Format Surat Undangan Hajatan

Format Surat Undangan Hajatan

sosial di masyarakat atas suatu peristiwa tertentu, mengikuti siklus kehidupan seperti kelahiran, kelulusan, pernikahan dan kematian.

Oleh sebab itu melihat peristiwa hajatan pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua yakni hajatan berdasarkan sifatnya (bersifat sedih atau gembira), dan hajatan berdasarkan siklus kehidupan. Sehingga saat membaca contoh surat undangan hajatan harus dicermati tata bahasanya.



Hajatan Berdasarkan Sifatnya

Seperti dijelaskan di atas, tak semua hajatan merupakan kegembiraan. Meski semua hajatan ialah kegiatan kumpul bersama nan biasanya terdiri dari saudara, kerabat, dan tetangga serta melibatkan acara makan bersama, namun bukan berarti setiap hajatan merupakan pesta penuh kebahagiaan. Berdasarkan sifatnya ini, hajatan dibedakan menjadi beberapa jenis.

  1. Hajatan nan bersifat syukuran atau berbagi kebahagiaan. Hajatan jenis ini misalnya syukuran atas kelahiran, sunat atau khitan, kelulusan, pernikahan , berhasil mendapat pekerjaan, berhasil naik pangkat, syukuran naik haji, syukuran rumah baru, syukuran sembuh dari penyakit, dan sebagainya.
  1. Hajatan nan bersifat keprihatinan atas suatu musibah. Hajatan jenis ini sifatnya sedih, misalnya keprihatinan atas meninggalnya salah seorang sanak keluarga, keprihatinan atas bala alam nan memakan korban banyak orang, keprihatinan atas perang, dan sebagainya. Tujuan hajatan ini ialah mendaraskan doa bersama-sama agar bala atau musibah nan terjadi segera berlalu, dan bagi mereka nan ditinggalkan keluarganya dapat mendapat kekuatan.
  1. Hajatan nan bersifat peringatan. Hajatan jenis ini biasanya memeringati sesuatu nan sudah terjadi. Peringatan ini dapat bersifat peringatan atas musibah atau peringatan atas momen nan membahagiakan. Misalnya peringatan satu tahun meninggalnya salah satu sanak keluarga, peringatan 2 tahun naik haji, peringatan 5 tahun sebuah usaha dibangun, peringatan pesta emas perkawinan, dan sebagainya.
  1. Hajatan berdasarkan siklus kehidupan. Di awal telah dikatakan bahwa setiap tahapan dalam siklus hayati manusia merupakan suatu termin nan unik. Oleh karenanya hampir semua kebudayaan di global mengabadikan tahapan-tahapan kehidupan ini dalam sebuah hajatan. Hajatan-hajatan tersebut berupa:


Hajatan Kelahiran

Setiap keluarga nan baru saja mendapatkan buah hati, tentunya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terdekat mereka dalam sebuah hajatan penuh syukur. Hajatan kelulusan atau juga keberhasilan dan pencapaian-pencapaian lain dalam hidup. Setiap pencapaian atau keberhasilan nan diraih seseorang laik buat dirayakan. Merayakan kebahagiaan ini tentunya akan afdol ketika dilakukan bersama-sama orang-orang terdekat dengan menggelar hajatan.



Hajatan Pernikahan

Pernikahan juga merupakan hal lain nan patut disyukuri. Mempelai nan berbahagia ingin berbagi kebahagiaan itu dengan sebanyak-banyaknya orang, buat mengabarkan betapa ajaibnya indahnya cinta mereka. Hajatan pernikahan ini biasanya merupakan hajatan terbesar nan diselenggarakan dalam siklus kehidupan manusia.



Hajatan Kematian

Kematian merupakan hal nan tidak dapat dielakkan, cepat atau lambat semua orang akan mengalaminya. Kematian merupakan akhir kehidupan seseorang, meski sebagian bilang bahwa kematian justru merupakan awal dari kehidupan selanjutnya. Namun demikian, kematian ialah hal nan tragis dan menyedihkan.

Hajatan atas sebuah kematian perlu digelar buat mendoakan arwah nan meninggal agar diterima di sisi Tuhan YME, dan juga buat memberi kekuatan bagi keluarga nan ditinggalkan. Dan semua ini membutuhkan dukungan doa dari banyak orang, sebab itulah hajatan akan sebuah kematian diselenggarakan.



