Tips Penanganan Pertama Keracunan Obat

Tips Penanganan Pertama Keracunan Obat

Bagaimana penanganan pertama pada keracunan obat ? Di masyarakat sering terjadi kasus keracunan oleh obat yaitu suatu dampak dari beberapa faktor seperti salah penggunaan, salah dosis, salah pemberian obat dan lain-lain. Kejadiannya mungkin tidak sengaja sebab pengetahuan nan kurang, lupa ataupun informasi nan salah. Namun dapat juga kejadiannya disengaja. Kasus over takaran (OD) nan marak di beberapa loka dapat merupakan upaya disengaja seperti macam kecanduan narkotika, atau ada juga upaya aborsi bahkan bunuh diri dengan memanfaatkan obat keras.

Keracunan oleh obat tak sama dengan alergi obat. Pada alergi obat , tubuh berusaha mengeluarkan antibodinya buat menangkis agresi nan dianggap zat asing. Pada alergi obat, dapat saja pasien sebenarnya tepat diberi obat eksklusif tapi ternyata tubuh tidak tahan mendapatkan zat obat tersebut sehingga antibodinya memasang ‘alarm’ berupa alergi. penanganan pertama keracunan oleh obat nan salah justru akan berdampak buruk.

Kita dapat menghindari alergi obat dengan cara sebagai berikut.

1. Mengenali Daya Tahan Tubuh terhadap Zat Tertentu

Tak kenal maka tidak sayang, falsafah ini juga nan berlaku buat tubuh kita. Jika kita pernah alergi pada sebuah obat maka ingat dan catatlah. Ini sangat bermanfaat buat tindakan medis pada masa-masa ke depan. Misalnya Anda pada masa lalu alergi pada antibiotik nan mengandung pinisilin, maka catatlah. Maka ketika berobat Anda dapat menyampaikan pada dokter bahwa Anda alergi zat tersebut, sehingga Anda dapat diberikan alternative obat lainnya.

2. Mengenali Obat nan Didapatkan

Anda harus proaktif bertanya pada dokter bagaimana cara penggunaan obat nan benar, imbas penggunaan obat, kemungkinan menimbulkan alergi dan penanganan jika terjadi alergi. Keengganan Anda bertanya akan berefek negative jika sampai terjadi alergi. Maka falsafah malu bertanya maka sesat di jalan harus Anda ingat-ingat.

Nah, beberapa jenis obat bebas berikut ini harus Anda cermati benar-benar.

  1. Obat nan bisa dibeli tanpa resep dari dokter . Misalnya aspirin (obat penghilang nyeri) dan obat flu.
  1. Obat dengan resep dokter. Jenis obat ini diperjual belikan dengan resmi. Obat- obatan ini memiliki tanda spesifik pada label bungkusnya. Misalnya diberi tanda huruf besar ‘R’ nan berada dalam lingkaran.
  1. Obat herbal yaitu obat-obatan nan digunakan berasal dari tanaman dan hewan nan tak mengalami proses kimiawi . Contohnya jamu-jamuan seduh/rebus, madu, mahkota dewa, tapak liman dan lain-lain. Obat herbal digunakan sebab pengaruh turun temurun dan efeknya lumayan lebih minim daripada obat kimiawi. Kini penggunaan obat herbal mulai banyak dilirik sebab manfaatnya banyak teruji klinis. Bahkan demi kepraktisan kini obat herbal banyak dikemas dengan cara nan modern dan bersih .

Kasus keracunan obat kadang berhubungan dengan sistem distribusi obat, juga banyak pihak nan menyepelekan aspek sah pemberian obat. Obat nan dapat dibeli dengan resep dokter ternyata dapat dibeli dengan bebas, semacam obat nan mengandung bahan narkotika buat penderita kanker, sebab dapat dibeli dengan bebas, obat-obatan tersebut digunakan para pemuda buat ‘bersenang-senang’ hingga kecanduan bahkan mengalami over takaran (OD).

Ciri-ciri keracunan umumnya tak sama satu sama lainnya. Cara penanganan pertama keracunan oleh obat, seperti melalui mata, kulit, mulut-lambung,hidung- paru-paru dan suntikan akan memberikan pengaruh cara penanggulangan. Hal ini buat analisa dalam menilai kecepatan penyerapan zat beracun, arah pembagiannya, juga jenis dan kecepatan penyebarannya.

Jika diketahui cara pemberiannya maka akan diketahui juga disparitas respon antar jaringannya. Jika menggunakan suntikan, maka perlu diperiksa luka-luka bekas tusukannya sebab imbas obat berupa keracunan ini dapat disertai infeksi pada bekas luka tusukannya.



