Ciri-ciri HIV pada Anak

Ciri-ciri HIV pada Anak

Sebelum kita membahas tentang ciri-ciri HIV , ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa HIV itu dan bagaimana tanda-tanda atau gejala orang nan terkena atau tertular HIV? HIV itu singkatan dari Human Immunideficiency Virus, yaitu virus penyebab penyakit AIDS nan menyerah sel darah putih di dalam tubuh penderita sehingga merusak sistem kekebalan tubuh si penderita.

Dengan rusaknya sisitem kekebalan tubuh maka penderita nan sudah terserang virus HIV ini akan sangat mudah terjangkit berbagai macam penyakit dari penyakit berat hingga penyakit nan ringan. Virus HIV ini jika dibiarkan berlanjut tanpa penanggulangan dini maka akan dengan cepat berkembang dan menjadi penyakit AIDS nan sangat mematikan dan belum ada obatnya. Untuk itulah ciri-ciri HIV ini sangat krusial buat diketahui oleh masyarakat agar semakin dini mengetahuinya maka akan semakin dini pula penanganannya.



Ciri-ciri HIV pada Orang Dewasa
  1. Orang dewasa nan terserang virus HIV akan memiliki ciri-ciri HIV, yaitu 10 persen dari berat badannya akan turun dengan drastisnya tanpa diketahui penyebab pastinya. Penurunan berat badan ini akan berlangsung terus menerus dari bulan ke bulan. Satu-satunya cara buat mengetahui apakah ini termasuk ciri-ciri HIV, harus dengan inspeksi darah lengkap.
  1. Penderita nan terkena virus HIV akan mengalami ciri-ciri HIV seperti diare nan terus menerus hingga lebih dari satu bulan. Diare nan terus menerus seperti ini akan sangat berbahaya dan dapat langsung membawa pada kematian jika tubuh sampai mengalami kehilangan cairan tubuh atau kekurangan cairan.
  1. Penderita juga mengalami ciri-ciri HIV seperti demam nan berlangsung terus menerus selama lebih dari satu bulan baik nan kontinu maupun demam nan datang dan pergi.


Ciri-ciri HIV nan Sudah Berubah Menjadi AIDS pada Orang Dewasa
  1. Penderita nan memiliki ciri-ciri HIV awal tadi mulai mengalami batuk kering nan tak sembuh-sembuh selama berbulan-bulan maka ini menandakan bahwa virus HIV itu telah mulai berubah menjadi penyakit menjadi AIDS. Dan ini berarti bahwa penyakit itu sudah mulai parah.
  1. Timbulnya gatal-gatal pada seluruh permukaan kulit penderita juga merupakan ciri-ciri HIV nan sudah mulai berubah menjadi penyakit AIDS.
  1. Ciri-ciri HIV berikutnya nan sudah berubah menjadi penyakit AIDS ialah munculnya gejala seperti penyakit cacar air nan disebut herpes zoster nan tak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama.
  1. Munculnya candidiasis berwarna putih pada mulut, lidah, dan tenggorokkan. Ciri-ciri HIV nan satu ini sering disamakan dengan sariawan sehingga penderita biasanya tak menganggap berbahaya. Padahal ini ialah ciri-ciri HIV nan sudah mulai masuk pada termin sangat berbahaya.
  1. Terjadinya pembengkakan kelenjar di leher, di ketiak, atau selangkangan dengan atau tanpa infeksi aktif.

Dari lima tanda-tanda nan sudah diuraikan di atas, jika terjadi dua saja di antaranya merupakan ciri-ciri HIV awal nan sudah masuk dalam termin bahwa penderita tersebut sudah mulai terkena AIDS. Harus segera dilakukan tindakan nan intensif agar penderita tak sampai masuk pada kondisi kritis, asa hayati semakin kecil.



Ciri-ciri HIV pada Anak

Ciri-ciri HIV pada anak memiliki gejala nan lain lagi seperti:

  1. Pertumbuhan menjadi lambat dan berat badan kurang.
  1. Diare selama 14 hari terus menerus dan tak berhenti.
  1. Demam nan menyerang lebih dari satu bulan juga merupakan ciri-ciri HIV nan menyerang pada anak-anak.
  1. Batuk nan tak sembuh-sembuh dan terus menerus. Sudah diobati pun tak menunjukkan bahwa batuk berkurang.
  1. Infeksi pada telinga, tenggorokkan dan infeksi lainnya nan menyerang pada tubuh anak merupakan ciri-ciri HIV nan harus segera diwaspadai.
  1. Gatal-gatal di seluruh permukaan kulit.
  1. Pembengkakkan kelenjar di ketiak, selangkangan dan leher.
  1. Candidiasis seperti sariawan nan tumbuh di dalam mulut, lidah dan tenggorokkan.

