Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular



Penyakit Menular

Penyakit nan ditularkan dari penderita sebab terjadinya infeksi virus, bakteri atau parasit. Itu sebabnya penyakit menular ini biasanya disebut dengan penyakit infeksi. Cara penularannya dapat melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta loka makan atau minum bekas penderita nan kurang higienis saat dicuci, interaksi sexual dan lain-lain.

Jenis Penyakit Menular antara lain :
• Flu/Influenza
• TBC
• Hepatitis A
• Hepatitis B
• Hepatitis C
• Thypoid/Types
• HIV/AIDS
• Cacar air
• Lepra
• Kudis
• Tetanus
• Campak
• Malaria
• Polio
• Demam Berdarah



Penyakit Tidak Menular

Penyakit jenis ini tak bisa ditularkan dari penderita kepada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi nan penyebabnya bukan mikroorganisme. Biasanya penyakit ini terjadi sebab pola hayati nan kurang sehat seperti merokok, turunan/bawaan, stigma fisik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan.

Jenis Penyakit Tidak Menular antara lain :
• Hipertensi
• Diabetes
• Obesitas
• Osteoporosis
• Depresi
• Keracunan makanan/minuman
• Sariawan
• Rematik

Memelihara kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hayati sehat menjadi kunci primer buat menjaga kesehatan. Berikut tips buat hayati sehat, agar terhindar dari penyakit menular dan tak menular:
Menjaga kebersihan lingkungan. Sampah, kotoran nan menumpuk, drainase nan kotor serta ventilasi/lubang buat pertukaran udara di dalam rumah nan jelek dapat menjadi karena timbulnya penyakit. Lingkungan nan sehat bisa mencegah penularan penyakit.

Cuci tangan dengan sabun. Biasakanlah buat mencuci tangan sebelum melakukan aktivvitas lain, seperti saat mau makan. Tangan menjadi media mediator kuman maupun mikroorganisme nan lain. Saat kita tanpa sengaja memgang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit dengan mudah tertular.

Olahraga nan teratur dan istirahat nan cukup. Membiasakan diri buat melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat nan cukup mendukung tubuh agar tetap bugar. Pola makan nan seimbang.
Perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan nan sehat. Hindari makanan nan beresiko terhadap kesehatan seperti minuman bersoda, makanan ringan/snack nan banyak mengandung MSG dan sebagainya.

Pola hayati nan sehat. Nikmati hayati dengan selalu berpikir positif. Mulai melakukan pendekatan terhadap agama serta tak melakukan pergaulan bebas. Setialah pada satu pasangan Anda.

Pemberian imunisasi. Sejak BALITA diberikan imunisasi lengkap buat mencegah penularan penyakit. Perkuat daya tahan tubuh dengan makan makanan nan bergizi dan pola hayati nan sehat sebab umumnya penyakit menular menyerang sistem kekbalan tubuh. Artinya, walaupun telah diimunisasi, saat badan lemah dapat saja tertular.



Penyakit Kulit Menular

Selain penyakit menular dan tak menular nan disebutkan di atas, ada juga penyakit menular nan muncul dari dalam atau permukaan kulit. Penyakit ini tentu dinamakan dengan penyakit kulit menular. Berikut ialah penyakit kulit menular nan perlu diwaspadai.

1. Infeksi Kuman

Penyakit kulit nan terjadi dampak adanya infeksi kuman nan memengaruhi kestabilan kulit sering terjadi pada kulit bayi. Penyakit ini sering disebut dengan pioderma, yakni sebuah penyakit kulit nan disebabkan oleh bakteri gram positif dengan penyebab kebersihan nan kurang terjaga, menurunnya daya tahan tubuh, kekurangan gizi, adanya penyakit kulit lain, dan konservasi kulit nan terganggu.

