Bagaimana cara diet sehat nan tak akan berbahaya bagi kesehatan namun memberi hasil memuaskan? ini ialah hal nan seharusnya menjadi perhatian bagi orang nan ingin melakukan diet. Karena kesehatan merupakan hal nan sangat krusial bagi manusia. Tanpa kesehatan nan prima, hayati niscaya akan menjadi sangat sulit. Karenanya, sangat krusial bagi kita buat menjaga tubuh agar selalu prima. Diet nan hiperbola dan terlalu keras dapat merusak tubuh.
Diet memang menjadi salah satu hal nan krusial bagi banyak wanita. Karena memang hanya kaum wanita nan bermasalah dengan berat badan. Kita tentu sangat sering menyaksikan begaimana seorang perempuan mungil bertransformasi menjadi perempuan gempal dengan berat badan berlebih. Penyebabnya bermacam-macam. Namun nan paling sering terjadi ialah sulitnya mengembalikan berat badan ke angka semula setelah melahirkan.
Kehamilan biasanya membuat berat badan meningkat belasan bahkan hingga puluhan kilogram. Hal itu banyak dialami oleh kaum perempuan. Sangat sporadis ibu hamil hanya bertambah beratnya beberapa kilogram saja. Dokter sendiri mengisyaratkan penambahan berat badan selama kehamilan minimal 12 kilogram.
Katakanlah angka nan bertambah memang sejumlah itu. Setelah melahirkan, berat itu harus kembali dipangkas demi kembali ke angka timbangan sebelumnya.
Sayangnya, asa tak selalu sinkron dengan kenyataan. Setelah melahirkan, dokter justru melarang para ibu buat melakukan diet. Karena si ibu masih harus menyusui buah hatinya nan masih sangat lemah.
Dengan berdalih “harus makan buat dua orang”, para ibu baru ini pun biasanya mengonsumsi apa saja. Kadang malah kebablasan dan tak memperhitungkan asupan makanan nan masuk ke dalam mulutnya. Sehingga, tak heran kondisi si ibu pun jauh dari langsing. Yang terjadi ialah garis pinggang malah kian melebar.
Setelah masa menyusui usai, tubuh sudah terlalu besar dan sulit buat menurunkan berat badan dengan cepat. Orang biasanya cenderung tak sabar dan ingin mendapat hasilnya dengan cepat. Padahal, segalanya harus melalui proses nan bertahap. Bukankah mendapatkan berat badan berlebih butuh proses juga? Namun, perempuan sepertinya melupakan itu. Ketika baju sudah tak ada nan muat, baru mulai memikirkan bagaimana mendapatkan kembali tubuh ideal dengan cepat.
Maka banyak nan kemudian mengonsumsi obat-obatan buat menurunkan berat badan. Seakan semua harus segera selesai secepatnya. Orang tak mau bersusah payah dan menjalani proses panjang buat mendapatkan tubuh ideal seperti semula. Sporadis ada orang nan bertahan berbulan-bulan menjalani cara diet sehat dan memadukannya dengan olahraga.
Obat nan dikonsumsi harganya dapat ratusan ribu rupiah. Selain itu, umumnya obat diet diminum tanpa konsultasi atau supervisi dari dokter. Tentu saja hal ini berbahaya. Memang, kemungkinan unutk mendapatkan tubuh ideal sangat besar. Namun, kesempatan bagi tubuh buat mengalami kerusakan atau masalah pun dapat terjadi.
Jadi, Anda tentu tahu alasannya mengapa banyak perempuan nan menyerbu klinik pelangsingan nan menjanjikan mendapatkan tubuh ideal. Slogannya nan paling generik ialah “langsing tanpa obat-obatan, tanpa suntikan dan tanpa olahraga”. Diiming-imingi mendapatkan tubuh ideal tanpa usaha keras, siapa nan tak tergiur? Itulah sebabnya banyak orang memilih buat mengonsumsi pil diet ketimbang melakukan cara diet sehat .
Pil diet sendiri ada majemuk jenis. Pertama, pil penghilang selera makan. Setelah mengonsumsi pil ini, biasanya kita akan kehilangan nafsu makan. Melihat makanan kesukaan pun tak akan membuat air liur menetes. Kenapa dapat begitu? Karena pil ini “menyerang” saraf nan mengatur soal nafsu makan. Sehingga, wajar jika reaksi kita ialah kehilangan selera makan sama sekali.
Meskipun demikian, obat jenis ini bukan merupakan cara diet aman. Sebab, obat ini ternyata membuat kecepatan detak jantung bertambah, menaikkan tekanan darah, menyebabkan tak dapat terlelap, hingga membuat depresi.
Kedua, obat pencahar. Obat ini biasanya mempercepat “jalannya” makanan. Misalnya begini, makanan nan seharusnya mengalami proses 10 jam buat dicerna terpangkas waktunya menjadi hanya 7 atau 8 jam. Ini sebenarnya merupakan sesuatu nan tak normal sebab tak mematuhi anggaran nan seharusnya.
Hal seperti ini tentu saja menimbulkan bahaya tersendiri. Yang jelas, kesempatan bagi tubuh buat mengisap sari makanan menjadi tak maksimal dan dapat berakibat pada kekurangan gizi. Jika obat pencahar dikonsumsi dalam waktu panjang, konsumen dapat mendapat penyakit di usus besarnya.
Pil diet ketiga nan banyak diminum ialah jenis diuretik atau pelancar urin. Obat ini akan bekerja “memaksa” urin buat keluar bersama dengan mineral dan air di dalam tubuh. Imbas ini tentu membuat kita kurang nyaman sebab berkali-kali harus buang air kecil. Selain itu, ada imbas samping lainnya nan tidak kalah menakutkan.
Pil ini memicu terjadi kekurangan kalium dalam darah dan pada akhirnya memicu terjadinya kram otot, terutama di bagian betis. Selain itu, dapat terjadi peningkatan gula darah serta penurunan tekanan darah.
Jika memang ingin langsing, jangan mengonsumsi pil diet. Lebih baik gunakan cara diet sehat meski butuh waktu lebih lama. Karena cara ini justru lebih kondusif bagi kesehatan.
Jika ingin melangsingkan tubuh, pilihlah cara diet sehat. Jangan berjudi pada kesehatan tubuh sebab kelak akibatnya akan sangat mengerikan. Untuk perempuan, ancaman menopouse dini hanyalah salah satu contohnya. Berikut ini beberapa tips cara diet sehat nan dianjurkan.
Cara diet sehat di atas sebaiknya dijalankan dengan disiplin. Apalagi jika ditambah dengan olahraga, pasti hasilnya akan kian bagus. Tapi ingat, kesabaran dan komitmen ialah salah satu kunci kesuksesan penurunan berat badan.a