Tanda-tanda Keracunan Obat

Tak semua tanda-tanda keracunan oleh obat memiliki tanda respon tubuh nan sama. Beberapa racun memberikan gejala berbeda seperti berikut.

  1. Pupil mata menjadi kecil, muntah, depresi dan hilangnya pernafasan, contohnya keracunan morfin.
  1. Kulit muka merah, keringat menjadi banyak, tuli, takikardi, hiperventilasi dan tinnitus,contohnya keracunan Salisilat dan Aspirin .
  1. Luka bakar berwarna putih pucat dan busa pada bibir, bau lisol, luka bakar pada bibir dan dagu menunjukkan pasien telah minum bahan derivat fenol.
  1. Jika pasien kelenger dan daerah kulit melepuh dapat diindikasikan over takaran pada pemakaian barbiturat. Lepuhan banyak ditemukan pada lipatan antara dua permukaan kulit nan mengalami tekanan, seperti celah antara jari dan bagian dalam lipatan lutut.
  1. Jika pencerahan menurun dengan jelas dan cepat, pernafasannya mengalami gangguan,bahkan detak jantungnya terhenti, dan usianya nan masih muda. Ini dapat diindikasikan berhubungan dengan keracunan akut obat tipe dekstr opropoksifen nan digunakan bersama alkohol.


Tips Penanganan Pertama Keracunan Obat

Secara umum, tata cara pertolongan pada keracunan oleh obat ialah dengan membuang bahan beracun pada tubuh pasien. Namun, ternyata hal ini tidak dapat diberlakukan pada keracunan nan membutuhkan pertolongan spesifik seperti keracunan oleh obat jenis sianida.

Pertolongan pertama nan dapat diberikan pada korban nan kelenger ialah dengan mengeluarkan lidah pasien agar tak tersedak ludah dan kepala ditelungkupkan. Upayakan tubuh korban tetap hangat, tetap berbaring, dan jika perlu dibantu dengan pernafasan buatan. Hindari memberikan minuman beralkohol. Penyerapan racun akan cepat jika kita memberikan minuman beralkohol. Langkah terakhir,mintalah pertolongan pada petugas medis.

Dilihat dari cara masuknya obat ke dalam tubuh maka cara penanggulangannya ialah sebagai berikut.

1. Keracunan melalui mulut atau alat pencernaan

Jika korban sadar, berikan susu putih sebanyak 2-4 gelas. Usahakan supaya pasien dapat muntah, caranya dengan memasukkan jari tangan melalui lidah atau dengan memberikan air garam hangat. Ulangi kegiatan ini hingga pasien dapat memuntahkan cairan berwarna jernih. Bila pasien kelenger jangan memberikan sesuatu melalui mulut.

2. Keracunan melalui hidung atau alat pernafasan

Gunakan masker spesifik jika racun obat dapat terhirup oleh saluran pernafasan. Jika tidak ada masker maka tahanlah napas Anda dan bawalah pasien ke loka nan berudara segar sesegera mungkin. Pernapasan protesis harus segera Anda berikan jika korban mengalami kesulitan bernapas. Kegiatan ini dapat dilakukan secara berulang hingga tenaga medis datang.

3. Keracunan melalui kulit atau atau alat peraba

Jika Anda mengetahui lokasi kulit korban nan terkena obat beracun, maka usahakan agar Anda tidak menyentuhnya secara langsung. Bersihkan kulit korban selama 15 menit. Pakaian, sepatu, perhiasan, dan bahan nan terkena racun harus dilepaskan dari tubuh pasien. Jangan mengoleskan mentega, minyak, juga pasta natrium bikarbonat pada kulit nan terkena obat beracun tanpa pantauan tim medis .

4. Keracunan melalui mata atau alat penglihatan

Cucilah kedua mata pasien dengan air hangat dalam jumlah besar. Bukalah kedua kelopak mata pasien lalu cucilah kedua kelopak dan bola matanya selama 15 menit.

Tindakan terhadap keracunan oleh obat nan dilakukan oleh tenaga medis meliputi kegiatan analisa terhadap kekuatan pernapasan,penyetabilan sistem kardiovaskuler, pemberian obat penawar, dan membersihkan lambung dari sisa-sisa metabolisme.

nah, itulah beberapa tanda keracunan oleh obat berserta tips penanganan pertama keracunan oleh obat nan diderita seseorang. Langkah tersebut dapat jadi solusi terbaik bagi penderita keracunan obat. Semoga bermanfaat.