2. Fabio Cannavaro Kapten Timnas Italia

2. Fabio Cannavaro Kapten Timnas Italia

Kapten tim sepak bola ialah pemain nan memiliki kepemimpinan nan paling tinggi di antara pemain-pemain lain di tim. Hal itu diperlukan sebab seorang captain akan menjadi panutan setiap pemain, staf ,dan fans nan mendukung tim.

Dia menanggung tanggung jawab besar di pundaknya sebab setiap ada permasalah di tim, maka dialah nan akan menjadi penengah dan pemberi solosusi. Pada waktu latihan, dia harus hadir pada waktu awal atau pertama kali sebab pemain lain akan meniru kedisiplinan nan dia lakukan.

Kapten tim sepak bola akan menjadi jagoan bagi instruktur sebab dia akan mengatur taktik di tengah-tengah permainan. Bahkan menurut catatan, banyak instruktur berhasil global berawal dari jabatan captain tim, di antaranya Carlos Dunga, Antonio Conte, Didier Deschams, Diego Simeone, dan lainnya.



Mengenai Kapten Tim Sepak Bola

Kapten dari sebuah tim bisa Anda temukan lewat gelang nan dipasangnya di bagian bahu, biasanya berwarna cerah misalnya kuning, putih, dan orange. Kebanyakan captain sebuah tim ialah pemain nan berusia tua dan berpengalaman serta memiliki wibawa nan tinggi. Namun, terkadang banyak juga pemain muda terkenal global nan menjabat tugas krusial ini seperti Lionel Messi, C. Ronaldo, dan C. Fabregas.

Kapten tim biasanya akan menjadi perwakilan saat pemilihan loka pada pelemparan koin oleh wasit. Di juga akan menjadi perantara primer bagi wasit ketika ada sesuatu nan bermasalah pada tim nan dibelanya, misalnya pemain-pemain timnya terlalu kasar bermain.

Captain memiliki tugas krusial lainnya yaitu sebagai pendorong semangat tim agar memenangkan sebuah pertandingan. Bila dia lemah semangat, maka pemain lainnya akan lebih tak bersemangat.

Nah, tentu Anda masih ingat aksi Steven Gerrard saat final Perserikatan Champions. Ketika itu, Liverpool tertinggal 3 gol dari Milan. Namun berkat peranan captain Gerrard dalam memompa semangat timnya, akhirnya Liverpool dapat meraih Piala nan paling bergengsi di Eropa tersebut.

Salah satu kehormatan nan diperoleh seorang kapten tim sepak bola ialah dialah nan pertama kali mengangkat piala kemenangan nan diraih, contohnya saat John Terry di final Perserikatan Champions terbaru. Walaupun dia tak bermain sebab terakumulasi kartu kuning, namun tetap dialah nan pertama kali mengangkat piala bergengsi tersebut.

Captain klub sepak bola ialah pemain nan paling dicintai oleh fans klub nan dibelanya. Para fans niscaya menginginkan tanda tangan darinya sebagai bentuk kehormatan. Kaos nomor punggungnya juga niscaya akan menjadi salah satu kaos nan diburu fans.



Kapten Tim Nasional Tersukses1 Dasa warsa Terakhir

Banyak captain tim nasional berhasil membawa tim nan dibelanya menjadi nan terbaik dengan meraih tropi piala dunia. Namun, kali ini kami akan memberikan captain tim nasional tersukses dalam 1 dasa warsa pada perhelatan 2 piala global terakhir.

Dia memiliki nama lengkap Iker Casillas Fernández. Cassilas dilahirkan 31 tahun nan lalu di Móstoles sebuah daerah kecil di negeri Matador. Keluarga Cassilas tak ada background atlet apalagi pemain sepak bola terkenal. Ayahnya ialah pegawai negeri sipil dan ibunya berprofesi sebagai penata rambut.

Dia mulai bermain buat akademi Real Madrid pada usia 9 tahun. Mulai saat itulah, potensi dari remaja ganteng ini terlihat dan sudah menjadi pembicaraan media lokal. Pada usia 16 tahun, dia sudah dipanggil buat memperkuat tim senior. Bayangkan, di usia nan masih muda Cassilas sudah mendapatkan posisi di tim terbaik global walaupun sebagai anggota tim cadangan. Ini merupakan prestasi besar bagi dirinya.

Pada musim 1998, dia sudah mendapatkan posisi tim primer sebagai penjaga gawang kedua. Pada musin ini, Cassilas sudah banyak menjadi starting line up . Nah, baru pada musim perserikatan Spanyol tahun berikutnya, Cassilas mendapatkan posisi penjaga gawang utama.

Permainan Cassilas nan memakau di Real Madrid membuat instruktur tim nasional Spanyol U-19 menjadikannya punggawa krusial pada Piala Global U-19 tahun1999. Iker Cassilas membuktikan ketangguhannya menjaga gawang negeri Matador nan akhirnya memenagi piala bergengsi ini.

Publik global mulai memperhatikan skill penjaga gawang ini ketika mengantarkan Los Galaticos meraih Piala Perserikatan Champions. Ketika itu, Cassilas masih berusia 19 tahun. Perjanan karier Iker Cassilas di Real Madrid berjalan mulus dan dia juga memberikan kontribusi besar atas kemenangan Real Madrid di perserikatan Spanyol, piala liga, Perserikatan Champions, dan kompetisi lainnya.