2. Impetigo

Impetigo merupakan infeksi kulit dampak bakteri nan hanya terjadi pada lapisan kulit jangat. Penyakit ini biasanya muncul tanpa disertai gejala infeksi pada tubuh seperti halnya demam, neyri, lemah, lesu, dan gejala lainnya. Kulit penderita impetigo akan melepuh, bergelembung dengan isi cairan dan mudag menular pada anak atau bayi nan lain.

Impetigo sendiri terdiri atas dua macam, yakni impetigo krustosa nan merupakan kelainan pada sekitar lubang hidung dan mulut dengan ciri-ciri merah pada kulit, lepuh dan cepat pecah serta meninggalkan bekas luka nan tebal dan berwarna kekuning-kuningan.

Sementara itu, impetigo nan kedua ialah cacar api, yakni penyakit nan biasanya muncul pada bagian ketiak, dada, dan punggung. Cacar barah ini ditandai oleh rona kulit nan kemerahan, adanya gelembung-gelembung berisi nanah nan mudah pecah, dan sangat mudah menular dari bagian tubuh nan satu ke bagian tubuh nan lain. Kelainan ini dapat menimbulkan infeksi nan serius apabila tak segera ditangani.

3. Folikulitis

Jenis infeksi nan ketiga ialah folikulitis, yakni infeksi kuman nan mengenai folikel rambut sehingga membentuk bintik kecil padat dan bernanah nan berwarna kemerahan dengan rambut di tengahnya. Penyakit ini sering ditemukan pada bagian tungkai bawah.

4. Furunkel atau Bisul

Jenis infeksi selanjutnya ialah Furunkel atau bisul, yakni peradangan nan terjadi pada folikel dan meluas ke jaringan sekeliling folikel rambut tersebut. penyakit ini memiliki ciri-ciri benjolan kemerahan pada kulit nan terlihat dengan mata pada bagian tengahnya dan bisa melunak menjadi abses. Kelainan seperti ini biasanya muncul pada bagian nan sering mengalami gesekan serta banyak mengeluarkan keringat, seperti ketiak, bokong, leher, dada, dan paha. Keluhan lain pada furunkel ini biasanya meliputi rasa nyeri, terutama bila muncul di daerah nan keras seperti hidung dan telinga bagian luar.

5. Abses Multiple Kelenjar Keringat

Infeksi ini merupakan infeksi nan terjadi pada kelenjar keringat dengan faktor nan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh nan menurun dan banyaknya keringat nan keluar. Kelainan seperti ini ditandai dengan bejolan di beberapa bagian tubuh nan banyak mengeluarkan keringat, seperti bagian dada, punggung atas, kepala bagian belakang, bokong, ketiak, dan lain sebagainya.

6. Erisipelas dan Selulitis

Penyakit ini merupakan infeksi kulit nan secara generik didahului oleh luka atau trauma, baik nan konkret maupun bersifat mikroskopis. Infeksi nan terjadi pada bayi biasanya muncul di daerah pusar dengan ciri-ciri kulit nan terlihat kemerahan berbetas jelas, demam, dan mengalami lesu. Sementara itu, selulitis merupakan penyebaran nan meluas dari radang tersebut sampai ke jaringan di bawah kulit.

7. Staphyloccocal Scalded Skin Syndrome

Kelainan ini merupakan infeksi nan disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus galur eksklusif dengan gejala berupa epidermolisis nan disertai demam tinggi, infeksi pada saluran pernapsan bagian atas, dan kelainan ini timbul berupa eritema mendadak pada muka, leher, ketiak, telapak tangan, telapak kaki lipatan paha, sampai akhirnya menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 2 sampai 3 malam.

Berdasarkan klarifikasi di atas, tentu Anda akan menjadi lebih waspada terhadap berbagai penyakit, baik penyakit menular atau pun penyakit nan tak menular. Untuk menghindari berbagai penyakit tersebut, selalu jaga kebersihan lingkungan dan tubuh Anda sekeluarga serta senantiasa melakukan inspeksi jika ada gejala kondisi tubuh nan tak lazim.