Jawa Pos Edisi Surabaya

Jawa Pos Edisi Surabaya

Koran telah menjadi bagian dari kebutuhan manusia terhadap informasi, berita, dan gaya hidup. Tak lengkap rasanya di pagi hari atau pada waktu kosong tak dimanfaatkan buat membaca koran. Mulai dari berita, gaya hidup, tips, iklan, hingga informasi ringan semua ada dalam koran. Tak heran jika koran selalu diterbitkan setiap harinya oleh berbagai surat kabar di Indonesia, salah satunya ialah Jawa pos.

Bisa jadi Anda ialah salah satu pelanggan surat kabar nan terkenal ini. Berbagai informasi taraf lokal hingga nasional dapat dinikmati dengan harganya nan terjangkau. Surat kabar Jawa Pos memberikan berbagai informasi nan krusial bukan hanya kaum dewasa, melainkan juga remaja, ibu rumah tangga, hingga para pengusaha nan ingin mengiklankan produknya.

Jawapos merupakan surat kabar harian nan berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Surat kabar ini ialah harian terbesar di Jawa Timur dan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasinya menyebar ke seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah serta Yogyakarta. Surat kabar ini mengklaim sebagai "Harian Nasional nan Terbit di Surabaya".

Keunggulan dari Koran Jawa Pos ini ialah berbahasa nan mudah dicerna oleh para pembaca dari semua strata pendidikan. Berbagai topik menarik dari headline hingga rubrik olahraga ditunggu-tunggu oleh para pelanggannya di setiap pagi.



Sejarah Jawa Pos

Pada 1 Juli 1949, The Chung Shen mendirikan Jawa Pos dengan nama Djawa Post . Waktu itu, ia bekerja sebagai pegawai bagian iklan di sebuah bioskop di Surabaya. The Chung Shen setiap hari bekerja memasang iklan bioskop di surat kabar. Hal inilah nan membuatnya tertarik buat membuat surat kabar. Setelah berhasil mendirikan Jawa Pos , ia juga mendirikan koran berbahasa Mandarin dan Belanda.

Bisnisnya di bidang surat kabar tak berjalan mulus seperti nan dibayangkan. Pada akhir 1970-an, pendapatan Jawa Pos menurun tajam. Oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar pada 1982, sedangkan koran-koran lain miliknya sudah bangkrut. Saat The Chung Shen berusia 80 tahun, ia memutuskan menjual Jawa Pos sebab merasa sudah tak mampu mengurus perusahaannya. Sementara itu, ketiga anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.

Orang nan mengambil alih Jawa Pos ialah Eric FH Samola (waktu itu ia menjabat Dirut PT Grafiti Pers, penerbit majalah Tempo ). Surat kabar ini diambil alih pada 1982 dan dipimpin oleh Dahlan Iskan, nan sebelumnya menjabat Kepala Biro Tempo di Surabaya. Pada 2000, Eric Samola meninggal dunia.

Dahlan Iskan ialah orang nan mampu membawa Surat kabar Jawa Pos kembali bergeliat. Dalam waktu 5 tahun, ia sukses menjadikan surat kabar ini maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan oplah sebanyak 300.000 eksemplar. Beberapa tahun kemudian, dibentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia. Jaringan ini memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, majalah, dan 40 jaringan percetakan di Indonesia.



Graha Pena dan Jawa Pos Grup

Graha Pena merupakan sebuah gedung berlantai 21 nan berada di Jalan A. Yani Surabaya. Redaksi surat kabar Jawa Pos dan anak perusahaannya berkantor di gedung ini. Gedung ini selesai dibangun pada 1997. Pada 2002, dibangun juga Graha Pena berlantai 10 di Jakarta. Setahun kemudian, Jawa Pos Grup membangun Graha Pena dengan 5 lantai di Semarang. Sekarang, sudah banyak berdiri gedung Graha Pena hampir di seluruh Indonesia.

Selain itu, Surat kabar Jawa Pos membangun pabrik kertas koran kedua dengan kapasitas lebih besar dari pabrik sebelumnya. Pabrik ini bernama PT Adiprima Sura Perinta dan mampu menghasilkan kertas koran 450 ton/hari.

