Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Bicara tentang pencegahan kanker serviks, tentu saja kita harus tahu terlebih dahulu tentang apa itu kanker serviks, penyebab dan juga gejala nan ditimbulkan. Penyakit nan disebut juga kanker leher rahim ini bisa menyerang wanita di usia berapapun. Karenanya, tindakan pencegahan kanker serviks dan pengobatan di masa-masa stadium awal harus dilakukan agar sel-sel kanker bisa dilumpuhkan dengan cepat.

Meski pada stadium awal jenis kanker ini tak begitu terasa gejalanya, penyakit ini ialah penyakit nan berbahaya dan sudah membunuh banyak wanita. Diperkirakan sebanyak 20 orang wanita di Indonesia meninggal sebab mengidap kanker serviks stadium atas.

Oleh sebab itu, setiap wanita absolut perlu memastikan bahwa mereka terbebas dan sudah melakukan pencegahan penyakit kanker serviks pada diri mereka sendiri dan juga setiap wanita nan mereka sayangi, termasuk anak – anak perempuan nan baru beranjak dewasa.



Apa itu Kanker Serviks?

Kanker serviks ialah sel kanker nan tumbuh pada leher rahim atau serviks nan awalnya hanya merupakan sekelompok sel nan pertumbuhannya tak normal di area tersebut. Karena pertumbuhannya nan tak normal, sel-sel dalam leher rahim tersebut akan berubah dan akhirnya berkembang menjadi kanker.

Pada dasarnya, pencegahan penyakit kanker serviks bisa dilakukan dengan mudah sebab perkembangan sel kankernya nan membutuhkan waktu lama, yakni selama sepuluh hingga dua puluh tahun. Akan tetapi sebab gejala awal tak bisa dirasakan oleh si penderita.

Hal inilah nan terkadang menjadikan penyakit ini berbahaya sebab sebagian besar penderita merasakan gejalanya di stadium lanjut dan saat sel-sel kanker sudah merajalela serta sulit dilumpuhkan.

Itulah mengapa setiap wanita harus menjadi salah satu pendukung program pencegahan penyakit ini, yaitu dengan memeriksakan diri mereka dan juga anak-anak perempuan mereka buat mengetahui apakah ada pertumbuhan sel nan tak normal pada leher rahim.

Pemeriksaan bisa dilakukan dengan skrinning papsmear atau IVA di dokter umum, dokter spesialis kandungan atau puskesmas nan sudah menyediakan peralatan inspeksi kanker serviks. Selain itu, mereka juga harus melakukan pencegahan penyakit kanker serviks dengan senantiasa menjaga kesehatan, makan makanan nan sehat dan menjaga kebersihan badan lingkungan.



Penyebab dan Gejala Kanker Serviks

Penyebab primer penyakit kanker serviks ialah Human Papilloma Virus (HPV). Sebanyak 99,7% penderita kanker serviks terserang virus ini pada area leher rahim dan akhirnya pertumbuhan sel normalnya terganggu nan kemudian berkembang menjadi sel-sel kanker.

Bagi mereka nan tak melakukan pencegahan penyakit kanker serviks sejak stadium awal, maka akan menyebabkan virus HPV berkembang. Sebesar 70% dari seluruh penderita kanker serviks terbukti terserang HPV 17 dan 18. Jika seorang wanita mempunyai daya tahan tubuh baik dan gaya hayati sehat, ia akan terhindah dari kanker serviks meskipun terinfeksi virus HPV 17 dan 18, sebab infeksi dapat sembuh dengan sendirinya.

Namun, tak sedikit juga wanita nan mengidap kanker serviks sebab daya tahan tubuhnya tak cukup kuat menahan infeksi virus tersebut.
Agar anda dapat melakukan pencegahan penyakit kanker serviks secara maksimal, beberapa hal nan perlu anda ketahui yaitu:

  1. Virus HPV bisa menular melalui senggama
  2. Virus HPV juga bisa menular meski bukan melalui senggama, seperti pengunaan toilet generik nan tak bersih, membasuh area kewanitaan dengan air atau tissue nan tak bersih, pemakaian pembalut nan mengandung pemutih dioksin, dan lain sebagainya.
  3. Virus HPV mempunyai imunitas nan cukup tinggi dan bisa bertahan pada suhu nan cukup tinggi.

Selain itu, pencegahan penyakit kanker serviks lebih dini bisa dihindari dengan melakukan hal-hal berikut ini, yaitu:

  1. Tidak menikah di usia nan masih sangat muda ataupun berhubungan seksual di usia dini.
  2. Tidak terlalu sering melahirkan dan dalam jeda nan terlalu dekat.
  3. Tidak merokok dan minum minuman berakohol4. Tidak melakukan free sex atau sering gonta – ganti pasangan seksual sebab resiko penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) akan jauh lebih besar, termasuk infeksi virus HPV dan virus mematikan lainnya.