Ciri-ciri HIV ini harus segera disosialisasikan di dalam masyarakat mengingat mulai tingginya angka penyebaran HIV dan AIDS di masyarakat akhir-akhir ini. HIV atau AIDS tersebut tak saja menyerang orang dewasa nan rentan akan penyakit ini, namun sudah menyerang banyak anak-anak nan merupakan generasi penerus bangsa.



Ciri-ciri HIV - Tahapan dalam Jangka Waktu

Selain mengetahui ciri-ciri HIV, kita juga harus mengetahui gejala-gejala nan timbul. Penyakit HIV bukan penyakit nan langsung bereaksi begitu seseorang terkena. Namun, ada proses nan cukup lama dan nyaris tak diketahui jika kita tak mengenali secara niscaya ciri-ciri HIV tersebut.

Masa setelah tertular yaitu tiga bulan pertama nyaris tak menunjukkan ciri-ciri HIV sama sekali. Malah pada awalnya ciri-ciri HIV nan timbul mirip dengan ciri-ciri penyakit ringan nan biasanya sering terjadi seperti flu, diare, dan sariawan. Bahkan ada nan tiga bulan pertama ini sama sekali tak mengalami ciri-ciri HIV nan menunjukkan bahwa seseorang itu telah tertular.

Masa lima sampai tujuh bulan. Masa ini penderita mulai merasa bahwa penyakitnya mengalami keanehan sebab tak kunjung sembuh. Bahkan setelah dilakukan cek darah pun dan telah diketahui bahwa si penderita memang terserang virus HIV tetap saja ciri-ciri HIV ada nan sama sekali tak menunjukkan dirinya. Itu dikarenakan tubuh belum melakukan dan membentuk perlawanan spesifik terhadap agresi virus HIV tersebut.

Kadang kala ketika daya tahan tubuh si penderita masih bagus, ciri-ciri HIV sama sekali tak kelihatan dan baru kelihatan ketika keadaan sudah sangat parah.

Masa kronis pun akan menjadi tahapan selanjutnya. Masa kronis ialah masa-masa saat ciri-ciri HIV nan keluar bukan hanya sekadar menunjukkan bahwa penderita terserang virus HIV namun sudah menjadi penyakit AIDS. Seseorang nan sudah memasuki masa kronis hanya akan bertahan hayati antara enam bulan hingga dua tahun.

Bisa bertahan lebih lama lagi hidupnya jika terjadi keajaiban nan diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Ciri-ciri HIV lainnya nan dapat kita jadikan patokan bahwa seorang penderita sudah terkena penyakit AIDS adalah:

  1. Saluran pernapasan nan mulai terganggu. Penderita akan sering mengalami sesak napas dan bernapasnya pendek-pendek. Ciri-ciri HIV nan satu ini akan disertai dengan pneumonia, demam, batuk dan nyeri pada bagian dada.
  1. Ciri-ciri HIV berikutnya yaitu saluran pencernaan akan ikut terganggu nan ditandai dengan hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah nan hebat. penyakit ini juga disertai tumbuhnya jamur seperti sariawan pada rongga mulut dan tenggorokkan serta mulai mengalami diare nan kronis.
  1. Berat badan nan turun hingga 10 persen di bawah angka berat badan normal juga menjadi ciri-ciri HIV nan patut di waspadai. Penurunan berat badan ini disebabkan gangguan penyerapan makanan di dalam tubuh nan disebabkan oleh kerja virus HIV. Kondisi ini juga disertai dengan tubuh nan sering merasa lemah dan tidak bertenaga.
  1. Sistem syaraf pada tubuh juga akan mengalami gangguan dampak penyebaran virus HIV ini. Daya ingat berkurang, sakit kepala nan terus menerus, sering tampak kebingungan dan respon mobilitas tubuh melambat juga merupakan salah satu dari sekian banyak ciri-ciri HIV. Syaraf-syaraf pada telapak tangan dan kaki akan sering merasa kesemutan dan nyeri.
  1. Dengan semakin berkembangnya virus HIV di dalam tubuh maka penderita akan mengalami agresi virus cacar air atau herpes simplex bahkan juga cacar barah atau herpes zoste r. Selain itu ciri-ciri HIV lainnya ialah penderita akan mengalami berbagai macam penyakit kulit, infeksi jaringan rambut dan kulit, kulit menjadi kering dan bersisik.
  1. Saluran kemih dan reproduksi pada wanita juga akan mengalami gangguan. Ciri-ciri HIV pada penderita wanita ditandai dengan munculnya jamur pada vagina, luka pada saluran kemih, dan menderita penyakit syphilis. Penderita wanita ini juga akan mengalami haid nan tak teratur dan peradangan rongga pada tulang.

Dengan mengetahui ciri-ciri HIV ini diharapkan semua lapisan masyarakat menjadi lebih waspada dan membantu jika menemukan orang di sekitar kita mengalami ciri-ciri HIV seperti nan telah dijabarkan di atas.