Format Surat Undangan Hajatan

Memersiapkan sebuah hajatan tentunya tak dapat dilakukan dalam waktu satu atau dua hari. Bukan saja loka dan konsumsi nan harus dipersiapkan, kadang juga pembawa acara dan pengisi acara harus dipersiapkan dengan matang. Namun nan tidak boleh dilupakan ialah undangan.

Apabila Anda memperhatikan beberapa contoh surat undangan hajatan, pada dasarnya semua memiliki pola nan sama meski jenis dan tujuan hajatan berbeda-beda.

Format surat undangan hajatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:



1. Kepala Surat

Kepala surat atau biasa disebut kop surat tak sine qua non pada surat undangan hajatan nan bersifat personal. Kecuali itu merupakan hajatan nan diselenggarakan sebuah instansi atau organisasi. Apabila penyelenggara ialah instansi atau organisasi, maka kop surat ialah informasi seputar forum terkait meliputi nama, logo, alamat, dan nomor telepon.



2. Judul Hajatan

Pada bagian judul surat ini Anda perlu menuliskan judul hajatan tersebut. Misalnya Undangan Syukuran Sunatan, Undangan Peringatan 1000 hari Meninggalnya Bapak XXX, dan sebagainya. Tujuan judul ini memudahkan penerima undangan mengetahui secara langsung apa isi udangan tersebut.



3. Kepada YTH

Bagian ini merupakan loka menuliskan nama tamu nan diharapkan datang ke acara hajatan tersebut. Biasanya selain menyebutkan nama tamu, juga disebutkan posisi/jabatan orang nan bersangkutan, dan juga lokasi di mana orang tersebut berada.

Misal:

Kepada YTH
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Ketua RT
di Kampung Suka Maju



4. Pembuka

Kalimat pembuka surat undangan hajatan biasanya pertama-tama mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas limpahan anugerah kesehatan nan diberikan sehingga mampu menyelenggarakan sebuah hajatan.

Contoh:

Ass Wr Wb,
Puji Syukur kehadirat Allah SWT bahwa atas segala limpahan anugerah-Nya, kita semua masih diberi kesehatan dan kesejahteraan hingga hari ini.



5. Isi undangan

Isi undangan ini secara ringkas memberikan informasi tentang apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, tentang sebuah hajatan. Biasanya formatnya seperti berikut ini:
Nama acara :
Tanggal/Jam :
Tempat :
Keperluan :



6. Penutup

Bagian epilog ini pada dasarnya mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca undangan, dan mengharapkan kehadirannya pada hajatan tersebut. Kemudian jangan lupa bubuhi tanda tangan dan nama terang dari pihak penyelenggara.



7. NB

Ada kalanya sebuah undangan hajatan mencantumkan NB sebagai keterangan tambahan. Misalnya meminta tamu undangan membawa undangan tersebut buat ditukar dengan souvenir, pihak penyelenggara hajatan tak menerima sumbangan dalam bentuk barang, dan sebagainya.

Mengenal jenis dan contoh surat undangan hajatan ini krusial diketahui oleh semua orang dalam kehidupan bermasyarakat. Karena ada kalanya kita semua akan menyelenggarakan hajatan.

Tentunya skala besar kecilnya hajatan ini tergantung dari kemampuan finansial masing-masing orang, dan tak semua peristiwa dalam hayati juga perlu diperingati dengan sebuah hajatan. Namun bagaimanapun akan tiba waktunya bagi kita buat menjadi tuan rumah atas sebuah hajatan.

Segala informasi nan Anda perlu tahu tentang mekanisme penyelenggaraan hajatan, sebaiknya dikumpulkan dan dipelajari. Mungkin dapat bertanya kepada para sesepuh masyarakat nan telah cukup berpengalaman menyelenggarakan hajatan, atau juga kepada saudara dekat.

Dan salah satu hal krusial nan tak boleh dilupakan ialah mengenal jenis dan contoh surat undangan hajatan. Karena undangan secara tertulis, bukan sekadar ajakan secara lisan, merupakan bentuk penghargaan kita terhadap setiap tamu.