Jawa pos grup sendiri merupakan sebuah perusahaan nan menaungi lebih dari 151 surat kabar baik taraf nasional maupun daerah. Jawa pos ialah salah satu surat kabar dari perusahaan ini. Surat kabar dalam lingkup daerah nan diproduksi oleh perusahaan Jawa Pos Grup ini biasanya berawal dari "Radar", seperti "Radar Solo" dan "Radar Surabaya".

Dari nama perusahaan ini, sebenarnya tak hanya mengeluarkan surat kabar buat daerah-daerah di pulau Jawa saja. Bahkan, surat kabar nan diproduksi meliputi Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Papua, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera, hingga Banten. Selain surat kabar, perusahaan Jawa Pos Group juga menerbitkan berbagai tabloid seperti Tabloid Bunda, Tabloid Nyata, Tabloid Posmo, Tabloid Hikmah, dan sebagainya. ada pula majalah nan hingga saat ini terbit di Surabaya, yaitu Majalah Liberty dan Majalah Mentari.

Setelah berhasil dengan media cetak, perusahaan ini mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, Batam TV, Riau TV, FMTV (Makassar), PTV (Palembang), dan Padjadjaran TV. Pendirian Stasuin televisi ini berawal pada 2002. Tak hanya itu, Jawa Pos Grup menambah stasuin televisi baru pada 2008, yaitu Mahkamah Konstitusi Televisi (MKtv). Stasuin televisi ini berkantor di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta.

JTV merupakan salah satu stasiun televisi partikelir lokal terbesar di Indonesia. Singkatan JTV diambil dari Jawa Pos Media Televisi. Jangkauannya cuku luas, hingga mencakup seluruh daerah di Jawa Timur. Bahkan, dengan menggunakan parabola atau Telkom Vision, masyarakat Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, hingga Australia dapat menikmati acara-acara di JTV.

Selain dalam bentuk koran nan dijual luas di masyarakat, Jawa Pos juga lebih mengembangkan teknologi buat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi melalu Jawa Pos online. Dengan sloganya "Selalu Ada nan Baru", Jawa pos benar-benar menarik perhatian masayarakat dengan warta nan terupdate dan selalu dikupas tuntas.

Dengan predikatnya tersebut, Surat kabar Jawa Pos telah menerima berbagai penghargaan dalam kategori surat kabar mulai dari desain terbaik, Superbrands, Indonesia Best Brand Award, Greatest Brand, hingga Indonesia Most Favorite Youth. Sehingga, jargon "Selalu Ada nan Baru" memang sangat cocok inheren dalam surat kabar nan terkenal ini.



Jawa Pos Edisi Surabaya

Edisi ini beredar di Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik). Jawa Pos Edisi Surabaya terbit dengan beberapa seksi utama.

1. Jawa Pos (utama), berisi warta utama, politik, bisnis dan ekonomi, Jawa Timur, nasional, internasional, dan topik-topik lainnya.

2. Metropolis , menyajikan warta Kota Surabaya dan sekitarnya, Deteksi (halaman buat remaja), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik lainnya.

3. Olahraga , menyajikan berita-berita olahraga, terutama sepak bola, Formula 1, dan MotoGP.

4. DetEksi , menyajikan warta tentang kehidupan remaja (otomotif, style , techno, sampai anime). Uniknya, kru DetEksi ini seluruhnya terdiri atas mahasiswa-mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

Hingga saat ini, Surat kabar Jawapos merupakan surat kabar nan paling diburu di Surabaya. Hal ini disebabkan sebab kepopuleran Surat kabar Jawa Pos dan juga warta nan dimuat sangat menarik. Selain itu, kasus-kasus nan diangkat seputar sekitar daerah Surabaya nan dikupas hingga tuntas. Warta nasionalpun masuk di dalamnya sehingga Surat kabar Jawa Pos selalu menjadi pilihan para pembaca.

Bukan hanya memuat tentang berita, Surat kabar Jawa Pos memiliki berbagai kategori informasi nan lengkap dan menarik buat diikuti. Bahkan, sebagai salah satu surat kabar Indonesia Surat kabar Jawa Pos menyediakan kolom sastra nan berisi cerpen atau puisi setiap seminggu sekali. Padahal, kolom sastra bagi beberapa surat kabar mulai ditinggalkan. Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap karya sastra sehingga cerpen dan puisi-puisi dapat dinikmati oleh masyarakat luas.