Dengan performanya nan sangat gemilang selama beberapa tahun, dia kemudian menjadi vice- kapten mendapingi Raul Gonzales di Real Madrid. Ini ialah pertanda bahwa Cassilas sudah menjadi pemain kunci bagi Los Galaticos.

Setelah Raul Gonzalez meninggalkan Real Madrid, maka captain primer dipegang Iker Cassilas sampai sekarang. Selama kiprahnya di Real Madrid, dia meraih 5 piala La Liga, 1 Copa del Rey, 3 Supercopa Spanyol, 2 Perserikatan Champions, 1 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Interkontinental.

Prestasi terbaik kiper ganteng ini ialah meraih Piala Eropa pada 2008 dan Piala Global tahun 2010. Iker Cassilas pada 2 perhelatan akbar ketika itu menjabat sebagai kapten timnas Spanyol. Cassilas menjadi pemain dengan penampilan terbanyak bagi timnas Spanyol dengan 128 penampilan dan hanya kebobolan 76 gol. Prestasi ini membuat dia pantas digelari captain timnas terbaik global dalam 1dekade terakhir.



2. Fabio Cannavaro Kapten Timnas Italia

Fabio Cannavaro merupakan kapten tim nasional Italia saat menjuarai Piala Global 2006. Di dilahirkan pada tanggal 13 September 1973 di kota Naples Italia. Cannavaro memiliki ibu nan bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan ayahnya bekerja sebagai pegawai bank. Ayah Cannavaro merupakan pemain sepak bola buat klub Provinsi Giugliano.

Cannavaro mengawali karier sepak bolanya di sebuah klub sepak bola di Bagnoli. Potensi bermain bola Cannavaro itu diminati seorang scout dari tim Napoli. Napoli pada waktu itu sedang dalam masa jaya dengan memiliki pemain bintang seperti Diego Maradona.

Maradona merupakan pemain idola Cannavaro semenjak dari kecil. Tidak lama berselang, dia direkrut oleh Napoli sebgai pemain muda. Selain itu, dia bekerja menjadi anak gawang buat klub Napoli. Dia mendapatkan perhatian media lokal dalam sesi latihan pra musim perserikatan Italia sebab sukses menghentikan giringan Maradona dengan sliding kakinya nan tepat.

Dengan donasi idolanya itu, Cannavaro mendapatkan posisi di Napoli. Cannavaro akhirnya dapat menembus tim primer pada 1993 pada saat pertandingan besar antara Napoli lawan Juventus nan merupakan penampilan perdananya di Perserikatan Seri A Italia.

Cannavaro akhirnya dijual oleh Napoli sebab klub ini mengalami krisis finansial pada 1995. Satu tahun di Parma, Fabio Cannavaro sukses mengantarkan Parma menjuarai Piala Copa Italia dan mengantarkan tim ini menjadi kampiun Eropa dengan meraih Piala UEFA. Di tahun ini juga, Cannavaro meraih gelar pemain bertahan terbaik Seri A.

Di klub ini dia berjumpa dengan G. Buffon dan L. Thuram nan menjadi duetnya dalam pertahanan nan terkenal. Baru pada 1997, Cannavaro dipanggil instruktur timnas Italia buat masuk tim inti.

Prestasi Cannavaro nan semakin mengkilat membuat beberapa klub besar Eropa tertarik. Akhirnya pada 2002, Massimo Moratti, bos Inter Milan, merogoh koceknya sebesar 23 juta pounsterling buat mendaratkan Cannavaro di kota Milan.

Performa dia di tim Inter Milan tidaklah begitu spesial. Dia tak sukses memberikan 1 gelar pun kepada tim Milan itu. Akhirnya dia dijual ke klub Juventus dengan harga 10 juta poundsterling. Di klub ini dia berjumpa kembali dengan teman lamanya di Parma, yaitu G. Buffon dan L. Thuram. Ketiga pemain itu dengan dibantu P. Montero, C. Ferrara dan G. Zambrota membentuk pertahan terkuat di Seri A.

Juventus mengalami degradasi ke Seri B sebab kasus mafia wasit. Dia akhirnya berlabuh ke stadium Santiago Bernebau bersama dengan F. Capello buat memperkuat tim terbaik global Real Madrid. Di Real Madrid, performa Cannavaro semakin memukau dengan mengantarkan Los Galaticos meraih kampiun La Perserikatan tahun 2006 dan 2007, serta Piala Supercopa Spanyol 2008.

Prestasi nan paling membanggakan Fabio Cannavaro ialah pada saat dia merengkuh piala Global 2006 bersama timnas Italia. Saat itu, dia menjabat sebagai kapten timnas. Cannavaro mencatatkan rekor penampilan terbanyak sepanjang sejarah timnas Italia dengan membukukan 136 penampilan.

Itulah 2 kapten timnas peraih piala global terakhir kali. Selain prestasinya nan mentereng di timnas, mereka pun memiliki berbagai prestasi gemilang bersama klub terkenal di dunia.