buang air kecil. Selain intensitas buang air kecil berkurang, penyakit diare pun memicu kram perut, mual, dan rasa kembung. Bila diare sudah berlangsung lebih dari 2 hari atau 48 jam atau juga mengalami demam sampai 38, 5 derajat, segera periksakan diri Anda ke dokter karena mungkin saja ini tanda-tanda dari diare akut.



4. Tujuan Inti Pengobatan Diare - Mengembalikan Pola Buang Air Jadi Normal

Mengembalikanj pola buang air besar menjadi seperti semula atau normal ialah salah satu dari tujuan primer pengobatan penyakit diare. Namun, seseorang nan terkena diare pun wajib mencegah kehilangan cairan tubuh dengan cara selalu mengonsumsi cairan nan cukup, baik itu berupa air putih ataupun sup.



5. Rutin Mencuci Tangan Mampu Mengurangi Penyebaran Diare

Kasus penyakit diare sebagian besar diakibatkan oleh infeksi nan seharusnya bisa dicegah bila menjaga kebersihan. Untuk menjaga kerbersihan, salah satunya dengan cara mencuci tangan memakai sabun secara rutin dan teratur. Bila sulit memperoleh akses air, dapat juga memakai cairan tangan berbasis alkohol.

Sementara itu, cara lainnya nan bisa dilakukan yaitu dengan tak makan makanan terkontaminasi atau bersifat tak higienis. Selain itu, pastikan buat selalu mencuci sayuran, memasak makanan, dan merebus secara efektif agar semua kuman mati.



Lalat si Kambing Hitam

Lalat kerap dijadikan kambing hitam. Padahal, penyakit diare bukan semata-mata disebabkan oleh lalat. Lalat hanyalah mediator virus, kuman. Konduite kitalah nan menjadi penyebab sesungguhnya.

Sanitasi nan jelek menjadi penyebab lain terjangkitnya penyakit diare. Residu kotoran dan kuman nan berada dalam saluran air akan mudah menyebar dan menjadikan bakteri atau virus bebas berkembang dan mengancam kesehatan kita. Selain itu, diare disebabkan oleh infeksi nan menyertai malaria, campak, dan infeksi tenggorokan; dan alergi terhadap beberapa jenis makanan atau obat tertentu.

Bahan makanan nan tak dicuci sahih tentu masih menyimpan bakteri nan disebabkan zat kimia dalam penyemprotan makanan. Dapat juga dampak bakteri nan terdapat di pasar sebab bahan makanan tersebut ditumpuk begitu saja di loka nan juga tak bersih. Meskipun saat ini sedang marak-maraknya sayuran organik, tak menjamin tak adanya kuman di sana.

Entah apa nan menyebabkan masyarakat kita enggan mencuci dengan sahih seluruh bahan makanan nan akan dimasak. Toh, pencucian tersebut tak akan membuat rusak bahan makanan karena kita kita mencucinya menggunakan abu gosok atau sikat cuci.



Pengobatan Alami Penyakit Diare

Ramuan herbal buat penyakit diare ada dua. Kedua ramuan ini dapat dipakai sebagai alternatif mengobati diare dengan manjur. Berikut resep herbal alami buat mengobati diare.



1. Resep Herbal Pertama

a. Bahan

  1. Daun salam atau Syzggium polyanthum
  2. Garam dapurAir secukupnya

b. Cara pembuatan resep herbal obat diare

  1. Rebuslah 15 lembar daun salam dan dua gelas air hingga mendidih. Lalu angkat dan diamkan selama 15 menit.
  2. Tambahkan sedikit garam lalu dinginkan.
  3. Setelah itu, saring rebusan tadi jika sudah dingin.
  4. Ramuan pun siap dimunum. Minumlah ramuan tersebut sampai habis dan ulangi beberapa kali.


2. Resep Herbal Kedua

a. Bahan

  1. Bawang merah atauy allium cepa
  2. Kunyit atau curcuma domestica
  3. Lempuyang atau zingiber aromaticum
  4. Pucuk daun jambu biji atau psidium guajava
  5. GaramAir matang

b. Cara pembuatan resep herbal obat diare

  1. Sebagian dari bahan-bahan di atas, yaitu kunyit, bawang merah, dan lempuyang dibakar di atas api. Sementara itu, residu bahan lainnya dibiarkan mentah.
  2. Tumbuk semua bahan-bahan sampai halus.
  3. Kemudian beri segelas air matang pada bahan-bahan nan telah ditumbuk.
  4. Peras dan saring airnya. Ramuan pun siap diminum. Minumlah ramuan ini dua kali sehari sebanyak 4 sendok sekali minum. Ulangi sampai beberapa kali.

Itulah ramuan herbal buat mengobati diare. Mari hindarkan keluarga kita dari berbagai ancaman penyakit diare !