Dengan mengetahui tentang bagaimana pencegahannya, kita juga perlu mengetahui juga gejala-gejala awalnya, diantaranya:

  1. Pada masa awal leher lahir terinfeksi oleh virus HPV, biasanya seorang wanita tak menyadarinya sebab sedikitpun tak ada keluhan atau gejala sehingga ia dapat tetap menjalani hari – harinya seperti biasa.
  1. Itulah mengapa setiap wanita wajib melakukan inspeksi atau skrining papsmear atau IVA buat mengetahui apakah ia terinfeksi dan apakah ada sel – sel di leher rahim nan tumbuh secara tak normal atau lesi prakanker dan pencegahan penyakit kanker serviks bisa dilakukan dengan efektif.
  1. Jika sudah memasuki stadium lanjut sebab sel kanker sudah merajalela, gejala-gejala nan dirasakan bisa berupa:
  1. Mengalami pendarahan sesaat setelah berhubungan seksual.
  2. Tiba-tiba terjadi pendarahan bukan di waktu semestinya anda datang bulan atau di periode pertengahan.
  3. Keputihan nan tak normal, yaitu keputihan nan dalam jumlah banyak, berwarna kekuningan atau kecoklatan serta berbau tak sedap.
  4. Terasa nyeri di area panggul, sulit buat buang air kecil atau bahkan tak dapat buang air kecil sama sekali
  5. Terasa tak nyaman atau nyeri saat berhubungan seksual.

Jika gejala stadium lanjut sudah dirasakan, maka pencegahan penyakit kanker serviks akan sangat sulit dilakukan. Perawatan dan pengobatan kanker buat stadium lanjut, termasuk kemoterapi harus dilakukan.



Cara Pencegahan Kanker Serviks

Agar penyakit berbahaya ini tak menyerang Anda dan anak perempuan nan sangat Anda sayangi, maka pencegahan kanker serviks absolut dilakukan kapanpun. Berikut beberapa cara nan dapat Anda lakukan;

1. Vaksinasi.

Cara ini bertujuan buat meningkatkan antibody dan memperkuat daya tahan tubuh buat melawan infeksi virus HPV. Vaksinasi dapat dilakukan sebagai pencegahan penyakit kanker serviks mulai pada remaja putrid berusia 10 tahun.

Vaksinasi dilakukan sebanyak 3 kali yaitu, vaksinasi pertama, vaksinasi kedua pada 1 atau 2 bulan berikutnya, dan vaksinasi ke tiga pada 6 bulan berikutnya.

2. Penyaringan/ Deteksi secara Teratur.

Cara ini harus dilakukan bagi wanita nan sudah menikah atau pernah berhubungan seksual agar jika terdeteksi infeksi virus HPV, terdapat lesi pra kanker, ataupun kanker serviks, pengobatan dan pencegahan penyakit kanker serviks secara efektif dapat dilakukan.

3. Skrinning Pap Smear (SPS)

SPS yaitu pencegahan penyakit kanker serviks dengan mengambil sampel sel pada leher rahim dengan alat spesifik nan kemudian digunakan buat diperiksa di dalam laboratorium.

4. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).

Cara ini bisa dilakukan dengan tenaga medis nan sudah terlatih dengan memulaskan cairan asam asetat 3-5% pada area leher rahim. Akan terjadi perubahan rona setelah proses pemulasan dan akan diamati apakah sel serviks dalam keadaan normal atau tidak.



Cara Mengobati Kanker Serviks

Ketika pencegahan kanker serviks tak sukses atau tak sempat dilakukan sebab infeksi virus nan sudah tak dapat diatasi, maka pengobatan ialah jalan nan harus diambil.

Pengobatan kanker serviks di global medis biasanya akan dilakukan sinkron dengan taraf stadium nan diderita oleh pasien. Beberapa penanganan nan biasa dilakukan oleh tenaga medis yaitu:

  1. Tindakan operasi atau bedah
  2. Kemoterapi- Radioterapi
  3. Terapi pendukung lainnya nan bertujuan buat meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh pasien, seperti pemberian informasi tentang jenis makanan bernutrisi baik buat pencegahan penyakit kanker serviks atau nan bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker, pemberian obat penahan rasa sakit, dan sebagainya.

Selain itu, berbagai pengobatan alami buat pencegahan penyakit kanker serviks atau membunuh sel kanker serviks dan jenis kanker lainnya dalam tubuh juga sudah ditemukan saat ini.

Cara kerja obat-obatan alami ini biasanya dengan menghambat pertumbuhan sel kanker, menutup akses nutrisi buat sel kanker, meningkatkan jumlah sel kanker nan bunuh diri, serta memperkuat dan meningkatkan daya tahan sel normal dalam tubuh.

Beberapa contoh obat-obatan kanker alami seperti daun sirsak, kulit manggis, keladi tikus, sarang semut papua, dan sebagainya. Pada dasarnya, semua jenis makanan nan mengandung banyak anti oksidan super bisa membantu mengobati semua jenis kanker termasuk buat pencegahan kanker serviks.